Disusun oleh:
Pengampu :
Pertahanan negara atau yang biasa disebut pertahanan nasional adalah segala
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Penyelenggaraan pertahanan negara didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban
warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Secara teori, pertahanan nasional
terdiri dari kekuatan bersama antara sipil dan militer. Namun pada praksisnya, terutama
terkait dengan masalah ketatanegaraan, pertahanan nasional menjadi tugas dan wewenang
Istilah keamanan merujuk pada suasana bebas dari segala bentuk ancaman,
diterapkan lebih pada konteks ancaman fisik (militer) yang berasal dari luar. Dalam
kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman luar.
Kajian keamanan mengenal dua istilah penting yaitu dilemma keamanan (security
dilemma) dan dilemma pertahanan (defence dilemma). Pada dilema keamanan, tindakan
militer atau membuat aliansi, dapat memaksa negara lain mengambil tindakan yang sama.
Pada gilirannya, situasi ini menambah ketegangan dan memicu konflik terutama dalam
bisa justru tidak produktif atau bahkan bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi
lingkup nasional, lepas dari apa yang mungkin dilakukan pihak lain.
Permasalahan keamanan internal China pada masa ini datang dari upaya
"separatis" dari dalai lama tibet dan turkestan timur atau uyghur. Namun hubungan
pemerintah China dengan dalai lama lebih tenang daripada dengan uyghur. terlebih
dengan kebijakan dalam negri mereka yang terbaru mengenai uyghur, dimana pemerintah
mewajibkan anak anak uyghur masuk ke sekolah 'khususs' yang menurut pemerintah
mereka akan diajarkan mengenai budaya dan lain lain. Selain itu pemerintah memberikan
pengawasan lebih dan beberapa kali pelarangan terhadap aktivitas keagamaan mereka.
Kemungkinan hal ini disebabkan karena orang orang uyghur memiliki identitas
yang berbeda dibandingkan orang orang China pada umumnya. Suku- suku yang
mengidentifikasi sebagai turkestan timur selain uyghur antara lain orang orang kazak,
kyrgyz, tartar, uzbek, dan tajik. selain dari gangguan luar pemerintahan, sistem partai
tunggal yang dianut oleh China sekarang bisa dipandang sebagai ancaman sebenarnya,
namun sistem ini mampu 'meredam' gerakan gerakan separatis tersebut sehingga bisa
dihiraukan.
Kawasan Asia Timur yang cukup rawan dengan konflik menjadi salah satu faktor
pemicu ancaman eksternal bagi ngera China[ CITATION fit \l 1033 ]. Selain itu bagi China
ada dua permasalah besar yang dapat mengancam dan merugikan negaranya seperti,
dominasi Amerika Serikat dan tekanan demokratisasi. Seperti yang sudah kita ketahui,
Hubungan Amerika Seikat dnegan China sudah cukup lama diwarnai degan ketegangan.
Saat perang dingin berlangsung dunia seakan terbelah menjadi dua kubu yaitu kubu
Amerika Serikat dan Unisoviet. Posisi China yang berada salam kubu Uni Soviet sudah
pasti akan menjadi musuh bagi Amerika. Ideologi yang berbeda pada kedua negara ini
Amerika yang menerapkan ideology Demikrasi liberal dan China yang menerapkan
Komunis-Sosialis secara otomatis membawa keuda negara ini pada keadaan yang
Tidak dapat di pungkiri bahwa kawasan Asia Pasifik dan lavel global dalam
bidang ekonomi maupun militer telah di dominasi oleh kekuatan Amerika Seikat. Sejak
akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 Amerika telah mendominasi perekonomian dunia
dan berbanding lurus dengan perkembangan militernya. Keinginan Amerika Serikat untuk
mendominasi kawasan Asia Pasifik ini tentu menjadi ancaman dan tantangan tersendiri
Selain itu tekanan demokratisasi juga menjadi ancaman tersendiri bagi China.
Tekanan Demokratisasi ini tidak bisa lepas dari peran Amerika sebagai negara yang
tekanan ini adalah salah satu efek dari dominasi Amerika dalam sistem Internasional.
Sebagai negara dengan ideologi sosialis komunis tentunya menjadi sasaran terkait dengan
isu demokratisasi yang sedang di usung oleh negara-negara barat khsusunya Amerika
Serikat. Seperti kausus pembantaian lapangan Tinamen 1989, masuk dan berkembangnya
liberalisme barat yang menyuarakan demokrasis sebagai sistem yang ideal dianggap
menjadi salah satu penyebab kejadian ini. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran China
apalagi jika melihat kejadian Arab Spring yang terjadi di daerah Afrika uatra dan
Diketahuai bahwa China ikut serta dalam sengketa perebutan laut China selatan
dengan beberapa negara lainnya seperti Malysia, Filipina, Taiwan, Vietnam dan Brunei
Darusallam. Sengketa tersebut benar-benar dalam tujuan untuk memperubutkan
meruupakan wilayah teritori China. Sehingga China perlu mengamankan daerah tersebut
dengan meletakan sistem keamanan di daerah tersebut. Menurut Lu Kang menteri Luar
negeri China, China menempatkan sistem pertahanan di wilayah terotirialnya untuk riset
kelautan, penyelamatan, dan penjagaan keamanan pelayaran. Salah satu alasan penepatan
sistem pertahanan tersebut juga China merasa terancam dengan kehadiran Amerika
Serikat di sengketa Laut China selatan ini. Dimana As dikatakan sudam menempatkan
anti rudalnya di daerah Korea Selatan dan Jepang. Hal itu dirasa China sebagai suatu
Pemerintah China berulang kali memperingatkan Seoul dan Tokyo akan dampak
jangan menyeret kawasan ke arah perdamaian dingin demi kebujakan regional Amerika.
Karena ketika kawasan Asia Timur semakin terseret ke arah militerasi maka rasa saling
curiga di antara negara regional juga semakin tinggi. Meski demikian Amerika
mencitrakan dirinya tidak memiliki permusuhan khusus dengan Cina dan malah
persekutuan militer di kawasan yang melibatkan Australia, India, Korea Selatan dan
Jepang. Persekutuan militer ini dapat juga disebut sebagai NATO kecil di Asia Timur. Ini
artinya Beijing sangat sensitif jika Amerika tengah memblokade Cina dan membatasinya
Cina Selatan yang tengah menghadapi kendala keamanan serius dari AS, Jepang dan
bahkan Korea Selatan. Selain itu, Amerika dengan memanfaatkan peluang friksi yang
ada, mulai menggalang kerja sama keamanan dengan negara-negara kawasan Laut Cina
Selatan seperti Vietnam dan Filipina sehingga mampu memperkuat posisi militernya di
perairan sekitar Cina. Kondisi ini semakin membuat Cina khwatir atas masa depan
sebagai alat dalam mencapai kepentingan di tengah lingkungan politik yang tidak
aman. Hal ini berlangsung hingga berakhirnya perang melawan penjajahan Jepang
pada masa Perang Dunia II, dimana dua partai besar China yaitu Partai Komunis
China dan Partai Nasional atau Kuomintang terlibat perselisihan dan memanfaatkan
meningkatkan kekuatan bersenjata tetap sama seperti halnya sebuah bangsa. Menurut
Mao, keamanan China hanya bisa dijamin dengan cara meningkatkan kekuatan
Polnd \l 1057 ].
PLA adalah organisasi terpadu dari semua angkatan udara, laut, dan darat
China, serta Second Artillery Force, sebuah satuan yang menangani peluru kendali
pada 1 Agustus 1927. Pasukan ini adalah salah satu kekuatan militer terbesar di dunia,
dengan jumlah personil lebih dari dua juta anggota. Secara struktural PLA berada
dibawah komando Komisi CCP Militer Pusat (yang memiliki wewenang jauh lebih
Dewan Negara) dan bertugas mnjamin kontrol CCP atas angkatan bersenjata.
Militer China tidak bisa dipisahkan dari urusan politik. Karena sejak pertama
berdirinya PLA komandonya berada di bawah pimpinan partai dan sebagian besar
pejabat PLA berasal dari pejuang-pejuang yang memiliki motif politik [ CITATION
Erw11 \l 1057 ]
mereka juga melihat adanya potensi ancaman dari lingkungan eksternal yang
Selama periode 1990an ada beberapa hal yang memacu perkembangan militer
1995-1996, dan intervnsi militer AS di Kosovo pada tahun 1999, dimana AS sengaja
mengebom Kedutaan China di Belgrade dalam operasi militer Operation Allied Force.
Hal-hal tersebut yang menyadarkan China bahwa kekuatan militer amatlah penting
pemberharuan dalam bidang militer atau military build-up dan arm build-up. China
kepentingan nasionalnya baik secara domestik maupun internasional, dan juga untuk
barang melalui laut juga perlu dikawal sedemikian rupa agar sampai tujuan dengan
di laut lepas. China juga mengklaim kembali konflik di Laut China Selatan yang
membuat pertahanan militer China jauh lebih maju dari sebelumnya [CITATION
Pada tahun 2004 pemerintah China memerintahkan PLA untuk lebih fokus
tahun 2007-2013 angkatan laut China (PLA Navy) meningkatkan combat readiness
patrols atau blue water training. Sejak tahun 2009 PLA Navy telah melakukan
atau disebut juga dengan PLAAF (People’s Liberation Army Air Force). Pasukan
misil China atau PLARF (People’s Liberation Army Rocket Force) juga semakin
misil yang kuat dan berteknologi canggih. Xi Jin Ping menyebutkan bahwa PLARF
adalah kekuatan inti dari strategi deterrence China sehingga sampai saat ini China
merupakan negara dengan militer terkuat ketiga setelah AS. [CITATION Uni14 \p 286 \l
1057 ]
Buku Putih pertama yang dikuluarkan oleh China pada mei 2015, khusus
membahas tentang strategi militer, yaitu China's Military Strategy. Berisi tentang
pedoman menyeluruh dan cetak biru pembangunan dan pekerjaan angkatan bersenjata
keamanan nasional China di tiga bidang utama: pemahaman baru dari kerangka
keseluruhan, China berjanji untuk "memikul lebih banyak tanggung jawab dan
Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara lain di Eropa, Afrika, Asia Pasifik, untuk
dengan isu-isu persengketaan wilayah yang melibatkan China seperti di Laut China
perbatasan yang rawan konflik dan sengketa dengan negara tetangga, terutama di
daerah yang berbatasan dengan wilayah laut internasional seperti Laut China Timur
dan Laut China Selatan. Salah satu upaya modernisasi dengan China telah
dilengkapi dengan peluru jelajah anti-kapal, 12 kapal selam serbu dengan peluru
kendali untuk penyerangan jarak jauh dan lain sebagainya[ CITATION Pro18 \l 1057 ].
maupun internasional. Pada dasarnya doktrin dan strategi pertahanan China berfokus
masyarakatnya.
China saat ini melaksanakan startegi pertahanan 2 tingkat. Strategi yang
berjangka pendek dan aspirasi yang berjangka panjang. Strategi tingkat pertama
kekuatan misil taktis dan strategis yang kecil namun akurat dan fleksibel. Program
modernisasi nuklir ini dimaksudkan untuk mendukung dua tujuan yaitu : (1)
terutama yang berasal dari kawasan Asia Pasifik. Ancaman-ancaman tersebut menjadi
dasar bagi doktrin pertahanan konvensional China pasca Perang Dingin yang menjadi
kunci atas konsep seperti perang lokal (lokal war) dan pertahanan peripheri aktif
(active peripheral defense). Konsep ini pertama kali diutarakan oleh para pemimpin
China pada awal dan pertengahan 1980-an. Konsep perang lokal dan pertahanan
dengan insentitas rendah dan dalam waktu yang singkat mungkin saja terjadi disekitar
perbatasan wilayah China sehingga memerlukan aplikasi kekuatan yang cepat dan
kekuatan nasionalnya untuk mencapai tujuan politik serta keamana dan pembangunan
China. Konsep yang dapat digunakan untuk memahami strategi militer China adalah
“comprehensive national power”. Konsep ini kurang lebih seperti mengukur posisi
China dari berbagai aspek dengan relasi atau dengan negara lain. Aspek tersebut
pertahanan dan keamanan aspek kekuatan militer sangatlah penting. Hingga sekarang
menjelaskan startegi militernya. China tidak akan memulia sesuatu perang ataupun
integrasi teritorialnya, China hanya akan menyerang apabila diserang, atau lebih
dikenal dengan doktrin ‘no first use’ dan melarang penggunaan senjata nuklir
terhadap negara-negara non nuklir. Untuk pertahanan aktif hal yang sangat krusial dan
harus disipakan adalah pertahanan dan kesiapan militer. China sendiri mengobservasi
kombinasi dari beberapa dokumen dan pedoman pada tingkat perintah yang berbeda
dari PLA, yang disatukan dalam satu sistem hirarki dan disebut China sebagai
"Science of Military Strategy" yang mejadi panduan untuk pengembangan PLA saat
Ada beberapa doktrin yang dijadikan bedoman bagi China, antara lain:
- Doktrin pertahanan aktif
Doktrin ini mengacu pada operasi militer PLA. Pada buku The Science of
1. Pertama, Cina tidak akan menjadi yang pertama melakukan serangan dan sebisa
mungkin akan berusaha untuk menyelesaikan setiap sengketa dengan cara damai.
2. Kedua, China akan berusaha untuk mencegah pecahnya perang secara militer dan
politik
3. Ketiga, China akan menanggapi serangan dengan tindakan ofensif dan akan
4. Pilar keempat, tetapi juga termasuk bagian dari pilar ketiga, adalah bahwa China
tidak akan menjadi negara pertama yang menggunakan atau mengancam untuk
Perang terbatas atau perang lokal dalam kondisi teknologi informasi (local
war under the condition of informationalization), yang telah menjadi doktrin militer
resmi PLA sejak tahun 1993. Doktrin ini menyatakan bahwa di waktu mendatang
perang akan bersifat lebih lokal secara geografis, terutama di sepanjang pinggiran
China; terbatas secara lingkup atau jangkauan, durasi, dan peralatan; dan dilakukan di
bawah "kondisi teknologi informasi", atau yang digambarkan sebagai kondisi dimana
menunjang perang lokal dalam kondisi teknologi informasi ini China berusaha
hypersonik demi kepentingan militer. Dan China saat ini ingin menyesuaikan diri
dengan tren baru di lingkup militer internasional yaitu Revolution in Military Affairs
teknologi komunikasi.
Republik Rakyat China saat ini adalah salah satu negara dengan kekuatan
militer terbesar didunia. Tentara Pembebasan Rakyat atau People’s Liberation Army
(PLA) adalah organisasi terpadu dari semua angkatan darat, laut, dan udara China,
serta Second Artillery Force, sebuah satuan yang menangani peluru kendali strategis.
Agustus 1927. Jumlah pasukan bersenjata China tidak kurang dari 2.183.000 dan
dikenal sangat terlatih, meski demikian jumlah tersebut belum mampu menyaingi
pertahanan China kemudian mulai menjadi perhatian sejak adanya Perjanjian "Thirty-
year Treaty of Friendship, Alliance, and Mutual Assistance" dengan Uni Soviet pada
Februari 1950, yang menyediakan jaminan keamanan eksplisit untuk China terhadap
serangan dari luar. Meskipun sempat dianggap tidak aktif oleh para pembuat
keputusan China, perjanjian itu berfungsi sebagai penjembatan untuk bantuan militer
yang cukup besar dari Uni Soviet ke China. Kerjasama pertahanan Soviet dengan
China dalam bentuk transfer alutsista, bantuan ahli-ahli dari Soviet dan akhirnya
tentara China untuk menuju kekuatan pertahanan yang modern[ CITATION fit \l 1057 ].
terkuat nomer 2 di dunia, China berambisi menjadi negara super power dengan salah
dilakukan didalam berbagai bidang, yang pertama kali China lakukan setelah 1980-an
yang awalnya berjumlah 7 wilayah menjadi hanya 5 wilayah saja yaitu, barat, timur,
utara, selatan dan tengah. Kemudian digitalisasi sistem militer untuk mengurangi
kemampuan militer. Hal ini dapat terlihat dari China yang dalam beberapa aspeknya
diplomatik, dan juga langkah-langkah untuk mencapai tren masa depan, dengan skor
Hal hal yang mendukung China untuk menempati posisi ke dua dunia dalam
pertama pada pengeluaran militer serta nilai tukar pasar dengan total $215 BN.
b) kedua pada aspek pengeluaran militer, tingkat paritas daya beli sektor pertahanan,
a) China memiliki personel militer dan paramiliter aktif yang berjumlah 2,843.000.
b) Pada aspek pelatihan dan kesiapan untuk operasi berkelanjutan, China melakukan
sebanyak 44 kali.
d) Dan latihan otoritas dan arahan atas angkatan bersenjata, sebanyak 66 kali
a) Manuver perang darat (Tank dan kendaraan tempur Infantry) sebanyak 10.540
unit
d) Senjata perang maritime (rudal di kapal petarung dan kapal selam) sebanyak 1320
unit
g) Pesawat angkut, pesawat peringatan dini dan kontrol Pesawat udara, dan intelijen,
b) Jarak senjata nuklir (maksimum) 15.000 KM lebih jauh disbanding Amerika yang
hanya 13.000 KM
d) Kemampuan serangan kedua nuklir (kapal selam rudal balistik) sebanyak 4 kali
e) Proyeksi kekuatan maritim jarak jauh (kapal induk dan kapal amfibi utama)
sebanyak 5 unit
a) Penyebaran pasukan darat dalam konflik di Asia Pasifik, senilai 100. Jauh lebih
b) Kemampuan untuk mengerahkan angkatan laut senilai 88[ CITATION Low18 \l 14345
].
Sebelumnya, badan ini dibentuk oleh National People’s Congres dengan menunjuk
kepala dari Central Military Commmission dan sesuai konstitusi chapter 3 tentang
struktur negara pasal 62 ayat 6 bahwa anggota Centar Miitary Commission juga
ada ketua, wakil ketua dan anggota. Ketua bertanggung jawab secara langsung atas
Secara garis besar bahwa keamanan tertinggi dipegang oleh Komisi militer
Kantor Pusat berbagai cabang Angkatan bersenjata ( angkatan laut, angkatan udara,
angkatan darat), markas besar komando militer wilayah, sekolah militer dan lembaga-
1. Tentara, diatur menurut tugas yang berbeda dan peralatan, terutama mencakup
infanteri, Korps lapis baja, artileri Korps, teknik Korps, Korps komunikasi,
dan peperangan anti-kimia korps. Dalam setup yang, tentara mengikuti sistem
2. Angkatan Laut diatur menjadi armada, pangkalan angkatan laut dan daerah
kelautan pertahanan. Angkatan Laut Rakyat terdiri dari armada laut Cina
Timur, Laut Cina Selatan armada dan armada laut Cina Utara. Pangkalan
jawab operasional perang, Angkatan Laut terdiri dari pasukan kapal, kapal
dan angkatan laut. Angkatan Udara terdiri dari tim udara, Resimen (pelabuhan
udara dan udara Stasiun), divisi, dan angkatan udara regional (pasukan udara).
terdiri dari unit udara, unit anti-pesawat, rudal unit, paratroops dan radar unit.
3. Korps artileri, juga dikenal sebagai Korps rudal strategis, adalah tentara
bersenjata, daerah militer perintah, dan berbagai layanan dan lambang militer.
nasional.
polisi bersenjata diatur menurut keputusan dari Komite Sentral dari Partai Komunis
Cina yang diadopsi pada bulan Juni 1982. Pusatnya didirikan di Beijing pada April
1983. Angkatan polisi bersenjata di bawah kepemimpinan dual Dewan negara dan
CMC dan latihan gabungan sistem terpadu administrasi dan perintah pada tingkat
yang berbeda. Angkatan polisi bersenjata menerapkan hukum Layanan militer
penguasaanya Cina dan perintah dan peraturan dari tentara pembebasan rakyat.
Menikmati status politik yang sama sebagai tentara pembebasan rakyat. Misi utama
dari bersenjata angkatan kepolisian adalah untuk melindungi kedaulatan negara dan
martabat, menjaga tatanan sosial dan keamanan, penjaga partai dan organ-organ
kepemimpinan di organisasi setup cabang tim, Brigade dan kantor pusat. Terdiri
terutama dari unit pertahanan sipil, itu juga mencakup unit yang dikelola oleh
garnisun unit serta unit bersama-sama diatur oleh berbagai departemen Dewan negara
dan bersenjata Kepolisian seperti unit air dan listrik, lalu lintas unit, tambang emas
Milisi
bersenjata Republik Rakyat Cina. Di bawah komando militer organ, milisi melakukan
operasi tugas dan bantuan dalam mempertahankan tatanan sosial dan keamanan
6. Kesimpulan
kebijakan Pertahanan Era Xi Jin Ping. Dari startegi militer maupun teknologi yang
semakin baik di dukung dengan kebangkitan berbagai aspek seperti aspek ekonomi.
Hal itu tidak menutupi jikalau China sendiri masih memiliki ancaman internal
Contohnya ancaman eksternal dari negara-negara yang terlibat dari sengketa Laut
China Selatan. Itu membuktikan masih ada keadaan yang mengancam China.
yang terbilang sangat baik, dapat terlihat seperti pada power index militernya china
menempati posisi kedua sebagai militer terkuat setelah Amerika Serikat. Selain
militer terdapat lembaga badan pertahanan lain untuk menjaga keamanan China salah
satunya Polisi bersenjata China. Demikian aspek pertahanan dan Kemanan China.
Bibliography
Andrean, S. (2015). Kebijakan Pertahanan China Era Xi Jinping.
Blasko, D. J. (2012). The Chinese Army Today: Tradition and Transformation for the 21st Century. In
A. H. Cordesman, The Chinese Army Today (p. 124). new york: routledge.
Cheek, T. (2002). Mao Zedong and China's Revolutions. New York : Bedford.
Cordesman, A. H. (n.d.). Chinese Military Modernization and Force Development:Chinese and Outside
Perspectives. Retrieved oktober 22, 2018, from
http://csis.org/files/publication/140702_Chinese_MilBalance.pdf:
http://csis.org/files/publication/140702_Chinese_MilBalance.pdf
Erickson, A. S. (2015, june 05). The Big Story Behind China’s New Military. China is becoming “more
willing and able” to stake and defend its interests overseas.
Erwinsyah , A. (2011). Pengaruh Modernisasi Militer China terhadap Kebijakan Amerika Serikat di
Asia Pasifik. Tesis FISIP Universitas Indonesia , 43-44.
erz, J. (n.d.). Idealist Internationaism and the Security Dilema. In World Politics Vol 2 (pp. 171-201).
Cambridge University Press.
Lowy Institute Asia Power Index. (2018). asia power index 2018 report. lowyinstitute.org.
M.A, P. C. (2018). strategi china merebut status super power. yogyakarta: pustaka pelajar.
ParsToday. (2018, Januari 11). Cina Tempatkan Sistem Pertahanan di Laut Cina Selatan.
Pollock, J. D. (n.d). Military Power and Policy in Asian States: China, India, Japan. Folkestone:
Westview Press.
Rachmat, A. N. (2017). Dinamika Keamanan Kawasan Asia Pasifik Dalam Persaingan Kekuatan
Maritim China dan Amerika Serikat. Research Gate, 136.
United States Congress. (2014). 2014 Annual Report to Congress: Section 1: China's Military
Modernization, U.S.-China Economic and Security Review Commission. Washington D.C: US
Congress.