November 2020
Abstraksi
Dari vektor di bidang(2D) R2 dan di ruang (3D) R3 diperumum menjadi
vektor di Rn (Euclid)
Ingat Sifat Ruang Vektor Rn
Jika u, v, dan w adalah vektor di Rn dan k skalar ,maka:
Abstraksi
Dari vektor di bidang(2D) R2 dan di ruang (3D) R3 diperumum menjadi
vektor di Rn (Euclid)
Ingat Sifat Ruang Vektor Rn
Jika u, v, dan w adalah vektor di Rn dan k skalar ,maka:
1. u+v di V
2. u + v = v + u
3. u + (v + w) = (u + v) + w
4. Terdapat 0 di V ,disebutvektor nol, sedemikian sehingga 0 + u = u
+ 0 = u untuk setiap u di V .
5. Untuk setiap vektor u di V , terdapat sebuah objek -u di V, dinamakan
negatif dari u sedemikian sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0.
1. u+v di V
2. u + v = v + u
3. u + (v + w) = (u + v) + w
4. Terdapat 0 di V ,disebutvektor nol, sedemikian sehingga 0 + u = u
+ 0 = u untuk setiap u di V .
5. Untuk setiap vektor u di V , terdapat sebuah objek -u di V, dinamakan
negatif dari u sedemikian sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0.
6. ku di V
7. k(u + v) = ku + kv
8. (k + m)u = ku + mu
9. k(mu) = (km)(u)
10. 1u = u
Contoh Lainnya
Contoh 2
V = {f (x)|f : R → R} dengan operasi tambah dan kali skalar pada fungsi
Contoh Lainnya
Contoh 3
0 0 b
M2×2 = |b, c, d ∈ R dengan operasi seperti pada M2×2
c d
Contoh 4
Misalkan V = R2 dan definisi operasi tambah dan kali skalar sebagai
berikut: Jika u = (u1 , u2 ) and v = (v1 , v2 ), maka
u + v = (u1 + v1 , u2 + v2 )
ku = (ku1 , 0)
Contoh 5
1 1 b
M2×2 = |b, c, d ∈ R dengan operasi seperti pada M2×2
c d
Teorema 5.1
Definisi Subruang
Teorema 5.2
Himpunan W dikatakan subruang dari V jikka kondisi berikut terpenuhi
1 W himpunan tak hampa.
2 W subhimpunan V
3 Jika u, v ∈ W , maka u+v ∈ W .
4 Jika k skalar dan u ∈ W , maka ku ∈ W .
Definisi Subruang
Teorema 5.2
Himpunan W dikatakan subruang dari V jikka kondisi berikut terpenuhi
1 W himpunan tak hampa.
2 W subhimpunan V
3 Jika u, v ∈ W , maka u+v ∈ W .
4 Jika k skalar dan u ∈ W , maka ku ∈ W .
Contoh Subruang
Contoh 6
0 b
Dari Contoh 3, W = M02×2 = |b, c, d ∈ R dengan operasi
c d
seperti pada M2×2 adalah subruang dari V = M2×2 .
Contoh 7
Tunjukkan bahwa W yang merupakan himpunan matriks 2 × 2 dengan
entri-entri diagonal bernilai nol adalah subruang dari V = M2×2
Contoh Subruang
Contoh 6
0 b
Dari Contoh 3, W = M02×2 = |b, c, d ∈ R dengan operasi
c d
seperti pada M2×2 adalah subruang dari V = M2×2 .
Contoh 7
Tunjukkan bahwa W yang merupakan himpunan matriks 2 × 2 dengan
entri-entri diagonal bernilai nol adalah subruang dari V = M2×2
Contoh 8
Periksa apakah himpunan W yang mengandung matriks 2 × 2 dengan
determinan bernilai nol adalah subruang dari V = M2×2 .
Contoh 8
Periksa apakah himpunan W yang mengandung matriks 2 × 2 dengan
determinan bernilai nol adalah subruang dari V = M2×2 .
Contoh 9
Misalkan W didefinisikan sebagai {(a, b, c)|a.b.c = 0}. Periksa apakah W
subruang dari R3 ?
Kombinasi Linier
Definisi
Misalkan V r.v. Misalkan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V . Sebuah vektor w
merupakan kombinasi linear dari S jika terdapat skalar k1 , k2 , . . . , kn
yang memenuhi
w = k1 v1 + k2 v2 + · · · + kn vn
Contoh 10
Misalkan S = {u = (2, 4, 0), v = (1, −1, 3)} himpunan bagian R3 .
Manakah di antara vektor berikutyang merupakan kombinasi linier dari
vektor-vektor di S?
1 a = (4, 2, 6)
2 b = (1, 5, 6)
3 c = (0, 0, 0)
Kombinasi Linier
Definisi
Misalkan V r.v. Misalkan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V . Sebuah vektor w
merupakan kombinasi linear dari S jika terdapat skalar k1 , k2 , . . . , kn
yang memenuhi
w = k1 v1 + k2 v2 + · · · + kn vn
Contoh 10
Misalkan S = {u = (2, 4, 0), v = (1, −1, 3)} himpunan bagian R3 .
Manakah di antara vektor berikutyang merupakan kombinasi linier dari
vektor-vektor di S?
1 a = (4, 2, 6)
2 b = (1, 5, 6)
3 c = (0, 0, 0)
Membangun/Span
Definisi
Misalkan V r.v. Himpunan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V dikatakan
membangun/span ruang vektor V jika setiap vektor pada V selalu dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor di S. Ditulis
V = span{S}
Contoh 11
R3 = span{i, j, k}
Contoh 12
Misalkan S = {v1 , v2 , v3 } dengan
v1 = (1, 1, 2), v2 = (1, 0, 1), v3 = (2, 1, 3). Apakah S membangun R3
Membangun/Span
Definisi
Misalkan V r.v. Himpunan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V dikatakan
membangun/span ruang vektor V jika setiap vektor pada V selalu dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor di S. Ditulis
V = span{S}
Contoh 11
R3 = span{i, j, k}
Contoh 12
Misalkan S = {v1 , v2 , v3 } dengan
v1 = (1, 1, 2), v2 = (1, 0, 1), v3 = (2, 1, 3). Apakah S membangun R3
Membangun/Span
Definisi
Misalkan V r.v. Himpunan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V dikatakan
membangun/span ruang vektor V jika setiap vektor pada V selalu dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor di S. Ditulis
V = span{S}
Contoh 11
R3 = span{i, j, k}
Contoh 12
Misalkan S = {v1 , v2 , v3 } dengan
v1 = (1, 1, 2), v2 = (1, 0, 1), v3 = (2, 1, 3). Apakah S membangun R3
Contoh 13
Bebas Linier
Definisi
Misalkan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V , maka S dikatakan (sebuah himpunan)
bebas linier(bbl) jika tidak ada vektor di S yang dapat dituliskan sebagai
kombinasi linier dari vektor-vektor lainnya. Jika tidak demikian maka S
dinamakan bergantung linier(bgl).
Bebas Linier
Definisi
Misalkan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V , maka S dikatakan (sebuah himpunan)
bebas linier(bbl) jika tidak ada vektor di S yang dapat dituliskan sebagai
kombinasi linier dari vektor-vektor lainnya. Jika tidak demikian maka S
dinamakan bergantung linier(bgl).
Bebas Linier(lanj.)
Teorema 5.3
Misalkan V r.v. Himpunan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V dikatakan bebas
linear jikka persamaan
k1 v1 + k2 v2 + + kn vn = 0
Contoh 13
S = {i, j, k} merupakan himpunan bebas linier
Contoh 14
Misalkan S = {v1 , v2 } dengan v1 = (−1, 3, 2), v2 = (1, 1, −1). Apakah S
bbl di R3 ?.
Bebas Linier(lanj.)
Teorema 5.3
Misalkan V r.v. Himpunan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V dikatakan bebas
linear jikka persamaan
k1 v1 + k2 v2 + + kn vn = 0
Contoh 13
S = {i, j, k} merupakan himpunan bebas linier
Contoh 14
Misalkan S = {v1 , v2 } dengan v1 = (−1, 3, 2), v2 = (1, 1, −1). Apakah S
bbl di R3 ?.
Bebas Linier(lanj.)
Teorema 5.3
Misalkan V r.v. Himpunan S = {v1 , v2 , . . . , vn } ⊂ V dikatakan bebas
linear jikka persamaan
k1 v1 + k2 v2 + + kn vn = 0
Contoh 13
S = {i, j, k} merupakan himpunan bebas linier
Contoh 14
Misalkan S = {v1 , v2 } dengan v1 = (−1, 3, 2), v2 = (1, 1, −1). Apakah S
bbl di R3 ?.
Bebas Linier(lanj.)
Contoh 15
Misalkan
−1 1 2
a= 3 ,b =
1 , c = −6 .
2 −1 −4
Apakah ketiga vektor tsb bbl di R3 ?.
Basis
Dengan kata lain sebuah basis adalah sebuah himpunan vektor yang
membangun r.v V yang paling efektif.
Contoh 16
3 6 0 −1 0 −8 1 0
Tunjukkan bahwa S = , , ,
3 −6 −1 0 −12 −4 −1 2
merupakan basis bagi ruang vektor matriks ukuran 2 × 2.
Basis
Dengan kata lain sebuah basis adalah sebuah himpunan vektor yang
membangun r.v V yang paling efektif.
Contoh 16
3 6 0 −1 0 −8 1 0
Tunjukkan bahwa S = , , ,
3 −6 −1 0 −12 −4 −1 2
merupakan basis bagi ruang vektor matriks ukuran 2 × 2.
Basis
Dengan kata lain sebuah basis adalah sebuah himpunan vektor yang
membangun r.v V yang paling efektif.
Contoh 16
3 6 0 −1 0 −8 1 0
Tunjukkan bahwa S = , , ,
3 −6 −1 0 −12 −4 −1 2
merupakan basis bagi ruang vektor matriks ukuran 2 × 2.
11/1/2019 Contoh 16
In [1]: P = matrix( [[3,6, 3,-6],[0, -1, -1, 0], [0, -8, -12, -4],[1,0,-1,2]]);P
Out[1]: [ 3 6 3 -6]
[ 0 -1 -1 0]
[ 0 -8 -12 -4]
[ 1 0 -1 2]
In [2]: Q=P.transpose();Q
Out[2]: [ 3 0 0 1]
[ 6 -1 -8 0]
[ 3 -1 -12 -1]
[ -6 0 -4 2]
In [3]: R=Q^-1;R
In [4]: Q.det()
Out[4]: 48
In [ ]:
() Bab 5 Ruang Vektor November 2020 20 / 35
Basis dan Dimensi
Dimensi
Catatan
Basis
untuk suatu
ruang
vektor
adalah
tidak tunggal. Himpunan berikut
1 0 0 1 0 0 0 0
S= , , , juga merupakan basis bagi ruang
0 0 0 0 1 0 0 1
vektor matriks ukuran 2 × 2. Disebut juga basis standar.
Dimensi
Catatan
Basis
untuk suatu
ruang
vektor
adalah
tidak tunggal. Himpunan berikut
1 0 0 1 0 0 0 0
S= , , , juga merupakan basis bagi ruang
0 0 0 0 1 0 0 1
vektor matriks ukuran 2 × 2. Disebut juga basis standar.
H
ubungan antar basis bisa dipelajari di Bab 4.6.
Dimensi
Catatan
Basis
untuk suatu
ruang
vektor
adalah
tidak tunggal. Himpunan berikut
1 0 0 1 0 0 0 0
S= , , , juga merupakan basis bagi ruang
0 0 0 0 1 0 0 1
vektor matriks ukuran 2 × 2. Disebut juga basis standar.
H
ubungan antar basis bisa dipelajari di Bab 4.6.
Definisi
Dimensi dari r.v V adalah jumlah vektor dalam sebuah basis untuk V,
dinotasikan dim(V).
Definisi
Definisi
Teorema 5.4.a
OBE tidak mengubah r. nol suatu matriks.
Teorema 5.4.b
OBE tidak mengubah r. baris suatu matriks.
Contoh 17
1 2 1 2
A= ∼ OBE ∼ B =
2 4 0 0
(Ruang kolom berubah)
Teorema 5.4.a
OBE tidak mengubah r. nol suatu matriks.
Teorema 5.4.b
OBE tidak mengubah r. baris suatu matriks.
Contoh 17
1 2 1 2
A= ∼ OBE ∼ B =
2 4 0 0
(Ruang kolom berubah)
Teorema 5.4.a
OBE tidak mengubah r. nol suatu matriks.
Teorema 5.4.b
OBE tidak mengubah r. baris suatu matriks.
Contoh 17
1 2 1 2
A= ∼ OBE ∼ B =
2 4 0 0
(Ruang kolom berubah)
Teorema 5.5
Jika matriks R dalam BEB, maka vektor-vektor baris dengan 1-utama
membentuk sebuah basis bagi r.baris R, dan vektor-vektor kolom dengan
1-utama (dari vektor-vektor baris) membentuk sebuah basis bagi r.kolom
R.
Teorema 5.6
Contoh 17
Melalui OBE diperoleh
Misalkan matriks
1 2 0 −1
−1 −2 −1 1
3 −1 . R = 0 0 1 0 .
A= 1 2
0 0 0 0
1 2 2 −1
tetapi
basis
untuk
ruang kolom A adalah
−1 −1
1 , 3
1 2
Contoh 17
Melalui OBE diperoleh
Misalkan matriks
1 2 0 −1
−1 −2 −1 1
3 −1 . R = 0 0 1 0 .
A= 1 2
0 0 0 0
1 2 2 −1
tetapi
basis
untuk
ruang kolom A adalah
−1 −1
1 , 3
1 2
Contoh 17
Melalui OBE diperoleh
Misalkan matriks
1 2 0 −1
−1 −2 −1 1
3 −1 . R = 0 0 1 0 .
A= 1 2
0 0 0 0
1 2 2 −1
tetapi
basis
untuk
ruang kolom A adalah
−1 −1
1 , 3
1 2
Contoh 17
Melalui OBE diperoleh
Misalkan matriks
1 2 0 −1
−1 −2 −1 1
3 −1 . R = 0 0 1 0 .
A= 1 2
0 0 0 0
1 2 2 −1
tetapi
basis
untuk
ruang kolom A adalah
−1 −1
1 , 3
1 2
Contoh 17
Melalui OBE diperoleh
Misalkan matriks
1 2 0 −1
−1 −2 −1 1
3 −1 . R = 0 0 1 0 .
A= 1 2
0 0 0 0
1 2 2 −1
tetapi
basis
untuk
ruang kolom A adalah
−1 −1
1 , 3
1 2
Catatan
Basis ruang baris yang diperoleh dari Contoh 17 berbeda dengan yang
diperoleh di Contoh 18. Tetapi tetap memberikan ruang baris yang sama
(Buktikan!).
Jawab
Dalam bentuk matriks perluasan:
Teorema 5.7
Misalkan A matriks. Maka r.baris dan r. kolom A mempunyai dimensi
yang sama.
Definisi
1 dim(r.baris A)=dim(r.kolom A), disebut rank(A)
Teorema 5.8
Misalkan A matriks ukuran m × n.
1 rank(A) = rank(AT )
2 rank(A) + nol(A) = n.
3 rank(AT ) + nol(AT ) = m.
Contoh 20
Teorema 5.9
Pernyataan Ekivalen
Pernyataan Ekivalen(Lanjt.)