Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN
Halusinasi merupakan suatu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan
jiwa. Halusinasi sering diidentikkan dengan Skizofrenia. Dari seluruh klien Skizoprenia 70 %
diantaranya mengalami halusinasi. Gangguan jiwa lain yang sering juga disertai dengan gejala
halusinasi adalah gangguan maniak, depresif, dan delirium.
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana lmempersepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak terjadi. Suatu penyerapan panca indera tanpa ada rangsagan dari luar
Suatu penghayatan yang dialami seperti suatu persepsi melalui panca indera tanpa
stimulus ekstren, persepsi palsu
B. RENTANG RESPON HALUSINASI
Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif individu yang berada dalam rentang
respon neurobiologi ( Stuart dan Larota, 2001 ). Ini merupakan respon persepsi paling maladaptif.
Jika klien yang sehat persepsinya akurat,mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan
stimulus berdasarkan informasiyang diterima melalui panca indera, klien dengan halusinasi
mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus tersebut tidak ada.
Rentang respon tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
C. JENIS-JENIS HALUSINASI
A. Jenis-jenis halusinasi
Stuart dan Laria, 1998 membaginya seperti tabel berikut :
Jenis Halusinasi Prose Karakteristik
ntase
Pendengaran 70 % Mendengar suara-suara atau kebisingan, paling
(auditorik) sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan
yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas
berbicara tentang klien bahkan sampai ke
percakapan lengkap antara 2 orang atau lebih
tentang orang yang mengalami halusinasi.

Penglihatan (Visual) 20 % Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya,


gambar geometris, gambar kartun, bayangan
yang rumit atau kompleks, bayangan bisa
menyenangkan atau menakutkan seperti
melihat monster.
Penghidu
(olfactory) Membaui bau-bauan tertenru seperti bau
darah, urine atau feces. Umumnya bau-bauan
yang tidak menyenangkan.
Pengecapan
(gustatory) Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urine
atau feces.
Perabaan (tactile)
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa
stimulus yang jelas, Rasa tersetrum listrik yang
Cenesthetic datang dari tanah, benda mati atau orang lain.

Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di


vena atau arteri, pencernaan makanan atau
Kinesthetic pembentukan urine.

Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa


bergerak

D. FASE-FASE HALUSINASI
Halusinasi yang dialami oleh klien bisa berbeda intensitas dan keparahannya. Stuart dan
Larota, 2001, membagi fase halusinasi menjadi 4 fase berdasarkan tingakt ansietas yang dialami
dan kemampuan klien mengendalikan diri, dibagi menjadi :
FASE-FASE HALUSINASI
FASE HALUSINASI KARAKTERISTIK PERILAKU KLIEN
Fase 1 : Comforting Ansietas Klien mengatakan perasaan Tersenyum atau tertawa yang
sedang, halusinasi mendalam seperti ansietas, tak sesuai. Menggerakkan bibir
menyenangkan kesepian, rasa bersalah, san tanpa suara, pergerakan mata
akut dan mencoba untuk yang cepat. Respon verbal yang
berfokus pada pikiran lambat jika sedang asyik. Dia
menyenangkan untuk dan asyik sendiri.
meredakan ansietas. Individu
mengenali bahwa pikiran-pikiran
dan pengalaman sensori berada
dalam kendali kesadaran jika
ansietas dapat ditangani.
NONPSIKOTIK
Fase 2 : Pengalaman sensori menjijikan Meningkatnya tanda-tanda
dan menakutkan. Klien mulai sistem syaraf otonom akibat
lepas kendali danmungkin ansietas seperti peningkatn
mencoba untuk mengambil denyut jantung, pernafasan, dan
jarak dirinya dengan sumber tekanan darah. Rentang
yang dipersepsikan. Klien perhatian menyempit. Asyik
mungkin mengalami dengan pengalaman sensori dan
dipermalukan dan pengalaman kehilangan kemampuan
sensori dan menarik diri dari membedakan halusinasi dan
orang lain. realita.
PSIKOTIK RINGAN
Fase 3 : Controling, ansietas Klien berhenti mengehntikan Kemauan yang dikendalikan
berat. Pengalaman perlawanan terhadap halusinasi halusinasi akan lebih diikuti
sensorimenjadi berkuasa dan menyerah pada halusinasi kesukaran berhubungan dengan
tersebut. Isi halusinasi menjadi orang lain. Rentang perhatian
menarik. Klien mungkin hanya beberapa detik atau
mengalami pengalaman menit. Adanya tanda-tanda fisik
kesepian jika sensori halusinasi ansietas berat berkeringat,
berhenti. tremor, takmampu mematuhi
PSIKOTIK perintah.
Fase 4 : CONQUERING PANIK. Pengalaman sensori menjadi Perilaku teror akibat panik.
Umumnya menjadi melebur mengancam jika klien mengikuti Potensi kuat suicide atau
dalam halusinasinya perintah halusinasi. Halusinasi homicide. Aktivitas fisik
berakhir dari beebrapa jam atau merefleksikan isi halusinasi
hari jika tidak ada intervensi seperti perilaku kekerasan,
terapeutik. agitasi, menarik diri, atau
PSIKOTIK BERAT katatonia. Tidak mampu
berespon terhadap perintah
yang komplek. Tidak mampu
berespon lebih dari satu orang.

Anda mungkin juga menyukai