OLEH KELOMPOK :
SRIWAHNINGSIH (17101155110093)
KELAS AKUNTANSI-2
DOSEN PEMBIMBING:
JURUSAN S1 AKUNTANSI
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan topik Berorientasi pada
Tindakan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewiraswastaan. Terima kasih juga
penulis haturkan kepada Ibu dosen pembimbing mata kuliah Kewiraswastaan yaitu Ibu Hane
Johan, SE, MM yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan
penulis dalam penulisan makalah ini semakin bertambah .
Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu penulis menyadari masih terdapat
banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah
ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini . Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.Untuk segala perhatian penulis
ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Penulis
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
b) Untuk mengetahui daya juang yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha
c) Untuk mengetahui ketajaman intuisi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Kewirausahaan merupakan suatu proses dalam menciptakan ide-ide baru, inovasi, dan
kreativitas dengan maksud untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dan bernilai lebih dari
sebelumnya hingga dapat mengatasi segala tantangan dan ketidakpastian agar dapat mencapai
keuntungan yang diharapkan.
Dalam hal ini, sebagai seorang wirausahawan maka sangat penting sekali untuk
memiliki nilai daya juang yang tinggi di dalam dirinya, karena di dalam dunia bisnis terdapat
begitu banyak hambatan dan rintangan yang harus dilewati dan dihadapi dengan berani, kuat,
disiplin, dan sikap pejuang lainnya. Untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses tentu
harus memiliki mental dan nilai perjuangan yang kuat dan tinggi, oleh karena itu bagi kita
yang baru saja memulai dunia kewirausahaan penting untuk melatih diri kita agar memiliki
daya juang yang tinggi dan tidak mudah menyerah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menumughkan daya juang di dalam diri kita adalah :
Kunci kesuksesan adalah disipilin. Oleh karena itu penting bagi seorang
wirausaha agar menerapkan sikap disiplin, caranya bisa dengan memahami prioritas,
iv
yaitu harus memaham masalah atau hal mana yang paling penting untuk didahulukan.
Selain itu, juga harus konsistendalam melakukan sesuatu. Karena disiplin membutuhkan
waktu yang lama agar bisa melekat dalam diri kita. Seorang pengusaha atau
wirausahawan akan memiliki daya juang untuk bertahan dan mencapai tujuan-tujuannya
jika memiliki sikap disiplin dalam menjalankan bisnisnya.
Tujuan atau mimpi yang ingin dicapai dapat memotivasi seseorang untuk terus
bertahan dan bergerak dalam keadaan apapun. Contohnya kita menjalankan bisnis bertujuan
untuk menghidupi masyarakat banyak, ingin membuka lapangan kerja untuk para masyarakat
yang butuh kerja, maka kita harus selalu mengingat tujuan itu agar kita tidak mudah
menyerah dan terus semangat dalam mencapai tujuan tersebut.
Setiap bisnis baik dalam bidang apapun pasti memiliki pesaing atau kompetitor,
namun hal yang paling penting adalah kita tidak boleh menganggap bahwa kompetitor adalah
penghalang kita, justru kita harus berpikir bahwa kita bisa belajar dari para pesaing kita, kita
harus menjadikan kompetitor sebagai penyemangat agar kita tidak boleh lengah apalagi kalah
oleh mereka. Dengan begitu kita akan terus semangat dalam menjalankan bisnis dan tidak
mudah menyerah dalam keadaan apapun.
Kita harus mengenali anggapan, pemikiran, rasa dan gambaran yang ada dalam diri
kita ketika kita menghadapi suatu masalah.
b) Mewujudkan intuisi
c) Meningkatkan intuisi, intuisi dapat ditingkatkan dengan mengenali terlebih dahulu diri
kita sendiri dan berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam mewujudkan
suatu mimpi. Dalam meningkatkan intuisi kita dapat melakukannya dengan mempercayai
diri kita terlebih dahulu, dengarkan diri kita, bermeditasi setiap hari (berikan diri waktu
menyendiri 20 -30 menit), jangan mencampur adukkan intuisi dengan keinginan dan
emosi kita, jangan menggunakan intuisi secara terburu-buru.
Setiap usaha dan bisnis pasti memiliki risiko, baik itu risiko bawaan ataupun risiko
yang muncul karena perubahan keadaan. Sebagai seorang wirausaha, kita tidak perlu merasa
takut dan menyerah mendengar kata risiko, namun yang paling penting adalah bagaimana
kita mampu menjadikan risiko tersebut seminimal mungkin terjadi, atau bahkan bagaimana
agar kita dapat menghindari risiko tersebut sebelum terjadi. Itu lah yang disebut dengan
berani. Seorang wirausaha tidak boleh takut akan risiko, melainkan harus berani mengambil
risiko, dengan berbagai perhitungan yang telah dicermati sebelumnya.
Sebagai wirausaha dan pebisnis kita harus mampu menghadapi risiko yang mungkin
terjadi, yaitu dengan cara:
a) Pahami bahwa risiko bukan lah penghambat melainkan risiko merupakan konsekuensi
vi
yang harus diambil jika kita menginginkan sesuatu yang lebih baik atau keberhasilan
yang lebih besar
b) Harus mampu mengidentifikasi/membaca risiko apa yang mungkin muncul dalam bisnis
yang dijalankan
c) Harus mampu mengidentifikasi dan membaca seberapa sering risiko tersebut dapat
muncul
d) Identifikasi juga seberapa besar dampak yang dapat ditimbulkan oleh risiko yang muncul
tersebut
e) Siapkan strategi dan langkah-langkah yang kita anggap mampu untuk menghadapi risiko,
jika sewaktu-waktu risiko yang dominan tersebut muncul maka dapat diatasi atau
diminimalkan dengan strategi yang telah disiapkan.
2.5 Latihan Konkrit untuk Mengenali Keadaan Lapangan dan Berani Mengambil
Tindakan
Dalam berusaha, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh wirausahawan, salah
satunya adalah mengidentifikasi lingkungan atau keadaan sekitarnya agar keputusan tindakan
yang diambil menjadi keputusan yang paling tepat. Sebelum bertindak maka perlu terlebih
dahulu mengenali lingkungan atau kondisi, agar dapat mengetahui tindakan apa yang terlebih
dahulu dilakukan dan diputuskan. Diperlukan pemikiran yang cepat dan tindakan yang cepat
terhadap suatu permasalahan agar dapat menghasilkan solusi yang tepat bagi permasalahan
tersebut. Oleh karena itu seorang wirausahawan harus berorientasi pada tindakannya. Sikap
ini meliputi seberapa responsif seseorang terhadap keadaan, seberapa cepat seseorang dalam
mengambil tindakan sebagai solusi bagi permasalahan yang ada, dan seberapa besar
komitmen seseorang terhadap perkataan yang diucapkannya.
Menurut Covey manusia yang efektif adalah manusia yang memiliki sikap adil,
mengedepankan persamaan, berintegritas, jujur, seimbang, bermartabat, sabar, tekun, peduli,
teguh, berfikir positif, nilai- nilai seperti ini akan membawa seseorang menjadi lebih sukses
dan lebih besar dalam menjalankan usahanya. Covey juga mengemukakan bahwa karakter
seseorang itu dibentuk oleh kebiasaan (habit). oleh karena itu, kebiasaan-kebiasaan yang
perlu dikembangkan oleh wirausaha agar bisa menganalisis keadaan /lingkungan sekitar dan
mampu mengambil tindakan adalah sebagai berikut:
vii
a) Proaktif
Seseorang yang efektif adalah orang yang proaktif. Orang proaktif akan mengambil
inisiatif bertindak sebelum disuruh. Tindakan proaktif berarti pengambilan tindakan sebelum
sebuah kejadian atau masalah terjadi. Orang yang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal yang
akan terjadi dan mengambil tindakan jauh sebelum kejadian. Sikap ini akan membentuk
seseorang untuk terlatih di lapangan dan biasanya seseorang proaktif memiliki intuisi yang
kuat.
Orang yang berorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar tujuan saja, tetapi harus
mengejar tujuan yang benar, sehingga dibutuhkan rencana yang jelas dan tepat.
Yaitu harus membedakan antara mana yang urgent (situasi mendesak) dan penting
(situasi yang membutuhkan perhatian besar). Seseorang harus fokus pada hal yang mendesak
dengan cara membuat prioritas.
Berwirausaha adalah upaya untuk menang dari keadaan. Dalam kehidupan kira akan
berhadapan dengan para pesaing dan kompetitor kemudian kita akan memerlukan dukungan
dari orang terdekat kita seperti keluarga, sahabat, partner, dan lainnya. Namun kita harus
mampu berpikir win-win ( yaitu kita dan pesaing sama-sama menang kemudian menjadi
teman berjalan beriringan), pemikiran ini lah yang baik untuk diterapkan dalam berbisnis.
Dalam hal ini, kita harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan orang lain
sebelum kita mengatakan tujuan kita pada orang lain tersebut. Kita harus memiliki
keterbukaan terhadap pendapat orang lain, mau mendengarkan, tidak cepat menolak dan
melawan pendapat dari pihak lain. Kemudian berusaha menempatkan diri kita pada posisi
orang lain agar kita dapat memahami orang lain tersebut.
f) Sinergi
viii
Dalam berwirausaha maka kita harus menjadi seseorang yang penuh sinergi, yaitu
mencari total yang lebih besar dari jumlah elemen-elemen tunggalnya. Maksudnya disini kita
perlu melakukan kerja sama dengan rekan kerja yang saling melengkapi agar dapat
menghasilkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja sendiri
Kita dapat melakukan hal-hal yang dapat memperkuat ketahanan, fleksibelitas kita,
yaitu dengan cara memberikan asupan kepada jiwa melalui kegiatan-kegiatan yang positif,
hidup seimbang, membaca buku-buku untuk memotivasi diri sendiri, tidak takut akan
kesalahan kecil.
Menemukan kunikan ini berarti mengenali potensi yang dimiliki diri kita yang
tersebar dalam 4 elemen yaitu pikiran, tubuh/fisik, hati, dan jiwa. Jika kita terus
mengembangkan pikiran dan merumuskan visi-visi yang hebat maka akan dapat
membantunya untuk memiliki potensi yang besar.
ix
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
x
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi. Siregar
xi