Modul Anabut KLP2
Modul Anabut KLP2
Tujuan pelatihan
Peserta pelatihan
Metode pelatihan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah lecture dan
diskusi dengan proses penyampaian materi secara panels pada setiap materi inti.
Jadwal pelatihan
Susunan pemateri
Evaluasi
Fasilitas
Snack
Makan siang
Note book
Pulpen
4. Prosedur pelaksanaan
Registrasi
Ice Breaking
Pembukaan
Materi I: Tentukan
prioritasmu, waktu dalam Ice Breaking
genggamanmu”
ISHOMA
Ice Breaking
Materi IV: “EMPAT:
Emosi yang tepat disaat
Evaluasi materi I
yang tepat”
Evaluasi Penutupan
B. MATERI PELATIHAN
MATERI I
Manajemen Waktu
Pendahuluan
Pendidikan merupakan dasar aktifitas untuk perubahan individu maupun
bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari pemerintahan,
masyarakat, maupun keluarga. Mendapatkan pendidikan tidak hanya dapat
diperoleh dari pendidikan formal, melainkan dapat pula diperoleh dari berbagai
media elektronik, cetak, dan lingkungan. Suatu kegiatan tanpa perencanaan akan
terkesan kurang persiapan dan peluang kegiatan terlaksana dengan sukses tidak
maksimal. Masalah perencanaan waktu dalam pembelajaran harus diperhatikan
dan dimanajemen dengan baik. Pendidikan memanajemen waktu hanya dapat
dipelajari dari setiap individu dan pribadi dengan lebih mengenal diri sendiri.
Mengelola waktu berarti menata diri dan merupakan salah satu keunggulan
dan kesuksesan. Oleh karena itu bimbingan untuk mendalami masalah waktu
adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan keseharian. Persoalan waktu
serta tingkat urgensinya dalam realitas, awalnya kecil dan terbatas. Akan tetapi,
akan berkembang dan bergerak cepat, hingga menjadi hal nyata yang tidak
mungkin dihindari atau diabaikan.Pengelolaan waktu membutuhkan pendekatan
manajemen resiko terhadap keputusan yang diambil.
Banyak mahasiswa merasa kesulitan ketika harus berhadapan dengan suatu
pilihan dan pada akhirnya, mahasiswa menghindar dengan segala alasan.Peranan
manajemen waktu sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, karena manajemen
waktu merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi belajar.
Manajemen waktu yang baik merupakan motor penggerak dan pendorong bagi
individu untuk belajar, sehingga di dalam belajar individu akan lebih bersemangat
dan tidak lekas bosan dengan materi pelajaran yang dipelajari dan seiring dengan
hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar.
1. Pengertian
Waktu telah ditentukan oleh Arnold (La Monica, 1990) sebagai sistem
referensi untuk memahami dan menjelaskan kejadian dan urutan kejadian. Ini juga
merupakan sumber daya yang tidak dapat ditimbun atau diakumulasi, tidak dapat
diaktifkan atau dinonaktifkan. Menurut Drucker (La Monica, 1990) waktu sangat
penting sehingga mau tidak mau kita harus mengelolanya.
a. Aktivitas Kuadran I
Adalah aktivitas yang mendesak dan penting yang biasa disebut
masalah dan krisis. Aktivitas kuadran I tidak dapat dilalaikan, akan tetapi
perlu diselesaikan hingga berkurang lalu individu harus segera beralih ke
aktivitas Kuadran II. Individu yang terlalu memfokuskan diri pada
Kuadran I, hanya menjadikan masalah menjadi lebih besar dan bertambah
besar sampai masalah mendominasi diri.
b. Aktivitas Kuadran II
Adalah aktivitas penting tetapi tidak mendesak yang merupakan
prioritas utama. Aktivitas pada Kuadran II merupakan inti dari
manajemen waktu. Kudran II memiliki pengaruh yang kuat dan jika
aktivitas dapat diselesaikan secara rutin akan membuat perubahan yang
amat besar dan baik.
a. Dalam kuadran I yaitu penting dan mendesak adalah tipe pekerjaan yang
harus diutamakan terlebih dahulu untuk diselesaikan, sehingga dalam
pengerjaanya tidak dapat ditunda-tunda lagi. Contohnya mengerjakan
tugas kuliah yang harus dikumpulkan esok hari, mengantarkan keluarga
yang mengalami kecelakaan, dan lain-lain. Tipe pekerjaan ini umumnya
membutuhkan bayak tenaga dan pemikiran dan biasanya hasil yang
diperoleh kurang maksimal karena dikerjakan secara terburu-buru.
b. Dalam kuadran II yaitu penting dan tidak mendesak adalah tipe pekerjaan
yang harus dijadwalkan dengan cermat agar tidak menjadi tipe pekerjaan
penting dan tidak mendesak. Contohnya olahraga dan belajar yang
terjadwal. Seseorang dengan tipe pekerjaan ini adalah orang-orang yang
disiplin dan memiliki pola hidup terkendali.
c. Dalam kuadran III yaitu tidak penting dan mendesak adalah tipe pekerjaan
yang terpaksa harus dilakukan meskipun sebenarnya tidak penting.
Umumnya pekerjaan ini tidak direncanakan dan sulit untuk dihindari.
Contohnya menemani teman berbelanja dan menjamu tamu. Seseorang
dengann tipe pekerjaan ini adalah orang-orang yang kurang disiplin dan
tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.
d. Dalam kuadran IV yaitu tidak penting dan tidak mendesak adalah tipe
pekerjaan yang tidak mesti dilakukan secara terburu-buru dan memiliki
tingkat kepentingan yang rendah. Contohnya menonton televisi. Seseorang
dengan tipe pekerjaan seperti ini adalah orang-orang yang kurang
bertanggung jawab dan tidak disiplin.
1. Waktu merupakan sesuatu yang amat berharga dan bernilai mahal yang
pernah dimiliki manusia
2. Waktu tersedia terbatas
3. Waktu berlalu begitu cepat
4. Menghargai waktu akan menambah nilainya
Berikut ini beberapa persepsi keliru terkait karakteristik waktu:
1. Menyibukkan diri dan aktif merupakan jalan terbaik untuk menjadi individu
produktif
2. Semua masalah akan terselesaikan jika Anda mau bekerja keras
3. Lakukan sendiri jika Anda ingin pekerjaan Anda berjalan baik
4. Membuat rencana tidak perlu untuk pekerjaan sehari-hari (rutinitas)
5. Ketika Anda bekerja dengan baik, berarti Anda telah memanfaatkan waktu
dengan tepat.
Jadwal
Materi “Tentukan prioritasmu dalam genggaman” dilaksanakan pada
pukul 10.15 – 10.45 WITA.
Materi “Mengutak-atik waktu!” dilaksanakan pada pukul 11.00 – 11.40
WITA.
Materi “Manfaatkan waktu luangmu” dilaksanakan pada pukul 11.40 –
12.10 WITA.
Metode
Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi dengan cara ceramah
dan diskusi antara pemateri dan peserta.
Peserta
Target peserta pada pelatihan ini adalah mahasiswa baru Fakultas Ilmu
Sosial sebanyak 30 orang.
Evaluasi Materi
Evaluasi materi pelatihan menggunakan isian untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman peserta setelah pemberian materi dilakukan. Evaluasi
materi dan reaksi akan berlangsung 10 menit.
Susunan Materi
Adapun susunan pemateri yang akan membawakan materi, yaitu:
1) Alifia Ainun & Indah Lutfiah Kasim: Materi “Tentukan prioritasmu,
waktu dalam genggamanmu”
2) Andi Sri Mutmainnah & Irfan Bahrun: Materi “Mengutak-atik waktu!”
3) Nur Rahma & Mar Atul: Materi “Manfaatkan waktu luangmu”
Referensi
Adluny, M. A. (2010). Time Habit: Kebiasaan Efektif Mengelola Waktu.
Yogyakarta: Pustaka Marwa.
Ahmad H. Kanzun. (2002). Waktu Luang bagi Remaja Muslim. Yogyakarta:
Mitra Pustaka.
Anonim. (2009). Memanfaatkan Waktu Luang untuk Mengembangkan Kerativitas
Siswa. Diakses dari http://akselerasismptarbak.blogspot.com. pada tanggal 17
November 2018. Jam 13.30 WITA.
Broderick, PC & Blewitt, P. (2006). Leisure and Work in Adolescence . Diambil
dari http://www.education.com/reference/article/leisure-work-adolescence/
pada tanggal 17 November 2018. Jam 14.00 WIB.
Frans M. Royan. (2011). Ingin Rejeki Nomplok Kelola Waktu Luang. Semarang:
Dahara Effhar.
Gea, A. A. (2014). Time Management: Menggunakan Waktu Secara Efektif Dan
Efisien. Humaniora, 5(2), 777-785.
Januarius Anggoa. (2011). Study Tingkat Kebosanan Dalam Waktu Luang pada
Mahasiswa Baru Universitas Kristen Petra Surabaya. Diakses dari
http://digilib.petra.ac.id pada tanggal 18 November 2018. Jam 15.25 WITA
Kartadinata, I. & Tjundjing, S. (2008). I love you Tomorrow: Prokrastinasi
Akademik dan Manajemen Waktu. Anima, Indonesian Psychological
Journal, 23 (2), 109-119.
KBBI. (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
https://kbbi.web.id/prioritas[Diakses 3 Oktober 2018].
The Liang Gie. (1996). Cara Bekerja yang Efisien. Yogyakarta: Liberty.
Triatmoko. (2007). Mengisi Celah Waktu Luang. Diakses dari
http://popsy.wordpress.com. pada tanggal 18 November 2018. Jam 15.45
WITA.
Ice Breaking
My Priority list
a. Tujuan
Agar peserta mulai menentukan daftar prioritas mereka
Mengajak peserta untuk menyadari pentingnya skala prioritas.
b. Estimasi waktu
10 menit
c. Jumlah Peserta
Seluruh peserta pelatihan
d. Alat dan bahan
Selembar kerta untuk setiap peserta
Microphone
e. Prosedur
Peserta diminta untuk menuliskan 1-10 daftar kegiatan mereka.
Peserta diminta untuk mengurutkan dari yang tidak penting
sampai paling penting dari daftar yang telah mereka buat
f. Key point
Apakah setiap individu menyadari bahwa mereka perlu untuk
menyadari dan menetukan kegiatan mana yang bersifat penting
dan tidak.
Tiga Tanda
a. Tujuan
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menunjukkan
perasaan mereka tentang masalah tertentu.
Membuat peserta bergerak.
b. Estimasi waktu
10 – 15 menit
c. Jumlah peserta
Seluruh Peserta Pelatihan
d. Alat dan bahan
Satu set penanda “sangat setuju”, “ragu-ragu”, dan “sangat tidak
setuju”. Penanda dapat berupa tulisan maupun emoticon.
Microphone
e. Prosedur
Tanda tanda tersebut akan dipegang oleh tiga orang dari panitia
pelatihan. Dimana tanda “sangat setuju” bersebrangan dengan
tanda “sangat tidak setuju” kemudian ditengah tanda tersebut
terdapat tanda “ragu-ragu”
Kemudian peserta akan diberikan instruksi bahwa setelah
mendengar suatu pernyataan dari fasilitator, peserta diminta untuk
berdiri di depan tanda yang menunnjukkan perasaan atau pendapat
mereka.
f. Key point
Peserta secara tidak sadar akan membiarkan dirinya untuk tidak
berpendapat yang berlawanan dengan orang banyak
Senam Otak
a. Tujuan
Mengoptimalkan kerja otak kanan dan kiri
Membuat peserta lebih bersemangat, lebih konsentrasi, kreatif,
dan efisien.
b. Estimasi waktu:
10 menit
c. Jumlah peserta
Seluruh peserta pelatihan
d. Alat dan baha
Microphone
LCD
Laptop
Video senam otak
e. Prosedur
Peserta diminta untuk mengikuti gerakan pada video yang akan
diputarkan.
f. Key point
Peserta lebih mampu berkonsentrasi
EVALUASI REAKSI
“Sukses Menjalin Relasi”
1 2 3 4 5
Sangat tidak Tidak setuju Netral Setuju Sangat
setuju setuju
Materi
1. Materi yang disampaikan relevan dengan permasalahan 1 2 3 4 5
yang saya hadapi sebagai seorang mahasiswa baru
2. Materi pelatihan meningkatkan pengetahuan saya 1 2 3 4 5
Pemateri
1. Pemateri memahami isi materi yang disampaikan 1 2 3 4 5
Nama :
Jenis kelamin :
Jawaban:
Jawaban:
Apa saja hal – hal positif yang bisa dilakukan dalam memanfaatkan
wkatu luang?
Jawaban:
MATERI II
Penyesuaian Diri
Selain itu adapa pula keadaan dimana seseorang tidak mampu dalam
menyesuaian diri. Ketidakmampuan penyesuaian diri adalah ketidakmampuan
seseorang untuk mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan
dimana dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri
sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan
lingkungannya.
Menurut Gross (2007) ada empat aspek yang digunakan untuk menentukan
kemampuan regulasi emosi seseorang yaitu :
a. Strategies to emotion regulation (strategies) ialah keyakinan individu
untuk dapat mengatasi suatu masalah, memiliki kemampuan untuk
menemukan suatu cara yang dapat mengurangi emosi negatif dan
dapat dengan cepat menenangkan diri kembali setelah merasakan emosi
yang berlebihan.
b. Engaging in goal directed behavior (goals) ialah kemampuan individu
untuk tidak terpengaruh oleh emosi negatif yang dirasakannya sehingga
dapat tetap berpikir dan melakukan sesuatu dengan baik.
c. Control emotional responses (impulse) ialah kemampuan individu untuk
dapat mengontrol emosi yang dirasakannya dan respon emosi yang
ditampilkan (respon fisiologis, tingkah laku dan nada suara), sehingga
individu tidak akan merasakan emosi yang berlebihan dan menunjukkan
respon emosi yang tepat.
d. Acceptance of emotional response (acceptance) ialah kemampuan
individu untuk menerima suatu peristiwa yang menimbulkan emosi
negatif dan tidak merasa malu merasakan emosi tersebut.
Pengertian
Aspek Perilaku
a) Mengevaluasi diri secara objektif, sadari semua aset berharga dan temukan aset
yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi
perkembangan diri, seperti pola fikir yang keliru, niat, motivasi yang lemah,
kurangnya disiplan diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada
bantuan orang lain, ataupun sebab-sebab eksternal lainnya.
b) Beri penghargaan yang jujur terhadap diri, yakni mnyadari dan menghargai
setiap keberhasilan dan potensi yang kira miliki, meskipun itu tergoong kecil.
Ingatlah bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi, dan
transformasi diri sejak dahulu hingga kini. Mengabaikan atau meremehkan
prestasi kecil yang pernah diraih sama saja mengabaikan atau menghilangkan
jejak yang membantu kita menemukan jalan tepat menuju masa depan.
Ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan
yang tidak realistik dan berlebihan. Contoh: ingin cepat kaya, populer,
mendapat jabatan penting dengan segala cara.
c) Berfikir positif, yaitu tidak membiarkan pikiran negatif berlarut-larut, sebab hal
tersebut akan terus menerus berakar, kemudian semakin bercabang dan
berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong.
d) Gunakanlah self-affirmation, yaitu membangkitkan rasa percaya diri melalui
kata-kata, sehingga pikiran positif secara perlahan dapat berkurang.
Contohnya: saya pasti bisa!; saya bangga terhadap diri sendiri!, saya adalah
penentu dari hidup saya dan tidak ada orang yang boleh menentukan hidup
saya.
e) Berani mengambil risiko, yaitu memprediksi risiko setiap tantangan yang
dihadapi berdasarkan pemahaman diri yang objektif. Dengan demikian, tidak
perlu menjauhi setiap risiko, tetapi lebih menggunakan strategi-strategi untuk
menghindari, mencegah, ataupun mengatasi risiko. Contohnya: tidak perlu
menyenangkan orang lain untuk menghindari risiko ditolak.
f) Belajar mensyukuri dan menikmati nikmat Tuhan, yaitu kesadaran diri untuk
mencoba belajar bersyukur atas apa yang dialami dan apa yang menipa kita.
Kemudian menyakini dengan sepenuh hati bahwa Tuhan pasti hendak
memberikan sesuatu yang terbaik dan meninggikan derajat kita disisi-Nya
dibalik semua itu. Kata pepatah, orang yang paling menderita hidupnya adalah
orang yang tidak bisa bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah diterimanya
dalam hidup. Sehingga individu seperti ini bagaikan orang yang selalu melihat
matahari tenggelam, namun tidak pernah melihat matahari terbit.
g) Menetapkan tujuan yang realistik, yaitu mengevaluasi tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan, apakah tujuan tersebut sudah realistik atau tidak. Penerapan tujuan
yang lebih realistik, akan memudahkan individu dalam mencapai tujuan
tersebut. Dengan demikian, individu lebih percaya melalui rasa yakin bahwa
langkah/tindakan/keputusan yang direncanakan dan ditempuhnya merupakan
langkah/tindakan/keputusan yang tepat. Menurut An-Nabhani (2014:26)
mengemukakan bahwa tujuan dikatakan realistik ketika tujuan tersebut sejalan
dengan fitrah (kondisi alami) manusia, sarana untuk mewujudkannya tersedia
(termasuk individu yang akan mewujudkannya), dan manusiawi. Manusiawi
yang dimaksud ialah individu yang akan mewujudkannya, memiliki
kekuatan/kesanggupan yang sepadan dengan tujuan yang hendak diwujudkan.
Jadwal
Materi “EMPAT: Emosi yang tepat disaat yang tepat” dilaksanakan pada
pukul 13.10 – 13.50 WITA.
Materi “Mereka bisa, masa kamu tidak?” dilaksanakan pada pukul 14.00 –
14.40 WITA.
Materi “Sukses menjalin relasi” dilaksanakan pada pukul 14.50 – 15.20
WITA.
Metode
Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi dengan cara ceramah
dan diskusi antara pemateri dan peserta.
Peserta
Target peserta pada pelatihan ini adalah mahasiswa baru Fakultas Ilmu
Sosial sebanyak 30 orang.
Evaluasi Materi
Evaluasi materi pelatihan menggunakan isian untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman peserta setelah pemberian materi dilakukan. Evaluasi
materi pre-postest masing-masing akan berlangsung selama 10 menit.
Susunan Materi
Adapun susunan pemateri yang akan membawakan materi, yaitu:
1. Muhammah Rheza & Andi Aulia Baso Rewa: Materi “EMPAT: Emosi
yang tepat disaat yang tepat”
2. Muhammad Fikran & Nurul Asmi: Materi “Mereka bisa, masa kamu
tidak?”
3. Siti Maryam Ramadani & Dinda Lestari: Materi “Sukses menjalin relasi”
Referensi
Alwi, H. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat. Jakarta: Balai
Pustaka.
Anggraeny, N. (2014). Rational Emotive Berhaviour Therapy (REBT) Untuk
Meningkatkan Regulasi Emosi Pada Rema Korban Kekerasan Seksual.
(Tesis). Universitas Sumatera Utara.
(1) Peserta diminta menuliskan hal-hal apa saja yang membuatnya tidak
percaya diri.
(5) Peserta diminta untuk memejamkan mata. Tarik nafas Anda melalui
hidung, dan hembuskan lewat mulut. Tarik nafas, hembuskan (3-4 kali).
Semakin Anda melakukannya, Anda merasakan rileks pada diri anda.
Semakin anda melakukannya perasaan rileks anda mulai terasa dari
telapak kaki Anda, kemudian perlahan memnjalar naik ke tubuh anda,
dada anda, tangan anda, leher Anda, hinggga kepala anda. Dan Anda
semakin rileks. Anda kemudian menyimak perkataan saya dengan rileks.
Bayangkan di hadapan Anda, terdapat sebuah pintu. Saat ini Anda berada
dihadapan pintu tersebut. Perlahan Anda berjalan kearah pintu tersebut
kemudian membukanya dengan perlahan. saat ini anda telah berada di
sebuah ruangan. Diruangan tersebut terdapat banyak pintu ruangan yang
berisi pengalaman Anda. Jumlah pintu tersebut sebanyak kelopak bunga
yang telah anda tuliskan. Setiap pintu ruangan berisikan pengalaman
yang telah anda tuliskan di kelopak punga. Satu persatu anda memasuki
raungan tersebut. Anda menyaksikan pengalaman Anda tersebut.
Katakanlah kepadanya, dalam lubuh hati Anda, “sekarang saya menjadi
pribadi yang yakin, karnamu saya ingin berubah. Terima kasih sudah
membantuku. Bye.” Anda kemudian beralih keraungan berikutnya,
katakan kepada pengalaman Anda, “sekarang saya menjadi pribadi yang
yakin, karnamu saya ingin berubah. Terima kasih sudah membantuku.
Bye.” (di instruksi beberapa kali). Acungkan tangan Anda jika sudah
mengunjungi semua pengalaman Anda. Jika sudah mengunjungan
semuanya, katakan kepada seluruh pengalaman Anda tersebut dihadapan
Anda, terima kasih semua, terima kasih. Berikan pesan-pesan perpisahan
untuk mereka. Lalu katakan, semoga kita bisa berjumpa dilain waktu.
Tiba-tiba dihadapan Anda tebuka sebuah pintu yang lebar dengan cahaya
putih yang menyilaukan mata Anda. Itu adalah masa depan Anda.
Kemudian Anda membayangkan diri Anda berlari kuat tenaga untuk
masuk kecahaya tersebut, berlari, terus berlari dengan sekuat tenaga,
dengan semua tenaga yang Anda punya. Inilah masa depan Anda. Inilah
cita-cita yang akan saya wujurkan. Dalam nuansa putih, anda melihat
cita-cita Anda perlahan dari kanan ke kiri. Katakan Halo kepada mereka.
Kemudian mengatakan kepada diri Anda, inilah yang akan saya
wujudkan, meskipun Kehendak tuhan Akan hadir untuk memberikan
tantangan hidup buat saya. Saya yakin, dengan tantangan itu saya bisa
maju, saya bisa maju, dan tanpa tantangan itu, saya hanya jadi orang
yang biasa-biasa saja. katakan dengan suara keras tanpa ragu. Bisa-bisa-
bisa!!!
Melipat Kertas
a. Tujuan
Peserta dapat melihat bahwa petunjuk di interpretasikan dengan cara
yang berbeda.
Membuat peserta berpikir tentang cara mereka memperbaiki
kemampuan berkomunikasi .
b. Estimasi waktu
10 menit
c. Jumlah peserta
seluruh peserta pelatiham
d. Alat dan bahan
Selembar kertas A4 untuk masing-masing peserta.
Microphone
e. Prosedur
Kertas A4 diberikan kepada masing-masing peserta. Kemudian
peserta diminta untuk menutup mata dan mengikuti instruksi yang
akan dibacakan oleh fasilitator. Peserta diminta untuk tidak bertanya
selama instruksi diberikan
Pertama-tama, lipat kertas menjadi dua bagian sama besar, kemudian
lipat lagi, dan lipat sekali lagi. Robek bagian ujung kanan, balik
kertas dan robek ujung bagian kiri.
Setalah itu, peserta diminta untuk membuka kedua matanya dan
membuka lipatan kertas tersebut.
f. key point
pentingnya informasi yang diberikan akar komunikasi menjadi
efektif.
Individu memiliki perspektif sendiri dalam menafsirkan sebuah
informasi
EVALUASI REAKSI
“Sukses Menjalin Relasi”
1 2 3 4 5
Sangat tidak Tidak setuju Netral Setuju Sangat
setuju setuju
Materi
5. Materi yang disampaikan relevan dengan permasalahan 1 2 3 4 5
yang saya hadapi sebagai seorang mahasiswa baru
6. Materi pelatihan meningkatkan pengetahuan saya 1 2 3 4 5
Pemateri
5. Pemateri memahami isi materi yang disampaikan 1 2 3 4 5
Nama :
Jenis Kelamin :
Jawaban:
Jawaban
Hal apa saja yang harus dihindari ketika berteman atau menjalin
hubungan dengan orang lain?
EVALUASI KESELURUHAN
A. Tujuan
Tujuan evaluasi keseluruhan untuk mengetahui reaksi, pesan, dan kesan para
peserta yang terlibat terhadap pelatihan yang telah diberikan.
B. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yaitu 10 menit
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu metode kuesioner.
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Fasilitator membagikan lembar evaluasi kepada peserta untuk
mengetahui reaksi peserta terhadap serangkaian pelatihan yang telah
diberikan.
2. Fasilitator mengumpulkan lembar evaluasi yang telah dibagikan.
PENUTUP
A. Tujuan
Menutup kegiatan pelatihan yang telah dilakukan dan mengucapkan
terima kasih sebesar- besarnya kepada seluruh peserta yan hadir.
B. Metode Penyampaian
Metode yang digunakan yaitu metode tanya jawab.
C. Waktu
Alokasi waktu yang diperlukan saat penutup yaitu 15 menit
D. Alat Bantu
Alat ataupun perlengkapan yang dibutuhkan adalah wireless.
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Fasilitator mengucapkan terima kasih terhadap peserta atas
partisipasinya dalam mengikuti pelatihan.
2. Fasilitator meminta peserta untuk bergabung bersama pemateri untuk
berfoto bersama.