oleh
NUR AFIAH,S.Pd
NIP 19861023 201903 2 002
Oleh:
NUR AFIAH, S.Pd
NIP 19861023 201903 2 002
H. Amiruddin, S.Pd
NIP 19760429 200501 1 004
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai tugas, fungsi, dan
kedudukan yang sangat sentral dan strategis dalam penciptaan insan
Indonesia cerdas, kompetitif, dan komprehensif. Oleh karena itu, profesi
guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Di satu sisi,
pengembangan guru sebagai profesi memerlukan suatu sistem pembinaan
dan pengembangan profesi guru secara terprogram dan berkelanjutan.
Pada sisi yang lain, pembinaan guru sebagai profesi memerlukan
Pengembangan Diri yang sesuai dengan kebutuhan. Artinya,
pengembangan profesi dan karir guru khususnya, dan Pengembangan Diri
guru pada umumnya sangat penting dan diperlukan untuk mendukung
terwujudnya guru yang profesional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Permeneg PAN dan RB) Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Pasal 1 butir 5, telah
dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian
berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya. Pengembangan keprofesionalan dimaksud merupakan salah
satu komponen pada unsur utama yang kegiatannya diberikan angka kredit dan
merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi oleh guru untuk kenaikan
pangkat/golongan dan jabatan setingkat lebih tinggi yang dalam konteks ini sangat
erat kaitannya dengan Pengembangan Diri guru.
Agar guru dapat memenuhi angka kredit yang diwajibkan untuk
pengusulan kenaikan pangkat/golongan dan jabatan setingkat lebih tinggi
sebagaimana dipersyaratkan pada Permeneg PAN dan RB dimaksud,
maka guru dituntut untuk meningkatkan profesionalitasnya secara terus
menerus melalui berbagai upaya, antara lain melalui pendidikan, bimbingan
teknis, workshop, pelatihan, pengembangan profesi, dan kegiatan
pendukung lainnya, baik melalui kegiatan di dalam maupun di luar
kelompok kerja. Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan akan
mendukung Pengembangan Diri guru yang mampu membangun dan
merealisasikan target pembangunan pendidikan nasional.
Dalam upaya membangun dan merealisasikan target
pembangunan pendidikan nasional tersebut, Pemerintah sangat
memerlukan guru yang mampu mengelola pembelajaran yang bermutu dan
bermakna untuk menyiapkan masa depan bangsa dan negara yang
madani. Pemerintah memerlukan guru yang mampu membangun generasi
muda yang bermartabat dan berbudaya, serta mampu berpartisipasi aktif
dalam pembangunan nasional. Pemerintah memerlukan guru yang dapat
menghantarkan generasi muda untuk bersaing dan memenangkan
persaingan pada bursa tenaga kerja global.
Sampai saat ini, fakta objektif di lapangan menunjukkan kondisi
lain. Eksistensi guru nasional cenderung kurang membanggakan. Hal
demikian berakibat pada lambatnya peningkatan mutu pendidikan nasional
sehingga kurang mendukung terwujudnya sumber daya manusia (SDM)
pembangunan nasional yang andal dan profesional. Akibatnya, SDM
nasional kurang mampu bersaing secara optimum, baik pada tataran
nasional maupun internasional.
Sehubungan dengan itu, Pemerintah perlu meningkatkan kompetensi,
mengembangkan profesionalisme, dan mengembangkan karir guru nasional
melalui berbagai daya dan upaya. Salah satunya yaitu melalui pemberdayaan
kelompok kerja, khususnya musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di seluruh
wilayah republik Indonesia tercinta. Oleh karena itu, MGMP perlu didukung untuk
meningkatkan frekuensi, intensitas, motivasi, disiplin, dan tanggungjawab dalam
Pengembangan Diri anggotanya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.
B. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan diri ini Secara umum
adalah untuk meningkatkan keefektifan, efisiensi, dan kemampuan Guru dalam
melaksanakan tugasnya dan Pengembangan Dirinya.
BAB II
PENGEMBANGAN DIRI
B. Jenis Kegiatan
Jenis Kegiatan Pengembangan diri ini yang dilakukan dalam adalah:
1. Diklat Fungsional Guru
2. Kegiatan Kolektif Guru
5. Tindak Lanjut
A. Simpulan
Program Pengembangan Diri sangat membantu guru untuk
meningkatkan profesionalismenya sebagai guru yang professional. Selama ini
guru lebih cenderung melakukan aktifitas kegiatan belajar mengajar sebagai
rutinitas dan tidak ada upaya-upaya mengembangkan kemampuannya. Guru
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar mulai dari perencanaan,
melakukan kegiatan belajar mengajar, evaluasi, dan refleksi jarang
dilaksanakan dalam forum resmi atau melibatkan teman sejawat. Selain itu
guru tidak pernah menuliskan semua aktifitas kegiatan belajar mengajarnya.
Program Pengembangan Diri melalui materinya sebenarnya
mengingatkan guru bahwa dalam melaksanakan tugas sehari-harinya guru
harus mendokumentasikan kegiatannya sehingga dapat menjadi karya tulis
ilmiah.
Intinya melalui program ini, keprofesionalan guru ditingkatkan dan guru
diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah pribadinya dalam kegiatan
belajar mengajar baik secara mandiri maupun secara berkelompok melalui
(Kelompok Kerja)
B. Rekomendasi
Melihat begitu positifnya Bimtek Pengembangan Diri bagi guru ini, sangat
disayangkan apabila diklat ini berhenti sampai disini. Diklat ini adalah media
yang efektif untuk meningkatkan keprofesionalan guru. Jadi seyogyanya
kegiatan ini penerapan dalam meningkatkan nilai-nilai dasar PNS baik
intensitas kegiatan maupun dukungan-dukungan untuk pelaksanaan kegiatan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Surat Penugasan Kepala Madrasah
SURAT TUGAS
Nomor : B- 08 / MTs.33.01 / PP.00.5 / 07 / 2020
H. Amiruddin, S. Pd.
NIP. 197604292005011004