C. MRI
MRI, modalitas dengan sensitivitas tinggi (namun tidak spesifik),
adalah modalitas yang digunakan untuk menggambarkan kelainan struktur
dan jaringan lunak pada tulang dengan lebih detail. MRI sangat
direkomendasikan terutama pada awal kasus dengan kecurigaan spondilitis
tanp komplikasi spinal dan neurologis. Adapun MRI juga membantu
dalam mengidentifikas komplikasi yang terjadi. Setiap perubaha pada
perkembangan penyakit dapat tertangkap MRI saat modalitas lain tidak
dapat menggambarkannya. MRI dapat menggambarkan ukuran abses serta
kerusakan otot dan medulla spinalis. Dengan pemeriksaan MRI, dapat
diperoleh gambaran lebih detail struktur anatomi dan jaringan lunak yang
terkena, misalnya medula spinalis, ligamentum flavum, diskus
intervertebra, ligamentum longitudinal, dan jaringan lunak lain
disekitarnya. MRI mampu melokalisir lokasi lesi dan deteksi awal
destruksi tulang. MRI juga dapat menggambarkan struktur di sekitar tulang
belakang, antara lain pembuluh darah dan perluasan abses ke
paravertebral.
Spondilitis TB pasien umur 17 tahun dengan keluhan low back pain, dengan
gambaran MRI potongan sagital T1 (a) menunjukkan penurunan intensitas
sinyal fokal (panah), MRI menunjukkan peningkatan intensitas sinyal
(panah).
Pembentukan gibus 'di daerah torako-lumbar pasien dengan tuberkulosis
tulang belakang (kiri). Resonansi magnetik menunjukkan tuberkulosis
tulang belakang di T10-T12. Tuberkulosis tulang belakang menyebabkan
kerusakan, runtuhnya tulang belakang, dan angulasi kolom tulang belakang
(kanan)