PENDAHULUAN
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat
pengakuan dari negara lain.
Sedangkan istilah susunan negara ditujukan untuk menentukan apakah negara itu
merupakan negara kesatuan, federasi atau konfederasi. Contoh negara kesatuan
adalah Republik Indonesia, dan ini jelas terdapat dalam UUD 1945 pasal 1, “Negara
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”.
Adapun Negara Federal adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian
(deelstaten) yang masing-masing tidak berdaulat biasa juga disebut sebagai negara
serikat (boomstaat). Dan negara konfederasi (statebond) pada hakikatnya bukanlah
negara, tetapi merupakan serikat atau perkumpulan masing-masing negara merdeka.
Ikatan perkumpulan tersebut, bisa karena kepentingan bersama atau karena
perkembangan sejarah, contohnya adalah Commonwealth.
1
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas kuliah pada
mata kuliah Ilmu Negara semester ganjil. Dalam penulisan dan penyusunan makalah
ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan telaah
materi pada mata kuliah Ilmu Negara.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas topik tentang ‘Apakah itu negara ?’, dibawah ini disajikan
beberapa rumusan mengenai negara itu sendiri.
Negara adalah agen (agency) atau kewewenangan (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat (The state is an
agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in
the name of the community)
3
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Jikalau diperhatikan pendapat Georg Jellinek dalam bukunya yang
berjudulAllgemeine Staatslehre, ilmu negara sebagai Theoristische Staatswissenschaft
ataustaatslehre merupakan hasil penyelidikan dan diperbandingkan satu sama
lain,sehingga terdapat persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan
diantara pelbagai sifat dan organisasi-organisasi negara itu.Karena itu dari fakta yang
bermacam-macam itu dicari sifat-sifat dan unsur-unsur pokoknya yang bersifat
umum seakan-akan intisari unsur-unsur itu merupakan“pembagi persekutuan
terbesar (ppt) dalam ilmu hitung atau grootste gemenedeler-nya dari keadaan yang
berbeda-beda itu.
Dan jika pekerjaan yang dikerjakan untuk diharapkan, dijalankan atau
diterapkan di dalam praktek untuk mencapai tujuan tertentu, tugas itu diserahkan
kepada Angewandte staatswissechaft atauilmu politik. Jadi ilmu negara selaku ilmu
pengetahuan sosial yang bersifatteoritis, segala hasil penyelidikannya dipraktekkan
oleh ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan dan bersifat praktis (angewandt, toegepast
atau applied).
Dengan demikian jelaslah menurut pahamnya, bahwa ilmu politik itu tidaklah
merupakan ilmu pengetahuan sosial yang berdiri sendiri.Herman Heller menganggap
ilmu politik atau politikologie sebagai ilmu yang berdiri sendiri, dan bertalian pula
dengan pengaruh konsepsi Ango-Saxon terutama Amerika terhadap ilmu politik yang
lebih menitikberatkan pembahasannya kepada hal-hal yang bersifat praktis dalam
masyarakat sebagai gejala sosio-politik.Maka dalam hubungan ini jelaslah ada sifat-
sifat komplementer, karena itu ilmunegara merupakan salah satu hardcore (teras inti)
dari pada ilmu politik.
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Hukum Tata Negara dalam Arti Luas
Untuk istilah ilmu hukum tata negara ini disingkat HTN sering dipakai istilah
yang berlainan. Umpamanya di negara Belanda disebutkan Staatsrecht, di
negaraJerman Verfassungsrecht, di tanah Inggris Cosntitusional-law. Sedangkan
dinegara Prancis menurut sarjana yang bernama Maurice Duverger di dalam bukunya
yang berjudul Droit Constitutionnel et institutions Politiques, disebutdroit
constitutionnel.Selanjutnya menurut Prof. Usep Ranawidjaja, S.H. dalam tulisannya
“Himpunankuliah hukum tata negara Indonesia”. Istilah hukum tata negara
merupakan hasilterjemahan dari bahasa Belanda Staatsrecht. Sudah menjadi
kesatuan pendapat diantara para sarjana hukum Belanda untuk membedakan antara
“hukum tata negaradalam arti luas” (staatsrecht in ruime zin), dan “hukum tata
negara dalam artisempit” (staatsrecth in engezin), dan untuk membagi hukum tata
negara dalam artiluas itu atas dua golongan hukum, yaitu:1.Hukum tata negara
dalam arti sempit atau untuk singkatnya dinamakanhukum tata negara2.Hukum tata
usaha negaraHukum tata usaha negara atau disingkat HTUN sebagai hasil alih
bahasa dari bahasa Belanda seringkali mempunyai istilah yang berlainan.
Umpamanya dinegara Belanda ada yang menyebutnya administratief recht ada pula
yangmenyebutnya Bestuurs recht seperti G.A. Van Poelje dan G. J. Wiarda.Di negara
4
Jerman disebut Verwaltungsrecht, di tanah Perancis droit administratief,sedangkan di
Indonesia ada yang menyebutnya “hukum tata usaha negara’ sepertidi kalangan
Universitas Negeri Padjajaran, akan tetapi dikalangan Universitas
Negeri Gajah Mada disebutnya “hukum tata pemerintahan,”, sedangkan Prof.
Dr.E. Utrech, S.H. menyebutnya ‘Hukum Administrasi Negara”, dalam undang-
undang dasar sementara republik Indonesia (UUDSRI) tahun 1950 pada pasal
108dipakai istilah “hukum tata usaha”, dan disamping itu Wirjono Prodjodikoro,
S.H.dalam majalah hukum tahun 1952 nomor 1 mengintroduksi istilah “Hukum
TataUsaha Pemerintahan”.Maka dengan demikian jelaslah bahwa ilmu negara yang
merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan
sendiri-sendiri pokok negara dapat memberikan dasar-dasar teoritis yang bersifat
umum untuk hukum tata negara. Oleh karena itu agar dapat mengerti dengan
sebaik-baiknyadan sedalam-dalamnya sistem hukum ketatanegaraan sesuatu negara
tertentu,sudah sewajarnyalah kita harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan
segala hal ikhwalnya secara umum tentang negara yang didapat dalam ilmu
negara.Menjadi teranglah bahwa dalam rangka perhubungan ini ilmu negara
merupakan suatu pelajaran pengantar dan ilmu dasar pokok bagi pelajaran hukum
tata negara,karenanya hukum tata negara tidak dapat dipelajari secara ilmiah dan
teratur sebelum terlebih dahulu dipelajari pengetahuan tentang pengertian-
pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari pada negara umumnya.Maka ilmu
negara dapat memberikan dasar-dasar teoritis untuk hukum tata negarayang positif.
Hukum tata negara merupakan penerapan atau pelarapan di dalamkenyataan-
kenyataan konkret dari bahan-bahan teoritis yang dihasilkan oleh ilmunegara.
Karenanya ilmu hukum tata negara itu mempunyai sifat praktis appliedscience yang
bahan-bahannya diselidiki, dikumpulkan dan disediakan oleh purescience ilmu
negara.
5
secara sistematis, sifat-sifat apakah yang melekat padanya, sebab-sebab apa yang
menimbulkannya, mengubah dan menghilangkan atau menyebabkan yang satu
memasuki yang lain terhadap bentuk-bentuk negara itu.Maka dalam hubungan ini
Roelof Kranenburg dalam buku tersebut di atas menyatakan bahwa dalam
menunaikan tugasnya, ilmu perbandingan hukum tatanegara itu, haruslah
mempergunakan hasil yang diperoleh ilmu negara. Karena itu perkembangan ilmu
negara dan ilmu hukum merupakan syarat mutlak bagi kesuburan tumbuh nya ilmu
perbandingan hukum tata negara untuk menjadi ilmu yang memberi keterangan dan
penjelasan atau verklarend.
6
Pengendalian ini dilakukan berdasarkan sistem hukum dan dengan perantaraan
pemerintah beserta segala alat perlengkapannya. Kekuasaan negara mempunyai
organisasi yang paling kuat dan teratur, maka dari itu, semua golongan atau asosiasi
yang memperjuangkan kekuasaan harus dapat menempatkan diri dalam rangka ini.
Sifat-sifat negara
Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifesti dari kedaulatan yang
dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja dan tidak terdapat pada
asosiasi atau organisasi lainnya. Umumnya dianggap bahwa setiap negara
mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli, dan sifat mencakup semua.
Di dalam masyarakat yang bersifat homogen dan ada konsensus nasional yang
kuat mengenai tujuan-tujuan bersama, biasanya sifat paksaanini tidak begitu
menonjol ; akan tetapi di negara-negara baru yang kebanyakan belum
homogen dan konsensus nasionalnya kurang kuat, sering kali sifat paksaaan
ini akan lebih tampak. Dalam hal demikian di negara demokratis tetap disadari
bahwa paksaan hendaknya dipakai seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya
dipakai persuasi (meyakinkan). Lagi pula pemakaian pemaksaan secara ketat ,
selain memerlukan organisasi yan ketat, juga memerlukan biaya yang tinggi.
Unsur paksa dapat dilihat misalnya pada ketentuan tentang pajak. Setiap
warga negara harus membayar pajak dan orang yang menghindari kewajiban
ini dapat dikenakan denda, atau disita miliknya, atau di beberapa negara
malahan dapat dikenakan hukuman kurungan.
7
semua orang tanpa kecuali. Keadaan demikian memang perlu, sebab kalau
seseorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas negara, maka usaha
negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Lagi
pula, menjadi warga negara tidak berdasarkan kemauan sendiri (involuntary
membership) dan hal ini berbeda dengan asosiasi lain di mana keanggotaan
bersifat sukarela.
Unsur-unsur negara
Negara terdiri atas beberapa unsur yang dapat diperinci sebagai berikut :
8
tingkat pembangunan, tingkat kecerdasan, homogenitas, dan masalah
nasionalisme. Dalam hubungan antara dua negara yang kira-kira sama tingkat
industrinya, negara yang sedikit penduduknya sering lebih lemah
kedudukannya daripada negara yang banyak penduduknya. (Prancis terhadap
Jerman dalam Perang Dunia II). Sebaliknya, negara yang padat penduduknya
(India, China) menghadapi persoalan bagaimana menyediakan fasilitas yang
cukup sehingga rakyatnya dapat hidup secara layak. Di masa lampau ada
negara yang mempunyai kecerendungan untuk memperluas negaranya melalui
ekspansi. Dewasa ini cara yang dianggap lebih layak adalah meningkatkan
produksi atau menyelenggarakan program keluarga berencana untuk
membatasi pertambahan penduduk. Dalam memecahkan persoalan semacam
ini faktor-faktor seperti tinggi-rendahnya tingkat pendidikan, kebudayaan, dan
teknologi dengan sendirinya memainkan peran yang sangat penting.
Kedaulatan merupakan suatu konsep yuridis, dan konsep kedaulatan ini tidak
terlalu sama dengan komposisi dan letak dari kekuasaan politik. Kedaulatan
yang bersifat mutlak sebenarnya tidak ada, sebab pemimpin kenegaraan (raja
atau diktator) selalu terpengaruh oleh tekanan-tekanan dan faktor-faktor yang
membatasi penyelenggaraan kekuasaan secara mutlak. Apalagi kalau
menghadapi masalah dalam hubungan internasional ; perjanjian-perjanjian
internasional pada dasarnya membatasi kedaulatan suatu negara. Kedaulatan
9
umumnya tidak dapat dibagi-bagi, tetapi dalam negara federal sebenarnya
kekuasaan dibagi antara negara dan negara-negara bagian.
10
Negara adalah merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
memepunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu atau kelompok, yang merupakan bagian dari masyarakat itu
6. Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yan mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan secara fisik di suatu wilayah
Kalau kita ingin mengetahui tentang sifat dan hakikat suatu negara, maka
dapat pula pertayaan dirumuskan apa sebenarnya negara itu. Hal ini jelas tergantung
darimana kita meninjaunya.
Secara Historis, Pada zaman yunani Negara itu adalah “polis” yang berarti
Negara kota dengan sifat yang khusus. Di abad pertengahan kita lihat bahwa Negara
adalah suatu organisasi yang terbentuk. Di permulaan abad modern kita jumpai
pandangan bahwa Negara adalah milik dinasti/imperium.
Secara historis akhirnya kita jumpai pula pandangan bahwa Negara itu sifat
hakikatnya adalah suatu ikatan tertentu atau status tertentu, yaitu status bernegara
sebagai lawan dari status belum bernegara.
Pendapat para sarjana mengenai sifat hakikat Negara dalam peninjauan sosilogis.
Plato adalah murid dari Socrates. Ia banyak menulis buku, diantaranya yang
terpenting adalah “politeia” (Negara), “Politicos” (Ahli Negara), dan “Nomoi” (Undang-
undang). Paham Plato mengenai Negara adalah keinginan kerjasama antara manusia
untuk memenuhi kepentingan mereka. Kesatuan mereka inilah kemudian disebut
masyarakat, dan masyarakat itu adalah Negara. Terdapat persamaan antara sifat-
sifat manusia dan sifat-sifat Negara.
11
c. Pandangan Aristoteles
Jadi Negara dalam hal ini semata-mata sebagai alat yang dapat memaksakan
manusia-manusia dalam kelompok itu tunduk pada kekuasaannya, agar berlaku tata
tertib yang baik dalam masyarakat. Yang memiliki kekuasaan/kewibawaan ini
pertama-tama dilihat dalam masyarakat keluarga, maka seorang ayah muncul
sebagai yang mempunyai kekuasaan itu. Kemudian masyarakat itu menjadi makin
besar yang disebut Negara, kekuasaan demikian masih tetap terbawa oleh pemimpin
Negara itu (form the family to state). Perkembangan lebih lanjut, teryata bahwa tidak
semua kelompok masyarakat terjadi dengan sendirinya seperti masyarakat keluarga
itu, melainkan adapulakelompok masyarakat yang sengaja dibuat. Kelompok
masyarakat itu sengaja dibuat, karena orang-orang yang berkelompok itu merasa
dirinya senasib, sekeinginan, sekemauan dan setujuan. Untuk itu, Kranenburg
mencoba mengadakan system pengelompokan manusia di dalam masyarakat
berdasarkan dua ukuran, yaitu
Apakah pengelompokan itu ada disuatu tempat tertentu atau tidak;
Apakah kelompok itu teratur atau tidak.
Dari dua unsur tersebut, diperoleh empat macam kelompok masyarakat sebagai
berikut:
1) Kelompok yang ada di satu tempat tertentu dan teratur, contohnya, kelompok
orang-orang dalam ruang kuliah, atau kelompok orang-orang yang menonton
bioskop.
12
2) Kelompok yang ada disatu tempat tertentu, namun tidak teratur, misalnya,
massa dalam demonstrasi liar.
3) Kelompok yang tidak setempat dan tidak teratur; misalnya, kelompok tukang
jual kacang rebus, kelompok penjaja Koran.
4) Kelompok yang tidak setempat tetapi teratur; kelompok inilah yang disebut
Negara oleh Kranenburg karena kelompok ini terbentuk bukan karena
kesamaan tempat, melainkan membentuk kelompok yang teratur.
13
kekuasaan, dalam mana terkandung pengertian dapat memeksakan kehendaknya
kepada semua orang yang diliputi oleh organisasi ini. Maka, Logemann berpendapat
bahwa yang primer itu adalah organisasi kekuasaannya, yaitu Negara. sedangkan
kelompok manusianya adalah sekunder.
Heller juga mengatakan bahwa teori Kranenburg itu tidak benar karena jika
dalam Negara jajahan maka antara yang menguasai dengan yang dikuasai tidak
meupakan satu kesatuan bangsa. Demikian pula, seperti di Commenwealth Inggris.
14
Negara sebagai Rechts objek berarti Negara dipandang sebagai objek dari orang
untuk bertindak. Teori ini dengan sendirinya memandang Negara sebagai alat dari
manusia tertentu untuk melaksanakan kekuasaannya. Oleh karena itu, manusia
tertentu itu mempunyai status lebih tinggi dari Negara sebagai objek tadi.
Teori-teori ini ini dijumpai dalam abad pertengahan, dimana panglima, raja,
dan tuan-tuan tanah sebagai Rechts subjek, dan Negara hanyalah Rechts objek, yaitu
alat untuk menguasai orang yang ada di atas tanah. Jadi, status Negara lebih rendah
daripada orang-orang tertentu tersebut. Negara ini terjadi karena tuan tanah tidak
dapat mengawasi tanahnya yang begitu luas sehingga diangkatlah panglima, dengan
memberikan tanah sebagai hadiah.
Selain tuan tanah mempunyai hak atas tanah, dia mempunyai hak untuk
memungut pajak terhadap orang yang berada diatas tanah tersebut, mempekerjakan
orang yang tinggal disitu, dan menghukum orang-orang yang tidak patuh pada
peraturan yang dibuatnya. Agar orang tersebut dapat tunduk pada kekuasaan tuan
tanah dan panglima itu, lau dibentuklah Negara. Maka Negara sebagai alat dari tuan
tanah dan panglima tersebut.
Pandangan pertama mengenai Negara sebagai alat, sedangkan yang kedua ini
mengenai Negara sebagai hasil perjanjian. Setelah ada perjanjian masyarakat, lalu
timbul ikatan (verhaltnis) dan ikatan inilah yang dinamakan Negara itu.
Sisi lain dari teori Rousseau, dimana melihat rakyat mempunyai keinginan
yang satu, kemudian bersama-sama berjanji membentuk Negara, atau biasa disebut
gesamtakt (suatu tindak hukum bersama).
15
kontruksi tentang sifat hakikat Negara berdasarkan verhaltnis ini ada dua macam,
yaitu:
Pertemuan yang timbale balik (verdrag); dan
Pertemuan kepentingan yang sama (tidak timbal balik) atau gesamtakt.
16
4. Fase democratische natie, pada fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut
dari pada fase staat, dimana democratische natie, ini terbentuk atas dasar
kesadaran demokrasi nasional, kesadaran akan adanya kedaulatan di tangan
rakyat.
5. Fase dictator, mengenai fase ini timbul 2 pendapat:
menurut sarjana jerman: mereka berpendapat bahwa bentuk dictator ini
merupakan perkembangan lebih lanjut dari padademocratische natie
menurut sarjana lainnya: mereka berpendapat bahwa dictator ini bukanlah
merupakan perkembangan lebih lanjut daripada democratic natie, tetapi
merupakan variasi atau penyelewengan daripada democratische natie
Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama
untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir
setiap negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya (bonum publicum,
common good, common wealth).
17
Menurut Roger H. Soltau tujuan negara ialah : Memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin (The freest
possible development and creative self-expression of its members)
18
1. Keamanan ektern
2. Ketertiba intern
3. Keadilan
4. Kesejahteraan umum
5. Kebebasan
Masalah Kesejahteraan
Mengurut ke belakang, masalah perbatasan Indonesia-Malaysia di
Kalimantan menyisakan persoalan historis dan berakibat hingga kini. Perbatasan
Kalimantan merupakan kawasan konflik saat Soekarno melancarkan konfrontasi
mengganyang Malaysia. Ribuan pasukan reguler dan paramiliter dikerahkan untuk
menyokong politik konfrontasi itu.
19
kabar rekruitmen warga Indonesia menjadi paramiliter Askar Wataniah tidak harus
ditanggapi secara reaksioner dan menjadi komoditas politik, tetapi harus menjadi
pembelajaran dari kegagalan kita mengelola perbatasan. Masalah perbatasan bukan
hanya masalah menjaga, tetapi juga menyejahterakan masyarakat pemangku
perbatasan.
Melihat kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh Malaysia kali ini, tentunya kita
harus mengantisipasinya dengan tepat. Pihak TNI sendiri memberi solusi dengan
membangun sabuk perbatasan, yaitu jalan perbatasan yang dianggap penting untuk
mengatasi kondisi medan yang sulit ditempuh.
A. Masalah Perbatasan
1. Selat Malaka
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau
dan terdapat pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Namun
20
kondisi geografis tersebut kurang diperhatikan oleh pemerintah Indonesia terutama
pulau-pulau terluar dari Indonesia. Hal ini terbukti dengan “hilangnya” Pulau
Sipadan-Ligitan, kejadian ini membuat hubungan Indonesia-Malaysia makin
memanas. Sebenarnya skenario “pengambilalihan” Pulau Sipadan-Ligitan telah
dipersiapkan sejak lama oleh Malaysia tinggal menunggu waktu yang tepat dan tiba-
tiba pada tahun 2000 Malaysia membawa masalah Sipadan-Ligitan ke International
Court of Justice (ICJ) yang pada kahirnya dimenangkan oleh Malaysia. Kejadian
membuat hubungan Indonesia-Malaysia merenggang dan slogan “ganyang Malaysia!!”
kembali terdengan di Indonesia.
Hubungan RI-Malaysiapun makin tegang dan menyeret konflik yang lebih luas.
Setelah
mendapatkan Sipadan-Ligitan, Malaysia berambisi menduduki Ambalat yang diduga
mengandung minyak dan gas bumi yang nilainnya amat besar mencapai miliaran
dollar Amerika4. Krisis hubungan ini dimulai sejak PETRONAS (perusahaan minyak
milik Malaysia) memberikan konsesi pengeboran minyak lepas pantai Sulawesi yaitu
di blok Ambalat kepada SHELL (perusahaan milik Inggris danBelanda) yang
mengakibatkan hubungan Indonesia-Malaysia mengalami ketegangan yang
mencemaskan. Dengan munculnya isu Ambalat tersebut, barulah Indonesia
meresponnya dengan mengirim armada-armada angkatan lautnya untuk
mengamankan blok Ambalat dan bahkan beberapa kali kapal-kapal perang Indonesia
dan Malaysia salilng berhadapan dan nyaris baku tembak5. Namun kedua pihak
dapat menahan diri, jika salah satu pihak mulai menembak maka dapat terjadi
perang terbuka antara Indonesia-Malaysia.
Masalah tenaga kerja asal Indonesia, khususnya TKI ilegal, telah sejak lama
menjadi ganjalan dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Seperti yang diketahui bahwa
Indonesia adalah pemasok tenaga kerja (baik legal, maupun ilegal) paling banyak ke
Malaysia yang rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik atau pembantu rumah tangga.
Banyaknya kejadian penganiayaan, pelecehan seksual, hingga tidak dibayarkannya
gaji oleh majikan merupakan masalah yang kerap dihadapi oleh para TKI ilegal di
21
Malaysia dan jika masalah ini diperkarakan secara hukum maka para TKI akan
terbentur status mereka yang ilegal. Memang benar Malaysia akan menghukum
semua tenaga kerja ilegal dari negara manapun. Tetapi tenaga kerja pendatang paling
banyak di Malaysia berasal dari Indonesia (TKI) dan yang menjadi persoalan mengapa
pemerintah Malaysia hanya menghukum para TKI ilegal, bukan menghukum para
majikan yang senang memakai TKI ilegal dan memperlakukan mereka secara semena-
mena. Pemerintah Malaysia terkesan hanya keras terhadap TKI ilegal tanpa mau
bersikap keras terhadap warganya yang sengaja menjadi penadah TKI ilegal.
Persoalan TKI ilegal termasuk dalam Trans Orginized Crime (TOC) yang bersifat
lintas batas negara sehingga diperlukan pengawasan di daerah perbatasan, baik di
laut maupun darat terhadap lalu lintas penyaluran penyaluran TKI ilegal. Hal ini
untuk menghindari makin banyaknya TKI ilegal di negara-negara tetangga. Diplomasi
Indonesia dalam melakukan lobi-lobi untuk membela hak-hak TKI ilegal termasuk
kurang “greget”, Indonesia kurang berani “menekan” untuk membela warganya
sehingga masih terdapat TKI-TKI ilegal yang mengalami pelanggaran HAM. Hingga
saat ini, 330.000 TKI yang sudah tiba di tanah air dengan memanfaatkan amnesti,
sementara sekitar 400.000 TKI akan dideportasi karena tidak memiliki dokumen.
Selain itu, di Tanjung Datu, Malaysia juga dikabarkan telah membangun
pusat konservasi penyu. Mereka juga membangun taman nasional yang dijadikan
sebagai daerah tujuan pariwisata bertaraf internasional. Malaysia kabarnya juga telah
membangun dua mercusuar di wilayah ini. TB Hasanuddin mengatakan pencaplokan
ini sudah terjadi sejak lima tahun lalu
Namun, kabar ini dibantah oleh Menteri Koordinator Politik dan Keamanan
Djoko Suyanto. Menurutnya tak ada batas wilayah Indonesia yang dicaplok oleh
Malaysia. Pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa beberapa hari
22
lalu di Komisi I DPR menyatakan bahwa masalah ini terjadi karena terdapat
perbedaan standar peta yang digunakan oleh DPR dan pemerintah.
Soal ancaman Malaysia ini, Taufik Kiemas membantahnya. Menurut Taufik,
Malaysia bersedia untuk merundingkan kembali soal ini dengan Indonesia. Ia
mendapatkan kepastian itu dari mantan Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Badawi,
yang juga pejabat teras di partai bepengaruh Malaysia, UMNO. "Kalau kemarin yang
dikatakan Abdullah Badawi beliau mau-mau saja berunding," ujarnya.
1963: Pada tahun 1963, terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei,
Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961
(Lihat: Konfrontasi Indonesia-Malaysia).
23
ganjalan kecil dalam hubungan sejak tahun 1969 ketika kedua negara
mengajukan klaim atas kedua pulau itu. Kedua negara tahun 1997 sepakat
untuk menyelesaikan sengketa wilayah itu di MI setelah gagal melakukan
negosiasi bilateral. Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan pada Mei
1997 untuk menyerahkan persengkataan itu kepada MI. MI diserahkan
tanggung jawab untuk menyelesaikan sengketa dengan jiwa kemitraan. Kedua
belah pihak juga sepakat untuk menerima keputusan pengadilan sebagai
penyelesaian akhir sengketa tersebut.
2005: Pada 2005 terjadi sengketa mengenai batas wilayah dan
kepemilikan Ambalat.
2007: Pada Oktober 2007 terjadi konflik akan kepemilikan lagu Rasa Sayang-
Sayange dikarenakan lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia
untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar Oktober
2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor
mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu Kepulauan Nusantara
(Malay archipelago), Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu
"Rasa Sayange" adalah milik Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang
telah membudaya di provinsi ini sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu
hanya mengada-ada. Gubernur berusaha untuk mengumpulkan bukti otentik
bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Maluku, dan setelah bukti
tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata. Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor menyatakan
bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange
merupakan lagu rakyat Indonesia.
April 2011: Pada bulan April 2011 dua negara ini kembali digegerkan dengan
kasus penangkapan nelayan Malaysia yang tertangkap tangan oleh petugas
Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia. Belakangan terungkap bahwa
posisi dari penangkapan yang terjadi tidak akurat dikarenakan alat GPS
petugas Indonesia yang tidak berfungsi.
April 2011: Pada bulan yang sama, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan
didirikannya Museum Kerinci di Malaysia. Gedung ini berdiri atas kerja sama
Malaysia dengan Pemkab Kerinci, Indonesia. Kedua pihak berharap
keberadaan museum akan mempererat hubungan Kerinci-Malaysia. Namun
masyarakat Indonesia banyak yang menyayangkan pendirian museum ini.
24
Oktober 2011: Pada Oktober 2011 Komisi I DPR RI menemukan adanya
perubahan tapal batas negara di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yaitu
Camar Bulan & Tanjung Datuk. Pemerintah Indonesia diminta untuk
menginvestigasi masalah ini secara hati-hati.
2. Faktor Sosial
contoh : Perang antara Uni Soviet melawan Afghanistan
Uni Soviet memang salah satu negara yang hebat dulu, Uni Soviet menguasai
teknologi teknologi canggih, khususnya dalam mengembangkan senjata perangnya.
Sedangkan Afghanistan tidak terlalu maju perkembangan teknologinya, tetapi mereka
sangat menguasai alam, menggunakan taktik yang memanfaatkan alam negara
mereka. Jadi saat Uni Soviet akan menyerang, negara Afghanistan membuat bunker-
bunker didalm tanah yang berisi senjata-senjata yang ditempatkan di tempat-tempat
kemungkinan datangnya tentara Uni Soviet. Tentara Uni Soviet tidak pernah
mengetahui itu, mereka sangat tidak menguasai alam yang akan ditempuhnya. Jadi
deh beratus-ratus ribu tentara Uni Soviet mati, tidak kembali dari Afganistan.
Uni Soviet pun menjadi negara miskin karena telah kalah perang.
2. Teori Anarkis
25
An = tidak ada
Archeis = pemerintahan
Menurut teori ini, pada mulanya, manusia itu baik, maka dibiarkan berkembang.
Kalau ada keterpaksaan di dalam negara, maka negara akan bubar. Jadi teori anarkis
adalah negara yang rakyatnya hidup tanpa ada keterpaksaan. Menurut teori ini,
kalau ada suatu keterpaksaan maka negara akan lenyap.
- biarlah indah pada waktunya, walau sesat pada akhirnya.
- janganlah kita memaksakan sesuatu, karena hal itu juga akan kembali seperti
sebelumnya. Waktulah yang menentukan, seiring berjalannya waktu, semuanya akan
berubah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa negara adalah suatu daerah
teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang
berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-
undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis terhadap kekuasaan yang
sah.
26
Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang
dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja dan tidak terdapat pada
asosiasi lainnya. Setiap negara mempunyai sifat, yaitu :
- Wilayah
- Penduduk
- Pemerintah
- Kedaulatan
Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama
untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir
setiap negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya.
- Pertahanan
3.2 Saran
Untuk tercapainya cita-cita suatu negara, yang paling utama tentu saja adalah
adanya niat yang besar untuk membangun negara secara idealis dan utopis.
Memahami nilai-nilai suatu negara diperlukan pembelajaran, yaitu belajar dari
27
pengalaman dan kesalahan negara-negara yang sekarang telah menjadi pemegang
kuasa global. Dalam usaha mewujudkan cita-cita negara, kadang kita mengalami
kegagalan dan penghambatan dimana-mana, tetapi itu bukan alasan bagi kita bangsa
Indonesia untuk melemahkan niat dan tekad kita untuk terus berusaha agar Tanah
Air dapat berjaya kembali.
Suatu saat, saya yakin bahwa Indonesia akan sembuh dari ‘penyakit-penyakit’nya
dan bangkit kembali, Merah-Putih akan berkibar dengan gagah, globalisasi ideologi
Pancasila di seluruh dunia dan Macan Asia akan kembali kedalam masa kejayaan!
DAFTAR PUSTAKA
28
8. Bouilding, Kenneth, E,1987 Principles Economic policy (diterjemahkan oleh
Mubyarto dan Boediono), yayasan badan penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.
29