Anda di halaman 1dari 7

PEMBUATAN KEPUTUSAN

A. DASAR-DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN


Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat diantara satu atau lebih alternatif
yang tersedia atau “Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan”
Seorang wiraswastawan harus membuat keputusan setiap hari, walaupun
tidak semua keputusan itu mempunyai arti penting yang sama bagi organisasi
dan juga mereka hendaknya menyusun keputusan dengan sangat hati-hati
karena keputusan yang penting bisa mempunyai dampak besar tidak hanya
pada sistem manajemen itu sendiri, tetapi juga pada masa depan dari
wiraswastawan itu sendiri.

B. JENIS JENIS KEPUTUSAN


Jenis keputusan dibagi kedalam dua tipe dasar yaitu :
1. Keputusan Terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-
ulang diambil, dan biasanya organisasi biasanya mengembangkan cara
tertentu untuk mengendalikannya.
2. Keputusan tidak Terprogram
Keputusan tidak Terprogram adalah keputusan yang biasanya merupakan
keputusan yang dikeluarkan sekali dan umumnya tidak tersruktur
dibanding keputusan yang terprogram.

C. UNSUR-UNSUR SITUASI ATAU KEADAAN KEPUTUSAN


Terdapat enam bagian atau unsur dasar situasi keputusan, yaitu :
1. Keadaan Asal Mula
Unsur ini menunjukan pada aspek-aspek dari lingkungan pembuat
keputusan yang mempengaruhi pilihan. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi keputusan yaitu ; lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
2. Pembuat Keputusan
Pembuat keputusan dalah individu atau kelompok yang sebenarnya
terlibat dalam pemilihan berbagai alternatif.
- Orientasi Penerimaan
Pembuat keputusan yang mempunyai orientasi penerimaan merasa
bahwa sumber dari semua yang baik adalah di luar mereka sendiri, dan
karenanya mereka sangat bergantung pada saran-saran dari anggota
organisasi lainnya.
- Orientasi Eksploitasi
Pembuat keputusan yang mempunyai orientasi eksploitasi juga percaya
bahwa keputusan yang baik adalah yang di dapat dari luar mereka dan
mereka hanya memperluas sedikit gagasan.
- Orientasi Penimbunan (hoarding)
Orientasi hoarding mempunyai karakteristik pembuat keputusan yang
mempertahankan status quo sebanyak mungkin, mereka mengisolasi
diri mereka sendiri dari pihak luar.
- Orientasi Pemasaran
Pembuat keputusan orientasi pemasaran memandang diri mereka
sebagai komoditi yang hanya bernilai sama seperti keputusan yang
mereka buat.

3. Tujuan-tujuan yang harus dicapai


Elemen utama ketiga dari situasi keputusan adalah tujuan yang ingin
dicapai oleh pembuat keputusan biasanya yang paling sering adalah
tujuan organisisasional.
4. Alternatif yang relevan
Situasi keputusan biasanya sekurang-kurangnya terdiri dari dua alternatif
yang relevan. Suatu pilihan yang relevan adalah pilihan yang dipandang
sesuai untuk diimplementasikan dan juga untuk memecahkan masalah
yang ada.
5. Susunan atau peringkat altenatif
Situasi keputusan harus mempunyai proses atau mkanisme yang
meranking alternatif dari yang paling diinginkan sampai yang kurang
diinginkan.
6. Pilihan Alternatif
Elemen terakhir dari situasi keputusan adalah pilihan aktual antara
alternatif yang tersedia. Biasanya seorang wiraswastawan memilih
alternatif yang memaksimumkan hasil jangka panjang organisasi.

D. PROSES PEBUATAN KEPUTUSAN


Proses pembuatan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil
oleh pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang ada
Suatu model proses pembuatan keputusan menyarankan langkah untuk
membuat keputusan , yaitu :
1. Identifikasi Masalah yang Ada
Pembuatan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah
yang melibatkan penghilangan kendala bagi pencapaian tujuan organisasi.
2. Mendaftar Pemecahan Masalah yang Tersedia
Setelah masalah dapat diindentifikasi maka berbagai alternatif pemecahan
masalah haruslah disiapkan atau didaftar, karena saat ini masih banyak
wiraswastawan yang bersikap bahwa suatu masalah hanya bisa
dipecahkan dengan satu cara. Seorang wiraswastawan harus mampu
menemukan banyak alternatif pemecahan masalah.
3. Pemilihan Alternatif yang paling bermanfaat
Pembuat Keputusan bisa memilih pemecahan yang paling bermanfaat
hanya sesudah mereka mengevaluasi tiap alternatif dengan sangat teliti.
Evaluasi ini terdiri dari tiga langkah, yaitu :
- Pembuat keputusan hendaknya mencantumkan seakurat mungkin
pengaruh potensial dari setiap alternatif seolah-olah alternatif tersebut
telah dipilih dan diimplementasikan.
- Pembuat keputusan hendaknya menetapkan faktor probabilitas pada
tiap pengaruh alternatif tersebut.
- Menetapkan tujuan organisasi sebagai pedoman.
4. Implementasi Alternatif yang dipilih
Keputusan hendaknya didukung oleh tindakan yang tepat jika keputusan
tersebut diharapkan mencapai keberhasilan.
5. Pengumpulan Umpan Balik yang Berhubungan Dengan Masalah.
Sesudah alternatif yang dipilih diimplementasikan tugas dari pembuat
keputusan selanjutnya dalah mengumpulkan umpan balik untuk
menentukan/mengetahui pengaruh dari pilihan alternatif yang
dilaksanakan.
E. KONDISI PEMBUATAN KEPUTUSAN
Umumnya terdapat tiga kondisi yang berbeda dalam pembuatan keputusan, yaitu
:
1. Kondisi Kepastian Sepenuhnya (Complete Certanty Condition)
Kondisi kepastian sepenuhnya ada manakala pembuat keputusan tahu dengan
tepat bagaimana hasil dari keputusan yang diimplementasikan tersebut.
2. Kondisi Ketidakpastian sepenuhnya (Complete Uncertanty Condition)
Kondisi ketidakpastian sepenuhnya ada manakala pembuat keputusan tidak
mengetahui sepenuhnya berupa apa hasil yang akan diperoleh setelah
mengimplementasikan alternatif tersebut. Hal ini disebabkan antara lain
oleh : tidak ada data historis yang mendasari keputusan sehingga sulit untuk
memprediksi apa yang akan terjadi dimasa datang.
3. Kondisi resiko (Risk Condition)
Karakteristik utama dari kondisi resiko adalah bahwa pembuat keputusan
hanya memiliki sedikit informasi mengenai hasil dari tiap alternatif untuk
mengestimasikan seberapa mungkin hasil tersebut jika alternatif
diimplementasikan.

F. PERANGKAT-PERANGKAT DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN


Ada dua peralatan untuk pembuatan keputusan yang biasa digunakan oleh
masyarakat luas yaitu :
1. Teori Probabilitas
Teori ini merupakan peralatan pembuatan keputusan yang digunakan pada
situasi resiko atau dimana pembuat keputusan tidak sepenuhnya yakin
dengan hasil yang akan dicapai dari hasil pilihan alternatif yang
diimplementasikan

2. Pohon Keputusan
Teori ini diterapkan pada situasi keputusan yang relatif sederhana. Akan
tetapi, beberapa keputusan adalah lebih rumit dan melibatkan serangkaian
langkah-langkah dan langkah-langkah tersebut saling bergantungan; yaitu
tiap langkah dipengaruhi oleh langkah yang mendahuluinya.
PEMBUATAN KEPUTUSAN

A. DASAR-DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN


Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat diantara satu atau lebih alternatif
yang tersedia atau “Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan”

B. JENIS JENIS KEPUTUSAN


Jenis keputusan dibagi kedalam dua tipe dasar yaitu :
1. Keputusan Terprogram
2. Keputusan tidak Terprogram

C. UNSUR-UNSUR SITUASI ATAU KEADAAN KEPUTUSAN


Terdapat enam bagian atau unsur dasar situasi keputusan, yaitu :
1. Keadaan Asal Mula
2. Pembuat Keputusan
Pembuat keputusan dalah individu atau kelompok yang sebenarnya
terlibat dalam pemilihan berbagai alternatif.
- Orientasi Penerimaan
- Orientasi Eksloitasi
- Orientasi Penimbunan (hoarding)
- Orientasi Pemasaran
3. Tujuan-tujuan yang harus dicapai
4. Alternatif yang relevan
5. Susunan atau peringkat altenatif
6. Pilihan Alternatif

D. PROSES PEBUATAN KEPUTUSAN


Proses pembuatan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil
oleh pembuat keputusan untuk memilih alternatif yang ada
Suatu model proses pembuatan keputusan menyarankan langkah untuk
membuat keputusan , yaitu :
1. Identifikasi Masalah yang Ada
2. Mendaftar Pemecahan Masalah yang Tersedia
3. Pemilihan Alternatif yang paling bermanfaat
Evaluasi ini terdiri dari tiga langkah, yaitu :
a. Pembuat keputusan hendaknya mencantumkan seakurat mungkin
pengaruh potensial dari setiap alternatif seolah-olah alternatif tersebut
telah dipilih dan diimplementasikan.
b. Pembuat keputusan hendaknya menetapkan faktor probabilitas pada
tiap pengaruh alternatif tersebut.
c. Menetapkan tujuan organisasi sebagai pedoman.
4. Implementasi Alternatif yang dipilih
5. Pengumpulan Umpan Balik yang Berhubungan Dengan Masalah.

E. KONDISI PEMBUATAN KEPUTUSAN


Umumnya terdapat tiga kondisi yang berbeda dalam pembuatan keputusan, yaitu
:
1. Kondisi Kepastian Sepenuhnya (Complete Certanty Condition)
2. Kondisi Ketidakpastian sepenuhnya (Complete Uncertanty Condition)
3. Kondisi resiko (Risk Condition)

F. PERANGKAT-PERANGKAT DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN


Ada dua peralatan untuk pembuatan keputusan yang biasa digunakan oleh
masyarakat luas yaitu :
1. Teori Probabilitas
2. Pohon Keputusan

Anda mungkin juga menyukai