OLEH
BARDATUL GAFFUR
29.1249 (G6)
1
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................1
iii
BAB IV : PENUTUP....................................................................................................19
4.1 Kesimpulan...........................................................................................19
4.2 Saran.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
iv
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KERANGKA TEORI DAN PEMBAHASAN
2
2.1 Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian Strategi
Menurut Kamus Besar Bahsa Indoensia strategi merupakan ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai1. Tetapi pengertian tersebut
digunakan tantara yang ingin menajalanlkan perang dengan menyusun cara – cara
terbaik mereka dalam memerangi musuh.
Tetapi dalam penyusunan makalah ini kita akan membahas mengenai
stategi pengolahan sampah dan pemanfaatannya yang bisa mengurangi tumpukan
sampah dan pencemaran lingkungan masyarakat.
1
https://kbbi.web.id/strategi
2
https://brainly.co.id/tugas/223654
3
pembahasan ini subjek yang akan kita bahas adalah bagaimana para santri
mengolah sampah yang mereka buat sendiri menjadi bentuk rupa yang indah.
Pengolahan sampah, merupakan, bagian, dari penaganan sampah
dan,menurut”UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan
bentuk, sampah dengan mengubah karakteristik,,komposisi,, dan jumlah sampah.
Pengolahan seacar umum, merupakan, proses transformasi baik secara fisik, kimia
maupun biologi.
2.2 PEMBAHASAN
2.2.1. Kronologis Tungku Sampah Pondok Pesantren Nurul Haramain NW
Sejak pendiri pondok meninggal Tuan Guru Hasanain mneneruskan
4
pengelolaan pesantren dari ayahnya, pada tahun 1996, Hasanain Juani Pimpinan
Pondok Pesantren sudah dipusingkan oleh produksi sampah yang saat itu masih 0,5
ton per hari. Dengan menggunakan Hadist, islam mengajarkan bahwa kebersihan
Sebagian daripdan iman, malu jika kita tidak bersih sedangkan islam mengajarkan
kita tentang kebersihan itu sendiri yang menerupakan sebagaian daripada iman
5
Dalam menjalankan fasilitas ini, Pesantren Haramain masih perlu dana
operasional Rp 2 juta per bulan, untuk gaji seorang penjaga dan biaya listrik. Bbaya
operasional itu dapat ditutup oleh sampah juga. Dari konsep reduce, reuse, recycle
(3R) ia bisa menjual kembali sampah botol, kertas, atau bahan logam hingga
memperoleh Rp 3 juta per bulan. Padahal, baru 15 persen sampah yang bisa dipilah.
Dan berlanjut hingga hari ini aktivitas seperti diatas tetap dilakasnakan dengan
untuk pengolahan dan penangan sampah di sekitaran pondok dan kecamatan
narmada.
6
selanjutnya akan di obral kepada para santri Kembali oleh bagian
kebersihan pondok, ini akan menjadi uang kas Bersama santri untuk
membeli kebutuhan asrama, kamar mandi dan lain– lain.
Para santri menghabiskan waktu 30 menit hingga 1 jam utuk
memisahkan barang dan benda yang bisa didaur ulang. Dengan fasilitas
sekop sampah yang tidak terpilih akan dipindahkan ke tungku sampah,
Sebuah Blower dengan daya 200 watt d’itiupkan dari samping untuk
memecah kosentrasi asap yang pekat. Asap yang masih mengandung bahan
pencemar udara sebenarnya ada teknologi plasma yang akan menyalurkan
asap ke tungku lain dan dibakar lagi dengan suhu 1.800 derajat Celcius.
Proses ini diperkirakan biayanya mencapai 282 ribu per ton.
Adapun tungu tersebut memiliki pembuangan di belakang yang
menghasilkan abu halus yang diperkirakan 1 ton sampah tersebut bisa
menjadi hanya 1 karung semen saja.
7
Abu Sampah Setelah dibakar Sampah Sebelum Dibakar
8
Piket pagi beroprasi dari jam 06.00 – 10.00 dan piket malam dari pukul
19.00 – 22.00, waktu yang telah ditetapkan dimaksimalkan oleh piket
mulai dari proses pengangkutan hingga memasukan sampah ke dalam
tangku sampah. Tungku Sampah tersebut terus beroprasi hingga sampah
yang ada didalamnya sudah menjadi abu semua.
Tabel Kegiatan piket santri PonPes Nurul Haramain NW.
Waktu Piket Kegiatan
04.30 – 05.00 Piket kamar membersihkan kamar di setiap asrama
dan langsung membuang sampah ke tempat sampah.
06.00 – 07.30 Piket Bagian Kebersihan keliling untuk mengangkut
sampah yang selanjutnya dibawa menuju tungku
sampah.
07.30 – 10.00 Piket melakukan oprasi sampah hingga masuk
kedalam tungku sampah
18.00 – 18.45 Piket kamar membersihkan kamar di setiap asrama
dan langsung membuang sampah ke tempat sampah.
19.00 – 20.30 Piket Bagian Kebersihan keliling untuk mengangkut
sampah yang selanjutnya dibawa menuju tungku
sampah.
20.30 – 22.00 Piket melakukan oprasi sampah hingga masuk
kedalam tungku sampah.
9
5. Pemanfaatan Sampah
Sampah yang sudah dipisahkan kemudian dibersihkan untuk di daur
ulang oleh para santri dan para guru yang membimbing,
Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan daur ulang dalam
pengelolaan sampah antara lain:
1. Menghemat penggunaan sumber daya alam, karena dengan adanya daur
ulang secara langsung akan menghemat bahan baku dalam proses
produksi.
2. Menghemat lahan TPA, karena akan mengurangi volume sampah yang
masuk ke TPA sehingga dapat memperpanjang masa pakai TPA.
3. Menghemat energi, karena dapat mempersingkat alur dalam proses
produksi.
4. Menciptakan lapangan kerja, baik dalam proses pemilahan, pembuatan
produk mapun penjualan.
5. Mengurangi biaya pengelolaan sampah, merupakan dampak langsung
dari
berkurangnya sampah yang diangkut ke TPA.
6. Meningkatkan kualitas lingkungan, karena dengan adanya daur ulang
volume sampah semakin sedikit.
Jenis sampah yang dapat di daur ulang sangat banyak dan dengan berbagai
proses akan menjadi bahan baku untuk proses produksi, antara lain:
Penggunaan langsung: kayu, drum, meubel, dsb
Bahan baku untuk remanufakturing: logam aluminium, besi, kertas,
karton, gelas, plastik, karet, dsb. Setiap bahan memerlukan spesifikasi
yang ditentukan pembeli, seperti: tingkat kemurnian, densitas, model
pengemasan
Bahan baku untuk konversi biologik dan kimiawi: sampah organik untuk
produksi kompos dan gas
Bahan bakar: recovery energi panas menjadi listrik melalui proses
pembakaran, melalui konversi sampah menjadi minyak, gas, pelet dsb.
10
Reklamasi lahan: sampah konstruksi bangunan, kompos3.
Adapun hasil pengolahan dan pemanfaatan sampah Plastik, kertas dan barang
yang di buang oleh santri sebagai berikut :
I. Hiasan Dinding
II. Tas
III. Pot Bunga
IV. Gaun dari Sampah
V. Batako dari sisa abu sampah
VI. Pakaian diobral kepada santri dan dijadikan kas organisasi
VII. Kertas Bekas sebagai bahan untuk Latihan santri menulis arab
VIII. Sendok, garpu, piring dan alat dapur lainnya dibersihkan kemudian
diserahkan kepada ibu dapur.
IX. Asap diubah jadi cairan yang bisa dipakai sebagai bahan pengawet kayu
agar tidak dimakan rayap.
11
bimbingan secara khusus atau pondok memiliki jam wajib untuk
pengolahhan sampah, walaupun sudah dilaksanakan tetapi belum
maksimal karna yang mendapat Pendidikan kebanyakan dari santriwati
dan belum ada bimbingan dan pengajar untuk keseluruhan.
3. Kendala yang semakin kompleks yaitu para santri yang tidak bertanggung
jawab masih membuah samaph disungai dan tidak membuat saringan air
agar sampah yang terbuang disaring disuatu
tempat misalnya, di pinggir jambatan bisa dibutkan saringan air agar tidak
melewati jembatan hasilnya petugas piket bisa lebih mudah untuk
mengambil sampah karna sudah terkumpul disaringan tersebut.
4. Lahan Yang Belum Seimbang dengan jumlahnya para santri yang
bertambah setiap tahunnya maupun dari masyarakat dan beberapa
puskesmas yang juga ikut membuang sampah di tungku sampah, lahan
yang belum seimbang dengan kuantitas sampah yang datang setiap saat.
Perlu adanya perluasan lahan didepan n tungku sampah agar proses dan
tahapan pengolahan sampah bisa secepatnya diatasi.
5. Sistem Administrasi yang kurang dari bagian kebersihan organisai, ini
merupakan kelalaian yang dimana bisa merubah perhitungan pengeluaran
iuran pondok, seharusnya data – data diperlukan untuk keperluan
admisnistrasi dan dokumen penting pondok atas pengeluaran dalam
proeses pengolahan dan pemanfaaatan sampah.
Perhitungan yang tidak sesuai terhadap sampah, meraka hanya mendata
ketika mereka mengingat saja, kurangnya yaitu walaupun terdapat piket
untuk membawa sampah tetapi tidak ada yang bertugas untuk mendata dan
mencatat administrasi yang ada.
12
beberapa media, salah, sataunya, melalui, Pidato, saat dia, menerima, penghargaan dari
Republika.
Tuan Guru Hasanaian mengambil kalkulator. Ia hendak menunjukkan bagaimana
konsep, pengelolaan sampah. di satu lokasi. bisa’ diterapkan, di DKI’ Jakarta. yang’
anggaran. kebersihannya. Mencapai, Rp 400 miliar per tahun. Apa yang dilakukan
Jakarta dengan 6.000 ton sampah, per hari, menurut dia, adalah, penanganan yang
mahal, tidak, efisien, dan, menabung, masalah yang lebih besar. Sampah, yang
dihasilkan, 10 juta, penduduk, Jakarta dalam, dua, hari, saja, sudah, setara, dengan,
Candi Borobudur. Akibatnya, Tempat, Pengolahan, Sampah, Terpadu, Bantar, Gebang,
yang, punya, daya tampung 19 juta meter kubik, kini, telah, terisi, 9 juta meter kubik4.
Data ini diambil dari pendataan bagian kebersiahan Organisasi Santri Nurul
Haramain Periode 2020 – 2021.
Perhari/ton Perminggu/ton
Sen Sel Rab Kam Jum Sab 1 2 3
Ahad 4
Maret 2020 19 20
= 40 ton
April 2020
Mei 2020
Juni 2020 SANTRI LIBUR KARNA COVID - 19
Juli 2020
Agustus 2020
September 2020
Oktober 2020 20 18
= 56 Ton 18
November 2020 19 19 20
= 78 ton 20
Desember 2020 21 22 18
= 81 ton 20
4
https://tirto.id/sampah-tuan-guru-bWFN
13
Januari 2021 23 19
= 42 ton
Ket = 1. Ini merupakan data yang tidak lengkap dari Bagian Kebersihan
Organisasi Santri Nurul Haramain Nw Narmada, ini merupakan
kekuranagan dan kendala dalam pengolahan sampah, kurangnya kesadaran
akan adaminstrasi. Data diatas ditulis saat piket mengingat saja.
2. Data prhari tidak ditulis, merka menerka hasil dan kuantitas sampah di
akhir minggunya.
BAB III
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
14
SWOT melibatkan penentuan tujuan spekulasi bisnis atau proyek yang
spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Proses ini akan lebih baik
dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar sehingga
dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang memengaruhi keempat faktornya, kemudian dipetakan dalam gambar
matriks SWOT:
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
15
Oleh karena itu, lokasi yang akan di Analisa adalah Kabupaten Lombok
Barat NTB. Inilah tabel hasil Analisa potensi yang ada diwilayah menggunakan
metode SWOT.
STRENGTHS WEAKNESS
A. Lombok Barat terdiri dari batuan A. Wilayah Kabupaten Lombok Barat
sedimen dan batuan terobosan yang dilalui oleh banyak alisan sungai,
pada umunya berkisar dari Tersier namun tidak semua sungai berair
sampai Kuarter. sepanjang tahun.
16
H. Lombok Barat memiliki banyak kearsipan penduduk yang berkualitas
desa wisata yang menunjang masih belum memadai.
perekonomian masyarakat. Tidak
hanya desa wisata, pantai, hotel dan J. Kualitas Sumber Daya Manusia
tempat makan, Lombok Barat menjadi (SDM) masih sangat jauh dari kata
salah satu destinasi wisata terbaik di siap untuk menghadapi dunia kerja.
NTB.
OPPORTUNITIES THREATS
A. Lombok Barat memiliki banyak A. Lombok Barat berada di wilayah
peluang untuk menjadi salah satu desa NTB yang mempunyai gunung berapi
wisata yang dilirik oleh dunia. aktif yang bernama Rinjani.
Mengakibatkan Lombok Barat
B. Banyak sumber daya alam yang mempunyai ancaman mengalami
dapat digunakan masyarakat untuk gempa bumi, tanah longsor, dan
menunjang perekonomian kebakaran hutan.
keluarganya.
B. Wilayah Lombok Barat yang
C. Rotan dapat menjadi salah satu berada di pesisir pantai seperti
peluang penjualan terbesar bagi wilayah Batu Layar dan Senggigi
Lombok Barat karena memiliki mengalami ancaman tsunami.
pengrajin yang sangat banyak.
C. Wilayah Lombok Barat
D. Ketersediaan lahan pertanian yang mempunyai beberapa titik bencana
luas dapat membantu perekonomian longsor yang mengancam
masyarakat. keselamatan masyarakat meliputi 7
kecamatan diantaranya : Sekotong,
E. Pengelolaan yang baik dan benar Lembar, Labuapi, Lingsar, Narmada,
tentang pariwisata bisa mendorong Gunungsari dan Batulayar.
Lombok Barat menjadi wilayah
Pariwisata terbaik di NTB. D. Gangguan ketentraman dan
ketertiban masih sering terjadi.
Beberapa kali penangkapan
penjambret dan pencuri sepeda motor
dilakukan.
17
3.3. Matrix SWOT di Kabupaten Lombok Barat NTB
18
1. Terancam 1. Wilayah yang 1. Selalu waspada
mengalami strategis harus terhadap bencana
banyak bencana dijaga dengan alam.
alam. baik. 2. Mempersiapkan
2. Mempunyai 2. Pengecekan semua strategi
beberapa titik keadaan tanah dan untuk melindungi
bencana yang ketahanan tanah masyarakat jika
sering terulang. pada titik bencana terjadi bencana
3. Bising dan tidak sangat harus di alam.
tertib. laksanakan. 3. Pemerintah harus
4. Jalan tidak 3. Pemanfaatan lahan memeriksa jalan
beraspal masih harus di yang tidak
banyak. maksimalkan menggunakan aspal
untuk kebutuhan untuk kenyaman
masyarakat tanpa dan keamana
merusak alam. masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
19
baik kepada para santri karna satu tindakan lebih baik daripada seribu kata –
kata.
Terbukti penanganan sampah denagn menggunakan inovasi tungku
sampah ini mamapu mengurangi penumpukan sampahyang ada di Pondok dan
sekitar Kecamatan Narmada bisa ditangani dengan baik, kendala-kendala yang
menghambat pengolahan dan penanganan samaph di Pondok Pesantren Nurul
Haramain NW yaitu jumlah armada pengangkut yang masih kurang, minat dan
bakat para santri yang masih kurang terhadap pemanfaatan barang bekas,
sampah yang ada di sungai belum terurus, lahan yang belum seimbang dengan
kuantitas sampah yang bertambah setiap saat serta sistem Administrasi belum
maksimal.
Pondok Pesantren terus berbenah diri dan meningkatkan kualitas
pelayanan baik kepada santri dan masyarakat dalam berbagai aspek bukan
hanya dengan jalur pengolahan sampah, tetapi pondok juga mempunyai
program komsistrn dalam penghijaun lingkungan sekitar, semua cara bisa kita
lakuakan untuk berguna bagi nusa maupun bangsa walaupun dari hal yang
kecil terlebih dahulu dan masih banyak cara untuk kita beramal, beribadah
kepada Allah SWT salah satunya dengan pemanfaatan sampah melalui metode
pengolahan dan penanganan sampah.
4.2. Saran
20
21
DAFTAR PUSTAKA
https://kbbi.web.id/strategi
https://brainly.co.id/tugas/223654
Abdillah Rasyid, Dyah, Rihandoyo. Analisis Strategi Pengolahan
Sampah di Kota Semarang. https://media.neliti.com/media/publications/101356-
ID analisisstrategi-pengelolaan-sampah-di.pdf.
https://tirto.id/sampah-tuan-guru-bWFN
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT