DISUSUN OLEH:
Muhammad Fikri M. Bagasan Nim 0301182127
SEMESTER/JURUSAN : V/PAI-5
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. RumusanMasalah..........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
METODE DISCOVERY.........................................................................................................3
A. Pengertian Metode Pembelajaran Discovery.............................................................3
B. Tujuan Discovery..........................................................................................................3
C. Manfaat Discovery........................................................................................................4
D. Kelebihan dan Kekurangan Discovery.......................................................................4
E. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Discovery................................................5
F. Jenis-Jenis Metode Discovery......................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................8
KESIMPULAN.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi yang sedang terjadi saat ini telah membawa pengaruh dan perubahan
dalam berbagai bidang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan banyak
dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak positif maupun negatif. Dunia
pendidikan juga tidak luput dari pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut. Proses pembelajaran yang ada saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara guru
meyampaikan materi secara lisan saja, melainkan juga memanfaatkan adanya multimedia
sebagai sarana dalam kegiatan belajar-mengajar.
B. RumusanMasalah
1. Bagaimana definisi discovery?
2. Apa saja manfaat discovery dalam pembelajaran?
3. Apa saja tujuan dari discovery dalam pembelajaran?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode discovery?
5. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan metode discovery?
6. Apa saja jenis-jenis metode discovery?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi discovery.
2. Mengetahui manfaat discovery dalam pembelajaran.
3. Mengetahui tujuan discovery dalam pembelajaran.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode discovery.
5. Mengetahui langkah-langkah pelaksanaan metode discovery.
6. Mengetahui jenis-jenis metode disovery.
2
BAB II
METODE DISCOVERY
B. Tujuan Discovery
C. Manfaat Discovery
1
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2002), Hal. 173.
2
Ibid. Hal. 172.
4
Mengenai kelebihan dan kekurangan metode penemuan/discovery diuraikan oleh
Sudirman N, dkk sebagai berikut :
1. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari
guru apa adanya.
2. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi
informasi, sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar. Ini pun
bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya guru merasa belum puas kalau tidak
banyak menyajikan informasi (ceramah).
3. Metode ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi tidak berarti
menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan terarah.
4. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas, agaknya metode ini sulit
terlakasanakan dengan baik.
5. Menyita banyak waktu bagi pendidik dan peserta didik.
6. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan.
3
Ibid, Hal. 170.
5
langkah yang harus ditempuh kalau seorang guru melaksanakan metode discovery adalah
sebagai berikut:
1. Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk
menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk mengajar dengan penemuan.
2. Seleksi pendahuluan, atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip,
generalisasi, pengertian dalam hubunganya dengan apa yang akan dipelajari.
3. Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus
bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan.
4. Bercakap-cakap dengan siswa untuk membantu menjelaskan peranan.
5. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan.
6. Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan untuk merangsang
belajar dengan penemuan.
7. Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan penemuan.
8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan dan bekerja dengan
data, misalnya tiap siswa mempunyai sebuah tabung yang diamatinya dan dicatatnya.
9. Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatanya
sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum.
10. Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajar, walaupun
sebagai atas tanggung jawabnya sendiri.
11. Memberi jawaban dengan tepat dan cepat dengan data dan informasi kalau ditanya
dan kalau ternyata diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya.
12. Memimpin anlisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan
pertanyaan yang mengarahkan dan mengindentifikasi proses.
13. Mengajarkan keterampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh
kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan.
14. Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi
penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul.
15. Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana.
16. Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan tafsiran yang berbeda.
Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar.
17. Membesarkan siswa untuk memperkuat pertanyaannya dengan alasan dan fakta.
6
18. Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan, misalnya seorang siswa
yang bertanya kepada temannya atau kepada guru tentang berbagai tingkat kesukaran
dan siswa yang mengindentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri.
19. Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan, ide, generalisasi atau
pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui
strategi penemuan.
20. Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya
pengertian atau teori atau teknik, dalam situasi berikutnya; situasi dimana siswa bekas
menentukan pendekatannya.4
Sebagian perencanaan dibuat oleh guru, selain itu guru menyediakan kesempatan
bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak
merumuskan problema, sementara petunujuk yang cukup luas tentang bagaimana
menyusun dan mencatat apa yang diberikan oleh guru.
2. Modified Discovery
Guru hanya memberikan problema saja. Biasanya disediakan bahan atau alat-alat
yang diperlukan, kemuadian siswa diundang untuk memecahkannya melalui pengamatan,
eksplorasi dan atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya.
Pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif dan caranya sendiri secara berkelompok atau
perseorangan. Guru berperan sebagai pendorong, nara sumber, dan memberikan bantuan
yang diperlukan untuk menjamin kelancaran proses belajar siswa.
4
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Hal. 200.
7
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari materi yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa metode discovery
adalah sebuah metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk
penemuan. Seorang pendidik menyajikan sebuah bentuk permasalahan, dan peserta didik
harus memecahkan permasalahan tersebut. Sehingga terciptalah sebuah penemuan yang
dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa, melatih kemandirian siswa, menambah daya
ingat dalam materi tersebut dan menimbulkan rasa puas tersendiri bagi peserta didik.
Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang diperoleh ketika seorang pendidik
menerapkan metode discovery. Yaitu perlunya kebiasaan yang cara belajar yang harus
diubah, siswa tidak dijamin dapat belajar dengan tekun, penuh aktivitas dan terarah, perlu
adanya bimbingan dari pendidik, tidak semua siswa dapat menemukan sebuah
pemecahan/penemuan masalah yang dihadapi dan tentunya metode ini dapat memakan
waktu yang lama. Penerapan metode discovery dalam pembelajaran fisika khususnya
menggunakan multimedia adalah dengan cara pendidik menampilkan fenomena fisika
dan peserta didik menganalisis terhadap apa yang mereka tangkap dari fenomena yang
diberikan. Kemudian peserta didik menjelaskan apa yang mereka pahami dari
pengamatan mereka. Kasus dari penerapan tersebut dapat ditampilkan dalam
berbagai software yang ada dalam multimedia, sebagai contoh dapat disajikan
menggunakan corel atau adobeflash.
B. Saran
Sebagai calon pendidik perlu untuk mengetahui dan memperdalam pemahaman
mengenai berbagai metode belajar termasuk metode belajar Discovery sehingga
dapat memperbanyak pengalaman sebagai modal menjadi guru yang professional.
Untuk mengetahu dan memahami lanjut mengenai metode Discovery, diharapkan
untuk membaca literatur lain.
Guru/tenaga kependidikan sebaiknya bukan lagi sebagai pusat proses
pembelajaran, tetapi yang terpenting adalah memfasilitasi tumbuhnya motivasi
belajar secara intrinsik pada diri peserta didik. Kebutuhan peserta didik harus
menjadi bahan pertimbangan yang akan disampaikan.
8
DAFTAR PUSTAKA