Alat -alat 1. Peralatan Gelas a. cawan petri Alat ini dapat berfungsi untuk pembuatan kultur media pakan alami secara kultur murni b. Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba dalam bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan kapas, dibulatkan lalu disterilkan dengan kapas berada tetap di atasnya dan diikat. c. Labu Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan- bahan komposisi media, menampung akuades,
d. Jarum Inokulum/oseOse berfungsi untuk
memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Ose terdiri dari ose lurus untuk menanam dan ose bulat untuk menggores yang biasanya berbentuk zig-zag.
e. timbangan elektrik Alat ini berfungsi untuk menimbang
bahan yang akan digunakan dalam membuat kultur murni pakan alami dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
f. oven Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang
tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain- lain. Alat ini umumnya dilengkapi termometer.
g. Bunsen Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan
kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). h.
a. Media Pembibitan Pakan Alami
Jenis phytoplankton yang banyak dibudidayakan
pada usaha budidaya perikanan laut adalah Chlorella, Tetraselmis dan Skeletonema costatum. Dari ketiga jenis phytoplankton tersebut secara proses pembuatan medianya hampir sama yang membedakannya adalah jenis pupuk dan volume media yang digunakan. Media tempat tumbuhnya phytoplankton ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur murni di laboratorium, teknik kultur skala semi massal dan teknik kultur skala massal.
Media Kultur murni
Teknik kultur phytoplankton dalam skala laboratorium
dilakukan dalam ruangan tertutup dan ber-AC. Hal ini diperlukan agar suhu selalu terkendali dan mencegah kontak dengan lingkungan luar yang dapat menyebabkan kontaminasi sehingga mengurangi kemurnian phytoplankton yang dikultur.
Metode kultur murni phytoplankton di laboratorium
untuk memperoleh satu jenis phytoplankton (monospesies) dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : 1) Metode media agar 2) Metode subkultur 3) Metode pengenceran berseri 4) Metode pipet kapiler Metode media agar
Metode media agar adalah suatu metode pemurnian individu
dari suatu sampel perairan dengan cara membuat kultur murni dengan menggunakan media agar. Sterilisasi peralatan dan bahan yang akan digunakan dapat dilakukan dengan cara : 1) Air laut yang akan digunakan dilakukan sterilisasi dengan berbagai cara diantaranya adalah perebusan selama 10 menit, dengan memberikan sinar ultraviolet atau ozonisasi, penyaringan dengan menggunakan plankton net ukuran 15 mikron meter atau pemberian larutan Chlorine 60 ppm, kemudian diaduk rata selama beberapa menit dan dinetralkan dengan Natrium Thiosulfat 20 ppm. 2) Sedangkan peralatan yang akan digunakan juga dapat dilakukan sterilisasi dengan beberapa cara diantaranya adalah perebusan, perendaman dalam larutan kaporit/chlorine 150 ppm, pemberian alkohol, diautoclave dengan
temperature 100oC dengan tekanan 1 atm selama
20 menit atau di oven.
Sterilisasi alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam
kultur murni ini bertujuan untuk membunuh miroorganisme yang tidak diinginkan dan mengoptimalkan pertumbuhan pytoplankton tersebut. Sterilisasi dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sterilisasi basah, sterilisasi panas dan sterilisasi kimia.
Sterilisasi basah adalah metode sterilisasi yang
dilakukan dengan cara perebusan.. Sterilisasi panas adalah metode sterilisasi dengan menggunakan alat autoclave atau oven. . Sterilisasi model ini biasanya digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat dan botol kultur yang etrbuat dari gelas.
Sterilisasi secara kimia adalah metode sterilisasi
dengan menggunakan bahan kimia antara lain adalah HCl, HgCl, Alkohol, Formalin, Phenol dan Chlorin. Sterilisasi secara kimia ini biasanya dilakukan pada semua peralatan yang berukuran besar yang tidak dapat dilakukan sterilisasi dengan menggunakan autoclave dan oven serta perebusan.