Anda di halaman 1dari 7

Kegiatan Pembelajaran 3 : Menerapkan metode

pembibitan pakan alami


Alat -alat
1. Peralatan Gelas
a. cawan petri Alat ini dapat berfungsi untuk pembuatan
kultur media pakan alami secara kultur murni
b. Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media
pertumbuhan mikroba dalam bentuk media tegak atau
miring yang disumbat dengan kapas, dibulatkan lalu
disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya dan
diikat.
c. Labu Erlenmeyer berfungsi untuk menampung
larutan, bahan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat
digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-
bahan komposisi media, menampung akuades,

d. Jarum Inokulum/oseOse berfungsi untuk


memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke
media yang akan digunakan kembali. Ose terdiri dari ose
lurus untuk menanam dan ose bulat untuk menggores
yang biasanya berbentuk zig-zag.

e. timbangan elektrik Alat ini berfungsi untuk menimbang


bahan yang akan digunakan dalam membuat kultur murni
pakan alami dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

f. oven Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang


tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan petri, tabung
reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain- lain. Alat ini umumnya
dilengkapi termometer.

g. Bunsen Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan


kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Untuk sterilisasi
jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk
memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling
panas).
h.

a. Media Pembibitan Pakan Alami

Jenis phytoplankton yang banyak dibudidayakan


pada usaha budidaya perikanan laut adalah
Chlorella, Tetraselmis dan Skeletonema costatum.
Dari ketiga jenis phytoplankton tersebut secara
proses pembuatan medianya hampir sama yang
membedakannya adalah jenis pupuk dan volume
media yang digunakan. Media tempat tumbuhnya
phytoplankton ini dapat dikelompokkan dalam tiga
tahap kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur murni
di laboratorium, teknik kultur skala semi massal
dan teknik kultur skala massal.

Media Kultur murni

Teknik kultur phytoplankton dalam skala laboratorium


dilakukan dalam ruangan tertutup dan ber-AC. Hal ini
diperlukan agar suhu selalu terkendali dan mencegah kontak
dengan lingkungan luar yang dapat menyebabkan
kontaminasi sehingga mengurangi kemurnian phytoplankton
yang dikultur.

Metode kultur murni phytoplankton di laboratorium


untuk memperoleh satu jenis phytoplankton
(monospesies) dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu :
1) Metode media agar
2) Metode subkultur
3) Metode pengenceran berseri
4) Metode pipet kapiler
Metode media agar

Metode media agar adalah suatu metode pemurnian individu


dari suatu sampel perairan dengan cara membuat kultur
murni dengan menggunakan media agar.
Sterilisasi peralatan dan bahan yang akan
digunakan dapat dilakukan dengan cara :
1) Air laut yang akan digunakan dilakukan
sterilisasi dengan berbagai cara diantaranya adalah
perebusan selama 10 menit, dengan memberikan
sinar ultraviolet atau ozonisasi, penyaringan
dengan menggunakan plankton net ukuran 15
mikron meter atau pemberian larutan Chlorine 60
ppm, kemudian diaduk rata selama beberapa menit
dan dinetralkan dengan Natrium Thiosulfat 20
ppm.
2) Sedangkan peralatan yang akan digunakan
juga dapat dilakukan sterilisasi dengan beberapa
cara diantaranya adalah perebusan, perendaman
dalam larutan kaporit/chlorine 150 ppm,
pemberian alkohol, diautoclave dengan

temperature 100oC dengan tekanan 1 atm selama


20 menit atau di oven.

Sterilisasi alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam


kultur murni ini bertujuan untuk membunuh miroorganisme
yang tidak diinginkan dan mengoptimalkan pertumbuhan
pytoplankton tersebut. Sterilisasi dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu sterilisasi basah, sterilisasi panas dan
sterilisasi kimia.

Sterilisasi basah adalah metode sterilisasi yang


dilakukan dengan cara perebusan..
Sterilisasi panas adalah metode sterilisasi dengan
menggunakan alat autoclave atau oven.
. Sterilisasi model ini biasanya digunakan untuk
mensterilisasikan alat-alat dan botol kultur yang
etrbuat dari gelas.

Sterilisasi secara kimia adalah metode sterilisasi


dengan menggunakan bahan kimia antara lain
adalah HCl, HgCl, Alkohol, Formalin, Phenol dan
Chlorin. Sterilisasi secara kimia ini biasanya
dilakukan pada semua peralatan yang berukuran
besar yang tidak dapat dilakukan sterilisasi dengan
menggunakan autoclave dan oven serta perebusan.

Anda mungkin juga menyukai