MIOCARDITIS
SEMESTER :VA
TAHUN 2012/2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot
jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001). Myocarditis adalah peradangan pada
otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit
infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin
bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1999).
Myocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh
infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002).
Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung
(miokardium) (Doenges, 1999). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
myocarditis adalah peradangan/inflamasi otot jantung oleh berbagai penyebab
terutama agen-agen infeksi.
2. TUJUAN PENULISAN
A. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada penyakit
miokarditis.
B. Tujuan Khusus
o Agar mahasiswa dapat memahami pengertian tentang miokarditis.
o Agar mahasiswa dapat mamahami asuhan keperawatan miokarditis
dengan benar.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot
jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001). Myocarditis adalah peradangan pada
infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin
dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang
Indrus Alwi dalam Buku Ilmu Penyakit Dalam,2009 menyatakan miokarditis adalah
penyakit inflamasi pada miokard yang bisa disebabkan karena infeksi akut atau
Pada sebagian besar, miokarditis tidak dapat diduga karena disfungsi jantung
bersifat subklinis, asimtomatik dan sembuh sendiri ( self limited) oleh karena
miokarditis asimtomatik, maka data epidemiologi yang ada berasal dari penelitian
3
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa myocarditis adalah
B. ANATOMI FISIOLOGI
Jantung atau dalam bahasa Inggris dikenali sebagai heart (Latin, cor)
Jantung merupakan bagian dari sistem vaskular yang sebagian ahli mengatakan juga
kalau jantung merupakan medifikasi dari pembuluh darah besar yang sifat dan
darah.
mencapai 60%, pada anak besar sampai dewasa muda mencapai 50%.
Dalam tubuh manusia, jantung terletak sebelah kiri sedikit dari tengah dada, dan di
belakang tulang dada (sternum). Ia diselaputi oleh kantung yang dikenali sebagai
perikardium dan dikelilingi oleh peparu. Secara purata, jantung orang dewasa
terdiri dari empat ruang, dua atrium di atas dan dua ventrikel di bawah.
fibrosa yang berperan sebaai penyokong dan tenpat origio dan insertio miosit-miosit
jantung.
4
RUANG JANTUNG :
Serambi kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya akan
karbondioksida dari pembuluh vena cava yaitu vena cava inferior atau posterior dan
Bilik kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya akan
Selain itu berfungsi memompa darah ke pulmo melalui valvula pulmonalis dan
Serambi kiri adalah ruang jantung yang menerima darah yang kaya oksigen dari
pulmo melalui pembuluh vena pulmonalis sinister dan darah tersebut kemudian
Bilik kiri adalah ruang jantung yang memerima darah yang kaya oksigen dari atrium
sinister melalui valvula mitral dan memompa darah ke seluruh tubuh melalui valvula
a. Arteri Brachiosefalus
5
Ventrikel kiri adalah lebih tebal berbanding kanan. Ini disebabkan kekuatan
kontraksi dari ventrikel kiri jauh lebih besar dari yang kanan. Ventrikel kanan hanya
perlu mengepam darah ke peparu, jadi ia tidak memerlukan otot dinding yang kuat.
aliran darah yang perlahan adalah diperlukan bagi memberi masa untuk
Atrium dan ventrikel kanan dengan atrium dan ventrikel kiri di pisahkan oleh
dinding otot yang tebal (septum). Ia memisahkan darah yang mengandung oksigen
KATUP JANTUNG :
Disetiap sisi ada hubungan antara atrium dan ventrikel melalui katup atrio-
yaitu dari atrium ke ventrikel, dan tidak kesebaliknya.Dan pada setiap lubang
terdapat katup.
dari 3 daun katup yang simetris disertai tonjolan yang menyerupai coronh yang
6
Ada 2 katup, yaitu :
Katup pulmonal : terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari
ventrikel kanan.
DINDING JANTUNG :
Dinding jantung terdiri daripada tiga lapisan. Lapisan luar (epicardium), lapisan
lapisan yang paling tebal dan terdiri dari otot jantung. Endokardium merupakan
lapisan terdalam.
1). Endokardium
endotel, subendotel terdiri dari lapisan tipis yang mengandung serat elastis dan otot
dibawahnya, terdiri dari jaringan ikat longgar. Lapisan ini banyak mengandung
2). Miokardium
Miokardium atau otot jantung, bersifat lurik dan involenter, berkosentrasi secara
ritmis dan automatis, hanya terdapat pada miokard dan pada dinding pembuluh
cahaya otot jantung terlihat (serat otot jantung) sebagai satu satuan linier yang
terdiri atas jumlah sel otot jantung yang terikat ujung ke ujung pada daerah ikatan
khusus yang disebut diskus interkalaria. Setiap sel otot jantung mempunya panjang
7
sekitar 100 um garis tengah 15 um, ujungnya sering terbelah dua atau lebih, masing-
3). Perikardium
perikardium parietalis.
Kemampuan berkontraksi
Dengan berkontraksi otot jantung memompa darah yang masuk sewaktu distol,
Kontraksi diantarkan melalui setiap serabut oto jantung secara halus. Kemampuan
8
Ritme
Otot jantung juga memiliki kekuatan untuk kontraksi ritmik secara otomatik, dan
C. ETIOLOGI
1). Infeksi
9
2). Non infeksi
Kokain
Siklofosfamid
Litium
Interferon alfa
Radiasi
Giant cell
D. KLASIFIKASI
a. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi
tidak diketahui.
b. Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
10
d. Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri
yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan
peradangan kronik.
f. Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai
dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit,
sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah
virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak
immunologis.
ototnya sendiri.
l. Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatik.
11
m. Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi
riketsia.
n. Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang
disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin
tuberkulosa.
p. Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling
sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune
rendah
E. PATOFISIOLOGI
mekanisme dasar:
1). Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus ke
miokard, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan
virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan
12
2). Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system immune
akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody terhadap miokard, akibat
perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa
minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokard dari yang minimal
Letih, Napas pendek, Detak jantung tidak teratur, pembesaran jantung, Demam,
G. FAKTOR RESIKO
Penyakit ini dapat menyerang semua golongan umur. Ada yang menduga
berkembang.
berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung prostetik,
penyakit jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati
hipertrof obstruksi.
13
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1). Laboratorium
- LDH, enzim jantung kreatin kinase atau laktat dehidrogenase dapat meningkat
EKG hampir selalu abnormal pada pasien miokarditis. EKG paling sering
menunjukan sinur takikardia. Lebih khas adalah perubahan ST-T. Dapat ditemukan
perlambatan interval QTc, voltase rendah , dan bahkan pola infark miokard akut.
Aritmia jantung juga sering ditemukan termasuk blok jantung total, takikardia
3). Ekokardiografi
dengan dimensi vebtrikel kiri yang berukuran normal. Trombus vebtrikel terdeteksi
14
I. KOMPLIKASI
J. PENATALAKSANAAN
Pengobatannya :
dngan penyebabnya.
pacu jantung.
kontraindikasi pada fase akut (2 minggu pertama), tetapi cukup aman bila di
15
4). Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik
1). Antibiotik.
3). Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk mnegurangi
retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ; obat antibeku untuk
K. PENCEGAHAN
Dapat dilakukan dengan imunisasi yang tepat dan penanganan awal sangat penting
16
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT MIOKARDITIS
1. PENGKAJIAN
b. Riwayat klien
Keluhan utama
c. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Sistem neurologis
Sistem penglihatan
Sistem pendengaran
Sistem pernapasan
Sistem kardiovaskuler
Sistem gastrointestinal
Sistem perkemihan
Sistem musculoskeletal
Sistem integument
Sistem reproduksi
17
Sistem endokrin
e. Pemeriksaan penunjang
f. Terapi medis
a. Aktivitas / istirahat
b. Sirkulasi
frivtion rub, murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema, DVJ, petekie, hemoragi
c. Eliminasi
d. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh
e. Pernapasan
18
Gejala : napas pendek ; napas pendek kronis memburuk pada malam hari
(miokarditis).
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1999) adalah :
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
iskemia jaringan.
DO : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh inspirasi,
19
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,pasien tampak :
INTERVENSI RASIONAL
1. Selidiki keluhan nyeri dada, 1.pada nyeri ini memburuk pada
perhatikan awitan dan faktor inspirasi dalam, gerakkan atau
pemberat atau penurun. Perhatikan berbaring dan hilang dengan duduk
petunjuk nonverbal dari tegak/membungkuk.
ketidaknyamanan, misalnya ;
berbaring dengan diam/gelisah,
tegangan otot, menangis.
DO : Kelelahan, kelemahan
20
pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
dibantu.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji respons pasien terhadap 1. miokarditis menyebabkan inflamasi
aktivitas. dan kemungkinan kerusakan fungsi sel-
sel miokardial.
2. Perhatikan adanya perubahan 2. membantu menentukan derajat
dan keluhan kelemahan, dekompensasi jantung dan pulmonal.
keletiahan, dan dispnea
berkenaan dengan aktivitas.
3. Pantau frekuensi/irama jantung, 3. Penurunan TD, takikardia, disritmia,
TD, dan frekuensi pernapasan dan takipnea adalah indikatif dari
sebelum dan setelah aktivitas kerusakan toleransi jantung terhadap
dan selama diperlukan aktivitas.
4. Pertahankan tirah baring selama 4. meningkatkan resolusi inflamasi
periode demam dan sesuai selama fase akut.
indikasi
5. Rencanakan perawatan dengan 5. memberikan keseimbangan dalam
periode istirahat/tidur tanpa kebutuhan dimana aktivitas bertumpu
gangguan. pada jantung.
6. Bantu pasien dalam program 6. saat inflamasi/kondisi dasar teratasi,
latihan progresif bertahap pasien mungkin mampu melakukan
sesegera mungkin untuk turun aktivitas yang diinginkan, kecuali
dari tempat tidur, mencatat kerusakan miokard permanen/terjadi
respons tanda vital dan toleransi komplikasi.
pasien pada peningkatan
aktivitas.
7. kolaborasi pemberian oksigen 7. memaksimalkan ketersediaan oksigen
21
suplemen sesuai indikasi. untuk menurunkan beban kerja
jantung.
DO : demam, sesak.
keganasan/iradiasi thorakal.
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau frekuensi/irama 1. membantu menentukan derajat
jantung, TD, dan frekuensi dekompensasi jantung dan
pernapasan sebelum dan pulmonal. Penurunan TD,
setelah aktivitas dan selama takikardia, disritmia, dan
diperlukan. takipnea adalah indikatif dari
kerusakan toleransi jantung
terhadap aktivitas.
2. Pertahankan tirah baring 2. menurunkan beban kerja
dalam posisi semi-Fowler. jantung, memaksimalkan curah
jantung.
3. Auskultasi bunyi jantung. 3. memberikan deteksi dini dari
Perhatikan jarak/muffled terjadinya komplikasi misalnya :
tonus jantung, murmur, gallop GJK, tamponade jantung.
S3 dan S4.
22
4. Berikan tindakan kenyamanan 4. meningkatkan relaksasi dan
misalnya ; perubahan posisi, mengarahkan kembali perhatian.
gosokkan punggung, dan
aktivitas hiburan dalam
tolerransi jantung.
diperhatikan.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kesiapan dan hambatan 1. Perasaan sejahtera yang sudah lama
dalam belajar termasuk dinikmati mempengaruhi minat
orang terdekat. pasien/orang terdekat untuk
mempelajari penyakit.
2. Jelaskan efek inflamasi 2. untuk bertanggung jawab terhadap
pada jantung, secara kesehatan sendiri, pasien perlu
individual pada pasien memahami penyebab khusus,
pengobatan dan efek jangka panjang
23
yang diharapkan dari kondisi
inflamasi, sesuai dengan
tanda/gejala yang menunjukan
kekambuhan/komplikasi.
3. Ajarkan untuk 3. informasi perlu untuk meningkatkan
memperhatikan gejala perawatan diri, peningkatan
sehubungan dengan keterlibatan pada program
komplikasi/berulangnya terapeutik, mencegah komplikasi.
dan gejala yang dilaporkan
dengan segera pada pemberi
perawatan, contoh ; demam,
peningkatan nyeri dada
yang tak biasanya,
peningkatan berat badan,
peningkatan toleransi
terhadap aktivitas.
4. Anjurkan pasien/orang 4. Menambah pengetahuan keluarga
terdekat tentang dosis, dank lien tentang pengobatan yang
tujuan dan efek samping di berikan.
obat; kebutuhan diet ;
pertimbangan khusus ;
aktivitas yang
diijinkan/dibatasi.
BAB III
PENUTUP
24
kesimpulan
infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002).
ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, jamur, bakteri, parasit dan protozoa.
DAFTAR PUSTAKA
25
1. Baswin,Ade.2009.Endokarditis.http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-
makalah-tentang/endokarditis
Philadelpia 1991.
4. Medicastore.http://medicastore.com/penyakit/20/Endokarditis_Infektif.html
5. Medicha,Veni,Wulandari.2009.Endokarditis.http://veniwulandari.blogspot.com
/2009/10/endokarditis.html
6. Patriani.2008.Askep Miokasrditis.http://asuhan-keperawatan
patriani.blogspot.com/2008/07/askep- myocarditis.html
7. Soeparman, DR, Dr, Ilmu Penyakit Dalam, Edisi ke 2 Jilid I , Balai Penerbit
26