Mazmur 139 • S, menurut saudara dari ketiga cerita ini, mana pemahamannya yang paling benar? Atau paling mendekati tentang Allah? Ga ada yaa.. • Mereka memahami Allah dengan pemikiran dengan terbatas dan tidak utuh, • S, terelepas dari pemahaman dan pemikian anak-anak ini sebetulnya mau menunjukkan satu hal. • Sadar atau tidak setiap kita itu sebetulnya memiliki pemikiran atau gambaran sendiri tentang Allah. • Gambaran tentang Allah itu akan menentukan bagaimana kita ngomong Sama Tuhan, bagaimana kita berelasi kepada Tuhan, bagaimana kita melayani Tuhan dan bahkan bagaimana kita hidup sehari2. • Misalnya, Kalau ada orang yang memiliki gambaran Allah Itu adalah Allah yang selalu memberi setiap kali meminta. Dan tiap kali ia berdoa Tuhan akan kasi. • Maka kita tau isi doa orang tersebut adalah minta2. Bahkan kalau Tuhan ga kasi, dia akan marah. Kenapa ga kasi, kan sudah minta. • Kalau ada orang yang punya gambaran kalau Tuhan itu seperti kakek Tua td, maka Allah itu digambarkan sebagai yg sudah loyo. Ga bisa apa2. Gimana mau bergantung pada DIA. • Kalau ada orang berfikir kalau Allah itu adalah pribadi yang selalu menghukum, maka hidup orang ini akan dipenuhi dengan kecurigaan, kemarahan bahkan ketakutan. Dan lebi mengrikan penuh dengan kepalsuan, berbuat baik di luar tetapi ketika tidak ada yang melihat hidupnya akan sangat berbeda sekali. • Gambaran kita tentang Allah memperngaruhi cara kita berelasi dengan dia dan cara kita hidup. MENGENAL ALLAH DENGAN BENAR INILAH INTI KEHIDUPAN KRISTEN: YAITU MENGENAL ALLAH DENGAN BENAR SEBAGAIMANA ADANYA DIA DAN BAGAIMANA IA MENYATAKAN DIRINYA, MENGENAL ALLAH SESUAI DENGAN APA YAG ALKITAB GAMBARKAN. #HE is not only knows everything – He knows me. (Ay. 1-6). • Ay. 2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. • V. 3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kau maklumi.
• Postur, gerak tubuh bahkan aktivitas di dalam pikiran dan hati
kita Pun Tuhan Tahu. • Ini seolah2, • Manusia seringkali hanya mampu mengenal apa yang ada di luar • Tetapi Allah mampu mengenal sampai kedalaman pikiran kita. • Manusia membutuhkan Proses untuk mengenal orang lain lebih baik. • Tetapi Tuhan tidak memerlukan proses dan waktu, bahkan sebelum kita lahir di dalam dunia pun Tuhan sudah mengenal Kita. #HE is not only knows everything – He knows me. (Ay. 1-6). • Rasa takut : Ay. 5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku • Kagum: Ay. 6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. Ay. 6 : Terlalu Ajaib bagiku pengetahuan ini • ini konsep yg baru, bagi orang ibrani Allah yg mereka kenal ga mungkin bisa sepersonal ini, orang ibari takut berhadapan dengan Tuhan, jangan kan minta Tuhan menyeledikiki melihat wajah Tuhan aja bisa mati • Hal itu makin jelas ketika kita lihat waktu Tuhan Yesus datang ke dalam dunia, orang ibrani malah menolak dia, orang yanudi dan farisi malah tidka mau percaya dia, Allah ga munggkin seperti ini • Perkataan daud ini juga adalah gambaran tentang mesias, Allah yg personal. Yesus datang memilih dan memuridkan, tinggal bersama manusia berdosa dan keras kepala. #He is not only everywhere – He is with me. (Ay. 7-12) •Tidak ada tempat yang dapat memisahkan atau menjauhkan kita dari kehadiran Tuhan. •Tuhan secara aktif mencari kita. •Baik dalam kondisi yang buruk atau kondisi yang baik. • Nah kita jangan sampai berhenti pada pengetahuan saja bahwa Allah mengenal dan beserta dengan kita. • Kalau hanya berhenti di sana, maka itu akan menjadi sia sia • Jika kita hanya berhenti pada kita tahu Allah hanya demikian, maka itu hanya akan menjadi pengetahuan belaka. • Sebab itu, kita perlu untuk Take Action, harus melakukan sesuatu. Atau kita harus berespon terhadap pengetahuan akan Allah tersebut • Apa yang yang Daud lakukan? • Mari perhatikan Ayat-ayat berikutnya... 1. LONGING FOR THE HOLINESS (19-23). • Tuhan mematikan orang fasik • Tuhan menjauhkan penumpah darah • Orang berkata dusta dan melawan Tuhan sia-sia • Karena Tuhan membenci kejahatan dan Daud juga membencinya • Daud memiliki kerinduan untuk menjadi Matius 5:20 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: serupa dengan Tuhan. Jika hidup keagamaanmu tidak • Kita menjadi orang Kristen bukan hanya lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat sekedar berjuang untuk tidak melakukan dan orang-orang Farisi, dosa, tetapi berjuang untuk memelihara sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan hidup KUDUS. Sorga. • Ga perlu jadi orang Kristen untuk tidak mencuri, • Ga perlu jadi Kristen untuk menjadi orang jujur, • Ga perlu jadi orang Kristen untuk menjadi orang yang tidak berzinah. • Ga perlu menjadi orang Kristen untuk tidak membunuh. • Agama lainpun mengajarkan aagar tidak melakukan dosa. • Yang paling sulit adalah bagaimana kita mengejar kekudusan yaitu bagaimana kita berproses menjadi serupa dengan Tuhan, memiliki Hati Tuhan. • Itulah yang seharunya menjadi kerinduan setiap kita, selama perjalanan kerohanian kita. • Apakah kita sudah menjadi orang Kristen yang merindukan Kehidupan yang kudus selama kita menjadi orang Kristen? 2. LONGING FOR THE GUIDENCE OF GOD (Ay. 23-24). • Ay. 23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; • Ay. 24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! • Hidup di tengah Dunia ga mudah, kita bisa mengerti teori dan doktrin, tetapi tanpa pimpinan dan bimbingan Tuhan, semua teori menjadi sia-sia. • Apalagi terkadang realita kehidupan terasa begitu berat untuk di hadapi. • Ketika kita menyembah Tuhan, hidup rasanya tenang dan nyaman. • Tapi ketika berhadapan dengan kehidupan nyata, kita melihat masalah yang begitu real, • Maaslah Covid, usaha menurun, pekerjaan hilang, rumah tangga berantakan, kesehatan menurun. Itu rasanya berat sekali untuk di hadapi. • Itu sebabnya, kita membutuhkan pimpinan dan bimbingan Tuhan. • Karena di dalam dialah kita akan mendapatkan kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi semua situasi. • Seperti Pemazmur katakan, hanya dekat Allah saja aku tenang, • Tuhan adalah gembala Ku, ia akan membaringkan aku ke rumput yang hijau dan air tenang. • Sebab itu, mari kita belajar seperti Daud meminta Tuhan meminpin kita dalam kehidupan. In 2003, Dr. Leong and his wife, Dr. Lim Hong Huay, were infected with SARS and quarantined in Frankfurt, Germany, for two-and-a-half weeks.
He said: “I was not a Christian then
but I was not afraid of death, because all of us will die.”
“The sensation of breathlessness
was terrifying.” “I’m busy. Always busy. Work to me is like cheese to a rat. Give me work, I will do. Give me a treadmill, I will run.” “God’s hand is on my work now. Without Him, all the work that I do would be useless.” • Tuhan mengenal Dokter Leong, lebih hebat dari pada orang lain mengenal dia, lebih kenal daripada istrinya mengenal Dia. • Tuhan memahami kebutuhan Dr. Leong lebih paham dari pada Dr. Leong mengenal akan dirinya. • Dr Loeng mengajrkan kepada kita apa artinya mengenal Tuhan dan melakukan perintah Tuhan • Mengingatkan kita apa artinya mencintai Tuhan, dan memahami bagaimana hidup bergantung penuh kepada Tuhan. • Kiranya Tuhan menolong kita, tidak hanya mengenal Tuhan namun bagaimana kita berespon terhadap Tuhan yang kita kenal.