Oleh :
AMMAS M. S.Pd.
P2PD.09.02.02.253
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
sehingga perlu diatur sedemikian rupa agar dengan hasil pendidikan itu dapat
Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan
1
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memperbaiki sumber daya
manusia yaitu dengan mendirikan berbagai jenis dan jenjang sekolah. Salah
sekaligus sebagai modal dasar pembangunan bangsa. Ini hanya dapat digali,
pembelajaran yang rerarah, dan terpadu, yang dikelola secara serasi dan
pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan serta berkesempatan untuk
2
perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya masing-
masing.
persen dari seluruh peserta didik yang ada pada tingkat pendidikan dasar.
Jumlah ini semakin meningkat pada jenjang yang lebih tinggi, di tingkat
“anak berbakat intelektual tergolong “sangat unggul” (IQ > 130) berjumlah 2,2
persen dan tergolong “unggul” (IQ 120-129) berjumlah 6,7 persen dari
memiliki nilai strategis dalam memacu keterlibatan dunia swasta untuk turut
3
sekolah unggul/plus memberikan kontribusi yang besar dalam perspektif
pembangunan nasional.
memberikan nilai positif karena tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan global
dan persaingan bebas antar bangsa dalam berbagai aspek kehidupan terasa
lahir sumber daya manusia unggul yang bukan hanya dapat bersaing dalam
kelas. Di samping itu, manfaat faktor-faktor lainnya yang bersifat statis sangat
4
itu, pada SMA Negeri 1 Malili, sarana dan prasarana yang ada apakah sudah
pendidikan. Standar pelayanan ini yang apabila dapat dipenuhi oleh suatu
dipertanggungjawabkan.
5
konsekwensi penyediaan sarana, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara
pelayanan minimal yang baik, hal ini dapat dilihat dari banyaknya sekolah
yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai, tingkat putus
masyarakat terhadap sekolah yang masih rendah, serta dari tahun ketahun
pinggiran kota dan hanya SMA Negeri dan SMA Swasta yang difavoritkan
telah memiliki standar atau patokan yang jelas yang harus dijadikan acuan
6
pembiayaan, manajemen, dan keterlibatan masyarakat dalam
pendidikan.
7
Negeri 1 Malili yang kualifikasi kompetensinya sama dengan lulusan Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang tidak memiliki kelebihan atau keunggulan. Hal ini
maupun swasta .
8
Menengah Atas Negeri 1 Malili, perlu diadakan kajian yang mendalam
ini secara efektif sesuai dengan kondisi nyata yang ada di lapangan, dengan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
9
2. Manfaat Praktis
Malili .
10
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Pendidikan
Coulter, 1999:41).
berbasis sekolah. Dalam hal ini Kepala Sekolah bersama Dewan Guru dan
melaksanakan program sekolah untuk mencapai visi, misi, dan target mutu
1. Setiap sekolah dapat: (1) Merumuskan visi, misi, dan target mutu,
11
program yang telah ditetapkan, (4) memonitor dan mengevaluasi
berikut :
12
1. Perencanaan (planning)
dikerjakan selama satu jangka waktu yang akan datang dan apa yang akan
dilakuan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Terry & RUC. (1985)
2. Pengorganisasian (organizing)
bahasa Latin yang berarti: alat, bagian, anggota atau badan. Jamen dalam
13
Terry & RUC (1985) mengatakan bahwa pengorganisasian adalah
orang sedemikian rupa sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien
3. Pelaksanaan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)
14
pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
adalah suatu proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan
15
B. Pelayanan Administrasi
masyarakat) untuk itu manusia sejak lahir sampai mati secara individu tidak
ciptaan Tuhan tetapi manusia adalah makhluk yang serba terbatas dan
lemah. Keterbatasan manusia inilah baik secara pisik, intelektual, moral, dan
cara demikian mutu pelayanan diharapkan akan dapat mencapai tahap prima
(Kristiadi, 1999).
16
Adanya Pelayanan Administrasi sebagai acuan pedoman dalam
prinsipnya adalah kunci pembinaan, hal ini berarti bahwa SPM merupakan
pendidikan di setiap daerah. Dengan standar yang jelas, baru bisa dilakukan
yang efektif dan prima adalah sumber daya manusia yang berkualitas.
17
bagi siswa. Dengan kata lain bahwa masukan yang bermutu bukanlah
pendekatan di atas.
1. Kemampuan proses
2004:3) bahwa:
2. Komponen lingkungan
18
dilibatkan melalui mekanisme dukungan yang berarti, termasuk dalam
3. Komponen instrumen
laboratorium dan alat peraga dan alat penunjang proses belajar mengajar
struktur, visi dan misi yang tertuang dalam rencana dan strategis (RENSTRA)
untuk jangka menengah, adanya keluaran dan hasil (output dan outcome)
SMA dan SMK untuk memasuki dunia usaha dan dunia industri, bila tamatan
19
C. Indikator Pelayanan Administrasi
KETERCAPAIAN
No. SPM INDIKATOR
MINIMAL
20
8. Jumlah guru konseling. 4 orang
9. Jumlah jam mengajar maksimal setiap
guru. 24 jam
10. Tenaga laboran (biologi, Fisika, dan
Komputer). 3 orang
11. Tenaga Pustakawan. 1 orang
12. Rasio guru/kelas dengan siswa. 1: 32 – 40
21
Indikator-indikator yang terdapat pada Pelayanan Administrasi (SPM)
masyarakat.
adalah:
1. Kurikulum
barang cetakan yang masih harus diolah oleh guru, karena itu guru selalu
pendidikan.
22
a. Isi dan susunan program pengajaran
terdiri atas (1) Pedoman Umum Pengembangan Silabus, (2) Pedoman Umum
Silabus untuk setiap mata pelajaran, dan (4) Pedoman Khusus Sistem
2004).
mata pelajaran yang mencakup teori dan konsep serta contoh di dalam
dasar, indikator, materi pokok, dan penilaiaan (jenis penilaian, jenis instrumen
23
b. Starategi Belajar Mengajar
alat peraga, lingkungan alam dan budaya serta nara sumber dalam
c. Bahasa pengantar
d. Penilaian
24
menggunakan standar nasional dapat dilakukan dalam rangka mengetahui
menengah, atau menyiapkan untuk bekerja sesuai dengan bakat dan minat
siswa. Bimbingan belajar dapat juga diberikan kepada siswa yang memiliki
2. Peserta didik
Pasal (12) ayat (4), disebutkan ketentuan mengenai hak dan kewajiban
peserta didik. Setiap peserta didik mempunyai berbagai hak, yaitu hak
hak mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain serta
25
yang dibebaskan dari kewajiban tersebut); untuk mematuhi semua peraturan
SMA pada aspek peserta didik, beberapa ketentuan yang ditetapkan sesuai
a. Persyaratan
Persyaratan untuk menjadi siswa SMA adalah (1) calon siswa memiliki
STTB atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan STTB atau
pada saat pendaftaran; (3) seleksi calon siswa SMA ditetapkan berdasarkan
b. Pakaian siswa
memakai seragam. Pakaian seragam siswa SMA secara nasional (putih abu-
Sekolah/BP3.
26
c. Unit kegiatan siswa
(2) kegiatan PIK KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi
Remaja. (3) UKS (Usaha Kesehatan Sekolah); (4) kegiatan pramuka; (5)
kerohanian (pesantren kilat dan lain-lain); (8) klub berbagai cabang olahraga;
3. Ketenagaan
siswa, atau tenaga pendidik adalah salah satu dari tenaga kependidikan yang
27
Dalam pedoman penyusunan Pelayanan Administrasi penyelenggaraan
a. Jenis ketenagaan
Tenaga pendidik meliputi: (1) kepala sekolah; (2) wakil kepala sekolah;
(3) guru mata pelajaran; bertugas mengajar satu atau lebih mata pelajaran
praktik bagi siswa; (6) pustakawan bertugas mengelola dan dapat melayani
administrasi sekolah.
28
b. Kualifikasi tenaga
ketatausahaan sekolah.
dimilikinya.
4. Sarana prasarana
pendidikan terdiri dari lahan, ruang, perabot, alat dan media pendidikan
bahan praktik serta buku dan bahan ajaran lainnya (Depdiknas, 2003), lebih
benda-benda maupun uang (Suryosubroto, 1997). Jadi dalam hal ini fasilitas
29
disamakan dengan sarana. Fasilitas atau sarana menurut Suharsimi Arikunto
sebagai berikut (1) Lahan adalah sebidang tanah yang digunakan untuk
KBM, kegiatan penunjang dan kegiatan administrasi. (4) Alat adalah sesuatu
Bahan praktik adalah semua jenis bahan alami dan buatan yang digunakan
untuk praktik. (6) Bahan ajar adalah sumber bacaan yang berisi tentang ilmu
30
pengetahuan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar pada program
normative, adaptif dan produktif bahan ajar mencakup buku dan modul.
5. Organisasi
agar tersusun suatu pola kegiatan untuk menuju kepada tercapainya tujuan
Administrasi terdiri atas: (1) kepala sekolah, (2) wakil kepala sekolah, (3)
urusan tata usaha, (4) unit laboratorium, (5) unit perpustakaan, (6) dewan
guru.
berikut:
31
Komite Kepsek
Sekolah Wakasek
Kaur Tata
Usaha
Wali
Kelas
A. Pembiayaan
yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
32
merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan-
lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan
swasta. (2) Masyarakat termasuk dana dari orang tua, dunia usaha.
(3) Sumber lain, yang berasal dari hibah, pinjaman, dana dari donatur,
Langganan daya dan jasa (listrik, telepon, air, dan sebagainya); (7)
33
Program khusus yang mengacu pada peningkatan mutu sekolah yang
yang relevan.
Sekolah/BP3.
akuntabilitas.
34
8. Pelaporan pembiayaan dilaksanakan secara tertib dan teratur.
B. Manajemen sekolah
Berbasis Sekolah. Dalam sistem ini, kepala sekolah bersama dewan guru
jawab melaksanakan program sekolah untuk mencapai visi, misi, dan target
35
sekolah dapat bersifat nasional (pemerintah pusat), lokal (pemerintah
C. Peranserta masyarakat
pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai
sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar,
yaitu masyarakat.
36
2. Memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan sekolah;
pendidikan di sekolah;
oleh sekolah.
Atas (SMA) adalah bentuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang
profesional.
undang. Ini berarti bahwa pada prinsipnya seluruh warga negara Indonesia
Renzuli, dalam Syifabudi (2004) menyatakan ada tiga kelompok ciri utama,
yaitu :
37
1. Kemampuan umum yang tergolong diatas rata-rata (above average
ability).
2. Kreativitas (creativity)
bahwa masukan (input, intake) berupa peserta didik diseleksi secara ketat
dengan indikator angka raport, Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) dan hasil tes
emosional dan pengikatan diri terhadap tugas, (3) hasil tes fisik.
seleksi sebagai berikut: (1) achievement test, yang meliputi bidang studi yang
di UAN-kan. Hal ini untuk meyakinkan hasil ujian akhir nasional (UAN) yang
yang bercirikan islam, (2) psikotes, untuk mengetahui potensi dasar peserta
didik yang meliputi: Inteligency Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan
Task Commitment (TC), (c) tes kesehatan, untuk mengetahui apakah calon
peserta didik terbebas dari penyakit menular dan tidak memiliki penyakit
berat.
38
Namun demikian, untuk sekolah unggul/plus yang bermisikan islam,
2. Tenaga pendidikan
Nasional, pasal 27 :
arti memasyarakatkan sikap taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
kependidikan sekolah unggul/plus agak berbeda baik dari segi bidang tugas
39
yang ingin menekankan pada pembentukan integritas karakter dan
memberikan arahan atau bimbingan karir guna meraih sukses dalam belajar.
mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki
2,75 dan lulus psikotes, tes kepemimpinan dan mampu menguasai bahasa
Inggris.
40
pada fungsi manajemen dalam proses kegiatan belajar mengajar, yaitu
suatu ikhtiar atau usaha yang mungkin dilakukan untuk bisa mencapai tujuan
dalam pendidikan terletak pada penerapan ide TQM pada proses kegiatan
belajar mengajar.
produk, orientasi pada peserta didik, dukungan pada kerja kelompok dan
41
Syifabudi (2004) mengemukakan bahwa : sekolah di negara maju,
seperti di Amerika Serikat saat ini mengalami apa yang disebut ”grassrools
(empowered) dan kerja tim di segala bidang. Suatu model kegiatan belajar
mengajar yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar
42
mereka sendiri melalui pembentukan komunitas belajar dan memanfaatkan
memperoleh umpan balik dari peserta didik sebagai cam untuk menentukan
pada mereka.
efektif dan fungsional membawa visi dan misi sekolah unggul/plus, dengan
43
Dalam kaitan ini Setiawan, (dalam Syifabudi, 2004) menjelaskan
atau juga memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa ataupun hak
istemewa.
unggul” kepada semua peserta didik. Sehingga peserta didik dapat diberikan
mengkoordinasikan ide dan masalah serta tema yang lebih luas, rumit dan
yang berlaku serta harus tetap memiliki kesesuaian dan kesepadanan (link
and match).
44
program pengajaran untuk peserta didik yang memiliki kemampuan dan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar
learning) yang memacu peserta didik dapat belajar secara aktif dan kreatif
tuntutan prakarsa dan, (6) pengembangan iptek dan imtaq secara terpadu.
45
alternatif penyelesaiaan) maupun proses berpikir konvergen (proses berpikir
manusia yang bukan hanya cerdas dan terampil akan tetapi benar-benar
pendapat orang lain, ketulusan dan kerndahan hati, (3) keberanian; kegigihan
46
persoalan pribadi. Kedua; perilaku, yang mencakup: (1) kepemimpinan;
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, baik dari segi kualitas
didik. Selain itu juga sesuai dengan kondisi lingkungan, kebutuhan setempat,
47
Sarana prasarana pada sekolah unggul/plus sekurang-kurangnya
yang komperhensif dan evaluasi hasil belajar, (2) dilihat dari waktunya; ada
evaluasi harian, mingguan, catur wulanan, tengah tahunan, dan tahunan. (3)
formatif dan sumatif, (4) dilihat dari sudut pelaksanaannya; ada evaluasi yang
dilakukan oleh diri sendiri (self evaluation) dan ada yang dilakukan oleh orang
48
1. Untuk hasil belajar dapat disusun tes prestasi belajar dalam berbagai
bentuk seperti tes objektif, tes essay dan tes kinerja (performance test).
pribadi.
dievaluasi.
lain-lain.
49
8. Strategi manajemen organisasi
sumber termasuk sumber dana. Keikut sertaan masyarakat dalam hal ini
paksaan.
kurang bernilai ekonomis. Disini prinsip yang kuat membantu yang lemah
50
dapat diterapkan, yakni dengan cara pemberian beasiswa kepada peserta
ke arah yang lebih sempurna. Sebab dengan cara ini akan memberikan
kerja.
menimbulkan kecurigaan.
51
5. Manajemen sekolah unggul/plus hendaknya berorientasi kepada: (1)
E. Kerangka Pikir
Nomor 053/U/2001).
52
bidang pendidikan untuk menjamin pemerataan pelayanan pendidikan
kepada masyarakat.
peranserta masyarakat.
Perencanaan
Manajemen Pengorganisasian
SMAN Unggulan
di
Kabupaten Luwu
Timur Pelaksanaan
Pengawasan
53
yang akan ditelaah yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan.
rencanan program yang meliputi kegiatan yang akan dilakukan di masa yang
orang, alat-alat tugas dan tanggung jawab yang dapat digerakkan sebagai
atau tidak dan apakah hasilnya sesuai dengan acuan yang telah ditentukan.
54
55
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Sasaran Penelitian
penelitian ini, maka yang menjadi sasaran dalam penelitian ini meliputi Guru,
55
D. Definisi Operasional Konsep
56
telah ditentukan dalam Pelayanan Administrasi yang sesuai dengan
1. Kurikulum
2. Peserta didik
3. Ketenagaan
57
sekolah,prosentase guru berkualifikasi, prosentase guru berkeahlian, rasio
4.Sarana prasarana
Bahan Ajar.
2. Organisasi
personil yang ada pada sekolah menengah atas yang sesuai dengan tugas
3. Pembiayaan
58
4. Rencana pengembangan sekolah
5. Peranserta masyarakat
dilakukan informan utama dan informan kunci disetiap sekolah. Hal ini
pula observasi dan wawancara kepada setiap kepala sekolah, dan telaah
dokumen-dokumen.
59
D. Instrumen Penelitian
1. Wawancara
informasi yang lengkap dan akurat yang bersumber dari informan kunci
terbuka yang memerlukan jawaban dan argumentasi adalah suatu hal yang
dari situasi dan kondisi terhadap informan kunci yang menjadi fokus
2. Dokumentasi
dalam kurun waktu tertentu, terutama dikaitkan dengan besarnya biaya yang
60
diperoleh dan digunakan dalam pencapaian hasil pendidikan yang
direncanakan sebelumnya.
3. Observasi
dokumentasi dan informasi dari berbagai hal, terutama tentang bahan, alat
61
62
BAB IV
program strategis yang akan dilakukan yaitu: (1). Pemenuhan SKL SMA yang
62
Tenaga Pendidik dan Kependidikan merintis bertaraf Internasional (5).
pengajar yang terdiri atas 41 orang guru tetap dan 9 orang guru tidak tetap
serta dibantu oleh 6 orang tenaga administrasi, 3 orang clening service dan 2
orang satpam
kelas, kelas XI IPS 6 kelas, kelas XII IPA 3 kelas dan Kelas XII IPS 7 kelas
untuk Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah murid yang dibina pada SMA
Negeri 1 Malili adalah: Kelas 1 sebanyak 333 orang, kelas 2 sebanyak 304
orang dan kelas 3 sebanyak 308 orang dengan jumlah keseluruhan sebanyak
63
B. Analisis Pelaksanaan Pelayanan Administrasi (SPM)
(SPM), program perencanaan yang paling awal dilakukan dalam tahun ajaran
baru adalah perencanaan kurikulum nasional dan muatan lokal dalam bentuk
penerimaan siswa baru pada setiap tahun ajaran yang disesuaikan dengan
Luwu Timur serta Surat Edaran Bupati Luwu Timur, tentang tata cara
penerimaan siswa baru, termasuk syarat dan kriteria pendaftaran calon siswa
baru yang akan diterima di SMA Negeri 1 Malili, hal ini perlu dilakukan
64
bulannya ke pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu
Timur.
beberapa guru dan staf admnistrasi serta pengurus komite merupakan salah
yang berasal dari Dana APBD sesuai RKA setiap tahun. Disamping itu
tahunan.
sekolah, setelah melakukan analisis SWOT, terutama dalam hal potensi dan
65
kekuatan serta kelemahan yang akan menjadi ancaman dikemudian hari,
66
Perencanaan organisasi, peranan personalia (sumber daya manusia)
dalam suatu organisasi sangat penting, namun sumber daya manusia akan
optimal jika dikelola dengan baik. Kepala sekolah memiliki peran sentral
sekolah terbagi menjadi dua, yaitu: (1) dari pemerintah, yang umumnya terdiri
dari dana rutin, yaitu gaji serta biaya operasional sekolah dan perawatan
fasilitas (OPF), serta (2) dana dari masyarakat tidak ada digantikan dengan
dana Gratis berasal dari APBD dengan dari masyarakat. Dilihat dari sisi
penggunaan, sumber dana dapat dibagi menjadi: (1) anggaran rutin, yaitu
67
penerimaan maupun penggunaannya selama satu tahun itulah yang
Sekolah (RAPBS).
dari kurang disiplin menjadi sekolah yang memiliki disiplin tinggi. Perubahan
orang tua siswa, dan sebagainya. Tugas kepala sekolah adalah sebagai agen
utama perubahan yang mendorong dan mengelola agar semua pihak yang
68
masyarakat. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pembina komite sekolah,
juga bersifat non materil seperi pemberian saran dan dukungan pemikiran.
Dalam organisasi, setiap kegiatan (apa) harus jelas siapa yang mengerjakan,
69
kapan dikerjakan, dan apa targetnya, itu harus tergambar dengan jelas dalam
pengorganisasian.
mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal jika siswa sendiri secara
keputusan akhir setiap kegiatan ada pada kepala sekolah. Tugas kepala
’Setiap tahun ajaran baru ada beberapa hal perlu kita sikapi antara
lain: (1) penerimaan siswa baru meliputi; perencanaan daya tampung
dan seleksi siswa baru, (2) pembinaan siswa meliputi; pengelompokan
siswa, kenaikan kelas, penetapan program pembinaan disiplin, dan
kegiatan ekstrakurikuler, (3) pemantapan program kesiswaan, hal ini
dilakukan karena pelaksanaan sehari-hari program tersebut dilakukan
oleh banyak staf dan kegiatannya sangat bervariasi sehingga
kesemuanya itu perlu diorganisasikan dengan baik (wawancara, 6
November 2011)”.
70
Aspek pengorganisasian ketenagaan/personalia dalam suatu
personalia dengan baik. Tugas kepala sekolah dalam hal ini mencakup
siklus berkelanjutan, yang harus dikerjakan dan hasilnya dikaji ulang secara
priodik.
ini dimaksudkan bahwa kepala sekolah dibantu wakasek bidang sarana dan
kepala sekolah, wakasek bidang sarana dan prasaran, kepala tata usaha,
dan lainnya).
71
pemerintah maupun bantuan dari masyarakat (wawancara, 7
November 2011)”.
dapat bekerja secara efektif dan efisien, hal tersebut sebagaimana yang
’Di sekolah kita sumber dana yang ada selama ini berasal dana
bantuan dari pemerintah berupa dana rutin (APBD) dan dari dana
APBN provinsi. (wawancara, 7 November 2011)”.
tetapi jika tidak mungkin paling tidak ada unsur guru, wakil orang tua (komite
sekolah) dan bahkan jika mungkin wakil siswa (OSIS). Anggota tim sebaiknya
72
jangka panjang untuk 8 tahun, rencana jangka menengah untuk 4 tahun, dan
sekolah yang membidangi tugas ini adalah wakasek bidang humas. Sebagai
guru yang diberi tugas mengemban tugas ini ada beberapa hal yang harus
diperhatian jika hendak membuat program pendidikan ; (1) ada prinsip dasar
73
yang sehubungan dengan peningkatan mutu pendidikan (wawancara,
10 November 2011)”.
umpan balik yang obyektif dan segera sehingga dengan cara itu guru dapat
siswa baru, (2) pembinaan siswa di sekolah, dan (3) pemantapan program
pokok yang perlu dilakukan oleh sekolah: (1) Perencanaan daya tampung, (2)
seleksi calon siswa baru. Sedang untuk pembinaan siswa yang perlu
mendapat perhatian; (1) cara pengelompokan siswa, (2) kenaikan kelas, (3)
74
semester sekali diadakan rapat koordinasi guna membahas status
maupun hambatan yang terjadi, (2) Setiap akhir tahun pelajaran diadakan
sesuai dengan tujuan semula dan hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk
berikutnya.
tugas kepala sekolah mencakup tiga aspek, yaitu: (1) pengadaan tenaga, (2)
pekerjaan/tugas yang harus dilakukan di sekolah atau jabatan yang harus ada
75
tenaga, dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah, jenis, dan kualifikasi
jabatan dari hasil analisis pekerjaan dengan tenaga yang dimiliki sekolah, (2)
efisien.
preventif dan adakan kaji ulang terhadap program yang telah dilaksanakan
sekolah, terutama untuk guru dan siswa, (4) membuat program lomba
76
perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi warga
sekolah. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh informan (DA
47) bahwa:
juga harus diketahui tugas apa yang sedang dikerjakan, sehingga tidak terjadi
beban tugas yang berlebihan (overloaded), jika perlu kegiatan terdiri dari lebih
77
sebagaimana mestinya berdasarkan yang sudah digariskan oleh
kepala sekolah dan masing-masing personil bekerja sesuai tugas dan
tanggung jawabnya (wawancara, 10 November 2011)”.
tahapan yang perlu diketahui: (1) mengkaji kebijakan yang relevan artinya
yang berlaku baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, (2)
78
mengumpulkan data dan informasi; data-data yang dikumpulkan adalah yang
menaikan Nilai hasil ujian akhir, diperlukan data tentang guru, siswa,
program yang dipilih perlu dijabarkan secara rinci sampai dengan tahap-tahap
pelaksanaannya. Dalam setiap tahap harus jelas; sasaran yang ingin dicapai,
79
Aspek Peran serta masyarakat dalam pelaksanaannya selain melalui
dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa. Jadi bagaimana strateginya
80
kompetensi guru, standar miminal untuk satu mata pelajaran, jadi
disepakati dahulu kita ambil 65 untuk satu mata pelajaran kecuali
matematika sekarang kita tingkatkan. Untuk mencapai ini semua tentu
ada penilaian-penilaian itu kita galakkan penilaian kelas sesuai dengan
KTSP, kemudian penilaian berkelanjutan. Jadi misalnya penilaian
dalam bentuk jam blok itu ada analisisnya untuk daya serap untuk
melihat butir soal mana yang dianalisis kemudian meremedial lalu
siswa mana lagi yang ikut ulangan, dua kali baru ditentukan di situ
format-formatnya ada sumuanya lengkap (wawancara, 10 November
2011)”.
dalam penerimaan siswa baru adalah: (1) perencanaan daya tampung, dan
(2) seleksi calon siswa baru. Pengawasan terhadap kegiatan ini sudah
guru, staf administrasi, dan staf lainnya adalah manusia, sehingga pemberian
pekerjaan yang sulit, dan sejenisnya seringkali menjadi cara ampuh untuk
81
meningkatkan motivasi kerja. Juga kepala sekolah harus mampu menjadi
mengemukakan bahwa:
kepala sekolah urusan sarana dan prasarana yang diberi tugas melakukan
ada di sekolah.
82
segera diatasi, atau istilah di dalam pendidikan adalah supervisi. Ada
beberapa prinsip dasar supervisi yang harus diterapkan agar dapat berhasil,
kepala sekolah akan dapat menumbuhkan dukungan moral bagi guru atau
83
Setiap sekolah, guru, siswa, dan orangtua, bahkan masyarakat tentu
seluruh program yang sudah dirancang dapat dilaksanakan dengan baik dan
masyarakat yang aktif pada kegiatan sekolah memiliki keinginan tertentu yang
belum tentu searah dengan program pengembangan sekolah. Oleh karena itu
yang tidak sesuai dengan program tersebut dapat teratasi dengan jalan,
84
85
BAB V
A. Kesimpulan
85
tim pemantau dan pengelola, (5) pengorganisasian telah dilakukan dengan
peranserta masyarakat telah berjalan cukup baik, hal ini ditandai dengan
3. Aspek pelaksanaan, hal ini telah dilaksanakan cukup baik yang ditandai
baik
86
B. Saran
sebagai berikut :
siswa.
dukungan baik berupa ide, gagasan, dan dana serta sekaligus terlibat di
kerangka pikir.
87
DAFTAR PUSTAKA
88
Pariatas Westra. 1987. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta : Erlangga
Suryadi, Ace dan Tilaar, A.R. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan : Suatu
Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya,
Undang-Undang
89
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
ABSTRAK.................................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................... 9
C. Tujuan Penelitian................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian............................................................... 9
90
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 6v
2
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................... 6
2
B. Analisis Pelaksanaan Pelayanan Administrasi (SPM) ....... 6
4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 88
91
ABSTRAK
vi
Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif. Fokus penelitian ini adalah
penyelenggaraan SPM pada SMA Negeri 1 Malili dengan membandingkan SPM
yang telah ditetapkan dengan mengukur efektifitas penyelenggaran sesuai
dengan indikator-indikator SPM yaitu: kurikulum, peserta didik, ketenagaan,
sarana dan prasarana, organisasi, pembiayaan, rencana pengembangan
sekolah, peranserta masyarakat. Sumber data utama adalah: kepala sekolah,
guru, pegawai administrasi. Teknik pengumpulan data adalah wawancara,
dokumentasi dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
92
iv
93