Anda di halaman 1dari 2

SUARA JANTUNG

Siklus jantung adalah interval akhir satu kontraksi jantung ke akhir kontraksi berikutnya. Siklus jantung
terdiri atas dua periode, yaitu periode kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Selama periode sistol,
ruang jantung memompa darah ke luar, sedangkan selama diastol, ruang jantung terisi dengan darah
dari luar. Selama fase sistol dan diastol, suara jantung dihasilkan dari pembukaan dan penutupan katup
jantung, aliran darah di dalam jantung, dan getaran otot jantung. Suara jantung pertama memiliki empat
komponen. Pada suara jantung pertama (S1), hanya komponen dua dan tiga yang terdengar, disebut
sebagai M1 dan T1. Suara jantung kedua (S2), yang disebabkan oleh penutupan katup semilunar (aortic
dan pulmonary), terjadi pada akhir periode sistol ventrikular. S2 memiliki dua komponen, yaitu aortic
(A2) dan pulmonary (P2). Suara jantung ketiga (S3)/ gallop ventrikel oleh osilasi darah antara dinding
aorta dan ventrikel. Suara jantung keempat (S4) /gallop atrium disebabkan oleh turbulensi ejeksi darah.
Suara jantung ketiga dan keempat disebabkan oleh terminasi fase pengisian ventrikular, setelah fase
isovolumetrik dan kontraksi atrial [4].

Pada jantung normal, hanya ada bunyi jantung pertama (S1) dan kedua (S2). Namun pada pasien gagal
jantung, tanda fisik dapat dengan mudah dikenali dengan adanya bunyi jantung ketiga (S3) dan keempat
(S4). Bunyi jantung 21 ketiga (S3) atau gallop ventrikel merupakan tanda penting dari gagal ventrikel kiri
dan sering tidak ditemukan bila tidak terdapat penyakit jantung yang signifikan. Kebanyakan dokter
setuju bahwa tindakan intervensi terhadap gagal jantung diindikasikan dengan adanya tanda ini. Bunyi
jantung ketiga (S3) terdengar pada awal sistolik setelah bunyi jantung kedua (S2) dan berkaitan dengan
periode pengisian ventrikel pasif dengan cepat. Bunyi ini terdengar paling baik dengan bell stetoskop
yang diletakkan tepat di apeks, akan lebih baik dengan posisi pasien berbaring miring kiri, dan pada akhir
ekspirasi. Sedangkan bunyi jantung keempat (S4) atau gallop atrium dihubungkan dengan mengikuti
kontraksi atrium dan terdengar paling baik dengan bell stetoskop yang ditempelkan tepat pada apeks
jantung. Pasien diminta berbaring miring ke kiri. Bunyi jantung keempat (S4) ini terdengar sebelum
bunyi jantung pertama (S1) dan tidak selalu merupakan tanda pasti kegagalan jantung, tetapi dapat
menunjukkan adanya peningkatan kekakuan miokardium. Hal ini dapat dijadikan indikasi awal kegagalan
jantung. Bunyi S4 umumnya ditemukan pada pasien dengan infark miokard akut dan mungkin tidak
memiliki prognosis bermakna, tetapi dapat menunjukkan kegagalan yang baru terjadi
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55010/Chapter
%20II.pd;jsessionid=2DA3E4FE5DE3230A6C818BEAAEE75EBA?sequence=4

Anda mungkin juga menyukai