Abstrak
Knight Pitipaldi, Analisis Korelasi Spearman SNI ISO Standar Sistem Manajemen Kualitas Terhadap Hak Kekayaan
Industrial di Indonesia. Penelitian yang dilakukan untuk melihat nilai koefisien korelasi dari standar sistem manajemen
kualitas: SNI ISO 9001 QMS, SNI ISO 14001 EMS, SNI ISO 22000 FSMS, SNI ISO 13485 MD-QMS, SNI ISO
27001 ISMS, SNI ISO 16949 A-QMS dengan hak kekayaan industrial: paten, paten sederhana, desain industry dan
merek di Indonesia. Pengujian yang dilakukan adalah melihat hubungan data jumlah sertifikat standar sistem
manajemen kualitas terhadap hak kekayaan industrial di Indonesia selama 7 tahun yang dimulai dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2015. Metode korelasi spearman dilakukan untuk melakukan pengamatan nilai koefisien korelasi
terhadap perkembangan data sertifikat yang dimiliki di Indonesia. Setelah dilakukan pengujian korelasi spearman
dapat di indentifikasi beberapa standar sistem manajemen kualitas memiliki nilai signifikansi yang sudah masuk
kedalam batas toleransi maupun sudah keluar dari batas toleransi terhadap hak kekayaan industrial. Merujuk kepada
hasil penelitian ini, beberapa standar sistem manjajemen kualitas dapat berkontribusi mengembangkan inovasi disuatu
negara, khususnya Indonesia.
Kata Kunci : Hak Kekayaan Industrial, Inovasi, Standar Sistem Manajemen Kualitas
Abstrack
Knight Pitipaldi, Spearman Correlation’s Analysis SNI ISO Quality Management System Standards on Industrial
Property Rights in Indonesia. Resarch conducted are aims to look at the value of a correlation coefficient than the
quality management system standards: SNI ISO 9001 QMS, SNI ISO 14001 EMS, SNI ISO 22000 FSMS, SNI ISO
13485 MD-QMS, SNI ISO 27001 ISMS and SNI ISO 16949 A-QMS on industrial property rights: patent, petty patent,
industrial design and brand in Indonesia. Test carried out is look the number relationship data of certificates quality
management system standards on industrial property rights in Indonesia for 7 years that began in 2009 up to 20015.
The correlation spearman is done to observe correlation coefficient value on development of certificate data owned
in Indonesia. After testing spearman correlation can be identified some quality management system standards have
value significance inside tolerance limits and already out of tolerance limits to industrial property rights. Reffering
to the results of this study of this study quality management system standards can contribute to develop innovation in
a country, especially Indonesia.
Keywords : Industrial Property Rights, Innovation, Quality Management System Standards
5.1.4 SNI ISO 13485 MD-QMS – Hak Kekayaan 5.2 Analisis Model Konseptual Bagian Kedua
Industrial Sesuai dengan model konseptual bagian
Dapat dilihat nilai signifikansi hasil korelasi kedua, hasil perhitungan korelasi spearman antara
SNI ISO 13485 MD-QMS dengan paten sebesar standar sistem manajemen kualitas hanya berkorelasi
0.041, paten sederhana sebesar 0.144, desain industry dengan paten saja. Standar sistem manajemen kualitas
sebesar 0.355 dan merek sebesar 0.129. Dari hasil dengan paten memiliki nilai ρ sebesar 0.786 dan nilai
signifikansi yang didapatkan tersebut, maka dapat signifikansi 0.036. Dikarenakan nilai signifikansi
diambil kesimpulan bahwa diantara perhitungan yang didapatkan < 0.05 (α) maka dapat diambil
korelasi spearman yang dilakukan, SNI ISO 13485 keputusan untuk menerima H1 dan menolak H0. Untuk
MD-QMS hanya berkorelasi dengan paten saja, itu standar sistem manajemen kualitas memiliki
sedangkan untuk paten sederhana, desain industry dan korelasi dengan paten dengan tingkat korelasi moderat
merek tidak memiliki korelasi yang siginifikan. Oleh yang dinyatakan dengan nilai ρ 0.786. Hasil
karena itu, tingkat korelasi yang dapat diidentifikasi perhitungan model konseptual bagian kedua dapat
hanya pada hubungan antara variabel SNI ISO 13485 dilihat pada tabel 8.
dengan paten saja dan tingkat korelasinya adalah
moderat dikarenakan nilai rho yang didapatkan senilai
0.775.
Tabel 7. Rekapitulasi Korelasi Spearman Model Konseptual Bagian Pertama
SNI ISO 9001 QMS Kesimpulan
Variabel
r (rho) sig. n=7
Paten 0.679 0.094 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Paten Sederhana 0.714 0.071 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Desain Industri -0.036 0.939 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Merek 0.179 0.702 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
SNI ISO 14001 EMS Kesimpulan
Variabel
r (rho) sig. n=7
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten 0.964 0
Tingkat korelasi kuat
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten Sederhana 0.857 0.014
Tingkat korelasi moderat
Desain Industri 0.321 0.482 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Merek 0.607 0.148 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
SNI ISO 22000 FSMS Kesimpulan
Variabel
r (rho) sig. n=7
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten 0.821 0.023
Tingkat korelasi moderat
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten Sederhana 0.786 0.036
Tingkat korelasi moderat
Desain Industri 0.036 0.939 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Merek 0.357 0.432 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
SNI ISO 13486 MD-QMS Kesimpulan
Variabel
r (rho) sig. n=7
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten 0.775 0.041
Tingkat korelasi moderat
Paten Sederhana 0.613 0.144 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Desain Industri 0.414 0.355 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Merek 0.631 0.129 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
SNI ISO 27001 ISMS Kesimpulan
Variabel
r (rho) sig. n=7
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten 1 0
Tingkat korelasi sempurna
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten Sederhana 0.893 0.007
Tingkat korelasi moderat
Desain Industri 0.429 0.337 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Merek 0.643 0.119 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
SNI ISO 16494 A-QMS Kesimpulan
Variabel
r (rho) sig. n=7
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten 1 0
Tingkat korelasi sempurna
Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H1 (ada korelasi)
Paten Sederhana 0.893 0.007
Tingkat korelasi moderat
Desain Industri 0.429 0.337 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Merek 0.643 0.119 Nilai signifikansi berada pada daerah penerimaan H0 (tidak ada korelasi)
Namun standar sistem manajemen kualitas 5.3 Analisis Model Konseptual Bagian Ketiga
dengan subvariabel hak kekayaan industrial lainya dapat Perhitungan korelasi spearman untuk model
dinyatakan tidak memiliki korelasi. Pernyataan tidak konseptual bagian ketiga hanya dilakukan untuk 1 kali.
adanya korelasi tersebut dikarenakan nilai signifikansi Hasil korelasi spearman antara standar sistem manajemen
yang didapatkan untuk paten sederhana sebesar 0.052, kualitas dengan hak kekayaan industrial secara
untuk desain industry sebesar 0.143 dan merek sebesar keseluruhan memiliki nilai signifikansi 0.253 yang
0.383. Seluruh nilai signifikansi yang didapatkan tersebut tentunya termasuk kedalam daerah penerimaan H0.
bernilai > 0.05 sehingga dapat diambil keputusan untuk Dengan begitu dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
menerima H0 dan menolak H1. Maka dari itu nilai ρ yang korelasi antara standar sistem manajemen kualitas dengan
didapatkan dapat diabaikan karena korelasi yang hak kekayaan industrial. Dengan begitu nilai ρ sebesar 0.5
dilakukan tidak signifikan. yang dapat diartikan sebagai tingkat korelasi moderat
dapat diabaikan. Dikarenakan perhitungan korelasi yang
dilakukan tidak signfikan untuk dilakukan.
5.4 Pembahasan Muh Nur Ichwan Muslim, ST, Andi Kurniawan, SH dan
Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini Nova Susanti, SH adalah para ahli yang diwawancarai
dibagi menjadi 2 bagian yakni secara statistic dan hasil mengenai hak kekayaan industrial yang merupakan para
wawancara dengan para ahli. Pembahasan secara statisik pekerja dari direktur jenderal hak kekayaan industrial.
yang dilakukan adalah mengindentifikasi mengenai sifat
data yang memungkinkan memiliki dampak terhadap nilai 5.4.1 Pembahasan Secara Statistik
korelasi yang didapatkan berbeda antara satu uji korelasi Pembahasan secara statistic mengenai sifat data
dengan uji korelasi lainya. Sedangkan melalui hasil yang memungkinkan dapat berdampak terhadap nilai
wawancara yang dilakukan dengan pihak para ahli akan korelasi yang didapatkan berbeda antara satu uji dengan
mencoba memvalidasi nilai statistika yang didapatkan. uji lainya dibagi menjadi 3 bagian sesuai dengan model
Wawancara yang dilakukan dengan para ahli dari Badan
konseptual sebagai berikut:
Standardisasi Nasional, Komite Akreditasi Nasional dan
Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Pakar Ahli
1.Model konseptual bagian pertama
yang diwawancarai mengenai hubungan antara standar
sistem manajem kualitas dengan hak kekayaan industrial Hasil yang didapatkan dari perhitungan masing
di Indonesia, penulis mewawancarai Drs. Kukuh S masing subvariabel standar sistem manajemen kualitas
Achmad, Msc berserta semua bagian perpustakaan BSN. yakni SNI ISO 9001 QMS, SNI ISO 22000 FSMS, SNI
Sedangkan Kuswardhanti Ariawatu Rahayu, S.Sos, M.Si, ISO 14001 EMS, SNI ISO 13485 MD-QMS, SNI ISO
27001 ISMS dan SNI ISO 16494 A-QMS tidak memiliki disetiap periodenya. Hanya saja untuk paten sederhana
korelasi dengan desain industry dan merek dagang. pada periode tahun 2012 mengalami satu kali saja
penurunanan dan selebihnya kembali mengalami
Jika dilihat banyaknya data yang dimiliki oleh peningkatan sampai akhir periode. Sifat data deret waktu
subvariabel hak kekayaan industrial yakni, merek selama tersebut terlihat sama dengan SNI ISO 14001 EMS, SNI
7 tahun berdampak hasil perhitungan yang tidak ISO 22000 FSMS, SNI ISO 13485 MD-QMS, SNI ISO
signifikan. Hasil yang tidak signifikan ini didasarkan oleh 27001 ISMS dan SNI ISO 16494 A-QMS. Oleh karena
banyaknya sertifikat merek selama 7 tahun dan ketika sifat yang cenderung mengalami peningkatan selama 7
hendak dilakukan perhitungan dengan subvariabel standar periode, subvariabel standar sistem manajemen kualitas
sistem manajemen lainya sangatlah terpaut jauh. Oleh tersebut berkorelasi dengan subvariabel paten dan paten
karena itu, untuk subvariabel hak kekayaan industrial sederhana menurut perhitungan korelasi spearman.
yakni, merek selalu menghasilkan nilai yang tidak
signifikan jika dibandingkan dengan subvariabel standar 2. Model konseptual bagian kedua
sistem manajemen kualitas yang memiliki jumlah data Jika dilihat dari proses perhitungan korelasi
yang kecil. spearman yang dilakukan sesuai dengan model
konseptual kedua menghasilkan, standar sistem
Sifat kenaikan dan penurunan data untuk manajemen kualitas hanya berkorelasi dengan paten saja.
subvariabel hak kekayaan industrial yakni desain industry Sedangkan untuk paten sederhana, desain industry dan
dan merek selama 7 tahun memiliki sifat yang cenderung merek apabila dilakukan perhitungan korelasi spearman
sama. Sifat yang sama ini dapat dilihat dari tabel 6. Hak hasil menunjukan bahwa tidak ada korelasi antar variabel.
Kekayaan Industrial yang memperlihatkan desain
industry dan merek pada awal periode selalu mengalami Hal ini sangat logis terjadi dikarenakan dalam
peningkatan dan kemudian pada akhir periode mengalami perhitungan model konseptual bagian kedua hanyalah
penurunan. Namun disatu sisi, apabila disandingkan menggambungkan masing masing jumlah sertifikat
dengan sifat data dari setiap subvariabel standar sistem standar sistem manajemen kualitas menjadi satu kesatuan
manajemen kualitas tidak memiliki sifat akan menurun yang kemudian dikorelasikan dengan masing masing
pada akhir periode dan cenderung memiliki sifat untuk jumlah sertifikat hak kekayaan industrial. Seperti pada
terus berkembang. Oleh karena itu untuk desain industry hasil yang didapatkan pada model konseptual bagian
dan merek tidak dapat memiliki korelasi dengan masing pertama, rata rata hasil yang didapatkan dari perhitungan
masing subvariabel standar sistem manajemen kualitas korelasi spearman menghasilkan standar sistem
karena sifat dari perkembangan data yang berbeda secara manajemen kualitas hanya berkorelasi dengan paten saja
signifikan. sedangkan dengan subvariabel hak kekayaan industrial
lainya, standar sistem manajemen kualitas tidak memiliki
Jika dilihat sifat dari data deret waktu SNI ISO korelasi yang signifikan.
9001 QMS selama 7 tahun mengalami kenaikan dan
penurunan yang tidak menentu. Seperti yang terlihat pada Dapat dilihat pada tabel 5. yang memperlihatkan
Tabel 5. SNI ISO standar sistem manajemen kualitas, SNI perkembangan data sertifikat standar sistem manajemen
ISO 9001 QMS selama 7 tahun memiliki kecenderungan kualitas yang sangat kecil jika dibandingkan dengan
untuk meningkat dan menurun secara tidak teratur. masing masing subvariabel hak kekayaan industrial.
Sedangkan untuk subvariabel hak kekayaan industrial Bahkan jika disandingkan dengan banyaknya sertifikat
yakni paten dan paten sederhana selama 7 tahun yang terkecil dari subvariabel hak kekayaan industrial saja
cenderung mengalami peningkatan dari awal tahun 2009 yakni paten sederhana, standar sistem manajemen kualitas
sampai dengan tahun 2015. Oleh karena itu, sifat dari data memiliki jumlah yang kecil. Penyumbang jumlah
deret waktu SNI ISO 9001 QMS selama 7 tahun yang sertifikat yang kecilnya sertifikat standar sistem
memiliki kecenderungan untuk meningkat dan menurun manajemen kualitas dikarenakan oleh SNI ISO 13485
secara tidak teratur berdampak pada tidak adanya korelasi MD-QMS dan SNI ISO 27001 ISMS yang hanya
SNI ISO 9001 QMS dengan paten, paten sederhana, menyumbang 160 sertifikat dan 274 sertifikat secara
desain industry, dan merek yang memiliki sifat yang berurutan selama 7 tahun. Hal inilah yang memungkinkan
cenderung selalu meningkat ataupun mengalami berdampak tidak adanya korelasi antara standar sistem
penurunan diakhir periode. manajemen kualitas dengan paten sederhana, desain
industry dan merek dan hanya berkorelasi dengan paten
Pada dasarnya sifat data deret waktu dari
saja.
subvariabel hak kekayaan industrial yakni paten dan paten
sederhana cenderung selalu mengalami peningakatan
3. Model Konseptual Bagian Ketiga menganggap bahwa dalam pembuatan suatu standar
Berdasarkan hasil uji korelasi yang dilakukan, selalu bersifat preskriptif dalam setiap proses produksi.
standar sistem manajemen kualitas dengan hak kekayaan Sedangkan standar hanya mengatur dan mengharuskan
industrial secara keseluruhan tidak memiliki korelasi output hasil akhir dari produk itu sendiri bukan cara dari
yang signifikan. Penjelasan yang dapat diberikan untuk pembuatan produk.
hasil perhitungan korelasi spearman yang didapatkan
adalah total sertifikat standar sistem manajemen kualitas SNI ISO 9001 QMS dari hasil korelasi yang
dengan total sertifikat hak kekayaan industrial selama 7 didapatkan tidak memiliki korelasi yang signifikan
tahun sangatlah terpaut jauh. terhadap seluruh subvariabel hak kekayaan industrial. Hal
ini dikarenakan SNI ISO 9001 QMS sangatlah jauh dalam
Jauhnya perbedaan total sertifikat yang dimiliki menjangkau ketentuan dari suatu produk sehingga kurang
dikarenakan sertifikat subvariabel hak kekayaan signifikan untuk dilakukan inovasi untuk suatu ruang
industrial yakni merek sangatlah jauh lebih besar. Oleh lingkup produk tertentu. SNI ISO 9001 QMS lebih bersifat
karena itu, pada saat menjumlahkan dan melakukan input generik sehingga efektifitas dari SNI ISO 9001 dirasa
data terhadap pengujian korelasi yang dilakukan jika kurang optimal dalam menjangkau ruang lingkup suatu
dibandingkan dengan standar sistem manajemen kualitas output produk dari berbagai ruang lingkup yang
sangatlah berbeda jauh. Total sertifikat hak kekayaan dikehendaki.
industrial adalah 188.144 sertifikat selama 7 tahun,
sedangkan total sertifikat standar sistem manajemen Berbeda dengan SNI ISO 14001 EMS, SNI ISO
kualitas selama 7 tahun hanya sebabnyak 57963 sertifikat. 22000 FSMS, SNI ISO 13485 MD-QMS, SNI ISO 27001
ISMS dan SNI ISO 16494 A-QMS yang sudah sangat
Selain jumlah yang sangat terpaut jauh, sifat dekat dengan produk dari masing masing ruang lingkup
kenaikan dan penurunan data dari gabungan standar suatu produk. Sehingga SNI ISO 14001 EMS, SNI ISO
sistem manajemen kualitas yang tidak searah dengan 22000 FSMS, SNI ISO 13485 MD-QMS, SNI ISO 27001
gabungan hak kekayaan industrial. Sesuai dengan data ISMS dan SNI ISO 16494 A-QMS dapat berkorelasi
pada tabel 5. dan tabel 6. Standar sistem manajemen dengan paten dan paten sederhana. Untuk paten sederhana
kualitas memiliki sifat mengalami peningkatan dan hanya tidak berkorelasi dengan SNI ISO 13485 MD-QMS
penurunan yang tidak menentu sedangkan hak kekayaan yang kemungkinan disebabkan oleh sifat dari data yang
industrial memiliki sifat yang pada mulanya selalu dimiliki dari standar sistem manajemen kualitas itu
mengalami peningkatan namun pada pertengahan periode sendiri yang sangatlah berbeda jauh dengan subvariabel
sampai akhir periode, hak kekayaan industrial selalu standar sistem manajemen kualitas dengan kata lain
mengalami penuruanan. Oleh krena itulah, sifat dari memiliki jumlah sertifikat yang sangat kecil
kedua data tersebut apabila dilakukan pengujian korelasi dibandingkan dengan yang lainnya.
spearman menghasilkan korelasi yang tidak signifikan.
Standar sistem manajemen kualitas dapat
5.4.2 Pembahasan Menurut Pakar Ahli menghambat inovasi dikarenakan seharusnya dalam
Menurut Achmad sebagai Deputi Bidang pembuatan standar sistem manajemen kualitas tidak boleh
Penerapan Standard dan Akreditasi BSN, hasil korelasi ada unsur preskriptif. Namun dalam implementasinya
yang didapatkan sangat logis jika disandingkan dengan dimungkinkan ada beberapa perusahaan yang
dunia nyata. Merek seharusnya tidak dapat dihubungkan beranggapan bahwa dalam melakukan implementasi
dengan standar karena setiap perusahaan atau tiap standar sistem manajemen kualitas menghambat proses
individu yang memiliki suatu usaha haruslah memiliki pengembangan dikarenakan standar sistem manajemen
merek dalam melakukan setiap kegiatan usahanya. kualitas mengharuskan mengikuti syarat dan ketentuan
Sedangkan standar sistem manajemen kualitas lebih yang sudah ada dalam klausul yang terdapat dari masing
bersifat sukarela yakni setiap pelaku usaha tidak masing sertifikat standar sistem manajemen kualitas itu
diwajibkan untuk memiliki standar sistem manajemen sendiri
kualitas dalam melakukan setiap kegiatan usahanya.
Jika dilihat dari data subvariabel dari standar
Begitu juga dengan desain industry, standar sistem
sistem manajemen kualitas seperti SNI ISO 9001 QMS,
manajemen kualitas dibuat dengan menghindari sifat
SNI ISO 14001 EMS, SNI ISO 22000 FSMS dan SNI ISO
preskriptif atau bersifat memberi petunjuk atau ketentuan
13485 MD-QMS pada tahun 2011 selalu mengalami
dan bergantung menurut ketentuan resmi yang berlaku
penurunan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lesunya
dalam melakukan proses produksi seperti halnya
tingkat ekonomi yang sedang dirasakan. Jika tingkat
pembuatan suatu desain industry. Preskriptif dapat
ekonomi menurun, memungkinkan proses bisnis antar
menghambat inovasi, namun beberapa perusahaan
perusahaan yang menginginkan suatu standar dari produk standar sistem manajemen kualitas dengan hak kekayaan
yang hendak diperjual belikan ikut melemah. Sehingga industrial di Indonesia dibagi menjadi 3 bagian yang
pada periode tersebut dapat diasumsikan bahwa terdapat kemudian dapat di identifikasi hubungan antara standar
potensi ekonomi yang melemah dalam proses sistem manajemen kualitas dengan hak kekayaan
implementasi standar dikarenakan ekonomi yang industrial. Maka dari itu, kesimpulan yang didapatkan
melemah. setelah melakukan pengujian statistic dengan
menggunakan perhitungan korelasi spearman adalah
Total sertifikat standar sistem manajemen sebagai berikut
kualitas di Indonesia yang sangat kecil dapat disebabkan
oleh awerness dari masyarakat Indonesia itu sendiri yang 1. Sesuai dengan model konseptual pertama, dari
dinilai masih minim. Hal ini dapat dilihat dari sifat 24 korelasi yang diteliti, hanya terdapat 9
masyarakat Indonesia sendiri, jika hendak membeli suatu korelasi yang ditemukan. Sembilan korelasi ini
produk, para konsumen di Indonesia tidak terlalu melihat adalah SNI ISO 14001 EMS berkorelasi dengan
dan mementingkan membeli produk yang memiliki logo paten dengan tingkat korelasi kuat dan paten
sertifikasi SNI ISO dengan begitu ada sifat umpan balik sederhana dengan tingkat korelasi moderat, SNI
terhadap pelaku usaha untuk tidak melakukan ISO 22000 FSMS berkorelasi dengan paten dan
implementasi standar sistem manajemen kualitas di paten sederhana dengan tingkat korelasi yang
Indonesia. Sejatinya, BSN sudah melakukan promosi sama sama moderat, SNI ISO 13485 MD-QMS
standar dengan cara melakukan edukasi, penyiaran berkorelasi dengan paten dengan tingkat korelasi
melalui radio dan koran. Dalam mempromosikan standar moderat, SNI ISO 27001 ISMS berkorelasi
BSN juga melakukan inisiasi dengan membuat acara dengan paten dengan tingkat korelasi sempurna
standar seperti SNI Award dan Bulan Mutu dalam tiap dan paten sederhana dengan tingkat korelasi
tahunya dan membuat SNI Corner dibeberapa tempat moderat, dan SNI ISO 16494 A-QMS
untuk mempromosikan pentingnya standar dikalangan berkorelasi dengan paten dengan tingkat korelasi
masyarakat Indonesia sempurna dan paten sederhana dengan tingkat
korelasi moderat.
Disatu sisi, menurut Kuswardhanti Ariawati 2. Sesuai dengan model konseptual kedua, dari 4
Rahayu, S.SI, M,SI sebagai kepala seksi diseminasi korelasi yang diteliti, hanya terdapat 1 korelasi
promosi dirjen kekayaan intelektual, promosi hak yang ditemukan. Yaitu standar sistem
kekayaan intelektual semuanya dilakukan dengan sama manajemen kualitas hanya berkolerasi dengan
tanpa diskriminasi mengenai rutinitas dan objek yang paten dengan tingkat korelasi moderat.
dituju untuk dilakukan promosi. Diskriminasi promosi 3. Sesuai dengan model konseptual bagian ketiga,
biasanya hanya dilakukan terhadap pengenalan cara standar sistem manajemen kualitas tidak
membuat paten, paten sederhana, desain industry, merek berkorelasi secara signifikan dengan hak
dan lain lain karena setiap pembuatan hak kekayaan kekayaan industrial
industrial tersebut memiliki proses yang berbeda. Dirjen
hak kekayaan intelektual sebenarnya belum melakukan Daftar Pustaka
evaluasi terhadap banyaknya kepemilikian sertifikat hak Atuahene-Gima, K., 1996. Market orientation and
kekayaan industrial di Indonesia. Evaluasi tersebut baru innovation. Journal of business research, 35(2),
akan dilakukan pada tahun 2018. Evaluasi yang dilakukan pp.93-103.
seperti, melakukan promosi lebih terhadap subvariabel
hak kekayaan industrial apa yang memiliki sertifikat yang Başaran, B., 2016. The effect of ISO quality management
dinilai sangat kecil jumlahnya atau sebaliknya. Pada system standards on industrial property rights in
tahun 2018 pun dirjen hak kekayaan industrial baru Turkey. World Patent Information, 45, pp.33-46.
mencanangkan target berapa banyak sertifikat yang harus
terdaftar pada suatu periode. Oleh karena itu, jika dilihat Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, 2013. Buku
pada gambar 4.8 diagram batang paten, gambar 4.9 Panduan Hak Kekayaan Intelektual. Direktorat
diagram batang paten sederhana, gambar 4.10 diagram Jendral Hak Kekayaan Intelektual Kementerian
batang desain industry dan gambar 4.11 diagram batang Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
merek memiliki kecenderungan untuk selalu meningkat.
Chen, Y. and Puttitanun, T., 2005. Intellectual property
5 Penutup rights and innovation in developing
Dari hasil pengujian statistic dengan countries. Journal of development
menggunakan perhitungan korelasi spearman antara economics, 78(2), pp.474-493.
Gould, D.M. and Gruben, W.C., 1996. The role of
intellectual property rights in economic
growth. Journal of development
economics, 48(2), pp.323-350.