NIM : 18106040038
Prodi : Biologi
Pertemuan ke-11 : Hukum Islam di Indonesia :Sejarah perkembangan Hukum Islam di Indonesia
dan Teori Berlakunya Hukum di Indonesia
1. Kapan Hukum Islam ada di tengah bangsa Indonesia (Nusantara)? Bagaimana Proses
Masuknya?
Sejak abad ke-13M dengan hadirnya Kesultanan Samudera Pasai di Aceh. Menariknya,
penerapan hukum Islam oleh kesultanan itu tidak sebagaimana hukum yang diketahui
dari Alquran maupun hadis.
2. Apa corak hukum Islam yang berlaku di Indonesia.
Hukum Islam di Nusantara itu berkelindan dengan adat setempat sehingga menghasilkan
hukum Islam yang lentur. Hukum islan dibawa oleh pedagang yang berkunjung
diindonesia, kemudia banyak pedagang menyebarkan islam.
3. Bagaimana hubungan Hukum Islam dengan Hukum Adat di Indonesia?
Hubungan hukum adat dengan hukum Islam dalam makna kontak antara kedua sistem
hukum itu telah lama berlangsung di tanah air kita. Hubungannya akrab dalam
masyarakat. Keakraban itu tercermin dalam berbagai pepatah dan ungkapan dibeberapa
daerah, hukum Islam dengan hukum adat tidak dapat dicerai pisahkan karena erat sekali
hubungannya seperti hubungan zat dengan sifat sesuatu barang atau benda. Makna
hubungan (hukum) adat dengan hukum Islam (syara’) erat sekali, saling topang-
menopang, karena sesungguhnya yang dinamakan adat yang benar-benar adat adalah
syara (hukum Islam) itu sendiri. Dalam hubungan ini perlu dijelaskan bahwa adat dalam
ungkapan ini adalah cara melaksanakan atau memakai syara’ itu dalam masyarakat.
Terlihat pada pulau jawa hubungan adat dan Islam sangat erat. Ini mungkin disebabkan
karena prinsip rukun dan sinkritisme yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
Jawa, terutama didaerah pedesaan.
4. Jelaskan pengaruh kekuasaan (politik) nusantara bagi keberadaan hukum Islam;
a. Masa Kerjaan-kerajaan Islam,
b. Masa Penjajahan Belanda
c. Kemerdeakaan (Orde Lama dan Orde baru)
d. Masa Reformasi hingga sekarang
Jawab :
a. Masa Kerjaan-kerajaan Islam,
tidak hanya sebagai agama yang kemudian dianut oleh penduduk asli, tetapi juga
mengubah lembaga politik yang semula berbentuk kerajaan bercorak Hindu menjadi
bentuk kerajaan yang bercorak Islam
b. Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan terhadap kolonialisme dilakukan oleh kelompok Islam selama 3,5 abad.
Gerakan perlawanan yang semula bersifat sporadis kemudian berkembang menjadi
gerakan politik yang lebih modern karena bangkitnya kesadaran dari kelompok
terpelajar Islam yang disebut dengan urban Islam (Islam perkotaan). Di tengah
kebijakan-kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang menghambat perkembangan
dan pelaksanaan syari'at Islam, kelompok Islam bersikap defensif (bertahan) dan
bahkan terus berkembang higga Islam tetap sebagai agama mayoritas penduduk
Indonesia
c. Kemerdeakaan (Orde Lama dan Orde baru)
Pada masa Orde Lama hukum Islam tidak mengalami perkembangan berarti
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Bahkan dapat dikatakan masa itu
hukum Islam berada pada masa yang amat suram. Bukti pendegradasian nilai-nilai
hukum Islam itu tampak pada Garis-Garis Besar Pola Pembangunan. Upaya
mendegradasikan nilai-nilai hukum Islam juga dilakukan oleh Soekarno dkk. Melalui
kebijakannya terhadap organisasi-organisasi Islam yang dinilainya memiliki peran
besar dalam penegakan hukum Islam di Indonesia. Pemerintah melakukan
pemangkasan partai politik dari 24 menjadi 10 partai saja.
Lahirnya Orde Baru ditandai dengan Surat Perintah 11 Maret 1966. Lahirnya
Orde Baru merupakan angin segar yang merupakan harapan baru bagi perkembangan
Hukum Islam di Indonesia, Bersatunya ormas Islam dalam perjuangan untuk
mengutuk G. 30 S PKI dan mengusulkan pembubaran PKI dan antek-anteknya. Pada
masa Orde Baru hukum Islam mengalami perkembangan yang cukup berarti
diantaranya dengan dibentuknya hukum perkawinan (UU No. 1 tahun 1974), wakaf
(UU No. 5 tahun 1960 dan PP No. 28 tahun 1997), dan pembentukan undang-undang
peradilan agama (UU No. 7 tahun 1989).
d. Masa Reformasi hingga sekarang
Hukum Islam pada era reformasi sebagai kelanjutan dari era sebelumnya
dapat berkembang dengan pesat melalui jalur cultural. Hal itu sebagai konsekuensi
logis dari kemajuan kaum muslimin (cultural) dibidang ekonomi dan pendidikan.
[21]Keadaan tersebut ditunjang oleh lahirnya beberapa undang-undang sebagai
hukum positif Islam, yaitu UU No. 17 tahun 1999 tentang penyelenggaraan haji dan
UU No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat.
Selain itu pada masa reformasi juga lahir UU No. 18 Tahun 2001 tentang
Nangroe Aceh Darussalam yang member otonomi khusus kepada Daerah Istimewa
Aceh sebagai Provinsi Nangroe Aceh Darussalam untuk menerapkan Syariat Islam.
Serta munculnya UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang member legalisasi
terhadap beroperasinya perbankan berdasarkan prinsip syariat.