Sesuai Visi RSMS adalah prima dalam pelayanan sub spesialistik dan pendidikan profesi, maka
mengembangkan pelayanan RS menjadi strategi utama dalam pencapaian visi dimaksud.Sumber
daya manusia yang professional menjadi syarat utama untuk mendorong pencapaian Visi RS.
Profesionalisme Dokter menjadi cermin pelayanan sebuah Rumah Sakit, karena RS memiliki fungsi
memberikan pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendorong profesionalisme Dokter RSUD Prof.
Dr.Margono Soekarjo Purwokerto meluncurkan APLIKASI #WATCHDOC berbasis android dengan
tujuan adanya penilaian kinerja Dokter yang berkesinambungan agar ada jaminan mutu profesi.
Aplikasi ini berbasis android dengan sistem penilaian yang obyektif dan berkesinambungan karena
Dokter dinilai oleh banyak unsure mulai dari teman sejawat, atasan, unit layanan terkait (rawat jalan,
rawat inap, gawat darurat bedah sentral) serta masyarakat melalui rating penilaian dokter. Model
penilaian ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan 755 tahun 2011 yaitu OPPE (ON GOING
PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION). Aspek yang dinilai adalah:
Harapan diluncurkan aplikasi ini adalah adanya penilaian kinerja Dokter yang obyektif, periodik dan
berkesinambungan sehingga pasien terlindungi dan ditangani oleh tenaga medis yang kompeten.
Tingkatkan layanan, RSMS
Purwokerto luncurkan aplikasi
Jumat, 3 Mei 2019 16:04 WIB
Wakil Direktur Pelayanan dan Kerja Sama RSMS Purwokerto dr. Moh. Targib Alatas, Sp.B.S. (kanan) didampingi
Ketua Komite Medik RSMS Purwokerto dr. Tri Budiyanto, Sp.U. saat memberi keterangan pers terkait dengan
peluncuran dua aplikasi baru untuk mendukung peningkatan pelayanan di RSMS Purwokerto, Jumat (3/5/2019).
(ANTARA/Sumarwoto)
Purwokerto (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.
Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Jumat
meluncurkan aplikasi "#Watchdoc" dan "tt dik DePe" untuk mendukung
peningkatan pelayanan.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan dan Kerja Sama RSMS Purwokerto dr. Moh.
Targib Alatas, Sp.B.S. mengatakan peluncuran aplikasi "#Watchdoc", yang
berbasis Android, ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme dokter melalui
penilaian kinerja dokter berkesinambungan sesuai visi rumah sakit dalam
menyediakan pelayanan prima subspesialistik dan pendidikan profesi.
"Oleh karena itu, pengembangan pelayanan rumah sakit menjadi strategi utama
dalam pencapaian visi tersebut. Sumber daya manusia profesional menjadi
syarat utama untuk mendorong pencapaian visi rumah sakit," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, profesionalisme dokter menjadi cermin pelayanan sebuah
rumah sakit yang memiliki fungsi memberikan pelayanan kesehatan.
Menurut dia, profesionalisme maupun kinerja dokter akan dinilai oleh banyak
unsur, mulai dari teman sejawat, atasan, unit layanan terkait yang meliputi rawat
jalan, rawat inap, gawat darurat, dan bedah sentral, serta masyarakat melalui
peringkat penilaian dokter.
"Aplikasi rating penilaian dokter ini telah kami luncurkan tahun lalu dan menjadi
bagian dari aplikasi RSMS Online (pendaftaran secara daring). Pasien yang
telah menjalani pemeriksaan dokter, secara otomatis akan diminta untuk
memberikan rating kepuasan atas layanan yang diberikan oleh dokter tersebut,"
katanya.
Menurut dia, aspek yang dinilai meliputi kepatuhan terhadap standar asuhan
pasien, pengetahuan medis klinis, kemampuan komunikasi, praktik berbasis
proses pembelajaran, praktik berbasis sistem, profesionalisme, dan perilaku.
Ia mengatakan pada prinsipnya, saat pasien masuk rumah sakit dan telah tegak
diagnosa maka sesuai dengan panduan praktik klinik dokter akan dapat
direncanakan hari atau lama rawat dan rencana kepulangan oleh dokter.
Menurut dia, informasi tentang lama rawat sesuai dengan diagnosa tersebut
dalam sistem akan dikoneksikan dengan informasi tempat tidur pasien sehingga
dalam akan ditampilkan tempat tidur kosong, tempat tidur terisi, tempat tidur
yang akan kosong H-1, dan tempat tidur yang pasiennya harus pulang pada hari
H.
Selain peluncuran dua aplikasi, manajemen RSMS Purwokerto pada Jumat (3/5)
juga mulai memfungsikan gedung parkir kendaraan yang lokasinya
berseberangan jalan dengan rumah sakit.
Gedung parkir lima lantai dengan kapasitas sekitar 300 kendaraan roda empat
dan 700 sepeda motor yang dilengkapi dengan jembatan penyeberangan orang
yang melintasi Jalan dr. Gumbreg tersebut dibangun lebih kurang selama satu
tahun dengan anggaran Rp43 miliar.