Anda di halaman 1dari 23

POLITIK PEMERINTAHAN CHINA

Aspek Pertahanan dan Keamanan China di Abad 21

Disusun oleh:

Fathan Mubaraq : 20020510104


Zahra Amartya Amali : 20160510122
Muhammad Rafiq : 20160510133
Romy Hanggara manik: 20160510161
layli Maghfirah : 20160510164
Yulia Rimapradesi : 20160510176
Sitriani Lamada : 20160510300
Yora Amalia S : 20160510323
Ishom Ari Muzaki :

Pengampu :

Dra. Mutia Hariati, M. Si.

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


A. Definisi Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan negara atau yang biasa disebut pertahanan nasional adalah segala

usaha untuk mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap

bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Penyelenggaraan pertahanan negara didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban

warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Secara teori, pertahanan nasional

terdiri dari kekuatan bersama antara sipil dan militer. Namun pada praksisnya, terutama

terkait dengan masalah ketatanegaraan, pertahanan nasional menjadi tugas dan wewenang

militer yang dikelola oleh Departemen Pertahanan.

Istilah keamanan merujuk pada suasana bebas dari segala bentuk ancaman,

bahaya, kecemasan, dan ketakutan. Dalam kajian-kajian klasik, istilah keamanan

diterapkan lebih pada konteks ancaman fisik (militer) yang berasal dari luar. Dalam

International Encyclopaedia of the Social Science, keamanan didefinisikan sebagai

kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman luar.

Kajian keamanan mengenal dua istilah penting yaitu dilemma keamanan (security

dilemma) dan dilemma pertahanan (defence dilemma). Pada dilema keamanan, tindakan

yang diambil sebuah negara untuk meningkatkan keamanannya seperti memperkuat

militer atau membuat aliansi, dapat memaksa negara lain mengambil tindakan yang sama.

Pada gilirannya, situasi ini menambah ketegangan dan memicu konflik terutama dalam

kawasan internasional [ CITATION erz \l 1033 ]. Sedang dalam dilema pertahanan,

pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun pengaplikasian national doctrinal,

bisa justru tidak produktif atau bahkan bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi

keamanan nasional. Berbeda dari dilema keamanan yang bersifat interaktif dengan


pihak lain, dilema pertahanan semata-mata bersifat non-interaktif dan hanya terjadi dalam

lingkup nasional, lepas dari apa yang mungkin dilakukan pihak lain.

B. Ancaman Internal dan Eksternal

Permasalahan keamanan internal China pada masa ini datang dari upaya

"separatis" dari dalai lama tibet dan turkestan timur atau uyghur. Namun hubungan

pemerintah China dengan dalai lama lebih tenang daripada dengan uyghur. terlebih

dengan kebijakan dalam negri mereka yang terbaru mengenai uyghur, dimana pemerintah

mewajibkan anak anak uyghur masuk ke sekolah 'khususs' yang menurut pemerintah

mereka akan diajarkan mengenai budaya dan lain lain. Selain itu pemerintah memberikan

pengawasan lebih dan beberapa kali pelarangan terhadap aktivitas keagamaan mereka.

Kemungkinan hal ini disebabkan karena orang orang uyghur memiliki identitas

yang berbeda dibandingkan orang orang China pada umumnya. Suku- suku yang

mengidentifikasi sebagai turkestan timur selain uyghur antara lain orang orang kazak,

kyrgyz, tartar, uzbek, dan tajik. selain dari gangguan luar pemerintahan, sistem partai

tunggal yang dianut oleh China sekarang bisa dipandang sebagai ancaman sebenarnya,

namun sistem ini mampu 'meredam' gerakan gerakan separatis tersebut sehingga bisa

dihiraukan.

Kawasan Asia Timur yang cukup rawan dengan konflik menjadi salah satu faktor

pemicu ancaman eksternal bagi ngera China[ CITATION fit \l 1033 ]. Selain itu bagi China

ada dua permasalah besar yang dapat mengancam dan merugikan negaranya seperti,

dominasi Amerika Serikat dan tekanan demokratisasi. Seperti yang sudah kita ketahui,

Hubungan Amerika Seikat dnegan China sudah cukup lama diwarnai degan ketegangan.

Saat perang dingin berlangsung dunia seakan terbelah menjadi dua kubu yaitu kubu
Amerika Serikat dan Unisoviet. Posisi China yang berada salam kubu Uni Soviet sudah

pasti akan menjadi musuh bagi Amerika. Ideologi yang berbeda pada kedua negara ini

Amerika yang menerapkan ideology Demikrasi liberal dan China yang menerapkan

Komunis-Sosialis secara otomatis membawa keuda negara ini pada keadaan yang

berkonflik. [CITATION Ang17 \l 1033 ]

Tidak dapat di pungkiri bahwa kawasan Asia Pasifik dan lavel global dalam

bidang ekonomi maupun militer telah di dominasi oleh kekuatan Amerika Seikat. Sejak

akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 Amerika telah mendominasi perekonomian dunia

dan berbanding lurus dengan perkembangan militernya. Keinginan Amerika Serikat untuk

mendominasi kawasan Asia Pasifik ini tentu menjadi ancaman dan tantangan tersendiri

bagi China.[CITATION Ang17 \l 1033 ]

Selain itu tekanan demokratisasi juga menjadi ancaman tersendiri bagi China.

Tekanan Demokratisasi ini tidak bisa lepas dari peran Amerika sebagai negara yang

demokrasi dan terus mengkampanyekan tentang demokrasi. China menganggap bahwa

tekanan ini adalah salah satu efek dari dominasi Amerika dalam sistem Internasional.

Sebagai negara dengan ideologi sosialis komunis tentunya menjadi sasaran terkait dengan

isu demokratisasi yang sedang di usung oleh negara-negara barat khsusunya Amerika

Serikat. Seperti kausus pembantaian lapangan Tinamen 1989, masuk dan berkembangnya

liberalisme barat yang menyuarakan demokrasis sebagai sistem yang ideal dianggap

menjadi salah satu penyebab kejadian ini. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran China

apalagi jika melihat kejadian Arab Spring yang terjadi di daerah Afrika uatra dan

sebgaian negara Arab.

Diketahuai bahwa China ikut serta dalam sengketa perebutan laut China selatan

dengan beberapa negara lainnya seperti Malysia, Filipina, Taiwan, Vietnam dan Brunei
Darusallam. Sengketa tersebut benar-benar dalam tujuan untuk memperubutkan

kepulauan didaerah kawasan tersebut. China merasa bahwasanya pulau disekitarnya

meruupakan wilayah teritori China. Sehingga China perlu mengamankan daerah tersebut

dengan meletakan sistem keamanan di daerah tersebut. Menurut Lu Kang menteri Luar

negeri China, China menempatkan sistem pertahanan di wilayah terotirialnya untuk riset

kelautan, penyelamatan, dan penjagaan keamanan pelayaran. Salah satu alasan penepatan

sistem pertahanan tersebut juga China merasa terancam dengan kehadiran Amerika

Serikat di sengketa Laut China selatan ini. Dimana As dikatakan sudam menempatkan

anti rudalnya di daerah Korea Selatan dan Jepang. Hal itu dirasa China sebagai suatu

ancaman untuk China sendiri

Pemerintah China berulang kali memperingatkan Seoul dan Tokyo akan dampak

penempatan sistem anti rudal AS di kawasan dan menekankan negara-negara kawasan

jangan menyeret kawasan ke arah perdamaian dingin demi kebujakan regional Amerika.

Karena ketika kawasan Asia Timur semakin terseret ke arah militerasi maka rasa saling

curiga di antara negara regional juga semakin tinggi. Meski demikian Amerika

mencitrakan dirinya tidak memiliki permusuhan khusus dengan Cina dan malah

menyebut Beijing sebagai mitra.

Salah satu kekhawatiran penting Cina adalah upaya Amerika membentuk

persekutuan militer di kawasan yang melibatkan Australia, India, Korea Selatan dan

Jepang. Persekutuan militer ini dapat juga disebut sebagai NATO kecil di Asia Timur. Ini

artinya Beijing sangat sensitif jika Amerika tengah memblokade Cina dan membatasinya

di perbatasan. Dengan demikian negara sedang berencana memperkuat sistem pertahanan

sehingga mampu memperkokoh posisi militernya di kawasan.


Untuk saat ini, Cina membenarkan penempatan sistem pertahanannya di Laut

Cina Selatan yang tengah menghadapi kendala keamanan serius dari AS, Jepang dan

bahkan Korea Selatan. Selain itu, Amerika dengan memanfaatkan peluang friksi yang

ada, mulai menggalang kerja sama keamanan dengan negara-negara kawasan Laut Cina

Selatan seperti Vietnam dan Filipina sehingga mampu memperkuat posisi militernya di

perairan sekitar Cina. Kondisi ini semakin membuat Cina khwatir atas masa depan

transformasi keamanan regional. [ CITATION Par18 \l 1033 ]

C. Sejarah militer China

1. Sejarah militer China Era Mao Zedong

Pada abad ke 12, pemimpin China melihat pengembangan kekuatan militer

sebagai alat dalam mencapai kepentingan di tengah lingkungan politik yang tidak

aman. Hal ini berlangsung hingga berakhirnya perang melawan penjajahan Jepang

pada masa Perang Dunia II, dimana dua partai besar China yaitu Partai Komunis

China dan Partai Nasional atau Kuomintang terlibat perselisihan dan memanfaatkan

kekuatan militer sebagai alat intimidasi dalam memperebutkan kekuasaan dan

menyebabkan pecahnya perang sipil [ CITATION Che02 \l 1057 ].

Di era kepemimpinan yang baru, para pemimpin revolusi China kemudian

menolak anggapan tentang memanfaatkan sarana militer untuk mencapai kepentingan

politik. Namun pandangan tentang kebutuhan untuk mempertahankan dan

meningkatkan kekuatan bersenjata tetap sama seperti halnya sebuah bangsa. Menurut

Mao, keamanan China hanya bisa dijamin dengan cara meningkatkan kekuatan

militer. Angkatan bersenjata harus dijaga dan dikembangkan, PLA (People’s


Liberation Army) harus diperkuat karena berfungsi sebagai pondasi militer [ CITATION

Polnd \l 1057 ].

PLA adalah organisasi terpadu dari semua angkatan udara, laut, dan darat

China, serta Second Artillery Force, sebuah satuan yang menangani peluru kendali

strategis. PLA pertama kali dibentuk untuk membendung Pemberontakan Nanchang

pada 1 Agustus 1927. Pasukan ini adalah salah satu kekuatan militer terbesar di dunia,

dengan jumlah personil lebih dari dua juta anggota. Secara struktural PLA berada

dibawah komando Komisi CCP Militer Pusat (yang memiliki wewenang jauh lebih

kuat dibandingkan dengan Departemen Pertahanan Nasional yang beropasi di bawah

Dewan Negara) dan bertugas mnjamin kontrol CCP atas angkatan bersenjata.

Militer China tidak bisa dipisahkan dari urusan politik. Karena sejak pertama

berdirinya PLA komandonya berada di bawah pimpinan partai dan sebagian besar

pejabat PLA berasal dari pejuang-pejuang yang memiliki motif politik [ CITATION

Erw11 \l 1057 ]

Sejarah militer China Era Deng Xiaoping

Pada era kepemimpinan Deng Xiaoping ia menempatkan modernisasi militer

di urutan terakhir. Deng lebih memprioritaskan modernisasi pada bidang teknologi,

pertanian, dan ekonomi. Deng menekankan pentingnya lingkungan eksternal yang

damai untuk memungkinkan keberlangsungan pembangunan ekonomi China. Namun

mereka juga melihat adanya potensi ancaman dari lingkungan eksternal yang

memerlukan peningkatan kemampuan militer [CITATION YNu15 \l 1057 ].

Selama periode 1990an ada beberapa hal yang memacu perkembangan militer

China, diantaranya adalah kemenangan AS dalam Perang Teluk (Operation Desert


Storm) di Irak pada tahun 1991, keterlibatan AS dalam krisis Selat Taiwan tahun

1995-1996, dan intervnsi militer AS di Kosovo pada tahun 1999, dimana AS sengaja

mengebom Kedutaan China di Belgrade dalam operasi militer Operation Allied Force.

Hal-hal tersebut yang menyadarkan China bahwa kekuatan militer amatlah penting

untuk mempertahankan kedaulatan negara [ CITATION Cha15 \l 1057 ].

Seiring dengan peningkatan ekonomi China, pemerintah melakukan

pemberharuan dalam bidang militer atau military build-up dan arm build-up. China

bertujuaan membentuk tentara PLA yang lebih moderen untuk mendukung

kepentingan nasionalnya baik secara domestik maupun internasional, dan juga untuk

menghalau ancaman-ancaman militer dari luar [ CITATION Sau15 \l 1057 ].

2. Sejarah militer China Era Xi Jin Ping

Pada pertengahan tahun 2003 pertumbuhan ekonomi China meningkat, ekspor

barang melalui laut juga perlu dikawal sedemikian rupa agar sampai tujuan dengan

selamat. China melindungi jalur maritim strategis untuk memudahkan pergerakannya

di laut lepas. China juga mengklaim kembali konflik di Laut China Selatan yang

membuat pertahanan militer China jauh lebih maju dari sebelumnya [CITATION

Uni14 \p 282 \l 1057 ]

Pada tahun 2004 pemerintah China memerintahkan PLA untuk lebih fokus

pada misi-misi non-tradisional internasional, yaitu bantuan kemanusiaan pada saat

bencana alam, kontraterorisme, dan operasi perdamaian internasional. Di sepanjang

tahun 2007-2013 angkatan laut China (PLA Navy) meningkatkan combat readiness

patrols atau blue water training. Sejak tahun 2009 PLA Navy telah melakukan

operasi kontrapirasi di Teluk Aden untuk melindungi kepentingan pelayaran

komersial China [CITATION Uni14 \p 283 \l 1057 ]


Pada tahun 2010 China bekerjasama dengan Turki dengan cara menjalani

program latihan udara bersama untuk meningkatkan kemampuan angkatan udaranya

atau disebut juga dengan PLAAF (People’s Liberation Army Air Force). Pasukan

misil China atau PLARF (People’s Liberation Army Rocket Force) juga semakin

meningkatkan perannya dalam strategi militer untuk menjadikan PLARF pasukan

misil yang kuat dan berteknologi canggih. Xi Jin Ping menyebutkan bahwa PLARF

adalah kekuatan inti dari strategi deterrence China sehingga sampai saat ini China

merupakan negara dengan militer terkuat ketiga setelah AS. [CITATION Uni14 \p 286 \l

1057 ]

D. Kebijakan Pertahanan dan Keamanan

1. Strategi Militer China

Buku Putih pertama yang dikuluarkan oleh China pada mei 2015, khusus

membahas tentang strategi militer, yaitu China's Military Strategy. Berisi tentang

pedoman menyeluruh dan cetak biru pembangunan dan pekerjaan angkatan bersenjata

China. "Strategi Militer China" ini mengartikulasikan inovasi dalam pemikiran

keamanan nasional China di tiga bidang utama: pemahaman baru dari kerangka

politik bagi kekuatan militer, meningkatkan kerjasama keamanan, dan kemampuan

memproyeksikan kekuatan global bagi PLA. China mulai secara terbuka

menunjukkan kapasitasnya untuk berpartisipasi aktif secara global dalam urusan

keamanan internasional[ CITATION Eri15 \l 1057 ].

China berprinsip untuk mengatasi ancaman yang terjadi di luar perbatasan,

seperti pembajakan, perdamaian, penanggulangan bencana, dan terorisme. Secara

keseluruhan, China berjanji untuk "memikul lebih banyak tanggung jawab dan

kewajiban internasional, menyediakan lebih banyak bantuan untuk mendukung


keamanan publik, dan berkontribusi lebih besar untuk perdamaian dunia dan

pembangunan umum. Dengan melakukan kerjasama militer yang kuat dengan

Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara lain di Eropa, Afrika, Asia Pasifik, untuk

membangun mekanisme keamanan kolektif yang adil dan efektif.

China ingin membangun kekuatan militer yang mampu memproyeksikan

kekuatan terbatas di seluruh domain, dengan mengkombinasikan 'near seas defense’

dan ‘far seas protection’, yang menunjukkan kebutuhan untuk mengembangkan

angkatan laut terbatas. berfokus pada manajemen strategis maritimnya, sehubungan

dengan isu-isu persengketaan wilayah yang melibatkan China seperti di Laut China

Selatan dan sengketa pulau Senkaku/Diaoyu dengan Jepang. China melihat

pentingnya kekuatan maritimnya untuk mendukung upaya penegasan atas

wilayahnya. Sesuai dengan strategi pertahanan dan mempertimbangkan kondisi

geografisnya, China lebih menitikberatkan pertahanannya ke wilayah-wilayah

perbatasan yang rawan konflik dan sengketa dengan negara tetangga, terutama di

daerah yang berbatasan dengan wilayah laut internasional seperti Laut China Timur

dan Laut China Selatan. Salah satu upaya modernisasi dengan China telah

mengembangkan Armada kapal selam sebanyak 63 unit. 30 kapal selam serbu

dilengkapi dengan peluru jelajah anti-kapal, 12 kapal selam serbu dengan peluru

kendali untuk penyerangan jarak jauh dan lain sebagainya[ CITATION Pro18 \l 1057 ].

Akan selalu ada kemungkinan strategi militer China terus mengalami

perubahan, dengan menyesuaikan perkembangan kondisi keamanan baik domestik

maupun internasional. Pada dasarnya doktrin dan strategi pertahanan China berfokus

pada perlindungan kedaulatan nasional, keamanan, dan integritas teritorial, sebagai

pengamanan terhadap kepentingan pembangunan nasional, dan kesejahteraan

masyarakatnya.
China saat ini melaksanakan startegi pertahanan 2 tingkat. Strategi yang

berjangka pendek dan aspirasi yang berjangka panjang. Strategi tingkat pertama

terfokus pada modernisasi kemampuan nuklir TPR dengan membangun suatu

kekuatan misil taktis dan strategis yang kecil namun akurat dan fleksibel. Program

modernisasi nuklir ini dimaksudkan untuk mendukung dua tujuan yaitu : (1)

mempertahankan kemampuan antisipasi terhadap ancaman nuklir dan senjata

konvensional dari negara-negara besar, (2) membangun kemampuan senjata-senjata

nuklir taktis untuk digunakan dalam situasi konflik yang terbatas.

Strategi tingkat kedua menekankan perbaikan kemampuan spesifik militer

konvensional untuk menghadapi berbagai kemungkinan ancaman darat dan udara

terutama yang berasal dari kawasan Asia Pasifik. Ancaman-ancaman tersebut menjadi

dasar bagi doktrin pertahanan konvensional China pasca Perang Dingin yang menjadi

kunci atas konsep seperti perang lokal (lokal war) dan pertahanan peripheri aktif

(active peripheral defense). Konsep ini pertama kali diutarakan oleh para pemimpin

China pada awal dan pertengahan 1980-an. Konsep perang lokal dan pertahanan

peripheri aktif ini mengasumsikan bahwa konflik-konflik konvensional di kawasan

dengan insentitas rendah dan dalam waktu yang singkat mungkin saja terjadi disekitar

perbatasan wilayah China sehingga memerlukan aplikasi kekuatan yang cepat dan

menentukan. [ CITATION Son15 \l 1033 ]

2. Contoh kebijakan pertahanan era Xi Jinping

China menggunakan Grand strategy untuk mendefinisikan strategi pertahanan

seluruhnya atau adanya aliansi bangsa-bangsa yang menggunakan keseluruhan

kekuatan nasionalnya untuk mencapai tujuan politik serta keamana dan pembangunan
China. Konsep yang dapat digunakan untuk memahami strategi militer China adalah

“comprehensive national power”. Konsep ini kurang lebih seperti mengukur posisi

China dari berbagai aspek dengan relasi atau dengan negara lain. Aspek tersebut

termasuk perbatasan, sumber daya alam, kekuatan ekonomi, pengaruh diplomatik,

pemerintahan domestik, kapabilitas militer, dan pengaruh budaya. Disini untuk

pertahanan dan keamanan aspek kekuatan militer sangatlah penting. Hingga sekarang

China terus mengembangkan dan fokus kepada kekuatan AL dan AU.

Pertahanan aktif atau “active defanse” merupakan istilah lain untuk

menjelaskan startegi militernya. China tidak akan memulia sesuatu perang ataupun

agresi. etapi terlibat di perang untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan

integrasi teritorialnya, China hanya akan menyerang apabila diserang, atau lebih

dikenal dengan doktrin ‘no first use’ dan melarang penggunaan senjata nuklir

terhadap negara-negara non nuklir. Untuk pertahanan aktif hal yang sangat krusial dan

harus disipakan adalah pertahanan dan kesiapan militer. China sendiri mengobservasi

militer AS, dan menjadikannya model untuk mengembangkan sebagaimana militer di

modernisasi untuk perang modern. [ CITATION Son15 \l 1033 ]

3. Doktrin Militer China

Doktrin militer China menurut Anthony Cordesman harus dipahami sebagai

kombinasi dari beberapa dokumen dan pedoman pada tingkat perintah yang berbeda

dari PLA, yang disatukan dalam satu sistem hirarki dan disebut China sebagai

"Science of Military Strategy" yang mejadi panduan untuk pengembangan PLA saat

ini dan masa depan[ CITATION Cor18 \l 1057 ].

Ada beberapa doktrin yang dijadikan bedoman bagi China, antara lain:
- Doktrin pertahanan aktif

Doktrin ini mengacu pada operasi militer PLA. Pada buku The Science of

Military Strategy PLA, terdapat empat pilar pertahanan aktif:

1. Pertama, Cina tidak akan menjadi yang pertama melakukan serangan dan sebisa

mungkin akan berusaha untuk menyelesaikan setiap sengketa dengan cara damai.

2. Kedua, China akan berusaha untuk mencegah pecahnya perang secara militer dan

politik

3. Ketiga, China akan menanggapi serangan dengan tindakan ofensif dan akan

berusaha untuk menghancurkan pasukan musuh.

4. Pilar keempat, tetapi juga termasuk bagian dari pilar ketiga, adalah bahwa China

tidak akan menjadi negara pertama yang menggunakan atau mengancam untuk

menggunakan senjata nuklir[ CITATION Den12 \l 1057 ].

- Doktrin Perang Lokal dalam Kondisi Teknologi Informasi

Perang terbatas atau perang lokal dalam kondisi teknologi informasi (local

war under the condition of informationalization), yang telah menjadi doktrin militer

resmi PLA sejak tahun 1993. Doktrin ini menyatakan bahwa di waktu mendatang

perang akan bersifat lebih lokal secara geografis, terutama di sepanjang pinggiran

China; terbatas secara lingkup atau jangkauan, durasi, dan peralatan; dan dilakukan di

bawah "kondisi teknologi informasi", atau yang digambarkan sebagai kondisi dimana

pasukan militer modern menggunakan sistem canggih berbasis komputer, teknologi

informasi, dan jaringan komunikasi untuk mendapatkan keuntungan lebih secara

operasional dari lawan[ CITATION fit \l 1057 ].


Di dalam buku Prof. Bambang Cipto pada strategi militer China, untuk

menunjang perang lokal dalam kondisi teknologi informasi ini China berusaha

mengejar ketertinggalan teknologi seperti di tahun 2017 China membangun

pengembangan teknologi artificial intellegence, railgium elektromagnetik, teknologi

hypersonik demi kepentingan militer. Dan China saat ini ingin menyesuaikan diri

dengan tren baru di lingkup militer internasional yaitu Revolution in Military Affairs

(RMA) yang diinisiasi AS dan negara-negara maju lainnya. RMA menggambarkan

konsep peperangan di masa depan akan dominan dengan pemanfaatan kecanggihan

teknologi komunikasi.

4. Bentuk Modernisasi militer China

Republik Rakyat China saat ini adalah salah satu negara dengan kekuatan

militer terbesar didunia. Tentara Pembebasan Rakyat atau People’s Liberation Army

(PLA) adalah organisasi terpadu dari semua angkatan darat, laut, dan udara China,

serta Second Artillery Force, sebuah satuan yang menangani peluru kendali strategis.

PLA pertama kali dibentuk untuk membendung Pemberontakan Nanchang pada 1

Agustus 1927. Jumlah pasukan bersenjata China tidak kurang dari 2.183.000 dan

dikenal sangat terlatih, meski demikian jumlah tersebut belum mampu menyaingi

kekuatan yang dimiliki oleh amerika serikat. untuk meningkatkan kemampuan

pertahanan China kemudian mulai menjadi perhatian sejak adanya Perjanjian "Thirty-

year Treaty of Friendship, Alliance, and Mutual Assistance" dengan Uni Soviet pada

Februari 1950, yang menyediakan jaminan keamanan eksplisit untuk China terhadap

serangan dari luar. Meskipun sempat dianggap tidak aktif oleh para pembuat

keputusan China, perjanjian itu berfungsi sebagai penjembatan untuk bantuan militer

yang cukup besar dari Uni Soviet ke China. Kerjasama pertahanan Soviet dengan
China dalam bentuk transfer alutsista, bantuan ahli-ahli dari Soviet dan akhirnya

penciptaan keseluruhan industri pertahanan, adalah elemen sentral dalam transisi

tentara China untuk menuju kekuatan pertahanan yang modern[ CITATION fit \l 1057 ].

Sebagai negara dengan angkatan bersenjata terbesar dan kekuatan ekonomi

terkuat nomer 2 di dunia, China berambisi menjadi negara super power dengan salah

satunya menjadikan sebagai kekuatan militer global. Modernisasi militer di China

dilakukan didalam berbagai bidang, yang pertama kali China lakukan setelah 1980-an

adalah dengan reorganisasi struktur angkatan bersenjata sedemikian rupa sehingga

menjadi lebih sederhana, contohnya yaitu dengan pengurangan wilayah komando

yang awalnya berjumlah 7 wilayah menjadi hanya 5 wilayah saja yaitu, barat, timur,

utara, selatan dan tengah. Kemudian digitalisasi sistem militer untuk mengurangi

biaya akomodasi operasional dan meningkatkan kemampuan tempur angkatan

bersenjata[ CITATION Pro18 \l 1057 ].


5. Power Index China

China menempati posisi kedua di dunia setelah Amerika Serikat dalam

kemampuan militer. Hal ini dapat terlihat dari China yang dalam beberapa aspeknya

mampu menempati peringkat pertama, seperti hubungan ekonomi, pengaruh

diplomatik, dan juga langkah-langkah untuk mencapai tren masa depan, dengan skor

masing-masing 94,9, 89,4, dan 83,0.

Hal hal yang mendukung China untuk menempati posisi ke dua dunia dalam

military capability index antara lain:


1. Anggaran tahunan untuk kekuatan dan kegiatan militer.

a) China memfokuskan pembelanjaan pertahanannya dalam dua aspek, yang

pertama pada pengeluaran militer serta nilai tukar pasar dengan total $215 BN.

b) kedua pada aspek pengeluaran militer, tingkat paritas daya beli sektor pertahanan,

dengan harga relatif tetap, jumlah total $210 BN

2. Total militer aktif dan paramiliter, kekuatan, kesiapan dan organisasi

a) China memiliki personel militer dan paramiliter aktif yang berjumlah 2,843.000.

lebih banyak dari US yang hanya memiliki 1,347.300 personel.

b) Pada aspek pelatihan dan kesiapan untuk operasi berkelanjutan, China melakukan

sebanyak 67 kali dalam setahun.

c) Kemudian dalam hal pelatihan tempur bersenjata, China telah melakukannya

sebanyak 44 kali.

d) Dan latihan otoritas dan arahan atas angkatan bersenjata, sebanyak 66 kali

3. Aset dan kapabilitas perang darat, maritim, dan udara

a) Manuver perang darat (Tank dan kendaraan tempur Infantry) sebanyak 10.540

unit

b) Senjata perang darat (Helikopter) sebanyak 246 unit

c) Perang wilayah maritime: control laut (Petarung permukaan utama-frigat, kapal

perusak, kapal penjelajah dan kapal induk) sebanyak 79 unit

d) Senjata perang maritime (rudal di kapal petarung dan kapal selam) sebanyak 1320

unit

e) Perisai laut (kapal selam tactical) sebanyak 53 unit

f) Militer tempur udara (pesawat tempur darat) sebanyak 642 unit

g) Pesawat angkut, pesawat peringatan dini dan kontrol Pesawat udara, dan intelijen,

Pesawat pengawas dan pengintai sebanyak 161 unit


h) Teknologi, pemeliharaan, dan jangkauan sistem persenjataan, peralatan dan

perlengkapan sebanyak 88 uni

4. Signature Capabilities (kemampuan nuklir, jarak jauh, penolakan wilayah,

kecerdasan, dan kemampuan maya)

a) Kemampuan senjata nuklir

b) Jarak senjata nuklir (maksimum) 15.000 KM lebih jauh disbanding Amerika yang

hanya 13.000 KM

c) Peluncur rudal nuklir berbasis darat sebanyak 220

d) Kemampuan serangan kedua nuklir (kapal selam rudal balistik) sebanyak 4 kali

e) Proyeksi kekuatan maritim jarak jauh (kapal induk dan kapal amfibi utama)

sebanyak 5 unit

f) Kemampuan denial area (pertahanan udara, anti-angkatan laut, dan intelijen,

pengawasan, pengintaian dan kemampuan penargetan) sebanyak 91 unit

g) Kemampuan intelijen (pengetahuan institusional, jangkauan luar negeri, personel

dan kecanggihan teknologi) sebanyak 96 unit

h) Kemampuan cyber defensif dan ofensif sebanyak 88 unit

5. Postur militer Asia

Kemampuan untuk menyebarkan dan mempertahankan pasukan darat dan angkatan

laut dalam konflik regional

a) Penyebaran pasukan darat dalam konflik di Asia Pasifik, senilai 100. Jauh lebih

banyak dari Amerika yang senilai 97

b) Kemampuan untuk mengerahkan angkatan laut senilai 88[ CITATION Low18 \l 14345

].

6. Lembaga dan Badan Pertahanan China


Menurut konstitusi dari People’s Republic of China, badan pertahanan dan

keamanan di payungi oleh satu lembaga yaitu Central Military Commission.

Sebelumnya, badan ini dibentuk oleh National People’s Congres dengan menunjuk

kepala dari Central Military Commmission dan sesuai konstitusi chapter 3 tentang

struktur negara pasal 62 ayat 6 bahwa anggota Centar Miitary Commission juga

ditunjuk oleh Nation People’s Congres dan kepala yang terpilih.

Central Military Commission adalah perangkat bersenjata yang langsung

dalam mengamankan negara. Susunan dalam urutan di Central Military Commission

ada ketua, wakil ketua dan anggota. Ketua bertanggung jawab secara langsung atas

kinerja dari komisi ini. [ CITATION Chi04 \l 1033 ]

Secara garis besar bahwa keamanan tertinggi dipegang oleh Komisi militer

pusat yang memayungi bagian-bagian seperti markas besar, mentri pertahanan,

Kantor Pusat berbagai cabang Angkatan bersenjata ( angkatan laut, angkatan udara,

angkatan darat), markas besar komando militer wilayah, sekolah militer dan lembaga-

lembaga penelitian ilmiah Pertahanan Nasional. [ CITATION Chi \l 1033 ]

1. Tentara, diatur menurut tugas yang berbeda dan peralatan, terutama mencakup

infanteri, Korps lapis baja, artileri Korps, teknik Korps, Korps komunikasi,

dan peperangan anti-kimia korps. Dalam setup yang, tentara mengikuti sistem

organisasi skuad, peleton, perusahaan, Batalyon, Komandan Resimen, Divisi

(brigade) dan Angkat an Darat (kelompok Angkatan Darat).

2. Angkatan Laut diatur menjadi armada, pangkalan angkatan laut dan daerah

kelautan pertahanan. Angkatan Laut Rakyat terdiri dari armada laut Cina

Timur, Laut Cina Selatan armada dan armada laut Cina Utara. Pangkalan

TLDM biasanya di bawah komando armada dan mereka pada gilirannya


terdiri dari daerah pertahanan laut dan kapal pasukan. Peralatan dan tanggung-

jawab operasional perang, Angkatan Laut terdiri dari pasukan kapal, kapal

selam Angkatan, Angkatan Udara, Angkatan Pertahanan pesisir angkatan laut

dan angkatan laut. Angkatan Udara terdiri dari tim udara, Resimen (pelabuhan

udara dan udara Stasiun), divisi, dan angkatan udara regional (pasukan udara).

Peralatan dan tanggung-jawab operasional perang, Angkatan Udara terutama

terdiri dari unit udara, unit anti-pesawat, rudal unit, paratroops dan radar unit.

3. Korps artileri, juga dikenal sebagai Korps rudal strategis, adalah tentara

dilengkapi dengan sistem rudal permukaan-ke-permukaan strategis untuk

melaksanakan tugas-tugas pemogokan anti nuklir strategis. Ini adalah di

bawah komando langsung CMC.

4. Sekolah militer, sesuai dengan administrasi subordinasi hubungan dan

spesialisasi pendidikan dan penelitian ilmiah yang mereka melakukan lalu

akan dibagi sesuai spesialisasi di bawah CMC, kantor cabang Angkatan

bersenjata, daerah militer perintah, dan berbagai layanan dan lambang militer.

5. Lembaga-lembaga penelitian ilmiah Pertahanan Nasional meliputi berbagai

lembaga penelitian dan pangkalan percobaan penelitian ilmiah yang

melaksanakan studi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pertahanan

nasional.

Polisi bersenjata Rakyat Cina

Sebagai bagian dari Angkatan bersenjata Republik Rakyat Cina, pasukan

polisi bersenjata diatur menurut keputusan dari Komite Sentral dari Partai Komunis

Cina yang diadopsi pada bulan Juni 1982. Pusatnya didirikan di Beijing pada April

1983. Angkatan polisi bersenjata di bawah kepemimpinan dual Dewan negara dan

CMC dan latihan gabungan sistem terpadu administrasi dan perintah pada tingkat
yang berbeda. Angkatan polisi bersenjata menerapkan hukum Layanan militer

penguasaanya Cina dan perintah dan peraturan dari tentara pembebasan rakyat.

Menikmati status politik yang sama sebagai tentara pembebasan rakyat. Misi utama

dari bersenjata angkatan kepolisian adalah untuk melindungi kedaulatan negara dan

martabat, menjaga tatanan sosial dan keamanan, penjaga partai dan organ-organ

terkemuka pemerintah, target utama perlindungan di negara dan keselamatan rakyat

kehidupan dan properti. Angkatan polisi bersenjata mengikuti tiga tingkat

kepemimpinan di organisasi setup cabang tim, Brigade dan kantor pusat. Terdiri

terutama dari unit pertahanan sipil, itu juga mencakup unit yang dikelola oleh

Departemen keamanan publik seperti unit perbatasan, pemadam kebakaran dan

garnisun unit serta unit bersama-sama diatur oleh berbagai departemen Dewan negara

dan bersenjata Kepolisian seperti unit air dan listrik, lalu lintas unit, tambang emas

unit dan unit kehutanan.

Milisi

Milisi, kekuatan massa yang terlibat dalam produksi harian di bawah

kepemimpinan Partai Komunis Cina, merupakan bagian komponen dari Angkatan

bersenjata Republik Rakyat Cina. Di bawah komando militer organ, milisi melakukan

pekerjaan tersebut sebagai layanan persiapan perang, keamanan dan pertahanan

operasi tugas dan bantuan dalam mempertahankan tatanan sosial dan keamanan

publik. [CITATION Chi1 \l 1033 ]

6. Kesimpulan

Aspek pertahanan dan keamanan China di abad 21 ini mengalami banyak

perubahan menuju modernisasi. Modernisasi tersebut terlihat diterapkankannya

kebijakan Pertahanan Era Xi Jin Ping. Dari startegi militer maupun teknologi yang
semakin baik di dukung dengan kebangkitan berbagai aspek seperti aspek ekonomi.

Hal itu tidak menutupi jikalau China sendiri masih memiliki ancaman internal

maupun eksternal yang dapat mengaggangu pertahanan dan keamanan China.

Contohnya ancaman eksternal dari negara-negara yang terlibat dari sengketa Laut

China Selatan. Itu membuktikan masih ada keadaan yang mengancam China.

Dapat disimpulkan bahwa, china memiliki kondisi pertahanan dan keamanan

yang terbilang sangat baik, dapat terlihat seperti pada power index militernya china

menempati posisi kedua sebagai militer terkuat setelah Amerika Serikat. Selain

militer terdapat lembaga badan pertahanan lain untuk menjaga keamanan China salah

satunya Polisi bersenjata China. Demikian aspek pertahanan dan Kemanan China.

Bibliography
Andrean, S. (2015). Kebijakan Pertahanan China Era Xi Jinping.

Blasko, D. J. (2012). The Chinese Army Today: Tradition and Transformation for the 21st Century. In
A. H. Cordesman, The Chinese Army Today (p. 124). new york: routledge.

Chase , M. S. (2015). China's Incomplete Military Transformation: Assessing the Weakness of


People's Liberation Army . California: RAND Corporation.

Cheek, T. (2002). Mao Zedong and China's Revolutions. New York : Bedford.

China Goverment Year Book. (2004). Constitution.

China.org. (n.d.). Organizations of the Central Military Commission (CMC) .

China.org.cn. (2012). The Components of the Armed Forces.

Cordesman, A. H. (n.d.). Chinese Military Modernization and Force Development:Chinese and Outside
Perspectives. Retrieved oktober 22, 2018, from
http://csis.org/files/publication/140702_Chinese_MilBalance.pdf:
http://csis.org/files/publication/140702_Chinese_MilBalance.pdf

Erickson, A. S. (2015, june 05). The Big Story Behind China’s New Military. China is becoming “more
willing and able” to stake and defend its interests overseas.

Erwinsyah , A. (2011). Pengaruh Modernisasi Militer China terhadap Kebijakan Amerika Serikat di
Asia Pasifik. Tesis FISIP Universitas Indonesia , 43-44.

erz, J. (n.d.). Idealist Internationaism and the Security Dilema. In World Politics Vol 2 (pp. 171-201).
Cambridge University Press.

fitri, b. (2016). modernisasi militer china. 26.

Fitri, B. (2017). DINAMIKA HUBUNGAN DIPLOMATIK CHINA-JEPANG PASCA MODERNISASI MILITER


CHINA. UMM Institutional Repository, 21.

Fitri, B. (2017). DINAMIKA HUBUNGAN DIPLOMATIK CHINA-JEPANG PASCA MODERNISASI MILITER


CHINA. UMMY Institutional Repository, 21.

Lowy Institute Asia Power Index. (2018). asia power index 2018 report. lowyinstitute.org.

M.A, P. C. (2018). strategi china merebut status super power. yogyakarta: pustaka pelajar.

ParsToday. (2018, Januari 11). Cina Tempatkan Sistem Pertahanan di Laut Cina Selatan.

Pollock, J. D. (n.d). Military Power and Policy in Asian States: China, India, Japan. Folkestone:
Westview Press.

Rachmat, A. N. (2017). Dinamika Keamanan Kawasan Asia Pasifik Dalam Persaingan Kekuatan
Maritim China dan Amerika Serikat. Research Gate, 136.

Rachmat, A. N. (2017). DINAMIKA KEAMANAN KAWASAN ASIA PASIFIK DALAM PERSAINGAN


KEKUATAN MARITIM CHINA DAN AMERIKA SERIKAT. Reseach Gate.

Saunders, P. C. (2015). Chinese Views of its Military Modernization. Monterey Institute of


International Studies , 54.

United States Congress. (2014). 2014 Annual Report to Congress: Section 1: China's Military
Modernization, U.S.-China Economic and Security Review Commission. Washington D.C: US
Congress.

Yuliantoro, N. R. (2015). Cina di Masa Deng Xiaoping. Elisa UGM, 19.

Anda mungkin juga menyukai