Anda di halaman 1dari 12

METODE DISCOVERY LEARNING

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MAKALAH


PADA MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN QUR’AN HADITS
DOSEN PENGAMPU: ZULKIPLI NASUTION, M.A

DISUSUN OLEH:
Muhammad Fikri M. Bagasan Nim 0301182127

SEMESTER/JURUSAN : V/PAI-5

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat
waktu yang berjudul “METODE DISCOVERY”. Dan tak lupa sholawat dan salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang diharapkan syafaat nya di hari akhir kelak.
Makalah ini diajukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
yaitu ibu Dr ZULKIPLI NASUTION, M.A pada mata kuliah Strategi Pembelajaran Qur’an
Hadits. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari dari
kata sempurna baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 9 November 2020

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. RumusanMasalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
METODE DISCOVERY.........................................................................................................3
A. Pengertian Metode Pembelajaran Discovery.............................................................3
B. Tujuan Discovery..........................................................................................................3
C. Manfaat Discovery........................................................................................................4
D. Kelebihan dan Kekurangan Discovery.......................................................................4
E. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Discovery................................................5
F. Jenis-Jenis Metode Discovery......................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................8
KESIMPULAN.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Globalisasi yang sedang terjadi saat ini telah membawa pengaruh dan perubahan
dalam berbagai bidang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan banyak
dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak positif maupun negatif. Dunia
pendidikan juga tidak luput dari pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut. Proses pembelajaran yang ada saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara guru
meyampaikan materi secara lisan saja, melainkan juga memanfaatkan adanya multimedia
sebagai sarana dalam kegiatan belajar-mengajar.

Multimedia telah banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan karena membantu


siswa agar lebih mudah dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Hal ini
disebabkan karena melalui multimedia penyampaian materi bisa ditampilkan secara lebih
menarik.

Untuk itulah peran multimedia menjadi penting dalam proses pembelajaran.


Karena melalui multimedia materi pembelajaran bisa dibuat menjadi lebih menarik.
Dengan tampilan yang lebih menarik maka akan membuat peserta didik menjadi lebih
bersemangat dalam belajar sehingga mereka akan lebih mudah untuk memahami materi
tersebut.

B. RumusanMasalah
1. Bagaimana definisi discovery?
2. Apa saja manfaat discovery dalam pembelajaran?
3. Apa saja tujuan dari discovery dalam pembelajaran?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode discovery?
5. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan metode discovery?
6. Apa saja jenis-jenis metode discovery?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi discovery.
2. Mengetahui manfaat discovery dalam pembelajaran.
3. Mengetahui tujuan discovery dalam pembelajaran.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode discovery.
5. Mengetahui langkah-langkah pelaksanaan metode discovery.
6. Mengetahui jenis-jenis metode disovery.

2
BAB II

METODE DISCOVERY

A. Pengertian Metode Pembelajaran Discovery

Penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund, discovery adalah


proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip.
Proses mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.
Sedangkan Jerome Bruner berpendapat bahwa guru harus menciptakan situasi, di mana
siswa dapat belajar sendiri dari pada memberikan suatu paket yang berisi informasi atau
pelajaran kepada siswa.

Menurut Moh. Amin, pengajaran discovery harus meliputi pengalaman-


pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses-
proses discovery. Inquiry dibentuk dan meliputi discovery dan lebih banyak lagi. Dengan
kata lain, inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam
cara lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses-proses discovery, inquiry mengandung
proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema
sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu,
terbuka, dan sebagainya.

B. Tujuan Discovery

Dengan melakukan kegiatan-kegiatan discovery dengan baik, maka akan


diperoleh sejumlah tujuan. Pertama, memperkua tinformasi pengetahuan yang sudah
diperoleh siswa, terutama jika bahan mata pelajaran dapat disampaikan dengan cara
berbeda. Kedua, mengembalikan konsep-konsep yang sulit yang perlu didiskusikan lagi
dengan siswa-siswa secara lebih terinci. Ketiga, berpikir kembali tentang masalah-
masalah yang sulit, karena siswa kadang-kadang melihat penyelesaian masalah yang
sebelumnya tidak tampak. Keempat, menyampaikan bahan dari beberapa masalah-
masalah yang belum terselesaikan untuk membantu siswa memperbaiki keterampilan
intelektual mereka sehingga secara perlahan-lahan memberi sebagai dampak
3
pembelajaran dalam model ini adalah strategi penelitian dan semangat kreatif. Sedangkan
dampak pengiringnya adalah hakikat tentang keilmuan, keterampilan proses keilmuan,
otonomi siswa, toleransi terhadap ketidak pastian dan masalah-masalah non rutin.1

C. Manfaat Discovery

Belajar menemukan sesuatu banyak manfaatnya dalam hubungannya dengan ilmu


pengetahuan dan mata pelajaran. Ada beberapa manfaat atau keuntungan penting dari
discovery learning. Pertama, discovery learning menimbulkan keingintahuan siswa, dapat
memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaan sampai mereka menemukan jawaban-
jawaban. Kedua, pendekatan ini dapat mengajar keterampilan menyelesaikan masalah
secara mandiri dan mungkin memaksa siswa untuk menganalisis dan memanipulasi
informasi, dan tidak hanya menyerap secara sederhana saja.

Penerapannya dalam pelajaran. Guru yang biasa menggunakan teori discovery


learning seharusnya mendorong siswa untuk selalu mandiri dan percaya diri mulai dari
permulaan siswa masuk sekolah pertama kali. Tetapi, bagaimana kita dapat membantu
siswa supaya mandiri? Mungkin jawaban yang paling tepat dari perpektif discovery
learning adalah membiarkan siswa-siswa mengikuti minat mereka sendiri untuk mencapai
kompeten dan kepuasan dari keingintahuan mereka. Guru sebaiknya mendorong siswa
untuk menyelesaikan masalah-masalah mereka sendiri untuk daripada mengajar mereka
dengan jawaban-jawaban guru. Siswa akan mendapat keuntungan-keuntungan dengan
melihat dan melakukan hal-hal dari hanya sekadar mendengar ceramah atau kata-kata
guru. Guru dapat membantu siswa mengerti konsep-konsep yang sulit dengan
menggunakan paragaan atau gambar-gambar.

Mengajar harus luwes (flexible) dan menyelidiki atau menjelajahi (exploratory).


Jika siswa tampak berjuang dengan satu konsep, berilah waktu kepada siswa untuk
mencoba menyelesaikan masalah mereka sendiri sebelum guru memberikan
penyelesaiannya. Hal-hal lain yang penting untuk guru adalah mempertimbangkan sikap
siswa dalambelajar. Menurut Bruner, sekolah harus menimbulkan keingintahuan,
mengurangi risiko kegagalan, dan serelevan mungkin untuk siswa.2

D. Kelebihan dan Kekurangan Discovery

1
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2002), Hal. 173.
2
Ibid. Hal. 172.

4
Mengenai kelebihan dan kekurangan metode penemuan/discovery diuraikan oleh
Sudirman N, dkk sebagai berikut :

Kelebihan metode discovery adalah sebagai berikut :

1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar


2. Siswa memahami pelajaran
3. Menimbulkan rasa puas bagi siswa
4. Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks
5. Melatih siswa belajar mandiri

Kekurangan metode penemuan discovery:

1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari
guru apa adanya.
2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi
informasi, sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar. Ini pun
bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya guru merasa belum puas kalau tidak
banyak menyajikan informasi (ceramah).
3. Metode ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi tidak berarti
menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan terarah.
4. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas, agaknya metode ini sulit
terlakasanakan dengan baik.
5. Menyita banyak waktu bagi pendidik dan peserta didik.
6. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan.

E. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Discovery

Disovery learning menurut Jerome Bruner yaitu dengan cara menyarankan siswa


agar belajar melalui kegiatan mereka sendiri dengan memasukkan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, di mana mereka harus didorong untuk mempunyai pengalaman dan
melakukan eksperimen dan membiarkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip bagi
mereka sendiri. 3Menurut Gilstrap dalam buku Suryosubroto menyatakan bahwa langkah-

3
Ibid, Hal. 170.

5
langkah yang harus ditempuh kalau seorang guru melaksanakan metode discovery adalah
sebagai berikut:

1. Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk
menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk mengajar dengan penemuan.
2. Seleksi pendahuluan, atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip,
generalisasi, pengertian dalam hubunganya dengan apa yang akan dipelajari.
3. Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus
bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan.
4. Bercakap-cakap dengan siswa untuk membantu menjelaskan peranan.
5. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan.
6. Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan untuk merangsang
belajar dengan penemuan.
7. Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan penemuan.
8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan dan bekerja dengan
data, misalnya tiap siswa mempunyai sebuah tabung yang diamatinya dan dicatatnya.
9. Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatanya
sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum.
10. Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajar, walaupun
sebagai atas tanggung jawabnya sendiri.
11. Memberi jawaban dengan tepat dan cepat dengan data dan informasi kalau ditanya
dan kalau ternyata diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya.
12. Memimpin anlisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan
pertanyaan yang mengarahkan dan mengindentifikasi proses.
13. Mengajarkan keterampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh
kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan.
14. Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi
penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul.
15. Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana.
16. Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan tafsiran yang berbeda.
Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar.
17. Membesarkan siswa untuk memperkuat pertanyaannya dengan alasan dan fakta.

6
18. Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan, misalnya seorang siswa
yang bertanya kepada temannya atau kepada guru tentang berbagai tingkat kesukaran
dan siswa yang mengindentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri.
19. Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan, ide, generalisasi  atau
pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui
strategi penemuan.
20. Mengecek  apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya
pengertian atau teori atau teknik, dalam situasi berikutnya; situasi dimana siswa bekas
menentukan pendekatannya.4

F. Jenis-Jenis Metode Discovery


1. Guided Discovery

Sebagian perencanaan dibuat oleh guru, selain itu guru menyediakan kesempatan
bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak
merumuskan problema, sementara petunujuk yang cukup luas tentang bagaimana
menyusun dan mencatat apa yang diberikan oleh guru.

2. Modified Discovery

Guru hanya memberikan problema saja. Biasanya disediakan bahan atau alat-alat
yang diperlukan, kemuadian siswa diundang untuk memecahkannya melalui pengamatan,
eksplorasi dan atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya.
Pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif dan caranya sendiri secara berkelompok atau
perseorangan. Guru berperan sebagai pendorong, nara sumber, dan memberikan bantuan
yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses belajar siswa.

4
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Hal. 200.

7
BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Dari materi yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa metode discovery
adalah sebuah metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk
penemuan. Seorang pendidik menyajikan sebuah bentuk permasalahan, dan peserta didik
harus memecahkan permasalahan tersebut. Sehingga terciptalah sebuah penemuan yang
dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa, melatih kemandirian siswa, menambah daya
ingat dalam materi tersebut dan menimbulkan rasa puas tersendiri bagi peserta didik.

Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang diperoleh ketika seorang pendidik
menerapkan metode discovery. Yaitu perlunya kebiasaan yang cara belajar yang harus
diubah, siswa tidak dijamin dapat belajar dengan tekun, penuh aktivitas dan terarah, perlu
adanya bimbingan dari pendidik, tidak semua siswa dapat menemukan sebuah
pemecahan/penemuan masalah yang dihadapi dan tentunya metode ini dapat memakan
waktu yang lama. Penerapan metode discovery dalam pembelajaran fisika khususnya
menggunakan multimedia adalah dengan cara pendidik menampilkan fenomena fisika
dan peserta didik menganalisis terhadap apa yang mereka tangkap dari fenomena yang
diberikan. Kemudian peserta didik menjelaskan apa yang mereka pahami dari
pengamatan mereka. Kasus dari penerapan tersebut dapat ditampilkan dalam
berbagai software yang ada dalam multimedia, sebagai contoh dapat disajikan
menggunakan corel atau adobeflash.

B. Saran
 Sebagai calon pendidik perlu untuk mengetahui dan memperdalam pemahaman
mengenai berbagai metode belajar termasuk metode belajar Discovery sehingga
dapat memperbanyak pengalaman sebagai modal menjadi guru yang professional.
 Untuk mengetahu dan memahami lanjut mengenai metode Discovery, diharapkan
untuk membaca literatur lain.
 Guru/tenaga kependidikan sebaiknya bukan lagi sebagai pusat proses
pembelajaran, tetapi yang terpenting adalah memfasilitasi tumbuhnya motivasi
belajar secara intrinsik pada diri peserta didik. Kebutuhan peserta didik harus
menjadi bahan pertimbangan yang akan disampaikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002 Psikologi Pendidikan.Jakarta: Grasindo.

Suryosubroto, B. 2008.Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai