Anda di halaman 1dari 10

No Hari, DX Tindakan Nama dan

anggal dan paraf


Jam
1. Senin, 28 1 Mengobservasi ttv pasien.
Desember
E: Tekanan Darah: 130/80 Mm Hg
2020
Frekuensi Nafas: 22 kali/menit
07.00 WIB
Nadi: 80 kali/menit
Suhu: 37°C
1
Memonitor status hidrasi dengan tes urine
07.15 WIB
E: Urine pasien keluar sedikit, bau amoniak dan
berwarna kuning pekat, pH urine 4 (asam)
Berkolaborasi dengan tim medis pemberian
cairan IV infus RL 4000 ml
07.25 WIB 1 E: Pasien mau di pasangkan infus cairan RL 4000
ml
Memonitor status cairan termasuk intake &
1 output cairan
08.00 WIB
E: input
Minum: 1400 cc
Makan: 10 cc
Infus: 4000 mili
Obat: 1008 mg
Jumlah: 6418
Output
BAB: 4000 cc
BAK: 2000 CC
Muntah: 500 CC
IWL: 21
Jumlah: 6521
Keseimbangan cairan: (-103)
Menimbang BB pasien pada interval yang tepat
E: BB pasien 50 kg
Menganjurkan pasien menambah intake cairan
08.10 WIB 1 per oral
E: Pasien mau minum 1600 ml air perhari dengan
di bantu perawat dan keluarga
1 Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
08.30 WIB
sefotaksim 500 mg 3× sehari
E: Pasien mau minum obat melalui oral
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
09.00WIB 1 loperamide (imodium) 4 mg 3×1
E: Pasien mau minum obat melalui oral
Mengobservasi turgor kulit pasien
1
09.30 WIB E: Turgor kulit pasien kering
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
10.00 WIB 1 oralit 4 mg yang di larutkan dalam air 200 ml
E: Pasien meminum obat oralit dengan di
larutkan dalam air
1 Memonitoring tetesan infus
10.15 WIB
E: Kebutuhan cairan pasien 4000 jumlah tetesan
infus pasien per24 jam 55 tetes
Mengkaji adanya alergi makanan
1 E: Pasien mengatakan alergi makanan yang
10.30 WIB berbahan dasar seafood
Memberikan makanan yang terpilih sesuai
2 dengan hasil konsultasi ahli gizi
11.00 WIB
E: Pasien mau makan makanan yang sudah di
konsultasikan bersama perawat dan ahli gizi
Menghitung IMT pasien
2 E: 50:1,70×1,70= 17 kg
11.30 WIB
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi dan pemberian makan
pada pasien dengan diit BRAT banana (pisang),
rice (nasi), applesauce (saus apel atau apel yang
dihaluskan), dan toast (roti panggang)
13.00 WIB E: Pasien menolak makan karena merasa mual
2
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
anti emetik seperti bismuth-subsalisilat 2×1
E: Pasien mau minum obat secara oral
Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
dan diit pasien
E: Pasien dan keluarga antusias dan
mendengarkan informasi dari perawat serta
2
13.20 WIB menjelaskan kembali apa yang sudah di
bicarakan

14.00 WIB

Selasa, 29 2 Berkolaborasi dengan dokter pemasangan NGT


Desember
E: Pasien mengalami masalah pada lambungnya
2020
dan perawat menjelaskan tujuan dilakukan
07.00 WIB pemasangan Pasien awalnya menolak tetapi
setelah mendengarkan penjelasan perawat
pasien mau di pasangkan NGT
Mengobservasi ttv pasien

1 E: Tekanan Darah: 120/80 Mm Hg


07.15 WIB
Frekuensi Nafas: 21 kali/menit
Nadi: 80 kali/menit
Suhu: 37°C
Memonitor status hidrasi dengan tes urine
07.25 WIB
E: Urine pasien keluar sedikit, bau amoniak dan
berwarna kuning pekat, pH urine 5 (asam)
1
Berkolaborasi dengan tim medis pemberian
cairan IV infus RL 1000 ml

08.00 WIB E: Pasien mau di pasangkan infus cairan RL 1000


1 ml
Memonitor status cairan termasuk intake &
output cairan
08.10 WIB
E:
1
Input
Minum: 1600 cc
Makan: 100 cc
Infus: 1000 mili
Obat: 1008 mg
Jumlah: 3708
Output
BAB: 2300 cc
BAK: 1000 CC
Muntah: 500 CC
IWL: 21
Jumlah: 3821
Keseimbangan cairan: (-113)
Mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas
09.00WIB
E: BB 50 kg, TB: 175, LLA: 21
2
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
sefotaksim 500 mg 3× sehari
E: Pasien mau minum obat melalui iv
10.00 WIB 1
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
loperamide (imodium) 4 mg 3×perhari
10.30 WIB 1 E: Pasien mau minum obat melalui parenteral iv
Mengobservasi turgor kulit pasien
E: Turgor kulit pasien sedikit lembab
11.00 WIB Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
1 oralit 4 mg yang di larutkan dalam air 200 ml
E: Pasien meminum obat oralit dengan di
larutkan dalam air, dan berikan malalui NGT
1
Memonitoring tetesan infus
E: Kebutuhan cairan pasien 1000 jumlah tetesan
11.30 WIB
infus pasien per24 jam 11 tetes
Menghitung IMT pasien
1
E: 50:1,70×1,70= 17 kg
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
11. 50 WIB jumlah kalori dan nutrisi dan pemberian makan
3 pada pasien dengan diit BRAT banana (pisang),
rice (nasi), applesauce (saus apel atau apel yang
dihaluskan), dan toast (roti panggang)
12.00 WIB 3
E: Pasien di berikan makan melalui NGT
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
anti emetik seperti bismuth-subsalisilat
E: Pasien mau minum obat secara parenteral
12.35 WIB melalui iv

2 Merawat luka infus

13.00 WIB E: Terdapat luka pada tangan pasien dan pasien


mau di lakukan perawatan luka infus
Membina hubungan saling percaya antara pasien
dengan perawat
13.20 WIB 1
E: Pasien dan keluarga berkomunikasi dengan
baik terhadap perawat
Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga
13.30 WIB 3
E: Keluarga dan pasien mengatakan pasien di
diagnosa diare tapi belum tau penyebab dan cara
mengobatinya seperti apa
3 Memberikan penkes tentang diare dari
penyebab, tanda dan gejala serta cara mengobati
E: Keluarga dan pasien kooperatif dan
mendengarkan penjelasan dari perawat
13.40 WIB 3 kemudian pasien dan keluarga menjelaskan
kembali apa yang sudah di jelaskan perawat
Menganjurkan kepada keluarga untuk bertanya
apabila ada yang belum dimengerti
E: Keluarga dan pasien menanyakan bagaimana
cara agar terhindar dari diare dan pengobatan
yang bisa di lakukan ketika sakit diare
14.00 WIB 3

Rabu, 30 Mengobservasi ttv pasien


Desember
E: Tekanan Darah: 120/80 Mm Hg
Frekuensi Nafas: 20 kali/menit
Nadi: 80 kali/menit
Suhu: 37°C
Memonitor status hidrasi dengan tes urine
E: Urine pasien berwarna kuning jernih, bau
amoniak, pH urine 6 (normal)
Memonitor status cairan termasuk intake &
output cairan
E:
Input
Minum: 1800 cc
Makan: 200 cc
Obat: 500 mg
Jumlah: 2500
Output
BAB: 700 cc
BAK: 1500 cc
Muntah: 50 cc
IWL: 22
Jumlah: 2422
Keseimbangan cairan: (+78)
Mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas
E: BB 51 kg, TB: 175, LLA: 23
Menganjurkan pasien menambah intake cairan
per oral
E: Pasien mau minum 1800 ml air perhari dengan
di bantu perawat dan keluarga
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
sefotaksim 500 mg 3× sehari
E: Pasien mau minum obat melalui oral
Mengobservasi turgor kulit pasien
E: Turgor kulit pasien lembab
Menghitung IMT pasien
E: 51:1,70×1,70= 17,64 kg
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
makan pada pasien dengan diit BRAT banana
(pisang), rice (nasi), applesauce (saus apel atau
apel yang dihaluskan), dan toast (roti panggang)
E: Pasien di berikan makan melalui NGT

Mengajarkan cara membuat bubur tempe


untuk pasien diare
E: Keluarga mengikuti arahan cara membuat
bubur tempe dan menjelaskan kembali
bagaimana pembuatan bubur tempe

Kamis, 31 1 Mengobservasi ttv pasien


Desember
E: Tekanan Darah: 120/80 Mm Hg
2020
Frekuensi Nafas: 20 kali/menit
07.00 WIB
Nadi: 80 kali/menit
Suhu: 37°C
2 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
08.00 WIB
pemberian makan pada pasien dengan diit BRAT
banana (pisang), rice (nasi), applesauce (saus
apel atau apel yang dihaluskan), dan toast (roti
panggang)
E: Pasien di berikan makan peroral

1 Membantu pasien menambah intake cairan per


09.00 WIB oral
E: Pasien mau minum 1800 ml air perhari
09.20 WIB Melepaskan infus pasien
1
E: Pasien terlihat meringis saat pelepasan infus
Memonitor status cairan termasuk intake &
1
10.00 WIB output cairan
E:
Input
Minum: 1800 cc
Makan: 500 cc
Obat: 200 mg
Jumlah: 2500
Output
BAB: 700 cc
BAK: 1728 cc
Muntah: 50 cc
IWL: 22
Jumlah: 2500
Keseimbangan cairan: (0)
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat
sefotaksim 200 mg 3× sehari
13.00 WIB 2
E: Pasien mau minum obat melalui oral
Menimbang BB pasien pada interval yang tepat
14.00 WIB
E: BB pasien 52 Kg
2

Evaluasi

No Tanggal DX Evaluasi TTD dan nama


jelas

1 01 Desember 2020 Kekurangan S: Pasien mengatakan Nuraisyah


cairan sudah tidak diare dan
berhubungan lemas lagi
dengan output
O:
cairan dan
elektrolit A: Nyeri akut
berlebihan berhubungan dengan
ditandai dengan kerusakan mukosa usus
pasien diare ditandai dengan pasien
sudah 12 kali dan mengeluh nyeri pada
muntah sudah 5 abdomennya dengan
kali skala 8 dari 0-10 teratasi

P: Intervensi di hentikan

2 01 Desember 2020 Perubahan S: Pasien mengatakan


nutrisi kurang nafsu makannya
dari kebutuhan bertambah
berhubungan
O: Berat badan pasien
dengan obstruksi
bertambah menjadi 55 kg
usus ditandai
dengan pasien A: Perubahan nutrisi
tidak mau makan kurang dari kebutuhan
serta mual dan berhubungan dengan
muntah faktor malabsorbsi
ditandai dengan nafsu
makan menurun teratasi

P: intervensi dihentikan

3 01 Desember 2020 Defisit S: Pasien mengatakan Nuraisyah


pengetahuan sudah tidak diare dan
berhubungan muntah
dengan pasien
O: Input dan output pasien
tidak mengetahui
seimbang
tentang
penyakitnya A: Resiko tinggi
ditandai dengan kekurangan volume cairan
pasien berhubungan dengan
mengalami output cairan dan
dehidrasi dan elektrolit berlebihan
lemas teratasi
P: Intervensi dihentikan

Kekurangan cairan berhubungan dengan output cairan dan elektrolit berlebihan ditandai
dengan pasien diare sudah 12 kali dan muntah sudah 5 kali
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan obstruksi usus ditandai dengan
pasien tidak mau makan serta mual dan muntah
Defisit pengetahuan berhubungan dengan pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya
ditandai dengan pasien mengalami dehidrasi dan lemas

Anda mungkin juga menyukai