DISUSUN OLEH:
SEMESTER/JURUSAN : V/PAI-5
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
KOORDINASI DALAM PEMBELAJARAN.....................................................3
A. Pengertian Koordinasi................................................................................3
B. Karakteristik Koordinasi...........................................................................7
C. Tujuan Pengkoordinasian..........................................................................7
D. Prinsip-Prinsip dalam Koordinasi.............................................................7
E. Macam-Macam Koordinasi.......................................................................8
F. Syarat-Syarat Koordinasi...........................................................................9
G. Cara-cara Pengkoordinasian.....................................................................9
H. Unsur-unsur Koordinasi...........................................................................10
I. Manfaat Koordinasi..................................................................................11
J. Alat dan Teknik Pengkoordinasian.........................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
GAMBAR BUKU REFERENSI.........................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam penyusunan makalah ini, maka
saya merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian koordinasi?
2. Bagaimana karakteristik koordinasi?
3. Bagaimana syarat-syarat koordinasi?
4. Bagaimana tujuan dari koordinasi?
5. Bagaimana prinsip-prinsip dalam koordinasi?
6. Apa saja macam-macam koordinasi?
7. Bagaimana cara-cara mengkoordinasi?
1
8. Apa saja unsur-unsur dalam koordinasi?
9. Bagaimana manfaat koordinasi?
10. Apa alat dan teknik pengkoordinasian?
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian koordinasi.
2. Karakteristik koordinasi.
3. Syarat-syarat koordinasi.
4. Tujuan dari koordinasi.
5. Prinsip-prinsip dalam koordinasi.
6. Macam-macam koordinasi.
7. Cara-cara mengkoordinasi.
8. Unsur-unsur dalam koordinasi.
9. Manfaat koordinasi.
10. Alat dan teknik pengkoordinasian.
2
BAB II
A. Pengertian Koordinasi
Oleh karena itulah maka tidak saja diantara unit kerja, akan tetapi juga
antar personal didalam satu unit kerja dan antar unit kerja yang berlainan
1
Nur Hamidi, Handout Administrasi Pendidikan.
2
M Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Mutiara,1981), hlm. 29
3
harus diselenggarakan koordinasi yang efektif. Dalam menyelesaikan suatu
masalah atau suatu pekerjaan, makin banyak orang yang ikut serta berarti
makin banyak pula saran, pendapat, inisiatif, idea atau buah pikiran dan
kegiatan-kagiatan yang timbul. Semuanya itu agar tidak bersimpang siur
memerlukan kegiatan koordinasi agar berdaya guna secara maksimal dalam
memecahkan masalah atau melaksanakan pekerjaan seperti tersebut diatas.
Dengan kata lain semuanya harus sejalan dan searah, tidak bertentangan,
apalagi saling jegal menjegal sehingga kemungkinan gagal lebih besar dari
pada kemungkinan berhasil.
4
lain yang tidak langsung berhubungan dengan kurikulum, juga ikut
memberikan sumbangan pada keberhasilan sebuah sekolah. Untuk itu
koordinator tertinggi pada sebuah sekolah berada ditangan Kepala Sekolah
sebagai puncak pimpinan. Kepala Sekolah harus berusaha agar tidak menjadi
penonton dalam kegiatan administratif manajemen di sekolahnya. Demikian
pula Kepala Sekolah tidak boleh membiarkan hanya satu kelas saja yang maju
dengan pesat dalam berbagai bidang, sedang kelas yang lain ketinggalan.
3
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan (Jakarta: PT GUNUNG AGUNG,1983), hlm.40-43
5
materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan
yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.
6
yanbg dipersyaratkan. Setiap oarang harus mengetahui tugas masing-masing
atas dasar ketegasan kewenangan yang diberikan, sehingga tumpang tindih
yang tidak perlu antara satu personal atau satu bagian denag lainnya dapat
dihindarkan, implikasinya manajemen dapat berfungsi secara efektif dan
efisien dan personel melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan
dukungan profesional.4
B. Karakteristik Koordinasi
C. Tujuan Pengkoordinasian
a. Memecahkan konflik.
b. Integrasi dan sinkronisasi dengan stakeholder.
c. Mengembangkan dan memelihara hubungan yang harmonis.
d. Memperlancar pelaksanaan tugas.
e. Mencegah persaingan yang tidak sehat.6
D. Prinsip-Prinsip dalam Koordinasi
7
sendiri, oleh karena itu perlu dan harus diarahkan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
E. Macam-Macam Koordinasi
a. Berdasarkan ruang lingkupnya.
1) Koordinasi Intern, yaitu koordinasi antar pejabat atau antar unit di dalam
suatu lembaga.
2) Koordinasi Ekstern, yaitu koordinasi antar pejabat dari berbagai lembaga
atau antar lembaga.
8
F. Syarat-Syarat Koordinasi
G. Cara-cara Pengkoordinasian
8
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer(Bandung:Alfabeta,2009).hlm,56
9
1. Pertemuan lengkap, atau rapat pleno lengkap, atau istilah lain mengenai
pertemuan tersebut yang mewakili unit kerja.
2. Pertemuan berkala untuk pejabat-pejabat tertentu.
3. Pembentukan panitia gabungan jika diperlukan.
4. Pembentukan badan koordinasi staf untuk mengkoordinir kegiatan.
5. Mewawancarai bawahan untyk mengetahi hal yang penting berkaitan
dengan tugas tanggung jawabnya.
6. Instruksi berantai.
7. Ada dan tersedianya buku pedoman organisasi dan tatakerja. Cara-cara ini
dilakukan disesuaikan dengan bidangnya kegiatan kultral organisasi
dimana kegiatan itu dilaksanakan.
H. Unsur-unsur Koordinasi
9
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer(Bandung:Alfabeta,2009).hlm,57.
10
I. Manfaat Koordinasi
1. Dapat menghindari perasaan saling lepas antara bagian dan petugas dan
suatu organisasi.
2. Dapat menghindari saling mengandalkan posisi dan pertengkaran antara
sesama pejabat dari antara bagian dalam organisasi.
3. Dapat menghindari terjadi kekembaran tugas dan kekosongan pelaksana
bagian tertentu dalam organisasi.
4. Mendorong pejabat untuk saling bantu dan memberitahukan masalah yang
dihadapi kepada bagian-bagian lain dalam suatu organisasi, dan banyak
lagi keuntungan yang lainnya.10
5. Menghilangkan dan menghindarkan perasaan terpisahkan satu sama lain
antara pengawas, kepala sekolah, guru dan para personalia.
6. Menghindarkan perasaan atau pendapat bahwa dirinya atau jabatannya
merupakan yang paling penting.
7. Mengurangi dan menghindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan
antar-sekolah atau antara pejabat dan pelaksana.Menghindarkan timbulnya
berebut fasilitas.
8. Menghindarkan terjadinya peristiwa menunggu yang memakan waktu
lama.
9. Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekembaran pekerjaan suatu
kegiatan oleh sekolah.
10. Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan pekerjaan satu
program oleh sekolah.
10
H Engkoswara, Administrasi Pendidikan (Bandung:Alfa Beta,2010), hlm. 148
11
11. Menumbuhkan kesadaran para kepala sekolah untuk saling memberikan
bantuan satu sama lain.
12. Menumbuhkan kesadaran untuk bekerjasama dalam menyelesaikan
masalah.11
11
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset,2002), hlm. 134.
12
Nur Hamidi, Handout, Administrasi Pendidikan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkoordinasian merupakan serangkaian aktivitas yang disatupadukan
serta menyelaraskan anggotanya dalam bekerja agar berlangsung secara
tertib dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Koordinasi memiliki karakter sebagai berikut: Tanggung jawab
koordinasi terletak pada pimpinan, koordinasi merupakan proses yang
terus-menerus, pengaturan usaha kelompok secara teratur, koordinasi
adalah kerjasama, kesatuan tindakan merupakan inti koordinasi, dan tujuan
koordinasi adalah tujuan bersama.
Prinsip dan tujuan dari koordinasi yaitu memecahkan konflik,
integrasi dan sinkronisasi dengan stakeholder, mengembangkan
dan memelihara hubungan yang harmonis, memperlancar
pelaksanaan tugas, dan mencegah persaingan yang tidak sehat. Sedangkan
prinsipnya bisa disingkat dengan “KOORDINASI”.
Macam-macam koordinsi, bisa dilihat dari segi arah lingkupnya dan arah
kegiatannya.
Syarat-syarat koordinasi, antara lain: Pembagian kerja yang jelas dalam
organisasi, membangun semangat kerjasama yang besar, tersedianya
fasilitas kerja dan kontak hubungan yang cukup lancar bagi semua pihak
dalam organisasi, memulai tahapan suatu kegiatan dengan benar dan
mempertahankan kualitas pekerjaan sebagi pekerjaan yang kontinu, sense
of coorperation perasaan untuk bekerja sama, dilihat dari bagian per
bagian pekerjaan, dan lainnya.
Cara mengkoordinasi, yaitu: pertemuan lengkap, pertemuan berkala,
pembentukan panitia gabungan jika diperlukan, pembentukan badan
koordinasi staf untuk mengkoordinir kegiatan, mewawancarai bawahan
untuk mengetahi hal yang penting berkaitan dengan tugas tanggung
jawabnya, instruksi berantai, ada dan tersedianya buku pedoman
organisasi dan tata kerja.
13
Manfaat dari koordinasi, antara lain:
a. Dapat menghindari perasaan saling lepas antara bagian dan petugas dan
suatu organisasi.
b. Dapat menghindari terjadi kekembaran tugas dan kekosongan pelaksana
bagian tertentu dalam organisasi.
c. Mendorong pejabat untuk saling bantu dan memberitahukan masalah yang
dihadapi kepada bagian-bagian lain dalam suatu organisasi, dan banyak
lagi keuntungan yang lainnya.
d. Menghilangkan dan menghindarkan perasaan terpisahkan satu sama lain
antara pengawas, kepala sekolah, guru dan para personalia.
Sebagai alat dan teknik pengkoordinasian yang dapat digunakan (misalnya
oleh kepala sekolah) antara lain :
a. Mengadakan rapat guru secara berkala untuk membicarakan program dan
pelaksanaan pembelajaran.
b. Mengadakan rapat koordinasi dengan tenaga administrasi.
c. Mengadakan rapat gabungan seluruh satuan organisasi/unit kerja yang
tergabung dalam organisasi sekolah.
d. Membuat buku pedoman kerja atau buku petunjuk pelaksanaan tugas yang
lengkap dengan job diskripsinya.
B. Saran
Demikian makalah ini kami sampaikan, semoga dapat menambah ilmu
pengetahuan dan sebagai pegangan kita sebagai calon guru. Untuk kritik dan
saran dipersilahkan guna penyempurnaan makalah. Serta untuk mengetahui
lebih dalam silahkan membaca buku terkait.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
GAMBAR BUKU REFERENSI
16