Anda di halaman 1dari 3

PAPER

OBAT ASLI INDONESIA

“KEAMANAN DAN EFIKASI OBAT TRADISIONAL”

OLEH :

IDAWATI

917312906201.003

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA

KENDARI
2020

Obat tradisional tetap memiliki efek samping yang mungkin terjadi dapat
dihindar antara lain dengan memperhatikan beberapa hal yaitu ketepatan dosis,
ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara penggunaan, ketepatan bahan ,
ketepatan pemilihan dan tanpa penyalah gunaan

1. Ketepatan Takaran/dosis

Ketepatan dosis. Sebab, seperti halnya obat buatan pabrik, tanaman


obat juga tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus
dipatuhi. Misalnya, mahkota dewa hanya boleh dikonsumsi dengan
perbandingan 1 buah dalam 3 gelas
2. Ketepatan waktu penggunaan.
Ketepatan waktu penggunaan Sebab, ketepatan waktu penggunaan
obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.
Contohnya, kunyit jika dikonsumsi saat datang bulan bisa mengurangi nyeri
haid. Namun, jika dikonsumsi pada awal masa kehamilan, berisiko
menyebabkan keguguran.
3. Ketepatan cara penggunaan.
Ketepatan cara penggunaan karena banyak zat aktif yang berkhasiat di
dalam satu tanaman obat. Dan, setiap zat tersebut membutuhkan perlakuan
yang berbeda dalam penggunaannya. Misalnya, daun kecubung, jika diisap
seperti rokok, bisa digunakan sebagai obat asma. Namun jika diseduh dan
diminum, dapat menyebabkan keracunan atau mabuk.
4. Ketepatan bahan.
Ketepatan bahan, ini dikarenakan tanaman obat terdiri dari beragam
spesies yang kadang-kadang sulit dibedakan. Ketepatan bahan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan. Selain itu,
pada satu jenis tanaman umumnya dapat ditemukan beberapa zat aktif yang
berkhasiat dalam terapi. Rasio antara keberhasilan terapi dan efek samping
yang timbul harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan jenis tanaman obat
yang akan digunakan dalam terapi.
Berdasarkan ketepatan bahan dapat dilihat dari tanaman lempuyang
terdiri dari tiga jenis, yaitu lempuyang pahit (Zingiber amaricans L),
lempuyang gajah (Zingiber zerumbet L) dan lempuyang wangi (Zingiber
aromaticum L). Lempuyang pahit dan lempuyang gajah berwarna kuning
berasa pahit dan secara empiris digunakan untuk menambah nafsu makan,
sedangkan lempuyang wangi lebih putih (kuning pucat) rasa kuning pahit,
agak pedas dan berbau lebih harum, lempuyung wangi banyak digunakan
bersama daun jati belanda dan rimpang bangle sebagai komponen jamu
pelangsing.
5. Ketepatan Pemilihan Obat Untuk Indikasi Tertentu
Pemilihan jenis bahan obat alam untuk mengobati suatu penyakit
harus dilakukan dengan tepat. Resiko antara keberhasilan terapi dan efek
samping yang ditimbulkan harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan
ramuan obat tradisional Contoh, daun tapak dara mengandung alkoloid yang
bermanfaat untuk pengobatan diabetes. Akan tetapi, daun tapak dara juga
mengandung vincristin dan vinblastin yang dapat menyebabkan penurunan
leukosit (sel-sel darah putih) hingga 30%, akibatnya penderita rentan terhadap
penyakit infeksi Padahal pengobatan diabetes membutuhkan waktu yang lama
sehingga daun tapak dara tidak tepat digunakan sebagai antidiabetes
melainkan lebih dapat digunakan untuk pengobatan leukimia.

Anda mungkin juga menyukai