Anda di halaman 1dari 2

Festival Lembah Balliem dan Kearifan Lokal

Papua
Pesona Papua memang memiliki keunikan tersendiri bagi kita untuk ditelusuri, dari budaya
hingga kekayaan alam yang melimpah, serta suku-suku yang dalam kebiasaannya interior
Papua tidak luput dari perhatian kita sebagai Wisatawan Nusantara. Upacara atau festival
tradisional selalu memeriahkan kalender pariwisata setiap tahun.

Festival Lembah Baliem 2018 misalnya, festival tahunan ini adalah acara perang antara suku
Dani, Lani dan Yali sebagai simbol kesuburan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sebuah festival yang merupakan arena untuk perjuangan kekuatan antar suku dan terus-
menerus selama beberapa generasi sampai kita dapat menikmati dengan wisatawan lain.
Setidaknya ada 3.000 peserta dari 40 kabupaten di Kabupaten Jayawijaya.

Kami memiliki kesempatan untuk melihat Festival Valis Baliern secara langsung di mana ada
skenario dramatis seperti penculikan warga, pemukulan anak-anak suku, atau invasi ladang
yang baru dibuka. Karena itu, aroma balas dendam menyebar, perang tak terhindarkan. Tema
balas dendam sebenarnya positif, yaitu "Yogotak Hubuluk Motog Hanoro", yang berarti -The
Hope for Tomorher, Yang Harus Lebih Baik Dari Saat Ini.

Festival Lembah Baliem bertujuan untuk melestarikan dan memelihara e-budaya dalam
warisan leluhur di wilayah Papua yang telah mulai mengikis perlahan, sehingga melalui
festival ini, masyarakat sekitar dan rubah bulu dan wisatawan lokal dapat menikmati adat
istiadat setempat yang unik.

Tujuan lain adalah, sebagai lelucon mengemudi untuk seni kearifan lokal untuk
memungkinkan untuk menonjol sehingga, pada itu oun adalah hiburan untuk semua lapisan
masyarakat. Bahkan Festival Lembah Baliem 2018 diharapkan dapat meningkatkan tingkat
ekonomi penduduk setempat.

Selain itu, di festival juga ada lomba fotografi dengan hadiah jutaan rupiah, atraksi Budaya
Lembah Baliem, keterampilan alat musik PIKON batu bakar, tarian tradisional, karapan babi,
kompetisi untuk membuat api dalam gaya Dani, tidak ketinggalan tradisi melempar alat
musik tradisional). ing Sege (tombak).

Bagi kami, mungkin stal ini bexn huss yang menjalankan Sircn 1up Wxirids fein. Ini dalam
nutila karena mencapai lokasi festival memerlukan perjalanan ling. Untuk sampai ke lembah
Baliem, pengunjung harus melewati bandara Throagh dari Provinsi Pepua Námely Sentani
yang dapat diakses menggunakan layanan ringan dari Jakarta, Surahaya dan Mana Residerits
lakukan. Setibanya di Sentani Aurport wisatawan dapat menghapus konjung mereka oleh
Hercules atau Twin Onter ArraRaft ke Wamena, ibukota Kabupaten Jayawjaya.

Tapi turis asing telah mengetahui tradisi ini selama beberapa dekade. Karena mereka selalu
antusias untuk melihat tradisi uniqr di tengah kini civ modern. Apalagi, Baliem Festi Val
2017 bisa dikatakan menjadi surga bagi fotografer dari berbagai bagian

Anda mungkin juga menyukai