Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

INOVASI TUNGKU SAMPAH MENJADI STRATEGI


PENGOLAHAN DAN PENANGANAN SAMPAH
DI PONDOK PESANTREN NURUL HARAMAIN NW
NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN
ANALISIS POTENSI WILAYAH DENGAN METODE
SWOT DI KAWASAN KABUPATEN LOMBOK BARAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semeseter
Pada Mata Kuliah Analisis Potensi Wilayah
Dosen : Elvira Mulya Nalien,S.IP.,M.Si.

OLEH

BARDATUL GAFFUR

29.1249 (G6)

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KAMPUS SUMATERA BARAT
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan dalam menyusun makalah ini sehingga dapat
selesai dengan tepat waktu. Hanya karena-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan
kepada nabi agung kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat
dari-Nya, baik jasmani maupun rohani, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai suatu tugas dari mata kuliah Analisis
Potensi Wilayah dengan judul “INOVASI TUNGKU SAMPAH MENJADI
STRATEGI PENGOLAHAN DAN PENANGAN SAMAPAH DI PONDOK
PESANTREN NURUL HARAMAIN NW NARMADA KABUPATEN
LOMBOK BARAT”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih terdapat kekurangan dalam menyusunnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran maupun komentar dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Narmada, 14 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalh...............................................................................1

BAB II : KERANGKA TEORI DAN PEMBAHASAN..............................................3

2.1. Kerangka Teori..........................................................................................3


2.1.1. Pengertian Strategi.........................................................................3
2.1.2. Pengolahan Sampah.......................................................................3
2.1.3. Penanganan Sampah......................................................................4
2.2. Pembahasan...............................................................................................5
2.2.1. Kronologis Tungku Sampah Pondok Pesantren
Nurul Haramain NW.....................................................................5
2.2.2. Strategi - Strategi Pengolahan Dan Penanganan Sampah..............6
2.2.3. Kendala Dalam Pengolahan dan Penanganan Sampah di
Pondok Pesantren Nurul Haramain NW.....................................11
2.2.4. Kalkulator Sampah Dari Pimpinaan Pondok Pesantren
Nurul Haramain NW...................................................................12

BAB III : ANALISIS POTENSI WILAYAH.............................................................13

3.1 Metode SWOT.....................................................................................14


3.2 Analisis Potensi Wilayah Menggunakan Metode SWOT....................15
3.3 Matriks SWOT.....................................................................................17

iii
BAB IV : PENUTUP....................................................................................................19

4.1 Kesimpulan...........................................................................................19
4.2 Saran.....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Perkembanagn global dan peningkatan kebutuhan konsumsi manusia
merupakan awal dari mewabahnya berbagai strategi marketing untuk mencapai
target suatu perusahaan, salah satu strategi yang diusung adalah membuat
kemasan-kemasan yang simple dan harga ekonomis karna psikologis manuisa
yang membutuhkan barang yang banyak dengan harga yang terjangkau.
Hal inilah yang mendorong berabagai perusahan untuk membuat kemasan
tersebut agar barang yang diproduksi bisa laku dan mendapat profit dari hal
tersebut, tetapi di sisi lain menjadi dampak yang luar biasa yaitu sampah menjadi
berbagai jenis dan memnambah polusi sampah di dunia khususnya di Indonesia.
Permasalahan sampah sudah menjadi hal yang lumrah di mata masyarakat
dengan sifat apatis dari masyarakat terhadap lingkungan yang menyebabkan
berbagai anacaman alam yang terjadi seperti kumuh, banjir, dan penyakit yang
timbul karna lingkungan kotor.
Suatu permasalahan harus di sikapi dari hal yang kecil kemudian ke besar
agar beban yang terbebani tidak terlalu berat untuk itu diperlukan kesadaran dari
linkup kecil mngenai sampah, dari setiap anggota keluarga selanjutnya satu rt/rw,
desa dan seterusnya.
Inilah yang disadari oleh pimpinan Pondok Pesantern Nurul Haramain
NW Narmada Lombok Barat dengan inovasi tungku sampah mampu mengelola
dan menangani sampah dilingkunganp pondok dan sekitarnya, dengan inovasi
tersebut mampu mengurangi penumpukan sampah yang ada di sekitar kecamatan
naramda.
Dengan pengelolaan dan pengolahan yang baik dari para santri dan guru di
pondok ini menghasilkan banyak maanfaat, dari sinilah inovasi dan ide yang
diberikan untuk bangsa dan negara dilakukan dari hal yang kecil tapi berdampak
besar dan berguna bagi sesama.
Pondok ingin menginformasikan secara tersirat bahwa tungku sampah ini
bisa menangani sampah yang ada, memang belum efesien tetapi realitasnya bisa
mengurangi penumpukan sampah.
Pimpinan Pondok juga mempunyai kalkulator sampah, dengan
perhitungan sendiri Tuan Guru Hasanaian dapat menghitung samaph yang ada
serta perhitungan bentuk sampah bagi Ibukota Jakarta, agar menjadi himbuan,
informasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah.

BAB II
KERANGKA TEORI DAN PEMBAHASAN

2
2.1 Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Strategi
Menurut Kamus Besar Bahsa Indoensia strategi merupakan ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai1. Tetapi pengertian tersebut
digunakan tantara yang ingin menajalanlkan perang dengan menyusun cara – cara
terbaik mereka dalam memerangi musuh.
Tetapi dalam penyusunan makalah ini kita akan membahas mengenai
stategi pengolahan sampah dan pemanfaatannya yang bisa mengurangi tumpukan
sampah dan pencemaran lingkungan masyarakat.

2.1.2. Pengolahan Sampah


Sampah yang sudah menjadi permasalhan di tengah – tengah masyarakat
walaupun masyarakat itu sendiri yang membuat sampah tersebut. Pengolahan
yang di maksud adalah sampah yang sudah dipilah dan dikumpulkan menjadi satu
di tempat tersendiri dan dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna baik
berupa hiasan bunga dari plastic maupun hiasan dinding dari bungkus makananan.
Pengertian PENGOLAHAN adalah suatu perbuatan, cara, atau proses
mengolah sesuatu hal. Pengolahan ini sendiri adalah kata imbuhan dari kata dasar
OLAH. Imbuhan yang melekat pada kata ini berfungsi untuk menunjukkan
proses.2 Proses yang dimaksud berupa tindakan merubah suatu bahan atau benda
apapun baik itu yang padat maupun cair.
Pengolahan sampah di tangan orang yang benar akan menghasilkan
produk atau buah tangan yang bagus dan menghasilkan nilai rupiah yang mana
dapat menstabilkan ekonomi masyarakat kurang mampu. Tetapi dalam

1
https://kbbi.web.id/strategi
2
https://brainly.co.id/tugas/223654

3
pembahasan ini subjek yang akan kita bahas adalah bagaimana para santri
mengolah sampah yang mereka buat sendiri menjadi bentuk rupa yang indah.
Pengolahan sampah, merupakan, bagian, dari penaganan sampah
dan,menurut”UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan
bentuk, sampah dengan mengubah karakteristik,,komposisi,, dan jumlah sampah.
Pengolahan seacar umum, merupakan, proses transformasi baik secara fisik, kimia
maupun biologi.

2.1.3. Penanganan Sampah


Dalam kehidupan sehari – hari, tanpa kita sadari, segala, aktivitas,yang,
kita,lakukan, menghasilkan sampah, namun tidak semua orang dapat mengartikan
sampah secara definitive, masing – masing orang dapat mengartikan sampah secara
berbeda. Pengertian sampah menurut Tim Penebar Swadaya adalah suatu bahan yang
terbuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memeliki
nilai ekonomis. Jadi sampah dapat dikatakan sebagai bahan sisa yang sudah tidak
dapat lagi digunakan.
Penanganan sampah,,yaitu rangkain kegiatan penangan sampah yang
mencangkup pemilihan (Pengelompokan ‘dan’ pemisahan sampah menurut jenis dan
sifatnya),,karakteristik dan jumlah sampah agar diproses lebih lanjut,
dimanfaatkan,atau, diproses lebih lanjut kepada tim pengolahan sampah.
Penanganan ini berupa tindakan pengendalian atas sampah yang sebelumnya
tidak bernilai maupun belum ada dikelola dengan baik terhadap sampah yang
selanjutnya melalui tahapan dan proses pengolahan sampah bisa menghasilkan.

2.2 PEMBAHASAN
2.2.1. Kronologis Tungku Sampah Pondok Pesantren Nurul Haramain NW
Sejak pendiri pondok meninggal Tuan Guru Hasanain mneneruskan

4
pengelolaan pesantren dari ayahnya, pada tahun 1996, Hasanain Juani Pimpinan
Pondok Pesantren sudah dipusingkan oleh produksi sampah yang saat itu masih 0,5
ton per hari. Dengan menggunakan Hadist, islam mengajarkan bahwa kebersihan
Sebagian daripdan iman, malu jika kita tidak bersih sedangkan islam mengajarkan
kita tentang kebersihan itu sendiri yang menerupakan sebagaian daripada iman

Hasanain memeulai dengan menariik sendiri sampah – sampah dengan gerobak


dan membawanya ke tempat pembuanagn sejauh 1 kilometer. Namun, lama- lama
lahan penuh dan tak sanggup lagi menampung. Akhirnya ia menyerah dan memakai
“jasa” Dinas Kebersihan dengan biaya retribusi Rp 600 ribu per bulan. “Tahun 1990-
an, uang 600 ribu itu besar sekali. Tapi apa boleh buat, kami tak punya pilihan.”
Meski telah membayar, petugas kebersihan pemerintah tak bisa terlalu
diandalkan. Selain masih banyak sampah tak terangkut, tak jarang kendaraan pun
absen karena alasan keterbatasan armada dan personel. Apalagi jumlah santri telah
melonjak menjadi 1.600 orang dengan produksi 1 ton sampah per hari. Sejak itu ia
bertekad menyelesaikan sendiri masalah ini dengan konsep “sampah tak boleh keluar
dari satu lokasi dan menimbulkan masalah di lokasi lain”. Prinsip ini ia terapkan
pada para santri dengan doktrin, setiap orang harus mampu mengatasi masalah yang
ditimbulkan sendiri.
Pesantren Nurul Haramain lalu merogoh kas hingga Rp 100 juta untuk membeli
lahan, membangun tungku pembakaran (insenerator), membeli kendaraan, hingga
mesin cuci.
Alasan yang kuat di bangunnya tungku sampah agar sampah yang menumpuk di
TPA tersebut tidak lebih dari satu hari, ini akan menimbukan bau busuk dan cairan
yang dihasilkan dari sampah tersebut bisa saja terbawa angin dan mencerkan udara
yang ada.
Semua usaha itu tuntas pada tahun 2011. Bahkan, pada tahun itu Hasanain
mendapatkan Ramon Magsaysay Award atas usahanya yang lain, yakni selama 9
tahun menggerakkan santri dan warga menghijaukan 33 hektare hutan yang semula
tandus. Penghargaan “Nobel Asia” ini diberikan karena konsistensinya mengajarkan
toleransi antar-keyakinan dan kesetaraan gender.

5
Dalam menjalankan fasilitas ini, Pesantren Haramain masih perlu dana
operasional Rp 2 juta per bulan, untuk gaji seorang penjaga dan biaya listrik. Bbaya
operasional itu dapat ditutup oleh sampah juga. Dari konsep reduce, reuse, recycle
(3R) ia bisa menjual kembali sampah botol, kertas, atau bahan logam hingga
memperoleh Rp 3 juta per bulan. Padahal, baru 15 persen sampah yang bisa dipilah.
Dan berlanjut hingga hari ini aktivitas seperti diatas tetap dilakasnakan dengan
untuk pengolahan dan penangan sampah di sekitaran pondok dan kecamatan
narmada.

2.2.2. Strategi - Strategi Pengolahan dan Penanganan Sampah


Berdasarkan hasil yang telah di data dan pengamatan dilapanagan bahwa
strategi Pengolahan sampah yang diterpakan di Pondok Pesanten Nurul Haramain
NW Narmada yaitu :
1. Peran Serta Para Santri dalam Pengolahan dan Penanganan Sampah
Pondok Pesantren mengajarkan nilai dan mental tanggung jawab kepada
para santrinya, dengan bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia
lakukan maka para santri akan tertanam sifat jujur dan bertanggung jawab.
Inilah karakteter yang awal dari sikap bertanggung jawab dengan
banyaknya kegiatan para santri juga menghasilkan bnyak sampah, setelah
itu santri wajib membuang sampah di tempat sampah masing – masing
yang telah disediakan pondok di depan asrama santri.
Pondok juga memberikan nilai tanggung jawab melalui sistem piket
kerbersihan. Piket ini kemudian yang akan membuang ke tempat
pembuangan sampah akhir.

2. Penerapan Tungku Sampah


Sampah yang telah dikumpulkan kemudian di pilah dan dipilih oleh
santri sendiri dengan bantuan para guru merka memisahkan plastik,
pakaian, sendok, piring yang sekiranya para santri tidak sengaja membuang
di tempat sampah. Benda yang telah dipisah akan dibersihkan Kembali
digosok hingga bersih, pakaian yang masih layak dicuci di mesin cuci yang

6
selanjutnya akan di obral kepada para santri Kembali oleh bagian
kebersihan pondok, ini akan menjadi uang kas Bersama santri untuk
membeli kebutuhan asrama, kamar mandi dan lain– lain.
Para santri menghabiskan waktu 30 menit hingga 1 jam utuk
memisahkan barang dan benda yang bisa didaur ulang. Dengan fasilitas
sekop sampah yang tidak terpilih akan dipindahkan ke tungku sampah,
Sebuah Blower dengan daya 200 watt d’itiupkan dari samping untuk
memecah kosentrasi asap yang pekat. Asap yang masih mengandung bahan
pencemar udara sebenarnya ada teknologi plasma yang akan menyalurkan
asap ke tungku lain dan dibakar lagi dengan suhu 1.800 derajat Celcius.
Proses ini diperkirakan biayanya mencapai 282 ribu per ton.
Adapun tungu tersebut memiliki pembuangan di belakang yang
menghasilkan abu halus yang diperkirakan 1 ton sampah tersebut bisa
menjadi hanya 1 karung semen saja.

Tungku sampah Tungku sampah samping

7
Abu Sampah Setelah dibakar Sampah Sebelum Dibakar

3. Organisasi Santri yang Terintegrasi


Dengan adanya organisasi santri maka siklus kehidupan di pondok dapat
berjalan dengan lancer, penanaman kepemimpina sejak dini sangat di sadari
akan berdampak besar terhadap para santri yang sedang didik.
Melalui Bagian Kebersihan santri pengelolaan sampah akan dikoordinir
secara sistematis, dari adanya perwakilan setiap asrama yang bertanggung
jawab atas asrama yg telah ditunjuk. Integrasi yang kompak merupakan
buah dari penanaman sifat tanggung jawab pondk sehingga memudahkan
dalam menjalankan program - program pondok.
Integrasi itu tampak dari santri yang membuang sampah pada
tempatnya dan bagaian kebersihan akan mengangkut sampah tersebut
dengan mobil yang sudah di sediakan oleh pondok. Kemudian bagian
kebersihan yang piket membuang ke tempat pembuanagn akhir.

4. Mekanisme Pengakutan Sampah Oleh Santri


Pada setiap kamar di wisma memiliki piket untuk membersihkan kamar
masing – masing, piket bertugas membuang sampah ke tempat sampah
yang sudah disediakan pondok di depan asrama masing – masing dengan
teknis pembersihan kamar yaitu pagi dan sore menjelang sholat maghrib.
Selanjutnya piket dari bagian kebersihan santri akan menggunakan
mobil pick up untuk mengambil sampah di setiap asrama santri dengan
sistem pengangkutan dua kali sehari juga yaitu pada pagi hari sebelum
masuk sekolah dan selsai menjalankan ibadah sholat maghrib.
Piket Bagian Kebersihan Pondok kemudian membawa sampah yang
sudah dikumpukan dari setiap asrama ke Tungku Sampah yang masih
berada di kompleks pondok, sistem ini cukup efektif untuk mengangkut
sampah karena sampah santri dan warga pada malam hari akan dibuang
pada pagi hari dan sampah dari pagi hingga malam hari dibuang setelah
sholat maghrib, Tungku Sampah di oprasikan 20 Jam dalam sehari.

8
Piket pagi beroprasi dari jam 06.00 – 10.00 dan piket malam dari pukul
19.00 – 22.00, waktu yang telah ditetapkan dimaksimalkan oleh piket
mulai dari proses pengangkutan hingga memasukan sampah ke dalam
tangku sampah. Tungku Sampah tersebut terus beroprasi hingga sampah
yang ada didalamnya sudah menjadi abu semua.
Tabel Kegiatan piket santri PonPes Nurul Haramain NW.
Waktu Piket Kegiatan
04.30 – 05.00 Piket kamar membersihkan kamar di setiap asrama
dan langsung membuang sampah ke tempat sampah.
06.00 – 07.30 Piket Bagian Kebersihan keliling untuk mengangkut
sampah yang selanjutnya dibawa menuju tungku
sampah.
07.30 – 10.00 Piket melakukan oprasi sampah hingga masuk
kedalam tungku sampah
18.00 – 18.45 Piket kamar membersihkan kamar di setiap asrama
dan langsung membuang sampah ke tempat sampah.
19.00 – 20.30 Piket Bagian Kebersihan keliling untuk mengangkut
sampah yang selanjutnya dibawa menuju tungku
sampah.
20.30 – 22.00 Piket melakukan oprasi sampah hingga masuk
kedalam tungku sampah.

Sampah Santri di Tungku Sampah Sampah Plastik

9
5. Pemanfaatan Sampah
Sampah yang sudah dipisahkan kemudian dibersihkan untuk di daur
ulang oleh para santri dan para guru yang membimbing,
Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan daur ulang dalam
pengelolaan sampah antara lain:
1. Menghemat penggunaan sumber daya alam, karena dengan adanya daur
ulang secara langsung akan menghemat bahan baku dalam proses
produksi.
2. Menghemat lahan TPA, karena akan mengurangi volume sampah yang
masuk ke TPA sehingga dapat memperpanjang masa pakai TPA.
3. Menghemat energi, karena dapat mempersingkat alur dalam proses
produksi.
4. Menciptakan lapangan kerja, baik dalam proses pemilahan, pembuatan
produk mapun penjualan.
5. Mengurangi biaya pengelolaan sampah, merupakan dampak langsung
dari
berkurangnya sampah yang diangkut ke TPA.
6. Meningkatkan kualitas lingkungan, karena dengan adanya daur ulang
volume sampah semakin sedikit.
Jenis sampah yang dapat di daur ulang sangat banyak dan dengan berbagai
proses akan menjadi bahan baku untuk proses produksi, antara lain:
 Penggunaan langsung: kayu, drum, meubel, dsb
 Bahan baku untuk remanufakturing: logam aluminium, besi, kertas,
karton, gelas, plastik, karet, dsb. Setiap bahan memerlukan spesifikasi
yang ditentukan pembeli, seperti: tingkat kemurnian, densitas, model
pengemasan
 Bahan baku untuk konversi biologik dan kimiawi: sampah organik untuk
produksi kompos dan gas
 Bahan bakar: recovery energi panas menjadi listrik melalui proses
pembakaran, melalui konversi sampah menjadi minyak, gas, pelet dsb.

10
 Reklamasi lahan: sampah konstruksi bangunan, kompos3.

Adapun hasil pengolahan dan pemanfaatan sampah Plastik, kertas dan barang
yang di buang oleh santri sebagai berikut :
I. Hiasan Dinding
II. Tas
III. Pot Bunga
IV. Gaun dari Sampah
V. Batako dari sisa abu sampah
VI. Pakaian diobral kepada santri dan dijadikan kas organisasi
VII. Kertas Bekas sebagai bahan untuk Latihan santri menulis arab
VIII. Sendok, garpu, piring dan alat dapur lainnya dibersihkan kemudian
diserahkan kepada ibu dapur.
IX. Asap diubah jadi cairan yang bisa dipakai sebagai bahan pengawet kayu
agar tidak dimakan rayap.

2.2.3. Kendala Dalam Pengolahan dan Penanganan Sampah di Pondok Pesantren


Nurul Haramain NW
Kendala dalam pengolahan dan penanganan sampah di Pondok Pesantren Nurul
Haramain yaitu :
1. Memperbanyak Jumlah Armada Pengangkut sampah dari setiap wisma
santri, ini dibutuhkan agar proses pembuangan cepat ke TPA dan tahapan
pilih dan memilah barang dan benda bermanfaat cepat terlaksana, waktu
dari pengoprasian juga bisa dipersingkat dan kegiatan keorganisasian yang
lain bisa segera dilaksanakan.
Pebaikan atas fasilitas yang ada juga perlu di lakukan seperti penambahan
jumlah sekop dan perbaikan armada yang sudah ada.
2. Meningkatkan minat dan bakat santri dalam pengolahan dan pemanfaatan
barang bekas agar lebih optimal dalam pemanfaatannya. Belum ada
3
Abdillah Rasyid, Dyah, Rihandoyo. Analisis Strategi Pengolahan
Sampah di Kota Semarang. https://media.neliti.com/media/publications/101356-ID
analisisstrategi-pengelolaan-sampah-di.pdf.

11
bimbingan secara khusus atau pondok memiliki jam wajib untuk
pengolahhan sampah, walaupun sudah dilaksanakan tetapi belum
maksimal karna yang mendapat Pendidikan kebanyakan dari santriwati
dan belum ada bimbingan dan pengajar untuk keseluruhan.
3. Kendala yang semakin kompleks yaitu para santri yang tidak bertanggung
jawab masih membuah samaph disungai dan tidak membuat saringan air
agar sampah yang terbuang disaring disuatu
tempat misalnya, di pinggir jambatan bisa dibutkan saringan air agar tidak
melewati jembatan hasilnya petugas piket bisa lebih mudah untuk
mengambil sampah karna sudah terkumpul disaringan tersebut.
4. Lahan Yang Belum Seimbang dengan jumlahnya para santri yang
bertambah setiap tahunnya maupun dari masyarakat dan beberapa
puskesmas yang juga ikut membuang sampah di tungku sampah, lahan
yang belum seimbang dengan kuantitas sampah yang datang setiap saat.
Perlu adanya perluasan lahan didepan n tungku sampah agar proses dan
tahapan pengolahan sampah bisa secepatnya diatasi.
5. Sistem Administrasi yang kurang dari bagian kebersihan organisai, ini
merupakan kelalaian yang dimana bisa merubah perhitungan pengeluaran
iuran pondok, seharusnya data – data diperlukan untuk keperluan
admisnistrasi dan dokumen penting pondok atas pengeluaran dalam
proeses pengolahan dan pemanfaaatan sampah.
Perhitungan yang tidak sesuai terhadap sampah, meraka hanya mendata
ketika mereka mengingat saja, kurangnya yaitu walaupun terdapat piket
untuk membawa sampah tetapi tidak ada yang bertugas untuk mendata dan
mencatat administrasi yang ada.

2.2.4. Kalkulator Sampah Dari Pimpinaan Pondok Pesantren Nurul Haramain NW


Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada Tuan Guru Hasanain
Juani memeilki kalkulator tersendiri terhadap sampah. yang telah diperhitungkan, ia
pun sering, menyampaikan, kalkulator, sampah, tentang, sampah, di Jakarta, melalui,

12
beberapa media, salah, sataunya, melalui, Pidato, saat dia, menerima, penghargaan dari
Republika.
Tuan Guru Hasanaian mengambil kalkulator. Ia hendak menunjukkan bagaimana
konsep, pengelolaan sampah. di satu lokasi. bisa’ diterapkan, di DKI’ Jakarta. yang’
anggaran. kebersihannya. Mencapai, Rp 400 miliar per tahun. Apa yang dilakukan
Jakarta dengan 6.000 ton sampah, per hari, menurut dia, adalah, penanganan yang
mahal, tidak, efisien, dan, menabung, masalah yang lebih besar. Sampah, yang
dihasilkan, 10 juta, penduduk, Jakarta dalam, dua, hari, saja, sudah, setara, dengan,
Candi Borobudur. Akibatnya, Tempat, Pengolahan, Sampah, Terpadu, Bantar, Gebang,
yang, punya, daya tampung 19 juta meter kubik, kini, telah, terisi, 9 juta meter kubik4.

Data ini diambil dari pendataan bagian kebersiahan Organisasi Santri Nurul
Haramain Periode 2020 – 2021.
Perhari/ton Perminggu/ton
Sen Sel Rab Kam Jum Sab 1 2 3
Ahad 4
Maret 2020 19 20
= 40 ton
April 2020
Mei 2020
Juni 2020 SANTRI LIBUR KARNA COVID - 19
Juli 2020
Agustus 2020
September 2020
Oktober 2020 20 18
= 56 Ton 18
November 2020 19 19 20
= 78 ton 20
Desember 2020 21 22 18
= 81 ton 20

4
https://tirto.id/sampah-tuan-guru-bWFN

13
Januari 2021 23 19
= 42 ton

Ket = 1. Ini merupakan data yang tidak lengkap dari Bagian Kebersihan
Organisasi Santri Nurul Haramain Nw Narmada, ini merupakan
kekuranagan dan kendala dalam pengolahan sampah, kurangnya kesadaran
akan adaminstrasi. Data diatas ditulis saat piket mengingat saja.
2. Data prhari tidak ditulis, merka menerka hasil dan kuantitas sampah di
akhir minggunya.

BAB III

ANALISIS POTENSI WILAYAH

3.1. METODE SWOT

Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan


untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan
eksternal dan internal utntuk suatu tujuan bisnis tertentu. SWOT merupakan
akronim dari kata: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT.5

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

14
SWOT melibatkan penentuan tujuan spekulasi bisnis atau proyek yang
spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Proses ini akan lebih baik
dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar sehingga
dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang memengaruhi keempat faktornya, kemudian dipetakan dalam gambar
matriks SWOT:

 kekuatan (strengths) yang mampu mengambil keuntungan dari


peluang (opportunities) yang ada,
 kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang
(opportunities) yang ada,
 kekuatan (strengths) yang mampu menghadapi ancaman (threats) yang
ada, dan
 kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh oleh Albert Hamprey yang memimpin riset pada
Universitas Stanford pada dasarwarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan
data dari perusahaan – perusahaan fortune.6

3.2. Analisis Potensi Wilayah Menggunakan Metode SWOT

Menganalisa potensi yang ada di daerah merupakan hal yang harus di


perdalami oleh setiap makhluk yang berdomisili di daerah tersebut, Analisa
mengenai dampak lingkungan (AMDAL) misalnya hal ini dilakukan agar investor
yang akan membangun dan menanam modal di suatu daerah bisa memngetahui
dampak terhadap lingkungan.

6
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

15
Oleh karena itu, lokasi yang akan di Analisa adalah Kabupaten Lombok
Barat NTB. Inilah tabel hasil Analisa potensi yang ada diwilayah menggunakan
metode SWOT.

STRENGTHS WEAKNESS
A. Lombok Barat terdiri dari batuan A. Wilayah Kabupaten Lombok Barat
sedimen dan batuan terobosan yang dilalui oleh banyak alisan sungai,
pada umunya berkisar dari Tersier namun tidak semua sungai berair
sampai Kuarter. sepanjang tahun.

B. Jumlah penduduk di Lombok Barat B. Ketersediaan fasilitas kesehatan


pada tahun 2017 berjumlah 713.848 yang memadai dan pelayanan
jiwa dengan luas wilayah 896,56 km2 masyarakat yang baik belum
dan sebaran penduduk 796 jika/km2. sepenuhnya di terima oleh masyarakat
Lombok Barat.
C. Lombok Barat memiliki 10
kecamatan yaitu Sekotong, Lembar, C. Ketersediaan fasilitas pendidikan
Gerung, Labuapi, Kediri, Kuripan, yang memadai dan pelayanan
Narmada, Lingsar, Gunungsari, dan pendidikan yang baik belum di terima
Batu layar yang dimana Gerung oleh masyarakat dengan menyeluruh.
menjadi ibu kota dari Lombok Barat.
D. Ketersediaan fasilitas dan sarana
D. Indeks Pembangunan Manusia transpoertasi masih belum memadai.
(IPM) berjumlah 65,55 pada tahun
2016. E. Masih ada beberapa pemukiman
kumuh padat penduduk yang
E. Dasar hukum yang diterapkan oleh memiliki sungai sebagai tempat
Lombok Barat adalah PP RI No. 33 pembungan sampah, yang
Tahun 1983, UU RI No. 69 Tahun menyebabkan sering terjadi banjir di
1958 dan UU RI No. 64 Tahun 1958. wilayah itu.

F. Air baku di Lombok Barat untuk F. Ketersediaan sarana dan prasarana


Sistem Pengelolaan Air Minum pengendalian banjir masih belum
(SPAM) berpotensi bertahan selama 10 memadai.
(sepuluh) tahun kedepan. Air
permukaan yang dapat di mantaafkan G. Ketersediaan dan pelayanan
adalah : Sungai Meninting, Sungai data/informasi, kajian/penelitian,
Jangkok, dan Sungai Babak. dokumen penyelenggaraan
pemerintahan daerah masih belum
G. Mata air yang terdapat di Lombok memadai.
Barat sekitar 146 sumber mata air yang
mengalirkan air menuju sungai-sungai H. Tingkat pencemaran lingkungan
Meninting, Dodokan, Jangkuk, Babak, sangat tinggi.
dan Sekotong.
I. Pelayanan administrasi dan

16
H. Lombok Barat memiliki banyak kearsipan penduduk yang berkualitas
desa wisata yang menunjang masih belum memadai.
perekonomian masyarakat. Tidak
hanya desa wisata, pantai, hotel dan J. Kualitas Sumber Daya Manusia
tempat makan, Lombok Barat menjadi (SDM) masih sangat jauh dari kata
salah satu destinasi wisata terbaik di siap untuk menghadapi dunia kerja.
NTB.
OPPORTUNITIES THREATS
A. Lombok Barat memiliki banyak A. Lombok Barat berada di wilayah
peluang untuk menjadi salah satu desa NTB yang mempunyai gunung berapi
wisata yang dilirik oleh dunia. aktif yang bernama Rinjani.
Mengakibatkan Lombok Barat
B. Banyak sumber daya alam yang mempunyai ancaman mengalami
dapat digunakan masyarakat untuk gempa bumi, tanah longsor, dan
menunjang perekonomian kebakaran hutan.
keluarganya.
B. Wilayah Lombok Barat yang
C. Rotan dapat menjadi salah satu berada di pesisir pantai seperti
peluang penjualan terbesar bagi wilayah Batu Layar dan Senggigi
Lombok Barat karena memiliki mengalami ancaman tsunami.
pengrajin yang sangat banyak.
C. Wilayah Lombok Barat
D. Ketersediaan lahan pertanian yang mempunyai beberapa titik bencana
luas dapat membantu perekonomian longsor yang mengancam
masyarakat. keselamatan masyarakat meliputi 7
kecamatan diantaranya : Sekotong,
E. Pengelolaan yang baik dan benar Lembar, Labuapi, Lingsar, Narmada,
tentang pariwisata bisa mendorong Gunungsari dan Batulayar.
Lombok Barat menjadi wilayah
Pariwisata terbaik di NTB. D. Gangguan ketentraman dan
ketertiban masih sering terjadi.
Beberapa kali penangkapan
penjambret dan pencuri sepeda motor
dilakukan.

E. Tingkat ketimpangan di NTB pada


tahun 2019 yang di ukur oleh Gini
Ratio tercatat sebesar 0,374.

F. Jalan beraspal di Lombok Barat


belum semua di rampungkan. Masih
banyak jalan utama bagi masyarakat
yang kurang layak untuk dilalui.

17
3.3. Matrix SWOT di Kabupaten Lombok Barat NTB

Strengths (S) Weakness (W)


1. Mata air banyak. 1. Bisa terjadi
2. Sungai menjadi kekeringan.
bahan utama 2. Kesediaan fasilitas
pengolahan
umum tidak
SPAM.
3. Wilayah yang memadai.
SWOT Matrix strategis. 3. Sampah rumah
4. Menjadi wilayah tangga menjadi
pariwisata. penyebab banjir.
4. Pencemaran
lingkungan tinggi.
5. Kualitas SDM
rendah.

Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O


1. Berpeluang 1. Dukungan dari 1. Kekeringan harus
menjadi desa pemerintah sangat diwaspadai karna
wisata terkenal. dibutuhkan dalam berdampak kepada
2. Banyak sumber mewujudkan lahan pertanian
daya alam. daerah pariwisata yang luas di
3. Lahan pertanian yang baik dan wilayah Lombok
luas. bagus. Barat.
2. Pemerintah harus 2. SDM bisa di
mendukung penuh tingkatkan dengan
masyarakat yang melatih masyarakat
menjadikan dengan
sumber daya alam memanfaatkan
dalam bahan sekitar
memperkenalkan seperti kerajinan
wilayah Lombok rotan.
Barat sebagai 3. Pencemaran
ladang air. lingkungan dan
3. Mata air yang sampah rumah
banyak harus di tangga harus di
manfaatkan perhatikan dengan
dengan sebaik baik karna bisa
mungkin. membuat kualitas
air menurun.

Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T

18
1. Terancam 1. Wilayah yang 1. Selalu waspada
mengalami strategis harus terhadap bencana
banyak bencana dijaga dengan alam.
alam. baik. 2. Mempersiapkan
2. Mempunyai 2. Pengecekan semua strategi
beberapa titik keadaan tanah dan untuk melindungi
bencana yang ketahanan tanah masyarakat jika
sering terulang. pada titik bencana terjadi bencana
3. Bising dan tidak sangat harus di alam.
tertib. laksanakan. 3. Pemerintah harus
4. Jalan tidak 3. Pemanfaatan lahan memeriksa jalan
beraspal masih harus di yang tidak
banyak. maksimalkan menggunakan aspal
untuk kebutuhan untuk kenyaman
masyarakat tanpa dan keamana
merusak alam. masyarakat.

Penjelasan dari tabel diatas merupakan bentuk analisis menggunakan


metode SWOT yang membahas bagaimana Potensi yang ada di daerah tersebut,
dengan adanya tabel SWOT dan Matriks SWOT menjadi patokan dan hal
preventif bagi pemerintah dan masyarakat akan kebutuhan dan kelemahan dari
setiap daerah.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada menanamkan


karakteter bertanggung jawab melalui metode pengolahan sampah, dengan
berpedoman Hadist Nabi Muhammad SAW. “Bahwa Kebersiiahan itu
Sebagian daripada iman”. Maka penanaman tersebut terbukti sukses dengan
pendekatan dan komunikasi terarah, para guru juga mencontohkan hal yang

19
baik kepada para santri karna satu tindakan lebih baik daripada seribu kata –
kata.
Terbukti penanganan sampah denagn menggunakan inovasi tungku
sampah ini mamapu mengurangi penumpukan sampahyang ada di Pondok dan
sekitar Kecamatan Narmada bisa ditangani dengan baik, kendala-kendala yang
menghambat pengolahan dan penanganan samaph di Pondok Pesantren Nurul
Haramain NW yaitu jumlah armada pengangkut yang masih kurang, minat dan
bakat para santri yang masih kurang terhadap pemanfaatan barang bekas,
sampah yang ada di sungai belum terurus, lahan yang belum seimbang dengan
kuantitas sampah yang bertambah setiap saat serta sistem Administrasi belum
maksimal.
Pondok Pesantren terus berbenah diri dan meningkatkan kualitas
pelayanan baik kepada santri dan masyarakat dalam berbagai aspek bukan
hanya dengan jalur pengolahan sampah, tetapi pondok juga mempunyai
program komsistrn dalam penghijaun lingkungan sekitar, semua cara bisa kita
lakuakan untuk berguna bagi nusa maupun bangsa walaupun dari hal yang
kecil terlebih dahulu dan masih banyak cara untuk kita beramal, beribadah
kepada Allah SWT salah satunya dengan pemanfaatan sampah melalui metode
pengolahan dan penanganan sampah.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan


sebagai berikut :
1. Pembenahan Organisasi Santri dalam hal administrasi.
2. Pembuatan saringan untuk sampah yang ada di sungai.
3. Pondok berusaha untuk menemukan ide agar para santri tetap konssisten
untuk bertanggung jawab seperti adanya Punishment and Reward.
4. Pengolahan dan pemanfaatan sampah yang lebih kreatif.

20
21
DAFTAR PUSTAKA

https://kbbi.web.id/strategi
https://brainly.co.id/tugas/223654
Abdillah Rasyid, Dyah, Rihandoyo. Analisis Strategi Pengolahan
Sampah di Kota Semarang. https://media.neliti.com/media/publications/101356-
ID analisisstrategi-pengelolaan-sampah-di.pdf.
https://tirto.id/sampah-tuan-guru-bWFN
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT

Anda mungkin juga menyukai