Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEWIRASWASTAAN

“BERORIENTASI PADA TINDAKAN”

OLEH KELOMPOK :

ALFIANIS AN ANISA (17101155110054)

FIFI AMRIANI (1710115110064)

SITI RAHMI HIDAYATULLAH (17101155110092)

SRIWAHNINGSIH (17101155110093)

TRI RIZKI ( 17101155110096 )

KELAS AKUNTANSI-2

DOSEN PEMBIMBING:

HANE JOHAN, SE, MM.

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PUTRA “YPTK” PADANG

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan topik Berorientasi pada
Tindakan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewiraswastaan. Terima kasih juga
penulis haturkan kepada Ibu dosen pembimbing mata kuliah Kewiraswastaan yaitu Ibu Hane
Johan, SE, MM yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan
penulis dalam penulisan makalah ini semakin bertambah .
Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu penulis menyadari masih terdapat
banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah
ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini . Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.Untuk segala perhatian penulis
ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Padang, 31 Oktober 2020

Penulis

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
a) Apakah pengertian dari kewirausahan?
b) Bagaimanakah daya juang yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha?
c) Bagaimanakah ketajaman intuisi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha?
d) Bagimanakah sikap wirausaha agar berani mengambil risiko?
e) Bagaimana cara wirausaha dalam mengenali lingkungan dan mengambil tindakan?

1.3 Tujuan

a) Untuk mengetahui pengertian dari kewirausahaan

b) Untuk mengetahui daya juang yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha

c) Untuk mengetahui ketajaman intuisi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha

d) Untuk mengetahui sikap wirausaha dalam mengambil risiko

e) Untuk mengetahui cara wirausaha dalam mengenali lingkungan dan mengambil


tindakan.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan suatu proses dalam menciptakan ide-ide baru, inovasi, dan
kreativitas dengan maksud untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dan bernilai lebih dari
sebelumnya hingga dapat mengatasi segala tantangan dan ketidakpastian agar dapat mencapai
keuntungan yang diharapkan.

2.2 Pentingnya Daya Juang Bagi Seorang Wirausahawan

Daya juang merupakan suatu kemampuan seseorang dalam melakukan berbagai


tindakan dan upaya secara maksimal untuk mengatasi segala hambatan dan kesulitan agar
dapat mencapai tujuan tertentu. Setiap manusia memeiliki nilai juag yang berbeda dalam
dirinya, adanya yang mudah menyerah (quiter), ada yang mudah puas (camper), dan ada juga
yang terus berjuang hingga mencapai titik akhir (climber).

Dalam hal ini, sebagai seorang wirausahawan maka sangat penting sekali untuk
memiliki nilai daya juang yang tinggi di dalam dirinya, karena di dalam dunia bisnis terdapat
begitu banyak hambatan dan rintangan yang harus dilewati dan dihadapi dengan berani, kuat,
disiplin, dan sikap pejuang lainnya. Untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses tentu
harus memiliki mental dan nilai perjuangan yang kuat dan tinggi, oleh karena itu bagi kita
yang baru saja memulai dunia kewirausahaan penting untuk melatih diri kita agar memiliki
daya juang yang tinggi dan tidak mudah menyerah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menumughkan daya juang di dalam diri kita adalah :

a) Meningkatkan kedisiplinan diri

Kunci kesuksesan adalah disipilin. Oleh karena itu penting bagi seorang
wirausaha agar menerapkan sikap disiplin, caranya bisa dengan memahami prioritas,
iv
yaitu harus memaham masalah atau hal mana yang paling penting untuk didahulukan.
Selain itu, juga harus konsistendalam melakukan sesuatu. Karena disiplin membutuhkan
waktu yang lama agar bisa melekat dalam diri kita. Seorang pengusaha atau
wirausahawan akan memiliki daya juang untuk bertahan dan mencapai tujuan-tujuannya
jika memiliki sikap disiplin dalam menjalankan bisnisnya.

b) Selalu mengingat tujuan awal yang ingin dicapai

Tujuan atau mimpi yang ingin dicapai dapat memotivasi seseorang untuk terus
bertahan dan bergerak dalam keadaan apapun. Contohnya kita menjalankan bisnis bertujuan
untuk menghidupi masyarakat banyak, ingin membuka lapangan kerja untuk para masyarakat
yang butuh kerja, maka kita harus selalu mengingat tujuan itu agar kita tidak mudah
menyerah dan terus semangat dalam mencapai tujuan tersebut.

c) Melihat pencapaian para pesaing atau kompetitor

Setiap bisnis baik dalam bidang apapun pasti memiliki pesaing atau kompetitor,
namun hal yang paling penting adalah kita tidak boleh menganggap bahwa kompetitor adalah
penghalang kita, justru kita harus berpikir bahwa kita bisa belajar dari para pesaing kita, kita
harus menjadikan kompetitor sebagai penyemangat agar kita tidak boleh lengah apalagi kalah
oleh mereka. Dengan begitu kita akan terus semangat dalam menjalankan bisnis dan tidak
mudah menyerah dalam keadaan apapun.

2.3 Wirausaha Harus Memiliki Intuisi yang Tajam

Intuisi merupakan sebuah kemampuan dalam memahami sesuatu tanpa meliputi


penalaran rasional dan intelektualitas. Intuisi juga dapat dikatakan alam bawah sadar yang
memproses pengetahuan tanpa belajar, atau merupakan entuk perkiraan atau dugaan yang
samar-samar, setangah sadar, tanpa diiringi proses pemikiran yang cermat sebelumnya tetapi
kemudian dapat meyakinkan kita pada suatu pilihan yang tepat. Dalam istilah filosofi, intuisi
dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang mendadak tanpa secara sadar. Contohnya
ketika kita sedang memikirkan suatu ide, lalu tiba-tiba saja datang suatu ide secara mendadak
tanpa kita pikirkan sebelumnya.
Nah, bagi seorang wirausahawan tentu sangat bagus sekali jika memiliki intuisi yang
tajam di dalam dirinya, dengan memiliki intuisi yang tajam ini maka wirausahawa mampu
untuk menyelesaikan masalahnya secara tepat dan cepat. Intuisi yang tajam disini bermaksud
tentang bagaimana kita dapat merasakan, menempatkan, memahami sesuatu sehingga kita
v
dapat menimbulkan berbagai ide di dalam pikiran kita tentang sesuatu tersebut.
Intuisi yang terlatih dengan sempurna akan dapat menghasilkan ide dan gagasan yang
berkualitas dan bernilai tinggidan dapat berguna untuk meciptakan karya-karya bernilai di
masa depan. Intuisi yang cerah akan menjadi energi bagi kesuksesan seseorang dalam
berwirausaha. Intuisi dapat digunakan bagi seorang wirausaha dalam pengambilan keputusan
seperti keputusan untuk lokasi usaha, namun dengan tidak mengambaikan pertimbangan lain.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk melatih intuisi yang tajam, diantaranya :

a) Mengenali intuisi yang terinspirasi di dalam diri kita

Kita harus mengenali anggapan, pemikiran, rasa dan gambaran yang ada dalam diri
kita ketika kita menghadapi suatu masalah.

b) Mewujudkan intuisi

c) Meningkatkan intuisi, intuisi dapat ditingkatkan dengan mengenali terlebih dahulu diri
kita sendiri dan berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam mewujudkan
suatu mimpi. Dalam meningkatkan intuisi kita dapat melakukannya dengan mempercayai
diri kita terlebih dahulu, dengarkan diri kita, bermeditasi setiap hari (berikan diri waktu
menyendiri 20 -30 menit), jangan mencampur adukkan intuisi dengan keinginan dan
emosi kita, jangan menggunakan intuisi secara terburu-buru.

2.4 Berani Mengambil Risiko

Setiap usaha dan bisnis pasti memiliki risiko, baik itu risiko bawaan ataupun risiko
yang muncul karena perubahan keadaan. Sebagai seorang wirausaha, kita tidak perlu merasa
takut dan menyerah mendengar kata risiko, namun yang paling penting adalah bagaimana
kita mampu menjadikan risiko tersebut seminimal mungkin terjadi, atau bahkan bagaimana
agar kita dapat menghindari risiko tersebut sebelum terjadi. Itu lah yang disebut dengan
berani. Seorang wirausaha tidak boleh takut akan risiko, melainkan harus berani mengambil
risiko, dengan berbagai perhitungan yang telah dicermati sebelumnya.

Sebagai wirausaha dan pebisnis kita harus mampu menghadapi risiko yang mungkin
terjadi, yaitu dengan cara:

a) Pahami bahwa risiko bukan lah penghambat melainkan risiko merupakan konsekuensi
vi
yang harus diambil jika kita menginginkan sesuatu yang lebih baik atau keberhasilan
yang lebih besar
b) Harus mampu mengidentifikasi/membaca risiko apa yang mungkin muncul dalam bisnis
yang dijalankan

c) Harus mampu mengidentifikasi dan membaca seberapa sering risiko tersebut dapat
muncul

d) Identifikasi juga seberapa besar dampak yang dapat ditimbulkan oleh risiko yang muncul
tersebut

e) Siapkan strategi dan langkah-langkah yang kita anggap mampu untuk menghadapi risiko,
jika sewaktu-waktu risiko yang dominan tersebut muncul maka dapat diatasi atau
diminimalkan dengan strategi yang telah disiapkan.

2.5 Latihan Konkrit untuk Mengenali Keadaan Lapangan dan Berani Mengambil
Tindakan

Dalam berusaha, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh wirausahawan, salah
satunya adalah mengidentifikasi lingkungan atau keadaan sekitarnya agar keputusan tindakan
yang diambil menjadi keputusan yang paling tepat. Sebelum bertindak maka perlu terlebih
dahulu mengenali lingkungan atau kondisi, agar dapat mengetahui tindakan apa yang terlebih
dahulu dilakukan dan diputuskan. Diperlukan pemikiran yang cepat dan tindakan yang cepat
terhadap suatu permasalahan agar dapat menghasilkan solusi yang tepat bagi permasalahan
tersebut. Oleh karena itu seorang wirausahawan harus berorientasi pada tindakannya. Sikap
ini meliputi seberapa responsif seseorang terhadap keadaan, seberapa cepat seseorang dalam
mengambil tindakan sebagai solusi bagi permasalahan yang ada, dan seberapa besar
komitmen seseorang terhadap perkataan yang diucapkannya.

Menurut Covey manusia yang efektif adalah manusia yang memiliki sikap adil,
mengedepankan persamaan, berintegritas, jujur, seimbang, bermartabat, sabar, tekun, peduli,
teguh, berfikir positif, nilai- nilai seperti ini akan membawa seseorang menjadi lebih sukses
dan lebih besar dalam menjalankan usahanya. Covey juga mengemukakan bahwa karakter
seseorang itu dibentuk oleh kebiasaan (habit). oleh karena itu, kebiasaan-kebiasaan yang
perlu dikembangkan oleh wirausaha agar bisa menganalisis keadaan /lingkungan sekitar dan
mampu mengambil tindakan adalah sebagai berikut:
vii

a) Proaktif
Seseorang yang efektif adalah orang yang proaktif. Orang proaktif akan mengambil
inisiatif bertindak sebelum disuruh. Tindakan proaktif berarti pengambilan tindakan sebelum
sebuah kejadian atau masalah terjadi. Orang yang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal yang
akan terjadi dan mengambil tindakan jauh sebelum kejadian. Sikap ini akan membentuk
seseorang untuk terlatih di lapangan dan biasanya seseorang proaktif memiliki intuisi yang
kuat.

b) Bermula dari ujung pemikiran (End of Mind)

Orang yang berorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar tujuan saja, tetapi harus
mengejar tujuan yang benar, sehingga dibutuhkan rencana yang jelas dan tepat.

c) Mendahulukan hal yang utama/prioritas

Yaitu harus membedakan antara mana yang urgent (situasi mendesak) dan penting
(situasi yang membutuhkan perhatian besar). Seseorang harus fokus pada hal yang mendesak
dengan cara membuat prioritas.

d) Berpikir dan bertindak win-win

Berwirausaha adalah upaya untuk menang dari keadaan. Dalam kehidupan kira akan
berhadapan dengan para pesaing dan kompetitor kemudian kita akan memerlukan dukungan
dari orang terdekat kita seperti keluarga, sahabat, partner, dan lainnya. Namun kita harus
mampu berpikir win-win ( yaitu kita dan pesaing sama-sama menang kemudian menjadi
teman berjalan beriringan), pemikiran ini lah yang baik untuk diterapkan dalam berbisnis.

e) Memahami untuk dipahami

Dalam hal ini, kita harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan orang lain
sebelum kita mengatakan tujuan kita pada orang lain tersebut. Kita harus memiliki
keterbukaan terhadap pendapat orang lain, mau mendengarkan, tidak cepat menolak dan
melawan pendapat dari pihak lain. Kemudian berusaha menempatkan diri kita pada posisi
orang lain agar kita dapat memahami orang lain tersebut.

f) Sinergi
viii
Dalam berwirausaha maka kita harus menjadi seseorang yang penuh sinergi, yaitu
mencari total yang lebih besar dari jumlah elemen-elemen tunggalnya. Maksudnya disini kita
perlu melakukan kerja sama dengan rekan kerja yang saling melengkapi agar dapat
menghasilkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja sendiri

g) Menajamkan ketahanan, fleksibelitas, dan kekuatan.

Kita dapat melakukan hal-hal yang dapat memperkuat ketahanan, fleksibelitas kita,
yaitu dengan cara memberikan asupan kepada jiwa melalui kegiatan-kegiatan yang positif,
hidup seimbang, membaca buku-buku untuk memotivasi diri sendiri, tidak takut akan
kesalahan kecil.

h) Temukan keunikan pribadi dan bantulah orang lain menemukannya

Menemukan kunikan ini berarti mengenali potensi yang dimiliki diri kita yang
tersebar dalam 4 elemen yaitu pikiran, tubuh/fisik, hati, dan jiwa. Jika kita terus
mengembangkan pikiran dan merumuskan visi-visi yang hebat maka akan dapat
membantunya untuk memiliki potensi yang besar.

dari kebiasaan-kebiasaan di atas akan memungkin seseorang untuk mengenali


lingkungan atau keadaannya dengan tepat dan dapat mengambil tindakan yang benar dan
sesuai prioritas.

ix
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

x
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi. Siregar

xi

Anda mungkin juga menyukai