NIM : 1197060055
Kelas : 3B Agroteknologi
Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di udara tanpa penggunaan
tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam
bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan
menyerap larutan hara tersebut. Sistem aeroponik dapat memberikan manfaat bagi petani yang
tidak mempunyai lahan, karena aeroponik tidak membutuhkan tanah, tetapi media tanam yang
berupa Styrofoam yang akarnya menggantung di udara. Sehingga bisa dijadikan sebagai lahan di
pekarangan rumah. Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut: Lembaran Styrofoam diberi
lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak
semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam tersebut. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke
bawah. Di bawah helaian Styrofoam, terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut
larutan hara ke atas hingga mengenai akar. Salah satu kunci keunggulan budidaya aeroponik
ialah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar. Selama
perjalanan dari lubang sprinkler hingga sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari
udara hingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat. Dengan demikian proses respirasi
pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu dengan
pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi kualitas,
kuantitas dan kontinuitas.
Pemanfaatan tanaman refugia melalui rekayasa ekologi merupakan bagian dari teknologi
pengendalian hama terpadu (PHT) yang bertujuan pencapaian keseimbangan biologi hama dan
musuh alami agar berada di bawah ambang ekonomi. Pada pertanaman polikultur padi-
palawija/bunga terjadi dinamika dialektika (dua arah) berupa hubungan antara dua komoditas
dengan musuh alami dan hama, sedangkan hubungan komoditas dengan hama dan musuh alami
pada pertanaman monokultur mempunyai dinamika yang monoton. Sistem polikultur dapat
menurunkan potensi serangan hama pada tanaman melalui pembatasan fisis atau khemis bagi
hama untuk menemukan inangnya serta meningkatkan kelulushidupan dan aktivitas musuh alami
pada agroekosistem (Kurniawati dan Martono, 2015). Tanaman refugia berpotensi digunakan
sebagai agen hayati pada tanaman pangan, hortikultura, tanaman hias, maupun tanaman industri
dan perkebunan. enis-jenis tanaman yang berpotensi sebagai refugia antara lain: tanaman
berbunga, gulma berdaun lebar, tumbuhan liar yang ditanam atau yang tumbuh sendiri di areal
pertanaman, dan sayuran (Horgan et al., 2016).
Nomena
Artinya : Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma,
anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Artinya : Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-
bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).