NIM : 1197060055
Kelas : 3B Agroteknologi
Tiket Ekologi ke 11
Multiple cropping atau sistem tanam ganda merupakan usaha petanian untuk
mendapatkan hasil panen lebih dari satu kali dari jenis atau beberapa jenis pada sebidang
tanah yang sama dalam satu tahun. Ada beberapa jenis multiple cropping, seperti mixed
cropping, relay planting, intercropping dan lain-lain. Multiple cropping merupakan system
budidaya tanaman yang dapat meningkatkan produksi lahan. Bentuk sistem Multiple Croping
yang telah lama dikenal adalah tanaman campuran, tumpang sari dan pergiliran tanaman
kemudian tanaman sisipan. Tumpang sari sering dijumpai di daerah sawah tadah hujan,
tegalan dataran rendah maupun dataran tinggi. Tumpang sari di dataran rendah biasanya
terdiri dari berbagai macam palawija atau padi dan palawija, sedangkan di dataran tinggi
biasanya terdiri dari berbagai macam tanaman hortikultura (sayuran) (Thahir, M. et al. 1985).
Peran dari multiple cropping adalah dapat mengurangi resiko kegagalan panen satu
jenis tanaman serta stabilitas biologis, dapat menyerap tenaga kerja, penggunaan cahaya
matahari lebih efisien, dapat menekan pertumbuhan gulma dan mencegah erosi. Pola tanam
berganda merupakan sistem pengelolaan lahan pertanian dengan mengkombinasikan
intensifikasi dan diversifikasi tanaman (Francis,1989).
Intercropping
Pola tanam tumpang sari (Inter cropping) adalah menanam dua atau lebih jenis
tanaman pokok dan tanaman yang lain sebagai tanaman tambahan atau tanaman sela.
Penerapan pola penanaman sistem tumpangsari sangat dipengaruhi oleh pengaturan jarak
tanam (densitas) dan pemilihan varietas. Pengaturan jarak tanam merupakan faktor-faktor
yang dibutuhkan tanaman dapat tersedia bagi setiap tanaman dan mengoptimalisasi
penggunaan faktor ligkungan yang tersedia (Sitompul, 1995).
Sequential cropping
Pola tanam bergilir (Sequential cropping) adalah menanam dua atau lebih jenis
tanaman secara bergilir pada waktu tertentu, jenis tanaman kedua ditanam sesudah tanaman
yang pertama dipanen. Jenis pola tanam polikultur yang satu ini dilakukan secara beruntun
sepanjang tahun dengan melihat faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
Faktor-faktor tersebut yaitu:
Contoh tanaman yang menggunakan tumpang gilir seperti jagung muda, padi gogo, kedelai,
kacang tanah, dan lain-lain.
Nomena
Artinya : “ Dia (Musa) menjawab, “Allah berfirman, (sapi) itu adalah sapi betina yang belum
pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat, dan
tanpa belang”. Meraka berkata, “sekarang barulah engkau menerangkan (hal) yang
sebenarnya”. Lalu mereka menyembelihnya dan nyaris mereka tidak melaksanakan perintah
itu.” (QS Al-baqarah ayat 71).
DAFTAR PUSTAKA
Suwarto, Agustinus Tri Aryanto, dan Irzal Effendi. 2015. Perancangan Model Pertanian
Terpadu Tanaman-Ternak dan Tanaman-Ikan di Perkampungan Teknologi Telo, Riau. J.
Agron. Indonesia 43 (2) : 168 – 177.