Anda di halaman 1dari 29

 About Us 


 
 ✰BUY BLUELF ONLINE NOW!✰
 
 Comment Box
 
 How To Send Fanfiction
 
 LIBRARY FF Of The Week!
 
 We’re Ready To Help You^^

Superjunior Fanfiction 2010


All about fanfictions with Super Junior as the main characters!

Summer Blossom [8/?]
Judul     : Summer Blossom _ Part.8
Author  : Ririn_Setyo
Cast       : Song Jiyeon, Cho Kyuhyun, Kris Duizhang.
Genre    : Romance
Rating   : PG-15
*

 
Jeju Island – 10.00 am

 
 
Jiyeon berjalan pelan menelusuri jalanan setapak dengan pemandangan canola flower di
sepanjang kedua sisi jalan, yang mampu memanjakan setiap mata yang melihatnya, di
tangan gadis itu mengenggam sebuket mawar putih.
Jiyeon terus berjalan pelan, matanya menatap deretan makam yang tersusun rapi dengan
tersenyum sebelum akhirnya dia berhenti di depan sebuah makam yang tampak sangat
bersih. Gadis itu tersenyum, meletakkan bunga mawar putih yang sedari di genggamnya di
atas pusara dengan airmata yang mulai jatuh di kedua pipi pucatnya, tangannya bergerak
membelai guratan nama seseorang di sana.

“Ibu—-“ ucap gadis itu dengan suara yang terdengar parau, gadis itu bahkan tidak mampu
melanjutkan kata-katanya saat airmatanya kembali jatuh.

Bahu gadis itu bergetar hebat dengan isakan pilu yang terdengar menyayat hati, menahan
luapan kerinduan selama hampir 10 tahun ini. Tiba-tiba gadis itu tersentak saat seseorang
menyentuh bahunya, gadis itu tercekat saat matanya menatap wanita paru baya yang juga
sudah meneteskan airmatanya.

“Jiyeon-aa” gadis itu semakin menangis saat wanita yang tak lain adalah Park Eunshin ibu
dari Kris Duizhang, mulai memeluk tubuhnya dengan erat.

“Maafkan ibu sayang, ibu benar-benar tidak tahu jika selama ini ibu sudah menyakiti mu
terlalu banyak.” Jiyeon menggeleng pelan, tangannya bergerak membalas pelukan wanita
yang sangat disayanginya itu.

“Ibu—-,”

“Kau tidak membenci ibu kan, Jiyeon?” lagi-lagi Jiyeon menggelengkan kepalanya.

“Ibu, aku menyayangi ibu— sangat menyayangi ibu,” Eunshin mengeratkan pelukannya,
matanya menatap ke arah guratan nama tempat sahabat terbaiknya beristirahat untuk
selamanya

“Maaf atas segala sesuatu yang telah aku lakukan pada putri mu, Hyeyoung-aa.” dan
airmata Eunshin pun kini sudah kembali jatuh di pipi pucatnya.
*

 
Duizhang’s Apartement
Kyuhyun terus menekan bel apartement Jiyeon sejak setengah jam yang lalu dengan
kepanikkan yang luar biasa. Bagaimana tidak Jiyeon yang masih dalam keadaan sakit itu,
sudah meninggalkan rumah sakit semalam sesaat setelah Kyuhyun pulang untuk mengganti
bajunya, tanpa mengucapkan apa-apa pada dirinya gadis itu menghilang bagaikan di telan
bumi, dan sekarang Kyuhyun benar-benar tidak tahu kemana gadis itu pergi.

“Sebenarnya kau kemana Jiyeon?” geram Kyuhyun sambil kembali mencoba menghubungi
ponsel milik Jiyeon dengan putus asa karna pada kenyataannya, ponsel gadis itu sudah
tidak aktif sejak gadis itu menghilang.

“Apa kau sangat mengkhawatirkannya, Cho Kyuhyun.” Suara berat dan terdengar dingin itu
mampu membuat Kyuhyun terdiam sesaat, mata Kyuhyun menatap marah ke arah laki-laki
tinggi yang kini mulai melangkah mendekat.

“Untuk apa kau kemari, Kris? Jiyeon tidak ada di sini!” ucap Kyuhyun dengan nada tak
kalah dingin.

“Ini apartement keluarga ku, aku berhak kemari kapan pun aku mau.” Jawab Kris lalu mulai
menekan password pintu.
“Apa kau mau mampir, Kyuhyun hyung?” tanya Kris saat dirinya baru saja membuka knop
pintu.
“Terima kasih, sekarang aku benar-benar yakin gadis itu tidak ada di dalam, aku akan
mencarinya.” Kris menatap Kyuhyun yang hendak berbalik.

“Apa kau mencintai tunangan ku?” Kyuhyun mengurungkan niatnya, dan kembali menatap
Kris.

“Bukankah kau bilang dia bukan lagi tunangan mu, Kris Duizhang?” Kris tidak menjawab,
dia hanya menatap Kyuhyun yang sedikit terkekeh.

“Kau benar aku mencintainya, sangat mencintainya. Tapi aku bukan laki-laki bodoh seperti
mu, yang akan melepaskan gadis yang di cintainya begitu saja, dan ku pastikan kau akan
sangat menyesal dengan keputusan mu melepaskan gadis itu.” Kyuhyun membalikkan
tubuhnya dan dengan perlahan berjalan meninggalkan Kris yang terlihat mulai gusar akibat
kata-kata Kyuhyun barusan di belakang sana.
*

Kyuhyun membanting stir dengan kuat, dia benar-benar binggung ingin mencari Jiyeon ke
mana lagi, berkali-kali Kyuhyun berteriak frustasi, Jiyeon benar-benar sudah membuatnya
kacau. Tiba-tiba smarphone milik Kyuhyun bergetar membuat laki-laki itu sedikit terkejut,
dan keterkejutannya semakin bertambah saat mata coklatnya menatap nama pemanggil di
layar smartphone miliknya itu.

“Jiyeon?” tanya Kyuhyun tak sabar sesaat setelah mengangkat panggilan Jiyeon yang tak
terduga ini.
“Eo… Kyuhyun,—“
“Kau di mana? Kenapa pergi begitu saja? Apa kau baik-baik saja?” tanya Kyuhyun dengan
sedikit berteriak.
“Kyuhyun kenapa dengan suara mu? Aku baik-baik saja, aku hanya mencari ketenangan
di tempat terindah yang ingin aku—“
Dengan tergesa Kyuhyun memutuskan sambungan telephone begitu saja, dan Kyuhyun pun
langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, karna kini Kyuhyun tahu di
mana Jiyeon berada.

Jeju Island
Jiyeon’s Home  – 05.00 pm
Jiyeon melangkah pelan menuruni anak tangga rumahnya menuju halaman yang tampak
cantik dengan puluhan bunga Canola yang sedang mekar, rumah yang dulu pernah dia
tinggali bersama kedua orang tuanya, rumah yang masih terawat dengan baik hingga saat
ini. Gadis itu bahkan baru mengetahui jika selama ini ibunya Kris lah yang merawat rumah
dan makam orang tuanya.
Jiyeon kembali tersenyum tak kala mengingat kenangan masa kecilnya di taman bunga
hasil dari tangan cantik ibunya, kenangan yang akan selalu tersimpan di dalam hati gadis
itu. Kini Jiyeon sudah bisa bernafas lega, karna mulai saat ini dia bisa melakukan apapun
yang dia mau tanpa rasa takut akan menggecewakan kedua orang tua Kris.

“Maafkan ibu, Jiyeon. Mulai hari ini lakukan semua yang kau mau sayang, eo? Ibu tidak
akan melarang dan akan selalu mendukung mu, Ibu sangat menyayangi mu, Song
Jiyeon.”
 
Jiyeon memilih duduk di bangku taman lalu memejamkan matanya, menikmati udara di
musim semi dengan suara kicauan merdu dari anak burung yang berkeliaran di sekitar
taman bunga miliknya ini.

“Akhirnya aku menemukan mu, Song Jiyeon.” Mata gadis itu sontak terbuka saat suara bass
yang sangat di kenalnya itu menggema di indra pendengarannya.

Gadis itu semakin terkejut takkala melihat sesosok pria tinggi yang penampilannya terlihat
berantakan, sudah berdiri di hadapannya dengan senyum kelegaan yang terlihat jelas di
wajah pucatnya.

“Cho Kyuhyun?”

Kyuhyun lagi-lagi tersenyum saat dirinya kembali mengingat wajah terkejut Jiyeon
beberapa menit yang lalu, gadis itu juga menanyakan berulang-ulang bagaimana caranya
dia bisa menemukan rumah Jiyeon di pulau Jeju ini.

“Takdir!” jawab Kyuhyun untuk kesekian kalinya saat Jiyeon kembali menayakan prihal dia
menemukan Jiyeon hari ini.

“Cho Kyuhyun?”

“Sudahlah Jiyeon, aku juga benar-benar tidak tahu. Aku hanya merasa kau di rumah ini saat
aku melihat taman bunga Canola dari luar pagar rumah mu ini.” Terang Kyuhyun pada
akhirnya, tapi tetap saja gadis di depannya ini belum puas dengan jawaban yang dia
berikan.

Kyuhyun kembali tertawa dan kembali menikmati teh hijau yang Jiyeon sajikan beberapa
saat yang lalu itu dengan tenang, dia bahkan tidak beranjak sedikit pun dari tempat
duduknya kini walau itu hanya satu detik, entahlah saat ini Kyuhyun merasa sangat lega
dan nyaman setelah dia bisa menemukan Jiyeon-nya kembali.
“Mau sampai kapan kau bersembunyi di rumah mu ini, Jiyeon?” tanya Kyuhyun tanpa
melihat ke arah Jiyeon yang duduk di sebelahnya.

“Aku tidak bersembunyi, aku hanya sedang—“

“Menghindari, Kris Duizhang? Atau menghindar dari ku?” potong Kyuhyun dengan cepat.

Jiyeon mendesah pelan, mata beningnya kembali memandang hamparan kuning


bungaCanola di hadapannya. “Aku tidak sedang menghindari kalian berdua.”
“Kris Duizhang, aku sudah mengenalnya sejak usia ku 6 tahun. Waktu itu adalah hari ulang
tahun ku dia adalah anak dari sahabat ibu ku yang tinggal di China.” Kyuhyun memandang
Jiyeon yang masih memandang lurus ke depan tanpa mengucapkan sepatah kata pun,
karna Kyuhyun benar-benar penasaran dengan kisah Jiyeon di masa lalu.

“Aku pikir dia bukan bocah laki-laki yang menyenangkan karna wajahnya terlihat sangat
dingin waktu itu, tapi aku salah ternyata dia sangat baik dan juga— sangat peduli pada ku.”

“Setelah hari itu, Kris dan keluarganya sering mengunjungi kami di sini, entah untuk
liburan sekolah atau untuk merayakan natal bersama dan aku pun semakin dekatnya. Ibu—
maksud ku ibunya Kris juga sangat menyayangi ku, sampai—“ Jiyeon mengantungkan
kalimatnya, mata beningnya kini terlihat berkaca-kaca. “Kecelakaan itu terjadi.”

“Pesawat yang aku dan orang tua ku tumpangi mengalami kecelakaan saat kami hendak
berlibur ke rumah keluarga Duizhang di Guangzhou. Ayah ku dan juga ibu meninggal saat
itu juga dan hanya aku yang selamat.” Suara Jiyeon mulai serak gadis itu bahkan mulai
menghapus airmata yang sudah membasahi pipinya.
“Jiyeon-aa.” Panggil Kyuhyun yang mulai terlihat cemas, Jiyeon hanya tersenyum.
“Ibu Kris sangat terpukul dan merasa bersalah akan kejadian itu, lalu membawa ku pindah
ke Canada. Selama di sana aku hanya punya ayah, ibu dan juga Kris, aku sangat menyayangi
mereka terlebih Kris, dia segala-galanya untuk ku. Tapi— sekarang dia membenci ku,
Kyuhyun.” Jiyeon mulai kembali menangis.

“Jiyeon-aa dia tidak membenci mu?” Kyuhyun mendekatkan tubuhnya, jari laki-laki itu
mulai bergerak untuk menghapus laju airmata di pipi Jiyeon yang semakin deras.

“Aku benar-benar menyayanginya, aku tidak ingin kehilangannya sungguh.” Kyuhyun


mengangguk mengerti lalu perlahan mulai menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

“Dia tidak membenci mu Jiyeon, percaya pada ku.”

“Tapi dia tidak ingin bertemu dengan ku lagi, Kyuhyun.” Ucap Jiyeon di sela-sela
tangisannya, Kyuhyun mengeratkan pelukannya.

“Percaya pada ku, dia tidak membenci mu, dia hanya butuh waktu untuk memikirkan
keadaan ini.” Ucap Kyuhyun dengan tidak begitu yakin karna sungguh Kyuhyun juga tidak
ingin gadis yang masih berada di dalam pelukannya ini kembali ke sisi Kris Duizhang.

“Ikutlah pulang bersama ku ke Seoul malam ini, dan kau bisa membuktikan ucapan ku saat
ini, eo?” ucap Kyuhyun pelan tepat di telingga Jiyeon, dan Kyuhyun sedikit menyesali
ucapannya sesaat setelah gadis itu menganggukkan kepalanya.
*

Dorm’s Super Junior


“Bagaimana Kyu, apa kau sudah menemukan Jiyeon?” tanya Donghae tak sabar saat
Kyuhyun baru saja masuk ke dalam Dorm, dia bahkan mengekor Kyuhyun sedari tadi karna
Kyuhyun tak juga mengucapkan sesuatu hanya mengangguk dan mengeleng, membuat
Donghae semakin penasaran.
“Aku dengar selama aku di China dia sakit, hubungannya dengan Kris pun sudah berakhir,
apa itu benar?” tanya Donghae penuh minat lalu ikut duduk bersama Kyuhyun di sofa yang
ada di depan tv.

“Cho Kyuhyun jawab aku?” ucap Donghae lagi masih dengan expresi yang sama, sambil
mengusap lengan Kyuhyun dengan lembut.

“YAK!! IKAN AMIS! BERHENTI BERTANYA ATAU AKU AKAN MENGORENG MU


HIDUP-HIDUP, ARRASEO?!!” Bentak Kyuhyun dengan kuat lalu beranjak dari duduknya,
berjalan tergesa menuju kamarnya meninggalkan Donghae yang masih syok itu begitu saja.

2 Week’s Letter
 Duizhang’s Apartement – 07.00 pm
Jiyeon kembali tertawa akibat lelucon yang Kyuhyun buat sedari tadi, hari ini untuk
kesekian kalinya dia dan Kyuhyun akan makan malam bersama, ya sudah hampir 2 minggu
ini dia selalu bersama Kyuhyun, entah itu Kyuhyun yang berkunjung ke apartementnya atau
dirinya yang mendatangi Dorm. Terkadang Jiyeon ikut serta saat Kyuhyun perform
bersama boybandnya Super Junior, sama seperti saat dia masih menjadi asisten pribadi
untuk Kyuhyun.
Kini Jiyeon bahkan sudah melupakan kesedihannya, entahlah gadis benar-benar merasa
bahagia saat sedang bersama Kyuhyun dan hanya pada saat dia bersama Kyuhyun lah
Jiyeon bisa lupa untuk memikirkan seorang Kris Duizhang.

“Kyu hentikan kalau kau membuat ku tertawa terus kita tidak akan pernah bisa makan
malam.” Ucap Jiyeon saat Kyuhyun sudah kembali membuatnya tertawa.

“Aku lebih suka melihat mu tertawa seperti ini dari pada kau menangis.” Jiyeon
memandang Kyuhyun yang masih setia duduk di depan meja makan. Gadis itu mematikan
kompor lalu berjalan mendekat ke arah Kyuhyun dengan sepiring spageti yang masih
mengepul.
“Ya…yaa.. aku tahu itu, kau sudah mengatakan hal itu sejak beberapa hari yang lalu.”
Kyuhyun mengangguk mengiyakan sambil tersenyum.

“Kyu, bisakah kau ambilkan aku bumbu instan untuk spageti ini,” Ucap Jiyeon tanpa
melihat ke arah Kyuhyun.

Kyuhyun pun langsung bangkit dari duduknya. “Baiklah tuan putri,” Jawab Kyuhyun
dengan sedikit membungkuk, membuat Jiyeon terkekeh pelan.

*30 menit kemudian*


Jiyeon terlihat melamun di atas sofa yang ada di tengah-tengah ruangan yang ada di dalam
apartementnya ini, gadis itu bahkan tidak mendengarkan ocehan Kyuhyun sedari tadi
setelah mereka menyelesaikan makan malam mereka.

“Waeyo? Kau ingin menemuinya, Jiyeon?” tanya Kyuhyun sesaat setelah dirinya duduk di
samping gadis itu.
“Nde?” tanya Jiyeon yang sedikit terkejut. “Kalau kau mau aku bisa mengantar mu
kedorm mereka.” Tawar Kyuhyun sambil tersenyum tak kala melihat Jiyeon yang tak
beraksi.
“Menurutku kalian harus saling bicara, jangan seperti ini.” Jiyeon memalingkan wajahnya,
rasa sakit itu muncul lagi, rasa di abaikan dan di tiadakan oleh Kris kembali membuat
Jiyeon merasa sesak.

“Aku hanya ingin yang terbaik untuk mu, Jiyeon.” Sebulir airmata sudah menetes di pipi
Jiyeon, membuat Kyuhyun dengan perlahan menarik gadis rapuh itu ke dalam pelukannya.

“Aku hanya ingin melihat mu bahagia bersama impian mu dengan siapapun yang pada
akhirnya kau pilih nanti,” ucap Kyuhyun dengan mengeratkan pelukannya.

Ya Kyuhyun hanya ingin melihat Jiyeon tersenyum bahagia walaupun dia harus terluka
nantinya, karna bagi Kyuhyun memaksakan perasaannya untuk Jiyeon bukanlah pilihan
yang tepat, karna Kyuhyun terlalu mencintai gadis itu.

*
*

Kris’s Apartement – 09.00 pm


“Kau yakin dia ada di apartement bukan di dorm?” tanya Kyuhyun saat dirinya dan juga
Jiyeon baru saja tiba di lobi apartement Kris Duizhang.
Jiyeon terlihat mengangguk, gadis itu terlihat gugup dia bahkan mengeratkan rangkulan
tangannya di lengan Kyuhyun.

“Kyu, bagaimana jika dia tidak mau menemui ku?” tanya Jiyeon yang terlihat semakin
gugup.

“Kau lebih tahu tentangnya di banding aku,” jawab Kyuhyun sambil mengusap tangan
Jiyeon yang terasa agak dingin. “Aku akan menunggu mu di taman yang ada di bawah
apartement ini,” Jiyeon terlihat mengangguk.

Gadis itu mulai melangkah masuk ke dalam lift, terlihat tersenyum ke arah Kyuhyun yang
kini sudah meneriakkan kata “Fighting” dengan gaya yang berlebihan, tiba-tiba gadis itu
menahan pintu lift sesaat sebelum pintu itu tertutup.

“Kyu, kau tidak akan pergi sebelum aku datang kan?” ucap Jiyeon sambil memajukan
wajahnya, dan Kyuhyun pun mengangguk mantab seiring dengan tertutupnya pintu lift.

Jiyeon menarik nafasnya setelah gadis itu berdiri di depan pintu apartement Kris, gadis itu
menekan beberapa angka dan sesaat kemudian pintu itu pun terbuka. Gadis itu
mengedarkan pandangannya dan sesaat kemudian dia tahu jika Kris tidak ada di
apartement itu.

Jiyeon berjalan pelan menyusuri tiap ruangan, airmata gadis itu sudah kembali jatuh
takkala dia mengingat semua kenangannya bersama Kris di apartement ini. Jiyeon terdiam
sesaat di depan pintu kamar Kris sebelum akhirnya gadis itu masuk ke dalamnya, gadis itu
merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil memejamkan matanya dan kembali kenangan
itu menari nari di dalam benaknya membuat gadis itu sedikit terisak.
Jiyeon terdiam cukup lama sebelum akhirnya bangkit dan menghapus airmatanya, gadis itu
mengeluarkan secarik kertas dari dalam tasnya, dengan menggunakan pulpen milik Kris
yang tergeletak di atas meja gadis itu pun mulai menuliskan sesuatu untuk Kris.

Kris…
Aku merindukan mu…
Apa kau benar-benar membenci ku, Kris? Apa aku melakukan kesalahan yang benar-
benar tak bisa kau maafkan?
 Aku sudah bisa menerima keputusan mu tentang pertunangan kita, tapi aku mohon
jangan mengabaikan ku seperti ini Kris, ini sangat menyakiti ku.
Maafkan aku Kris, aku menyayangi mu sangat menyayangi mu.
 
Song Jiyeon…
Kembali Jiyeon menghapus airmatanya, dan dengan perlahan mulai melangkah keluar dari
apartement Kris, gadis itu terlihat menatap sekali lagi ke dalam apartement sebelum benar-
benar keluar. Ada perasaan lega menyelinap ke dalam dadanya, saat dirinya semakin jauh
melangkah meninggalkan kenangannya bersama Kris di belakang sana. Sesaat kemudian
gadis itu melirik jam yang melingkar di lengannya dan langsung membulatkan matanya
saat sadar jika saat ini sudah pukul 11 malam.

“Kyuhyun,”

Jiyeon berjalan tergesa keluar dari apartement, gadis itu bahkan sedikit berlari menuju
taman, dia memutar pandangannya dan hampir saja menangis saat dia tak mampu melihat
Kyuhyun dari jarak pandangnya.

“KYUHYUN!!” teriak gadis itu pada akhirnya, nafas gadis itu terdengar memburu.

“Jiyeon?” dengan cepat Jiyeon memutar tubuhnya dan senyum bahagia pun seketika itu
juga mengembang di bibir gadis itu.

“Kyuhyun, aku pikir kau sudah pergi,” jawab Jiyeon dengan suara lirihnya.
“Aku hanya membeli minuman, waeyo? Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Kyuhyun
sambil berjalan mendekat.
“Aku pikir kau meninggalkan ku, Kyu. Aku pikir kau tidak menunggu ku di sini,” gadis itu
menatap Kyuhyun dengan bulir-bulir airmata yang sudah kembali jatuh di pipi pucatnya.
“Aku benar-benar takut membayangkan hal itu.” Jiyeon terdiam sesaat, entahlah gadis itu
merasa dirinya sangat membutuhkan Kyuhyun sekarang.

Kyuhyun tersenyum, jari laki-laki itu sudah bergerak menghapus airmata di pipi Jiyeon dan
tiba-tiba saja jantung Jiyeon kini kembali berdetak cepat seperti dulu.

“Aku mohon jangan meninggalkan aku, Kyu. Aku—aku—“ tiba-tiba Kyuhyun sudah menarik
tubuh Jiyeon ke dalam pelukannya.

“Aku tidak akan meninggalkan mu Jiyeon, kecuali kau yang memintanya.” Ucap Kyuhyun
sambil mengeratkan pelukannya. “Aku— aku mencintai mu.” Kyuhyun melepaskan
pelukannya, matanya menatap Jiyeon yang menegang, dan dengan perlahan dia
mendekatkan wajahnya ke arah Jiyeon yang masih terpaku

“Sarangaeo, Song Jiyeon.” Ucap Kyuhyun sekali lagi sesaat sebelum bibirnya mencium
bibir Jiyeon dengan lembut.
Jiyeon terkejut dia ingin sekali mendorong Kyuhyun menjauh, namun tubuhnya berkata
lain gadis itu bahkan tidak mengerti saat dirinya yang mulai merasa nyaman dengan
sentuhan Kyuhyun di bibirnya. Jiyeon mulai memejamkan matanya, perlahan gadis itu
mulai membalas kecupan Kyuhyun di bibirnya dan menikmati moment indah itu untuk
beberapa detik ke depannya.

~ TBC ~
Ini part paling aneh, maaf kalau alurnya rada cepet soalnya ide di kepala saiiya
setiap hari berubah-ubah untuk menentukan akhir dari FF ini, #yaampun >,<
Tapi mudah-mudahan part ini masih enak untuk di baca, tapi kalau ternyata
tidak maaf sekali lagi, okeii tetep baca ampe akhir ya tinggal beberapa part lagi
kok.. tengKYU
Share this:
Powered by WordPress.com

Nn
 About Us ♥
 
 ✰BUY BLUELF ONLINE NOW!✰
 
 Comment Box
 
 How To Send Fanfiction
 
 LIBRARY FF Of The Week!
 
 We’re Ready To Help You^^

Superjunior Fanfiction 2010


All about fanfictions with Super Junior as the main characters!

The Real Love [2-END]


The Real Love (part 2/End)
Author           :           Lee Hyo Sub

Tittle                :           The Real Love

Genre            :           Romance, Sad (maybe?)

Rating            :           PG15

Length           :           Chapter

Cast               :           Song Ahri , Cho Kyuhyun, Lee Hyukjae, Lee Donghae,

Choi Siwon, Kim Nana, other cast.

The last part! And sorry for so much typos in my story! Enjoy the part 2!^^
***

-at 12A Hannyoung High School-


Setelah guru matematika keluar kelas, Ahri berdiri dan menghampiri meja Kyuhyun yang
terletak tepat disamping mejanya, “Hey Cho Kyuhyun…”

“wae? Jangan ganggu aku jika yang kau bicarakan tidak penting.”

“aisshh galak sekali. Bagaimana bisa kau mempunyai pacar jika kau memperlakukan gadis
seperti ini, huh?” pernyataan Ahri ternyata membangunankan setan yang ada didalam
tubuh Kyuhyun. Ia hanya memandangi Ahri dengan dingin dan kembali menatap buku yang
sedang ia baca. “ehehehe….aku hanya bercanda kok,”

“begini…..A—aku…..bisakah kau mengajari ku kembali Matematika nanti malam? Tempat


bisa diatur. Yang terpenting maukah kau membantuku? Pleasseeee……” Ahri memohon
kepada Kyuhyun berharap namja itu mau membantunya. “aku sibuk. Tidak bisa.”
“argghhh waeee?? Kenapa kau pelit sekali huhh? Baiklah aku akan ke ruangan Park
sonsaengnim dulu….” Ahri pun berbalik arah berniat keluar kelas sampai sebuah tangan
menarik pergelangan tangannya. “dasar pengadu.”

Ahri hanya membalas dengan senyum bocah-nya “itu memang keahlianku..bolehkah aku
meminta nomor ponselmu? Aku ingin memastikan bahwa kau tidak ingkar janji!^^ jadi,
dimana kita akan bertemu?”

“rumahmu.” Kyuhyun berjalan keluar kelas, senyum tipis mewarnai wajahnya.

**

“Pukul 7 malam. Ku harap kau tidak akan terlambat, Kyu sonsaengnim!^^”


Kyuhyun menatapi layar handphone-nya, pasti sms dari gadis bodoh itu, batinnya. Entah
mengapa ia merasa senang bertemu kembali dengan gadis itu setelah menghilang tanpa
kabar. Walaupun rasa senangnya belum dikategorikan sebagai rasa “suka” terhadapnya,
tapi entah mengapa mengetahui bahwa ia adalah Song Ahri yang dulu, membuat hatinya
bergejolak senang. Hanya sesederhana itu. Tapi….apakah perempuan itu tidak mengingat
siapa dirinya?
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam, dengan hanya menggunakan kaos
putih V neck, jacket kulit berwarna coklat tua dan jeans berwarna biru gelap, ditambah
rambutnya yang acak-acak an karna memang namja ini tidak suka menyisir, Kyuhyun
sudah bersiap-siap untuk pergi kerumah gadis itu berada. Mengambil kunci mobil sport
hitamnya dan berpamitan kepada eomma-nya.

-At Ahri’s home-


Setelah lama menunggu diluar dengan memencet bel, akhirnya orang didalam rumah itu
keluar juga menampakkan sosok Song Ahri yang hanya menggunakan pakaian santainya.
kaus oblong berwarna putih, hotpants dan rambutnya yang diikat asal menyisakan anak
rambut yang membuat leher jenjangnya itu terekspos jelas, membuat Kyuhyun tidak bisa
menarik nafas untuk seperkian detiknya. “Maaf menunggu lama, tadi aku sedang di dapur.
Ayo masuk..” mendegar itu Kyuhyun langsung tersadar dan mengambil jatah oksigennya
kembali. Gadis ini begitu cantik bahkan hanya dengan mengenakan pakaian sesederhana
itu. Mengapa……mengapa jantungnya berdetak kencang saat melihatnya tadi? “Hey
mengapa diam saja? Kau ingin mati kedinginan diluar?”

“A—aahh…nde…” setelah masuk Ahri mempersilahkan Kyuhyun duduk, “kau mau minum
apa?”

“apa saja..”

Beberapa menit kemudian Ahri datang dengan membawakan dua gelas coklat panas untuk
mereka berdua karna malam ini cuaca di Seoul memang cukup dingin.

“wah sepertinya kita kedatangan tamu. Siapa ini, Ahri~ya?”

“Perkenalkan dia Cho Kyuhyun. Cho Kyuhyun, perkenalkan ini adalah bibi ku” Kyuhyun
memberikan salam kepada bibi nya dan tersenyum ramah.

“Kau tampan sekali. Apa kalian berdua pacaran? Wah cepat sekali Ahri me—“

“dia teman sekelasku, bi-_-“ potong Ahri dengan cepat. “aaa~ begitu rupanya hehe.
Yasudah, Ahri~ya bibi tinggal dulu karna harus menghadiri acara pernikahan anak dari
temanku. Kau tidak apa kan ku tinggal sendiri?”

“ah ne tidak apa bi. Hati-hati dijalan!”


Setelah kepergian bibi nya, Kyuhyun pun mulai memberikan materi pada Ahri, Ahri hanya
memandangi wajah Kyuhyun –bukan pada bukunya-. Kyuhyun yang menyadarinya
menyentuh dagu gadis itu & mengarahkannya pada buku yang harusnya ia lihat –bukan
wajahnya- “aku tau aku tampan tapi tidak usah sebegitunya memandangiku. Tertarik
denganku, nona Song?”

“ciihh, percaya diri sekali kau tuan Cho. Bahkan aku lebih suka kepada Lee Hyukjae
daripada kau. Aku hanya bosan melihat angka-angka itu jadi aku memilih wajahmu dari
angka-angka sialan itu. Setidaknya wajahmu jauh lebih baik daripada mereka.” Ujar Ahri
berbohong habis-habisan. Ia memandangi Kyuhyun karna –tidak tau mengapa- malam ini
Kyuhyun sangat menarik dengan berpakaian seperti itu ditambah dengan rambutnya yang
acak-acak an. Membuat kesan maskulin tepat diberikan kepada namja itu. “lalu untuk apa
kau menyuruhku untuk mengajarimu nona Song? Kau hanya akan menyia-nyiakan waktu
ku.”

“aisshh baiklah kali ini akan aku perhatikan..”

Setelah mengajari Ahri selama kurang lebih 1 setengah jam, mereka memutuskan untuk
istirahat sejenak. “eumm…Ahri~ya..”

“nde?”

“Kau mengenalnya? Maksudku Lee Hyukjae dari 12 C?” tanya Kyuhyun penasaran. “tentu
saja. Ia yang mengantarku ke kafe pada saat itu. Kita berkenalan saat hari pertama aku
masuk. Ditaman sekolah. Waeyo?”

“ku harap kau berhati-hati dengannya.. dia itu tidak baik untukmu, Ahri~ya. Dia terkenal
suka mempermainkan hati perempuan.”

“Ckkk kenapa kau juga berbicara seperti itu? Menurutku dia orang yang baik dan ramah.
Tidak seperti kau……..mengapa kau peduli sekali? Apa kau……………cemburu?” tanya Ahri to
the point

“apa? cemburu padamu?? Yang benar saja??!!”

Ya, aku cemburu. Aku cemburu Song Ahri! Batin Kyuhyun.


“yakk aku hanya bercanda, tidak usah seserius itu, huh”
“aku mau ke toilet. Dimana toilet rumah mu?”

“oh…disamping dapur” Kyuhyun pun bergegas ke toilet sebelum kebohongannya terlihat


jelas dihadapan gadis itu. Ya. Ia akui bahwa dia cemburu saat melihat mereka berdua
bersama. Apakah ini yang dinamakan cinta?

Tiba-tiba, lampu kamar mandi nya mati yang ternyata diikuti dengan mati nya seluruh
listrik yang berjalan dirumah ini, membuatnya lumayan kaget. Tapi yang membuatnya lebih
kaget lagi adalah……

“AAAHHHHHH!” Ia mendengar suara gadis itu berteriak. Kyuhyun lantas langsung keluar
dan menghampiri gadis itu di ruang tamu. Tapi sialnya, karna keadaan gelap
menyulitkannya berlari sehingga ia hanya bisa berjalan lambat sambil meraba-raba benda
disekitarnya. “Ya Song Ahri??? Waeyo??? Kau dimana???” Tidak ada jawaban. Tapi ia dapat
mendengar isakan tangis gadis itu. “Bertahanlah. Aku akan kesitu sebentar lagi,” setelah
sampai di ruang tamu, dalam keadaan gelap ia mendekati Ahri yang keliatannya menangis
sesenggukan, dan…….

GREP!
Ia menyadari ada kedua tangan melingkar dipinggangnya, dan ternyata itu adalah Song
Ahri. “waeyo Ahri~ya? Mengapa kau menangis?”

“A—aku.. aku takut gelap Cho Kyuhyun…aku takut…” Ahri makin mengeratkan pelukannya
dipinggang Kyuhyun. Sadar akan hal itu, Kyuhyun berusaha menenangkannya dengan cara
mengelus punggung dan puncak kepala gadis itu “Tenang. Sekarang sudah ada aku. Tidak
ada yang harus ditakuti lagi, Ahri~ya..” setelah 5 menit akhirnya Ahri menghentikan
tangisannya, tapi tidak berhenti memeluk laki-laki dihadapannya itu “sekarang sudah jauh
lebih tenang?” yang hanya dibalas Ahri dengan sebuah anggukan lemah. “sekarang beritau
aku dimana letak lampu senter atau semacam lampu emergency lainnya dirumah ini?”

“aku…tidak tau dimana itu semua, Kyuhyun~aa…”

“aisshh…jinjja!” jengkel Kyuhyun. “Kau tidak boleh kemana-mana sampai listriknya


menyala, kau mengerti?” ucap Ahri yang lebih tepatnya seperti sebuah perintah. “Baiklah…
kalau itu mau mu..”
“Song Ahri..”

“hhmm?”

“apakah kau percaya kepada cinta pada pandangan pertama?” Ahri mendongak menatap
wajah Kyuhyun walaupun ia tak bisa melihatnya karna gelap. Seorang Cho Kyuhyun yang
terkenal sinis dan dingin bisa bertanya soal sensitif seperti cinta?

“aku tidak percaya. Menurutku itu hanya bualan orang-orang saja”

“aku juga tidak. Tapi itu dulu.”

“maksudmu?”

“sudahlah. Lebih baik sekarang kau tidur jika besok tak ingin mendapat kartu kuning yang
ketiga kalinya lagi dariku. Aku akan menunggu bibi mu pulang”

Akhirnya setelah beberapa lama, Ahri tertidur. Dipelukan seorang Cho Kyuhyun. Malam ini.
Begitu romantis bukan?

Setelah hampir 1 jam mati listrik, akhirnya listrik kembali menyala dan Kyuhyun
memandangi wajah Ahri saat tertidur. Cantik. Cantik sekali. Belum pernah ia melihat gadis
secantik ini selain ibu dan kakaknya sendiri. “Song Ahri, kurasa aku jatuh cinta
kepadamu..” batin Kyuhyun. Ia menelusuri setiap centi wajah gadis itu. Tidak ada yang
cacat sedikitpun. Bahkan bibirnya pun begitu merona, walaupun saat tidur. Ia
memberanikan diri memajukan wajahnya mendekati wajah gadis itu. Mengecup bibir itu
secepat kilat. Tepat disaat ia selesai mencium gadis itu, pintu terbuka menampakkan sosok
sang punya rumah.
“Oh? Kau masih disini?”

“Iya bi tadi mati listrik dan Ahri sangat ketakutan. Jadi aku menemaninya sampai bibi
pulang..”

“astaga aku baru ingat kalau dia takut kegelapan. Baiklah sepertinya dia sudah tertidur
pulas dipelukanmu…..bisakah kau membawanya ke kamarnya? Ada dilantai atas..”
“Baik bi..” Kyuhyun menggendong Ahri dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.
Menaruhnya diatas tempat tidur dengan perlahan seakan gadis ini adalah berlian yang
mudah pecah. “jaljayyo, Song Ahri..” bisik pelan Kyuhyun ditelinga gadis itu. Kyuhyun
memandangi benda-benda yang ada dikamar ini, dan tertarik untuk melihat bingkai foto
yang terletak diatas meja belajarnya. Foto Ahri waktu kecil dan kedua orang tuanya.Lucu
sekali, batinnya.
Seusai mengantarkan Ahri ke kamarnya, Kyuhyun berpamitan pulang kepada bibi karna
besok dia harus bangun pagi sekali untuk ke sekolah.

**

-at Hannyoung High School-


“aku tepat waktu kan?” kalimat utama yang diucapkan Song Ahri saat bertemu Kyuhyun di
gerbang sekolah pagi ini. “Ku harap kau bisa seterusnya seperti ini, nona Song…” balas
Kyuhyun dengan tatapan datarnya. Tak bisakah laki-laki ini bersikap sedikit manis
padanya, huh?

*after math class*

“Cho Kyuhyun…bantu aku mengerjakan tugas ini, ne?” Kyuhyun tidak menanggapi nya
malah menjatuhkan kepalanya diatas meja –bermaksud ingin tidur sejenak- setelah ia
kurang tidur semalam karna menemani gadis itu. “bukankah itu sudah kuajarkan? Apa kau
masih tidak mengerti, Ahri~ya? Aku tidak mau mengajarkannya lagi.”

“yaaa kenapa begitu???? Baiklah. aku akan menemui Park sonsaengnim!”

“yak! apakah kau tidak tau aku pulang jam berapa semalam sehabis menemani mu tidur??”
jawab Kyuhyun yang suaranya agak terdengar kencang dan membuat seisi kelas melirik
kearah mereka. Sepertinya “menemanimu tidur” itu terdengar sangat ambigu….untuk
mereka.

“yak apakah itu benar Song Ahri?” potong Kim Nana.

“A—aniyaa. Tidak seperti yang kalian bayangkan! Yak Cho Kyuhyun!!!” Ahri berusaha
menghilangkan fikiran ambigu itu dari teman-temannya. “ada apa ini, Ahri~ya?” tanpa
diduga-duga ternyata Eunhyuk sudah berada dibelakang Ahri. Sejak kapan dia datang??-_-
“Ya.. dia tertidur dipelukanku selama berjam-jam membuatku tidak bisa bergerak. Bahkan
ia memelukku dengan begitu erat, sampai tidak mengizinkanku untuk pergi. Saat itu mati
listrik dan hanya ada kami berdua dirumah itu.”

“YAK CHO KYUHYUN!!! HENTIKANNN!” teriak Ahri jengkel kepada Kyuhyun yang hanya
dibalas dengan smirk kemengan Kyuhyun yang berhasil menggodanya. “YA benarkah itu
Ahri~ya???” Hyukjae membalikkan tubuh gadis itu untuk menatapnya. Ahri hanya bisa
menunduk, awas kau Cho Kyuhyun!

“Nde…semua yang ia katakan benar,,,,,,” yang dibalas dengan perkataan “woaaaaa~” dari
seisi kelas. “tapi itu terjadi karna mati listrik dan aku takut kegelapan!!” lanjutnya
menaikkan suaranya.  “tapi tidak ada terjadi sesuatu kan pada malam itu?” tanya Eunhyuk
penasaran.

“AISSHH TENTU SAJA TIDAK! Lebih baik kita pergi dari kelas ini saja. Aku bosan
berlama-lama disini.” Ahri langsung menarik tangan Hyuk untuk pergi. Sedikit menengok
kebelakang dan Kyuhyun masih memperhatikannya, Ahri memelototi mata itu, “akan
kubalas kau cho kyuhyun!”
**

Setelah berjalan-jalan disekitar sekolah, Ahri dan Eunhyuk memutuskan untuk kembali ke
kelas masing2. Mereka melewati koridor yang sudah lumayan sepi karna bel masuk sudah
berbunyi jadi mungkin murid-murid sudah mulai memasuki kelas. Dan tanpa diduga-duga
Eunhyuk mendorong Ahri ke dinding koridor sehingga punggungnya sekarang bersandar
pada tembok itu. Tangannya digunakan sebagai penyangga tubuhnya disamping tubuh
Ahri, membuat Ahri terlonjak kaget “Eumm….Ahri~ya….”

“N—ndee?” jawab Ahri gugup. “sebenarnya, dari awal aku melihatmu, aku….aku sudah
jatuh hati padamu. Apa kau mempunyai perasaan yang sama saat melihatku pertama kali?”
tanya Eunhyuk menatap manik mata Ahri.

“A—aa kau….kau menyukai ku?”

“bukankah sudah terlihat jelas hhm?” Eunhyuk memegang dagu Ahri. Mempergunakan
kesempatan ini untuk berusaha mencium Ahri. Ia memiringkan kepalanya, memajukan
wajahnya untuk menyentuh bibir itu,
“Em…b—begini Eunhyuk~ah…” Ahri sudah dibuat kaku olehnya sampai tak tau harus
berbuat apa. Jarak wajah mereka hanya ada sekitar 2 cm, Eunhyuk makin memajukan
wajahnya sampai………………

“brengsek kau Lee Hyukjae!!!” sebuah tangan menariknya dan wajahnya ditimpai sebuah
tinju.

**

Kyuhyun memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar sebelum guru pelajaran selanjutnya
datang karna memang bel sudah berbunyi. Diperjalanan menuju toilet, pemandangan yang
membuat hatinya terbakar. Apa ia tidak salah liat? Bukankah itu Ahri dan Eunhyuk? Dan
apa yang diliatnya sekarang benar-benar membakar jiwa nya. Eunhyuk berusaha
memajukan wajahnya untuk mencium gadis itu. Kedua mata Kyuhyun sudah berkilat-kilat
siap menghajar orang itu,

“brengsek kau Lee Hyukjae!!!” Kyuhyun menghadiahi sebuah tinju-an pada wajah Eunhyuk
hingga tersungkur di lantai koridor serta hidung dan sudut bibirnya mengeluarkan darah
segar.

“YAK CHO KYUHYUN APA YANG KAU LAKUKAN HAH???” bentak Ahri  pada Kyuhyun.
“SUDAH KUBILANG DIA HANYA INGIN BERMAIN-MAIN SAJA DENGANMU SONG
AHRI!!! APA KAU TIDAK MENGERTI HAH??!!” balas Kyuhyun tidak kalah emosi. “KAU
FIKIR KAU SIAPA MENGATUR-ATUR DIRIKU UNTUK DEKAT DENGAN SIAPA!!?? AKU
BENCI DIRIMU CHO KYUHYUN! AKU BENCI!!!” Ahri mendorong dada Kyuhyun
kebelakang, lalu menolong Eunhyuk bangun menuju UKS degan wajahnya yang sudah
terlihat menyedihkan dengan darah segar yang keluar.

Kyuhyun hanya meratapi mereka berdua pergi dengan Ahri membantu Eunhyuk berjalan.
Bukan, bukan karna dia cemburu. tapi karna satu hal yang membuat Ia sakit, bahwa Song
Ahri membencinya..

Song Ahri membencinya…

**
“Gwenchana, Eunhyuk~aah?” tanya Ahri sembari membersihkan darah yang tersisa di
sudut bibir Eunhyuk menggunakan kain basah di UKS. “Aku tidak papa…”

“Mianhae… ini semua karna aku,”

“Ini bukan salahmu, Ahri~ya. Berhenti menyalahkan dirimu..” jawab Eunhyuk sambil
membelai rambut Ahri yang panjang. Eunhyuk menyingkirkan tangan Ahri dari wajahnya
secara halus “jadi….bagaimana?” lanjut Eunhyuk. “hhm?” tanya Ahri gugup pura-pura tidak
mengerti arah pertanyaan Eunhyuk.

“apa kau mau menjadi yeojachingu ku, Ahri~ya?” tanya Eunhyuk hati-hati. Ahri berfikir
keras mulai menimbang-nimbang apakah jawaban yang harus ia berikan. Memang selama
Ahri mulai mengenal Eunhyuk, dia merasa nyaman dan Eunhyuk pun juga sangat baik
terhadapnya. Jadi….mungkin tidak ada salahnya mencoba menjalin sebuah hubungan
dengan namja di depannya ini?

Ahri menganggukan kepalanya, pertanda setuju. “Benarkah?? Apakah aku sedang tidak
bermimpi, Ahri~ya???”

“tidak Eunhyuk~aah. Aku mau menjadi yeojachingu mu” Ahri memperjelasnya sambil
tersenyum. Dan sial, senyumnya sangatlah manis.

“Gomawo Ahri~ya!” detik berikutnya Eunhyuk menarik gadis itu ke pelukannya. Ahri pun
ikut membalas pelukan Eunhyuk sama eratnya.

**

Setelah berbulan-bulan insiden pertengkaran antara Kyuhyun dan Ahri, mereka sudah
jarang bertegur sapa, bahkan tidak pernah. Ahri selalu berusaha datang pagi dan melewati
Kyuhyun di depan gerbang begitu saja. Begitupun dengan Kyuhyun, mereka berdua
layaknya orang yang tidak saling kenal. Walaupun sebenarnya Ahri sudah memaafkan
Kyuhyun karna tindakannya, tapi ia merasa gengsi untuk menyapa Kyuhyun. Kalau difikir-
fikir ucapannya mungkin sudah keterlaluan, berteriak bahwa ia membenci laki-laki itu.
Tapi……dia fikir Kyuhyun sudah keterlaluan. Dia sudah salah menilai orang yang sekarang
adalah namjachingu nya itu sebagi seseorang yang tidak benar.
Ia pergi ke taman sekolah yang sekarang menjadi salah satu tempat favoritnya untuk
menenangkan fikiran sambil mencari udara segar disana. Pemandangan ditama itu juga
cukup indah dimana banyak bunga-bunga cantik tumbuh.

“Hey! Sendirian saja” sapa Eunhyuk dari belakang membuat Ahri sedikit tersentak. “yak
kau mengagetkan ku saja!” Ahri mengerucutkan bibirnya.

“eeey tidak perlu marah begitu. Baiklah tidak akan aku ulangi” jawab Eunhyuk sambil
mencubit pipi gadisnya itu. “tunggu sebentar akan aku ambilkan sesuatu..” lajut laki-laki
itu. Eunhyuk berjalan menuju bunga-bunga yang bermekaran itu dan mencabutnya satu,
berniat memberikannya pada yeojachingu nya. “Untukmu..”

“untukku?”

“tentu saja. Mau aku pasangkan di rambutmu? Kau pasti terlihat jauh lebih cantik,”
Eunhyuk pun bergerak mendekati wajah Ahri & menyelipkan bunga itu di sela-sela telinga
dan rambutnya. “neomu yeoppeo…” ucapnya sembari tersenyum. Jarak antara wajah
mereka hanya tinggal 3 cm lagi, Eunhyuk pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk
memajukan wajahnya. Ahri yang gugup hanya bisa memejamkan matanya saat ia tau
Eunhyuk makin memiringkan kepalanya, sampai akhirnya bibir mereka bertemu. Awalnya
hanya kecupan-kecupan saja, tapi lama-lama menjadi lumatan-lumatan kecil. Eunhyuk bisa
merasakan bibir Ahri yang begitu manis, seperti candu untuknya. Sampai akhirnya Ahri
mendorongnya perlahan, “Ya Lee Hyukjae kau ingin membunuhku sampai tidak
mengizinkanku untuk bernafas, huh?”

“hehehe, mianhae. Anyway, this is our first kiss. Song Ahri, I love you”

“I love you too, Eunhyuk~aah…” balas Ahri sembari memberikan senyum manisnya.

Dari kejauhan ada sepasang mata yang sejak daritadi memergoki mereka berdua. Siapa lagi
kalau bukan Cho Kyuhyun? Ia menatap kearah dua sejoli yang sedang bercumbu mesra itu
dengan kilatan amarah. Mengepalkan telapak tangannya kuat-kuat menahan rasa cemburu
yang sekarang menguasai dirinya. Sakit sekali hatinya melihat kedua orang itu berciuman.
Tapi, dia bisa apa? Bahkan semenjak kejadian itu ia tidak pernah bertegur sapa lagi dengan
gadis itu, bahkan di kelas sekalipun.
**

Tidak terasa ujian kelulusan sekolah sudah dilewati dan sekarang saatnya acara perpisahan.
Lebih tepatnya acara promenight. Ahri sudah memperiapkan segala kebutuhannya seperti,
gaun dan high heels. Tidak lupa ia berdandan cantik untuk malam ini. Ngomong-ngomong
hari ini bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-17. tapi sedihnya Eunhyuk belum
mengucapkan apapun padanya hari ini. Apa mungkin namja itu sedang mempersiapkan
kejutan untuknya malam ini? “ahh aku sungguh tidak sabar,” ucapnya di depan cermin
sembari merias wajahnya. Tidak perlu dengan make-up yang terlalu berlebihan, ia lebih
menyukai make-up yang tipis dan terlihat natural. Ia menyanggul rambutnya menyisakan
rambut-rambut kecil disekitarnya yang membuat dirinya sekarang terlihat amat cantik.
“selesai.” Ia pun segera bergegas pergi ke sebuah gedung dimana acara itu dilaksanakan.
**

“Saengil chukkae, Song Ahri!!!!!!!!!!!” ucap Nana menyelamati sahabatnya itu yang
sekarang sudah berusia 17 tahun. “gomawo!!^^ woaaa, benarkah kau Kim Nana? Aku
sampai tidak menyadari bahwa ini kau! Kau cantik sekali, Na~ya!!!” puji Ahri pada
sahabatnya itu. “eeiiyyyy, kau tidak lihat tatapan murid-murid disini tertuju pada siapa?
Kau, Song Ahri! Mereka semua tidak berhenti menatapmu dari awal kau masuk kesini!
Lihatlah!” Ahri memandangi seisi ruangan dan… ya memang benar. Semua orang terutama
laki-laki sedang memandang kagum terhadapnya. “apakah penampilanku malam ini
terlihat aneh, Na~ya???”

“jauh dari kata itu. Kau terlihat sangat sempurna, Ahri~ya! Eunhyuk pasti senang
melihatmu!” ya, memang malam ini Ahri terlihat lebih cantik dari biasanya dengan dibalut
gaun hijau tosca yang memperlihatkan sedikit dada nya dan hanya bisa menutupi sampai
paha nya saja, tak lupa high heels berwarna putih gading berukuran 3 cm dan juga make-up
yang terlihat natural membuatnya menjadi pusat perhatian murid-murid disini.

“Heeyy lihatlah bukankah dia itu Cho Kyuhyun yang selalu menunggu kita di depan gerbang
sebelum masuk??”, “Ya benarrr! Ahh dia tampan sekali hanya dengan kemeja putih dan
setelan jas itu!”, “dari dulu memang begitu, Lee Eunkyo! Tapi karna sikap dinginnya jadi
tidak ada wanita yang berani mengajaknya berkenalan. Dia itu dikabarkan pria tertampan
di sekolah ini sebelum Lee Hyukjae, kau tau?!?!”
Itulah isi pembicaraan 2 orang gadis yang berdiri tepat disamping Ahri dan Nana. Ahri pun
mencari sosok Kyuhyun ditengah keramaian, dan benar saja. Pria itu terlihat eum…..jauh
lebih tampan dari biasanya? Ia terus memperhatikan Kyuhyun yang mengambil segelas
wine dan mengobrol asyik dengan teman-temannya sambil tertawa lepas. Jujur saja ia
sangat merindukan pria itu. Merindukan mereka bertengkar kecil karna Kyuhyun yang
tidak mau mengajarkannya matematika, dan cara Kyuhyun marah saat ia tak mengerti apa
yang Kyuhyun ajarkan.

“Hey matamu itu bisa copot kalau terus memandanginya, Song Ahri!” tegur Nana menepuk
bahunya, “Jangan bilang kau menyukainya?” lanjutnya.

“yak apa-apaan kau ini?! Aku sudah mempunyai pacar mana mungkin aku menyukai nya
huh?” saat mengucapkan “mana mungkin aku menyukainya” ada rasa aneh di dalam
hatinya. Seperti hatinya tidak menyetujui apa yang baru saja ia katakan. “aisshh sudahlah,
aku mau ke toilet dulu.” Lanjut Ahri.

“Dimana ini toiletnya?! Bukankah kata pelayan itu di sekitar sini?…….Ah itu dia……..” Ahri
berjalan menuju toilet itu, tapi tunggu dulu. Sepertinya ia melihat seseorang yang ia kenal.
Wajahnya terlihat seperti………….Eunhyuk!!! apa yang ia lakukan disini??? Bersama gadis
lain itu???? Saat ia mencoba mendekat kearah mereka berdua dan good…..pemandangan
yang membuat hatinya hancur. Eunhyuk memiringkan wajahnya mencium gadis itu yang
dibalas gadis itu dengan sukarela. Mereka berdua saling melumat satu sama lain seperti
tidak menyadari ada kehadiran orang lain yang sedang menonton aksi mereka.

“Jadi ini kejutanmu untukku di hari ulang tahunku, Eunhyuk~aah?”

Eunhyuk yang kaget mendengar suara yang amat ia kenali melepaskan ciumannya terhadap
gadis dihadapannya dan menengok kearah samping. Ternyata Ahri sudah berdiri manis
disampingnya, tanpa ia sadari. “A—Ahri~ya, aku bisa jelaskan. Ini semua tidak seperti yang
kau lihat, chaggi…” Eunhyuk mendekati gadisnya dan memegang kedua tangannya, tapi
Ahri melepaskan paksa, “jelaskan apa Eunhyuk~ah? Kau ingin jelaskan bahwa kau
selingkuh dibelakangku huh? Ternyata apa yang selama ini mereka katakan benar. Kau
hanya ingin mempermainkanku saja bukan??!!!” Ahri meninggikan suaranya. “A—
Ahri~ya….tidak seperti itu, dengarkan penjelasanku dulu,”
“cukup Lee Hyukjae. Kurasa kita cukup sampai disini. Dan terima kasih atas kejutan yang
kau buat malam ini.” Ahri berbalik arah meninggalkan Eunhyuk dan gadis itu berdua,
berlari keluar gedung secepat mungkin, menahan tangisnya yang serasa ingin pecah.
Kyuhyun yang melihat Ahri berlari itu merasa penasaran dan khawatir. Apa yang sudah
terjadi padanya? Batinnya. Ia pun memutuskan untuk mengikuti Ahri keluar dari dalam
gedung ini.
Dan sialnya, hujan turun dengan sangat derasnya. Tapi Ahri tidak memperdulikan hal itu, ia
terus berlari menggunakan high heels nya menjauh dari tempat acara itu dilaksanakan.
Dirinya basah kuyup sekarang, tapi yang ia pikirkan sekarang hanyalah berlari walaupun
dia tak tau harus kemana. Karna sangking terlalu cepat berlari Ahri kehilangan
keseimbangannya dan jatuh tersungkur di jalan dengan lututnya membentur jalanan. Dan
ya pasti sekarang lutut itu mengeluarkan darah. Tapi perihnya luka itu tidak sebanding
dengan apa yang hatinya rasakan sekarang. Hancur berkeping-keping. Ia salah selama ini
tidak pernah mendengar ucapan dari Nana dan Kyuhyun yang mengatakan bahwa Eunhyuk
bukanlah laki-laki yang selama ini ia fikirkan. Ia terus menangis sesenggukkan tidak peduli
dengan tetesan air hujan yang kini bermain riang menyentuh tubuhnya

“Ayo berdiri” sebuah suara yang ia kenali terdengar diantara derasnya hujan. Ya, itu adalah
Kyuhyun. Bukannya menuruti apa yang namja itu katakan, Ahri malah makin kencang
menangis. Kyuhyun pun memegang kedua tangan Ahri memaksanya untuk berdiri. Detik
berikutnya gadis itu sudah berada dipelukan Kyuhyun, menangis terisak-isak. Kyuhyun
hanya bisa menenangkannya dengan mengelus punggung telanjang gadis itu. Hampir lama
waktu yang mereka habiskan dalam keadaan seperti itu sampai akhirnya tangisan gadis itu
mulai mengecil, hanya ada isakan-isakan kecil disertai dengan reda nya hujan yang
menyisakan rintik-rintik.

Ahri pun melepaskan pelukannya terhadap Kyuhyun, “maafkan aku. Selama ini aku salah.
Ternyata benar bahwa—-“

“sssttt…” ucapannya terpotong karna Kyuhyun sudah meletakkan jari telunjuknya didepan
bibir gadis itu. “Tidak usah dibahas lagi. Ngomong-ngomong, permintaan maaf diterima”
lanjutnya sambil mengerlingkan sebelah matanya kepada Ahri. Lalu mereka berdua tertawa
kecil.

“Terima kasih.”
“karna apa?”

“karna sudah memaafkanku.”

“emm….Song Ahri…….”

“Nde?….”

Kyuhyun menyentuh pipi Ahri menggunakan kedua tangannya “Aku menyayangi mu.”
Detik berikutnya Kyuhyun memiringkan kepalanya dan mencium bibir gadis itu, hanya
memberikan kecupan-kecupan. Ditengah rintik-rintik hujan. Ahri menerima bibir Kyuhyun
sembari memejamkan matanya, menikmati setiap kecupan-kecupan yang Kyuhyun berikan
padanya.

Lalu saat keduanya sudah kehabis oksigen, mereka menghentikan ciuman itu yang
membuat Ahri merasa sedikit kecewa. “Ini yang pertama kalinya.”

“apa?”

“kau menciumku.” Jawab Ahri. Kyuhyun pun tersenyum lalu menarik Ahri kembali ke
pelukannya, “Tidak. Ini yang ke-2. Ditambah saat kau menciumku pertama kali. Jadi ini
yang ke-3”

“mwo? Apa maksudmu? Dan kapan aku pernah mencium mu???” Ahri mendongak menatap
wajah Kyuhyun.

“saat kau menabrakku dulu.”

“MWOOO??? Jadi…………..”

“Nde, Ahri~ya. Aku lah orangnya. Kita seperti dipertemukan kembali oleh takdir, bukan?”

“Yak Cho Kyuhyun kenapa kau tidak bilang dari awal huh?”

“Aku hanya ingin menunggu mu mengingatnya. Tapi kau tidak mengingatnya sama sekali.
Menyedihkan sekali bukan!?”

“Mianhae……lalu, kapan yang ke-2??????”


“saat malam mati listrik itu. Saat listriknya menyala aku memandangi wajahmu saat
tertidur dan mencuri sebuah ciuman darimu.” Jawab Kyuhyun dengan enteng-nya.

“yakkk nappeun!!!!” Ahri memukul nada Kyuhyun pelan. Mereka berdua tertawa lalu
terdiam sejenak.

“Ahri~ya…”

“hhm?”

“Happy sweet seventeen..”

-End-

Anda mungkin juga menyukai