Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian adalah suatu rancangan penelitian untuk menentukan subyek
penelitian.Jenis penelitian dibagi menjadi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena, penelitian
kuantitaf merupakan penelitian ilmiah. Oleh karena itu peneliti menggunakan
metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti. Berasarkan fakta, bebas prasangka,
menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran
objektif dan menggunakan data kuantitatif dan yang di kuantitatifkan
(Notoatmodjo, 2018). Dalam penelitian ekperimen atau percobaan, peneliti
melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variable independen kemudian
mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada variable dependen.

3.2 Desain dan rancangan penelitian


Menurut aprina dan anita (2018). Desain penelitian adalah suatu rencana
tentang cara mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk
mencapai penelitian.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy ekperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian non-equivalent control group design.
Rancangan ini dilakukan peneliti mengetahui ada atau tidak perbandingan
intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan terapi relaksasi autogenic pada
ibu post operasi sectio caesarea dengan kelompok control sebagai pembanding,
Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut :

30
Pretest Perlakuan Posttest

01 X 02

01 02

Keterangan :

01: Pretest

X: Perlakuan

02: Posttest

3.3 Tempat dan waktu penelitian


Tempat dilakukannya penelitian ini adalah di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
dan waktu yang digunakan pada periode bulan tahun 2020.

3.4 Subyek penelitian


3.4.1 Populasi penelitian
Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari suatu objek yang
nantinya akan dijadikan objek penelitian (Arikunto, 2014).
Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah pasien post operasi seksio
caesarea di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Berdasarkan
data rekam medis RSUD Dr. H. Abdul Moeloek provinsi lampung
menunjukan jumlah persalinan dengan section caesarea pada bulan
januari-juli tahun 2018 berjumlah 239 orang dengan rata-rata perbulan 40
orang.

31
3.4.2 Sampling penelitian
Menurut Notoatmojo (2010). Sampel adalah objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi. Sample pada penelitian ini adalah
pasien yang operasi seksio caesarea.
Agar karakteristik sample tidak menyimpang maka perlu kriteria
inklusi dan eksklusi (Notoatmodjo, 2010). kriteria inklusi dan eksklusi
dalam penelitian ini, antara lain :
a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
Kriteria inklusi merupakan suatu kritesia atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota yang dapat di ambil sebagai sample
(Notoatmodjo,2018).
1. Pasien sudah 6 jam setelah post operasi.
2. Pasien post operasi kooperatif.
3. Pasien memiliki tanda-tanda vital stabil.
4. Pasien tidak mengalami gangguan komunikasi.
b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sample (Notoatmodjo,2018).
1. Pasien menunjukan ketidak nyamanan saat dilakukan tindakan.
2. Pasien yang tidak dapat mengikuti perintah.

3.4.3 Besar sample dan teknik sampling


Menurut Notoatmodjo (2018), Penelitian ini menggunakan metode
(non probality) sampling dalam pengambilan sample serta menggunakan
teknik purposive sampling. Purposive sampling didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah di tentukan sebelumnya.

32
Penelitian ini melakakukan pertimbangan berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan untuk sebagian dari anggota
populasi menjadi sample penelitian.
Menurut Notoatmodjo (2018), Sebelum menghitung jumlah sample,
terlebih dahulu perlu diketahui tiga hal,sebagai berikut :
a. Perkiraan proporsi untuk sifat tertentu terjadi dalam populasi. Apabila
tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu tersebut, maka P
(proporsi= 0,05 atau 50%).
b. Presisi adalah drajat ketepatan yang diinginkan, berarti
penyimpangan terhadap populasi, biasnya 0,05 (5%) atau 0,10 (10%)
c. Drajat kepercayaan.

z 2 1- ∝ /2. P (1-P) N
n= 2 2
d (N-1) + Z −∝/2. P(1−P)

1.96 .0,5 ( 1−0.5 ) .40


n= 2
( 0,05 ) ( 40−1 ) +1,96.0,5(1−0,5)

19,6
n=
0,0025.39+0,49

19,6
n=
0,5875

n = 33,36

n = 33,4

Menurut sugiyono (2012). Dibutuhkan minimal 11 pasien untuk


masing-masing kelompok untuk penelitian eksperimen yang sederhanam yang
menggunakan kelompok control, maka jumlah anggota sampel masing-
masing 10-20 sample.

33
Keterangan :
N = besar populasi
N = besar sample
Z1a-/2 = nilai z pada drajat kemaknaan (biasanya 95%=1,96)
P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila
tidak diketahui proporsinya, ditetapkan 50% (0,50)
D = derajat penyimpanan terhadap populasi yang diinginkan
10% (0,10), 5% (0,05), atau 1% (0.01)

3.5 Variabel penelitian


Menurut Aprina & Anita (2015). Variable diartikan sebagai segala sesuatu
yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dengan kata lain variable
gejala/objek (titik perhatian suatu penelitian) yang bervariasi, misalnya jenis
kelamin mempunyai variai laki-laki dan perempuan.
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
variable bebas atau independent sering disebut juga variable predictor,
stimulus, input, antencendent atau variable yang mempengaruhi. Variable
bebas merupakan variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variable dependen (terikat). Sehingga variable independent dapat dikatakan
sebagai variable yang mempengaruhi (Aprina & Anita,2015).
b. Variabel Dependen
Variable dependen atau terikat sering juga disebut variable criteria,
respond an output (hasil). Variable dependen merupakan variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable independent
(bebas). Variable bebas adalah sifatnya mempengaruhi variable yang lain,
sedangkan variable terikat adalah variable yang sifatnya dipengaruhi oleh
variable lain (Aprina & Anita,2015).

34
3.6 Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2018). Definisi operasional digunakan untuk
membatasi ruang lingkup atau pengertian variable-variabel diamati atau diteliti.
Definisi operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan variable-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument
atat-alat ukur.

Variable Definisi operasional Cara Alat ukur Asil Skala


ukur ukur ukur
Variable bebas Merupakan teknik relaksasi yang - - -
dilakukan oleh ibu post operasi sectio
1. Teknik caesarea setelah 6 jam, dilakukan
relaksasi selama 20 menit, dengan cara
autogenic dibimbing untuk mempengaruhi
pikiran dan perasaan, yang telah
tersedia pada SOP.

Variable terikat Rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu Wawan Numeric 0-10 Ratio
post operasi sectio caesarea di daerah cara Rating
1. Nyeri post luka post operasi section caesarea dan Scale
operasi sectio sebelum dan sesudah di berikan opserva (NRS)
caesarea tindakan relaksasi sesuai SOP ssi

35
3.7 Pengumpulan data
3.7.1 Instrumen pengumpulan data
Menurut Notoatmodjo (2018), instrument penelitian adalah alat-alat
yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrument penelitian ini
dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.
Apabila dta yang akan dikumpulkan itu adalah data yang menyangkut
pemeriksaan fisik maka instrument penelitian ini dapat berupa stetoskop,
tensimeter, timbangan meteran atau alat antropornetrik lainya untuk
mengukur status gizi, dan sebagainya.
3.7.2 Teknik pengumpulan data
Menurut Notoatmodjo (2018), pengumpulan data dilaksanakan
berdasarkan cara dan alat pengumpulan data. Pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh dengan cara peneliti melakukan wawancara pada
pasien mengenai skala nyeri yang di rasakan setelah 6 jam post operasi
section caesarea sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan
relaksasi autosugesti dengan mengisi lembar instrument numeric ratting
scale.

3.8 Etika penelitian


Menurut swarjana (2015).Dalam penelitian, banyak hal yang harus
dipertimbangkan, tidak hanya metode, desain, dan aspek lainnya, tetapi ada hal
sangat penting dan serius yang harus diperhatikan oleh penelitian yaitu “ethical
principles”.
Menurut polit and beck (2003). Mengingat begitu penting dan seriusnya aspek
etik dalam penelitian, seseorang peneliti harus betul-betul berpegang teguh
terhadap beberapa prinsip etika dalam penelitian, seperti berikut :

36
1. principle of beneficience
Hal yang patut menjadi prinsip adalah principle of beneficience (prinsip
kebaikan) dalam penelitian. Dengan demikian, penelitian yang akan dilakukan
memang mampu memberikan manfaat kebaikan bagi kehidupan manusia.
a. Freedom from harm
Kerugian terhadap partisipan dapat terjadi secara bervariasi, termasuk fisik
(injury, fatique), psychological (stress, ketakutan), social (kehilangan
teman), ekonomi (loss of wages). Penelitian harus berusaha memanilisir
segala bentuk kerugian (harm) dan ketidaknyamanan (discomfort) serta
selalu berusaha menyeimbangkan sebisa mungkin potensial benefits dan
risks menjadi seorang partisipan.
b. Freedom fromexploitation
Ketika melibatkan partisipan dalam penelitian, seharusnya peneliti tidak
boleh menempatkan partisipan dalam kondisi yang tidak menguntungkan
atau terekspos dalam situasi yang tidak dipersiapkan sebelumya.Partisipan
harus betul-betul dijamin telah diberikan semua informasi yang
dibutuhkan.
c. Benefits from research
Peneliti seharusnya berusaha memaksimalkan benefits dan
mengomunikassikan potensial benefits kepada partisipan.
d. The risk/benefit ratio
Pengkajian terhadap risks dan benefit dari individu yang terlibat dalam
penelitian (participant) yang mungkin mengalami pengalaman
tertentuharus di-share untuk melakukan evaluasi.

2. The principle of respect for huma dignity

37
Peneliti harus memegang prinsip yaitu menghormati harkat dan martabat
manusia, terutama yang terkait dengan :
a. The right to self-determination
Prinsip dari self determination adalah prospective participants yang
memiliki hak untuk menentukan secara volunteer apakah berpartisipasi
dalam penelitian, termasuk terhadap treatment.
b. The right to full disclosure
Full disclosure mengandung makna bahwa peneliti telah menjelaskan
secara penuh tentang sifat dari penelitian hak seseorang untuk menolak
berpartisipasi, tanggung jawab peneliti, kemungkinan adanya resiko dan
manfaat.

3. The principle of justice


Peneliti mampu menerapkan prinsip keadilan, terutama terhadap subjek
maupun partisipan dalam penelitian yang dilakukan.
a. The right to fair treatment
Partisipan berhak untuk diperlakukan adil dan mendapatkan perlakuan
yang sama sebelum, seselama, dan sesudah mereka berpartisipasi dalam
penelitian.
1. Fair dan nondiskriminasi dalam pemilihan partisipasi, termasuk
risiko dan benefits.
2. Menghormati budaya dan bentuk lainnya terkait dengan human
diversity.
3. Non prejudicial treatment untuk mereka yang tidak berpartisipasi
atau menarik diri berpartisipasi setelah menyetujui untuk
berpartisipasi.
4. Menghargai perjanjian yang telak disepakati.
5. Setiap saaat partisipan dapat akses terhadap tim riset untuk
mengklarifikasi informasi.

38
6. Partisipan mendapatkan akses berupa assistance yang
mendampinginya ketika mendapatkan gangguan psikologis
maupun fisik.
7. Sopan dan bijaksana dalam pemberian treatment selama penelitian
dilakukan.
b. The right to privacy
Peneliti wajib menjaga kerahasiaan informasi atau data yang diberikan
oleh partisipan, termasuk menjaga privacy partisipan. Kerahasiaan dapat
dijaga dengan tanpa menyebutkan nama (anonymity) atau dengan prosedur
lainnya (confidentiality procedures).

4. Informed consent
Informed consentberarti partisipan punya informasi yang adekuat tentang
penelitian, mampu memahami informasi, bebas menentukan pilihan,
memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut atau tidak ikut
berpartisipasi dalam penelitian secara sukarela. Hal-hal penting dalam
informed consent yang perlu dikomunikasikan kepada partisipan yangakan
terlibat dalam penelitian.
a. Participant status
b. Study goals
c. Type of data
d. Procedures
e. Nature of the commitment
f. Sponsorship
g. Participant selection
h. Potential risk
i. Potensial benefits
j. Alternatives
k. Compensation

39
l. Confidentiality pledge
m. Voluntary consent
n. Right to withdraw and withhold information
o. Contact information

5. Vulnerable subjects
Berikut ini adalah aspek subyek penelitian yang rentan dalam penelitian :
a. Children secara legal dan etik tidak punya kompetensi untuk diberikan
inform consent.
b. Mentally or emotionally disabled peopleOrang-orang yang tidak mampu
secara mental dan emosional.
c. Severely ill or physically disabled peopleOrang-orang yang sakit terutama
denngan penyakit yang serius atau orang-orang yang mengalami
kecelakaan.
d. The terminal ill orang-oranng dengan penyakit terminasi
e. Institutionalized people orang-orang yang dilembagakan yang tidak
memungkinkan memberikan data yang akurat akibat posisi maupun
jabatannya.
f. Pregnant women berhubungan dengan kondisi hamil, da nada fetus di
dalamnya, terutama untuk penelitian ekperiment.

3.9 Pengolahan data dan analisa data


3.9.1 Tahap Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2018), proses pengolahan data instrument test
melalui tahapan sebagai berikut :
a. Editing
Editing yaitu hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau
dikumpulkan melalui kuisioner perlu disunting (edit) terlebih
dahulu.Jika masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan

40
tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuisioner tersebut
dikeluarkan.
Apabila ada jawaban-jawaban belum lengkap, kalau
memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk
melengkapi jawaban-jawaban tersebut.Terapi apabila tidak lengkap
tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan “data
missing”.
b. Coding
Coding yaitu lembaran atau kartu kode adalah instrument
berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual.Lembaran
atau kartu kode berisi nomorresponden, dan nomor-nomor
pertanyaan.
Setelah semua di edit atau di sunting, selanjutnya dilakukan peng
“kodean” atau “coding”, yaitu mengubah data dalam berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c. Entry data (memasukan data)
Entrying data yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak
lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing
jawaban.
Data yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan ke dalam
program atau “software” computer.
d. Cleaning (pembersihan data)
Cleaning yaitu membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukan perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian

41
dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pemberian
data (data cleaning).

3.9.2 Analisa Data


Menurut Aprina & Anita (2015).Analisa data adalah kegiatan yang
sangat penting dalam suatu penelitian, karena dengan analisis data dapat
mempunyai arti/makna yang berguna untuk memecahkan masalah
penelitian.Lazimnya langkah pertama analisis data adalah melakukan
analisis deskriptif atau disebut juga univariat atau analisis sederahana,
kemudian diikuti analisis bivariate dan analisis univariat :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian.Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi
dan presentase dari tiap variable (Notoatmojo, 2018) pada analisa ini
menghasilkan distribusi yang menampilkan nilai mean, median,
standar devisiasi dan nilai minimum serta maksimum dengan
bantuan computer.
b. Analisis Bivariate
Analisis bivariate adalah analiss yang digunakan terhadap dua
variable yang digunakan terhadap dua variable yang diduga
berhubungan atau berkoreksi (Notoatmodjo, 2018).
Pada penelitian ini menggunakan uji T test dependen dengan
komputerisasi. Berdasarkan hasil perhatian statistic dapat dilihat
kemaknaan pengaruh antara dua variable, yaitu
a) Jika nilai p< a (0.05) maka terdapat pengaruh sebelum dan
sesudah diberikan terapi autogenic terhadap intensitas nyeri post
operasi section caesarea .

42
b) Jika nilai p>a (0.05) maka tidak ada pengaruh sebelum dan
sesudah diberikan terapi autogenic terhadap intensitas nyeri post
operasi section caesarea post.

43

Anda mungkin juga menyukai