Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.

Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikkan


rahmat danhidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepatwaktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpahcurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kitananti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti. Makalah dengan judul “KEBUTUHAN GIZI
UNTUK LANSIA ” ini kamisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Diet yang diberikan oleh Ibu
YessiAlza, SST, M. Biomed. Pada makalah ini kami akan menjelaskan tentang hal yang berkaitan dengan
kebutuhan gizi lansia. Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca
untuk lebih memahami lagi tentang karangan argumentasi dan persuasiini untuk memperlancar proses
pembelajaran. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh darikesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifatmembangun demi kesempurnaan
makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
kamisendiri, Amin.Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR..............................................................................................DAFTAR


ISI............................................................................................................BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar
Belakang ....................................................................... 1.2 Rumusan
Masalah............................................................................ 1.3 Tujuan dan
Manfaat..................................................BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian
Lansia.......................................................................................2.2Tujuan gizi pada
Lansia...........................................................................2.3Pemantauan Status
Nutrisi...........................................................................2.4Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada
Lansia.............................2.5Masalah gizi pada Lansia..............................................................2.6Masalah
Kesehatan pada Lansia......................................................2.7Kebutuhan Gizi Lansia……………………………….
…………………2.8Prinsip Gizi pada Lansia…………………………………………………..BAB 3 SIMPUL DAN
SARAN3.1Simpulan..........................................................................................123.2Saran.............................
................................................................12DAFTAR
PUSTAKA............................................................................

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai menjadi tua.
Masa tua merupakan masahidup manusia yang terakhir, dimana pada manusia seseorang
mengalamikemunduruan fisik, mental dan social sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan
segera dan terintegrasi.Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telahmencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia jugamasa dimana seseorang akan mengalami
kemunduran dengan sejalannyawaktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seorang dianggap
memasukimasa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun,dan ada juga yang 70
tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO)menetapkan bahwa umur 65 tahun, sebagai usia yang
menunjukkanseseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung secara nyatadan seseorang
itu telah disebut lansia. Usia lanjut sering punya masalahdalam hal makanan, antara lain nafsu makan
menurun. Padahal meskipunaktivitasnya menurun sejalan dengan bertambahnya usia, ia
tetapmembutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak,vitamin, dan mineral.
Iapun masih tetap membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi fisiologis tubuhnya.Gizi memegang
peranan penting dalam kesehatan usia lanjut.Masalah kekurangan gizi sering di alami oleh usia lanjut
sebagai akibatdari menurunnya nafsu makan karena penyakit yang di deritanya. Selainmasalah
kekurangan gizi, masalah obesitas (kegemukan) juga seringdialami oleh usia lanjut. Obesitas pada usia
lanjut berdampak pada peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus danhipertensi.
Asupan gizi sangat diperlukan bagi usia lanjut untuk

mempertahankan kualitas hidupnya. Sementara untuk usia lanjut yangsakit, asupan gizi diperlukan
untuk proses penyembuhan dan mencegahagar tidak terjadi komplikasi.Pada usia lanjut terjadi
penurunan fungsi sel otak, yangmenyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek, melambatnya
prosesinformasi kesulitan mengenal benda-benda gangguan dalam penyusunanrencana yang dapat
mengakibatkan kesulitan dalam melakukan aktivitassehari-hari yang disebut amnesia atau pikun. Gejala
pertama pelupa, perubahan kepribadian, penurunan kemampuan untuk sehari-hari dan perilaku yang
berulang-ulang dapat juga disertai delusit palanoid atau perilaku antisosial lainnya.

1.2Rumusan Masalah1.2.1

Apa yang dimaksud dengan Lansia?

1.2.2

Apa tujuan gizi pada Lansia?

1.2.3

Bagaimana pemantauan status nutrisi Lansia?

1.2.4
Apa faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada Lansia?

1.2.5

Apa saja masalah gizi pada Lansia?

1.2.6

Apa saja masalah kesehatan pada Lansia?

1.2.7

Apa saja kebutuhan gizi Lansia?

1.3Tujuan dan Manfaat1.3.1

Mengetahui pengertian Lansia.

1.3.2

Mengetahui tujuan gizi pada Lansia.

1.3.3

Mengetahui pemantauan status nutrisi Lansia.

1.3.4

Mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi padaLansia.

1.3.5

Mengetahui masalah gizi pada Lansia.

1.3.6

Mengetahui masalah kesehatan pada Lansia.

1.3.7

Mengetahui kebutuhan gizi LansiaBAB IILANDASAN TEORI

2.1Pengertia Lanjut Usia (Lansia)

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua.Definisi lansia adalah Usia kronologis lebih
atau sama dengan 65 tahun dinegara maju, tetapi untuk negara sedang berkembang di sepakati
bahwakelompok manusia usia lanjut adalah usia sesudah melewati atau samadengan 60 tahun (Oenzil,
2012). Menurut Prayitno dalam Aryo (2002)mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan
lanjut usiaadalah orang yang berusia 65 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilandan tidak berdaya
mencari nafkah untuk keperluan pokok bagikehidupannya sehari-hari.Berdasarkan UU Kes. No. 23 1992
Bab V bagian kedua Pasal 13ayat 1 menyebutkan bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang
yangkarena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, dan sosial.Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan 65 tahun sebagai usiayang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata
danseseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagaimasalah kesehatan yang
perlu penangan segera dan terintegrasi. OrganisasiKesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia
menjadi 4 yaitu:1.Usia Pertengahan

(middle age)

kelompok usia 45 – 59 tahun.2.Lanjut Usia

(ardelly)

kelompok usia 60 – 74 tahun.3.Lanjut Usia tua

(old)

kelompok usia 75 – 90 tahun.4.Usia sangat tua (

very old)

kelompok usia diatas 90 tahun.Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjutusia
merupakan periode di mana seseorang individu telah mencapaikemasakan dalam proses kehidupan,
serta telah menunjukan kemunduranfungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai
sari usia55 tahun sampai meninggal.

2.2Tujuan Gizi pada Lansia

a.Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi akan kebutuhan gizinya. b.Terpenuhinya kebutuhan jasmani
rohani sosial dan psikologis lanjutusia secara memadai serta teratasinya masalah masalah akibat
usialanjut.c.Terlindunginya lanjut usia dari perlakuan yang salah.d.Terlaksananya kegiatan kegiatan yang
bermakna bagi Lanjut Usia.

2.3Pemantauan Status Nutrisi

1.Penimbangan Berat Badan.2.Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beranekaragam,
yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.3.Perlu diperhatikan porsi makanan,
jangan terlalu kenyang. Porsimakanhendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat
makanlebih seringdengan porsi yang kecil.Contoh menu :Pagi: Bubur ayamJam 10.00: RotiSiang: Nasi,
pindang telur, sup, papayaJam 16.00: NagasariMalam: Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan,
pisang4.Batasi makanan yang manis-manis(gula) dan makanan yang terlalu pedas.5.Batasi minum kopi
atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkansebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus
dan menambahnafsu makan.6.Makan makanan mengandung zat besi seperti: kacang-kacangan,
hati,telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.7.Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan
dengan cara dikukus,direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.

8.Banyak minum dan kurangi garam dengan banyak minum dapatmemperlancar pengeluaran sisa
makanan dan menghindari makananyang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta
mencegahkemungkinan terjadinya darah tinggi.9.Sarankan untuk mengkonsumsi makanan berserat
tinggi setiap hariseperti sayuran dan buah-buahan segar, roti, dan Sereal.10.Bagi pasien lansia yang
proses penuaan nya sudah lebih lanjut perludiperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Makanlah makanan yang mudah dicerna.

Bila kesulitan mengunyah karena Gigi rusak, atau gigi palsukurang baik makanan harus lunak/lembek
atau dicincang.

Makan dalam porsi kecil tetapi sering.

Makanan selingan atau snack, buah, susu, buah dan sari buahsebaiknya diberikan.

2.4Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lansia

Kebutuhan gizi pada lanjut usia spesifik, karena terjadinya perubahan proses fisiologi dan psikososial
sebagai akibat proses menua, Kebutuhan gizilanjut usia sangat dipengaruhi oleh faktor:1.Umur Pada
lanjut usia kebutuhan energi dan lemak menurun.Setelah usia 50 tahun, kebutuhan energi berkurang
sebesar 5%untuk setiap 10 tahun. Kebutuhan protein, vitamin dan mineraltetap yang berfungsi sebagai
regenerasi sel dan antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak
sel.2.Jenis kelaminUmumnya laki-laki memerlukan zat gizi lebih banyak (terutama energi, protein dan
lemak) dibandingkan pada wanita,karena postur, otot dan luas permukaan tubuh laki-laki lebih luasdari
wanita. Namun kebutuhan zat besi (Fe) pada wanita cenderung lebih tinggi, karena wanita mengalami
menstruasi. Pada wanitayang sudah menopause kebutuhan zat besi (Fe) turun kembali.3.Aktivitas fisik
dan pekerjaanLanjut usia mengalami penurunan kemampuan fisik yang berdampak pada berurangnya
aktivitas fisik sehingga kebutuhanenerginya juga berkurang. Kecukupan zat gizi seseorang jugasangat
tergantung dari pekerjaan seharihari : ringan, sedang, berat.Makin berat pekerjaaan seseorang makin
besar zat gizi yangdibutuhkan. Lanjut usia dengan pekerjaaan fisik yang beratmemerlukan zat gizi yang
lebih banyak.4.Postur tubuhPostur tubuh yang lebih besar memerlukan energi lebih banyak
dibandingkan postur tubuh yang lebih kecil.5.Iklim/suhu udaraOrang yang tinggal di daerah bersuhu
dingin (pegunungan)memerlukan zat gizi lebih untuk mempertahankan suhu tubuhnya.6.Kondisi
kesehatan (stress fisik dan psikososial)Kebutuhan gizi setiap individu tidak selalu tetap, tetapi bervariasi
sesuai dengan kondisi kesehatan seseorang pada waktutertentu. Stress fisik dan stressor psikososial
yang kerap terjadi pada lanjut usia juga mempengaruhi kebutuhan gizi. Pada lanjutusia masa rehabilitasi
sesudah sakit memerlukan penyesuaiankebutuhan gizi.7.Lingkungan.Lanjut usia yang sering terpapar di
lingkungan yang rawan polusi (pabrik, industri, dll) perlu mendapat suplemen tambahanyang
mengandung protein, vitamin dan mineral untuk melindungisel-sel tubuh dari efek radiasi.

2.5Masalah Gizi Lanjut Usia (Lansia)

1.Gizi Berlebih

Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di Negara-negara barat dan kota-kota besar. Kebiasaan makan
banyak pada waktumuda menyebabkan berat badan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan kalori
berkurang karena berkurangnya aktivitasfisik.Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun
disadariuntuk mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit,
misalnya :penyakit jantung, kencingmanis, dan darah tinggi.2.Gizi KurangGizi kurang sering disebabkan
oleh masalah-masalah socialekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kaloriterlalu
rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badankurang dari normal. Apabila hal ini disertai
dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapatdiperbaiki,
akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakitmenurun, kemungkinan akan mudah terkena
infeksi.3.Kekurangan VitaminBila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurangdan ditambah
dengan kekurangan protein dalam makananakibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun,
kulitkering,penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.4.Kegemukan atau obesitas.Keadaan ini
biasanya disebabkan oleh pola konsumsi yang berlebihan, banyak mengandung lemak dan jumlah kalori
yangmelebihi kebutuhan. Proses metabolisme yang menurun pada lanjutusia, bila tidak diimbangi
dengan peningkatan aktifitas fisik atau penurunan jumlah makanan, sehingga jumlah kalori yang
berlebih akan diubah menjadi lemak yang dapat mengakibatkankegemukan. Selain kegemukan secara
keseluruhan, kegemukan pada bagian perut lebih berbahaya karena kelebihan lemak di
perutdihubungkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantungkoroner pada bagian lemak lain.
Menurut Monica, 1992,kegemukan atau obesitas akan meningkatkan risiko menderita penyakit jantung
koroner 1-3 kali, penyakit hipertensi 1,5 kali,diabetes mellitus 2,9 kali dan penyakit empedu 1-6
kali.5.Kurang Energi Kronik (KEK)Kurang atau hilangnya nafsu makan yang berkepanjangan pada lanjut
usia, dapat menyebabkan penurunan berat badan. Padalanjut usia kulit dan jaringan ikat mulai keriput,
sehingga makinkelihatan kurus. Disamping kekurangan zat gizi makro, sering jugadisertai kekurangan zat
gizi mikro.Beberapa penyebab KEK pada lanjut usia:a.Makan tidak enak karena berkurangnya fungsi
indera perasa dan penciuman. b.Kesulitan mengunyah akibat gigi yang tanggal/tidak
lengkap.c.Penurunan asupan akibat adanya stress/depresi, kesepian, penyakit kronis, dan efek samping
obat.

2.6Masalah Kesehatan pada Lanjut Usia (Lansia)


1.Kurang bergerak Gangguan fisik, jiwa, dan faktor lingkungan dapatmenyebabkan lansia kurang
bergerak. Penyebab yang paling seringadalah gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf, dan
penyakit jantung dan pembuluh darah.2.IstabilitasPenyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor
intrinsik (hal-hal yang berkaitan dengan keadaan tubuh derita) baik karena proses menua, penyakit
maupun proses ekstrinsik (hal-hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat obatan tertentu dan faktor
lingkungan. Akibat yang paling sering dari terjatuh pada lansiaadalah kerusakan bagian tertentu dari
tubuh yang mengakibatkanrasa sakit, patah tulang, cedera pada kepala, luka bakar karena air panas
akibat terjatuh ke dalam tempat mandi. Selain dari pada itu,terjatuh menyebabkan lansia tersebut
sangat membatasi pergerakannya. Walaupun sebagian lansia yang terjatuh tidak sampai menyebabkan
kematian atau gangguan fisik yang berta,tetapi kejadian ini haruslah dianggap bukan merupakan
peristiwayang ringan. Terjatuh pada lansia dapat menyebabkan gangguan psikologis berupa hilangnya
harga diri dan perasaan takut akanterjatuh lagi, sehingga untuk selanjutnya lansia tersebut menjaditakut
berjalan untuk melindungi dirinya dari bahaya terjatuh.3.Gangguan intelektualMerupakan kumpulan
gejala klinik yang meliputi gangguanfungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat
sehinggamenyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari.Kejadian ini meningkat dengan
cepat mulai usia 60-85 tahun ataulebih, yaitu kurang dari 5% lansia yang berusia 60-74 tahunmengalami
demensia (kepikunan berat) sedangkan pada usiasetelah 85 tahun kejadian meningkat mendekati 50%.
Salah satuhal yang dapat menyebabkan gangguan intelektual adalah depresisehingga perlu dibedakan
dengan gangguan intelektual lainnya.4.InfeksiMerupakan salah satu masalah kesehatan yang penting
padalansia, karena selain sering didapati, juga gejala tidak khas bahkanasimtomatik yang menyebabkan
keterlambatan di dalamdiagnosis dan pengobatan serta resiko menjadi fatal meningkat pula.

Beberapa faktor resiko yang menyebabkan lansia mudah mendapat penyakit infeksi karena kekurangan
gizi, kekebalan tubuh yangmenurun, berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh, terdapatnya beberapa
penyakit sekaligus (komordibitas) yang menyebabkandaya tahan tubuh yang sangat berkurang. Selain
tiu, faktor nutrisi,faktor lingkungan, jumlah dan keganasan kuman akanmempermudah tubuh
mengalami infeksi.5.Gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulitAkibat proses menua
semua pancaindera berkurangfungsinya, demikina juga gangguan pada otak, saraf dan otot-ototyang
digunakan untuk berbicara dapat menyebabkan terganggunyakomunikasi, sedangkan kulit menjadi lebih
kering, rapuh danmudah rusak dengan trauma yang minimal.6.DepresiPerubahan status social,
bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian social serta perubahan-perubahan akibat proses
menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi padalansia. Namun demikian, sering kali gejala
depresi menyertai penderita dengan penyakit-penyakit gangguan fisik, yang tidak dapat diketahui
ataupun terpikirkan sebelumnya, karena gejala-gejala depresi yang muncul sering kali dianggap sebagai
suatu bagian dari proses menua yang normal ataupun tidak khas.Gejala-gejala depresi dapat berupa
perasaan sedih, tidak bahagia, sering menangis, merasa kesepian, tidur terganggu, pikiran dan gerakan
tubuh lamban, cepat lelah dan menurunnyaaktivitas, tidak ada selera makan, berat badan berkurang,
dayaingat berkurang, sulit untuk memusatkan pikiran dan perhatain,kurangnya minat, hulangnya
kesenangan yang biasanya dinikmati,menyusahkan orang lain, merasa rendah diri, harga diri
dankepercayaan diri berkurang merasa bersalah dan tidak berguna,tidak ingin hidup lagi bahkan mau
bunuh diri, dan gejala-gejala fisik lainnya. Akan tetapi, pada lansia sering timbul depresiterselubung,
yaitu yang menonjol hanya gangguan fisik saja sepertisakit kepala, jantung berdebar-debar, nyeri
pinggan, gangguan pencernaan dll.7.Daya tahan tubuh menurunDaya tahan tubuh yang menurun pada
lansia merupakansalah satu fungsi tubuh yang terganggu dengan bertambahnya umur seseorang
walaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua, tetapi dapat pula karena berbagai
keadaan seperti penyakit yang sudah lama diderita (menahun) maupun penyakityang baru saja diderita
(akut) dapat menyebabkan penurunan dayatahan tubuh seseorang. Demikian juga penggunaan berbagai
obat,keadaan gizi yang kurang, penurunan fungsi organ-organ tubuh,dan lain-
lain.8.ImpotensiMerupakan ketidak mampuan untuk mencapai danmempertahankan ereksi yang cukup
untuk melakukan sanggamayang memuaskan yang terjadi paling sedikit tiga bulan.
MenurutMassachusetts Male Aging Study (MMAS) bahwa penelitian yangdilakukan pada pria usia 40-70
tahun yang di wawancarai ternyata52% menderita disfungsi ereksi, yang terdiri dari disfungsi ereksitotal
10%, disfungsi ereksi sedang 25% dan minimal 17%.Penyebab disfungsi ereksi pada lansia adalah
hambatanaliran darah ke dalam alat kelamin sebagai adanya kekakuan padadinding pembuluh darah
(arteriosklerosis) baik karena prosesmenua maupun penyakit dan juga berkurangnya sel-sel otot
polosyang terdapat pada alat kelamin serta berkurangnya kepekaan darialat kelamin pria terhadap
rangsangan.9.Penyakit obat-obatanSalah satu yang sering didapati pada lansia adalahmenderita
penyakit lebih dari satu jenis sehingga membutuhkan obat yang lebih banyak, apalagi sebagian lansia
seringmenggunakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan
timbulnya penyakit akibat pemakaian obat-obatan yang digunakan.

2.7kebutuhan gizi Lanjut usia (Lansia)

Kecukupan gizi usia lanjut berada dengan usia muda. Konsumsi makanyang cukup dan seimbang akan
bermanfaat bagi usia lanjut untuk mencegahatau mengurangi kemungkinan penyakit degenerative
seperti penyakit jantung,ginjal, diabetes mellitus arthritis dan lain-lain atau kekurangan Gizi.
Adapunkebutuhan zat-zat gizi pada usia lanjut:a.EnergiPada manusia, kebutuhan energi menurun
sehubungandengan meningkatnya usia. Hal ini disebabkan banyak sel,yangsudah kurang aktif yang
mengakibatkan kegiatan fisik jugamenurun. Dalam “AKG 2019” disebut kecukupan gizi yangdianjurkan
untuk pria usia 65-80 tahun adalah sebesar 1800 kkaldan wanita 1550 kkal. b.KaloriKebutuhan energy
pada usia lanjut menurun sehubungandengan penurunan metabolism basal (sel-sel banyak yang
inaktif)dan kegitan fisik cenderung menurun.c.Hidrat ArangPenggunaan hidrat arang relatif menurun
pada manulakarena kecukupan kalori juga menurun. Dianjurkan 50% dari totalenergy berasal dari hidrat
arang.d.Air dan SeratKebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia.Dengan berkurangnya
kemampuan ginjal maka air punya peranan penting sebagai pengangkut sisa pembakaran tubuh
danmendorong peristaltic usus. Dianjurkan manula mengonsumsi cairan minimum 6-8 gelas sehari.
Serat dalam makanan akanmembantu mendorong peristaltic usus dan dapat mencegahkonstipasi pada
manula.e. ProteinUntuk usia lanjut protein berfungsi untuk mengganti sel-sel jaringan-jaringan yang
rusak serta mengatur fungsi fisiologi tubuh.Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein terutama dari
proteinhewani dan nabati dengan perbandingan 1:3,.Jumlah protein yangdiperlukan untuk laki-laki usia
lanjut (65-80 tahun) adalah64 g per hari dan wanita usia lanjut 58 g per hari. Hindarkan konsumsi
protein yang berlebih karena akan memberatkan fungsi ginjal danhati.f.Lemak Lemak merupakan
sumber tenaga selain hidrat arang.Lemak berlebih disimpan dalam tubuh sebagai cadangan tenagadan
bila berlebih akan ditimbun sebagai lemak tubuh. Konsumsilemak yang berlebih tidak dianjurkan pada
usia lanjut karena dapatmeningkat kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesteroldarah.
Kebutuhan lemak usia lanjut lebih sedikit. Konsumsi lemak dibatasi jangan lebih dari seperempat
kebutuhan energi. Pada usialanjut di anjurkan untuk mengonsumsi asam lemak tak jenuh(berasal dari
nabati).g.VitaminUntuk usia lanjut dianjurkan untuk meningkatkan konsumsimakanan kaya vitamin
A,D,E untuk mencegah penyakitdegenerative (sebagai antioksida).Selain itu,mengonsumsi mkananyang
banyak mengandung vitamin B12,asam folat dan B1 jugadianjurkan,untuk menanggulangi resiko
penyakit jantung.

Adapun kebutuhan vitamin untuk usia lanjut per orang per hariAdalah:

Vitamin A, wanita 600 RE dan laki-laki 650 RE.

Vitamin D, wanita dan laki-laki 20 mcg.

Vitamin E, wanita 20 mcg dan laki-laki 15 mcg.

Vitamin B1, wanita 1,1 mg dan lakilaki 1,2 mg.

Vitamin B12, wanita dan laki-laki 4,0 mg.Pada usia lanjut di anjurkan mengonsumsi makanan fe,
Zn,selenium, dan kalsium untuk mencegah anemia dan pengeroposantulang terutama pada wanita.
Adapun kebutuhan mineral untuk usia lanjut perhari adalah:

Kalsium wanita 1200 mg dan laki-laki 1200 mg.

Zat besi wanita 8 mg dan laki-laki 9 mg.

Seng (Zn), wanita 8 mg dan laki-laki 11 mg.


o

Selenium wanita 24 mcg dan laki-laki 29 mcg.Dianjurkan pada usia lanjut dengan tekanan darah
tinggimengonsumsi NaCl sejumlah 3 g per orang per hari karena dapatmembantu menurunkan tekanan
darah.

2.8Prinsip Gizi pada Lansia

1.Terjadi penurunan kebutuhan energi pada usia dewasa muda(sekitar 5-10%), penurunan kebutuhan
protein sebanyak 1 gr/kgBB, dan penurunan kebutuhan lemak. Sedangkan kebutuhankarbohidrat masuk
kategori cukup (sekitar 50%) dan kebutuhanvitamin dan mineral tidak mengalami penurunan kebutuhan
zat gizi pada lansia dapat dilihat di Angka Kecukupan Gizi (AKG).2.Menu makanan yang dikonsumsi oleh
lansia sebaiknyamengandung zat gizi seimbang seperti sumber karbohidrat proteinlemak serta vitamin
dan mineral sesuai dengan Pesan Umum GiziSeimbang (PUGS).

3.Bentuk atau konsistensi makanan yang diberikan pada lansia harusmempertimbangkan kemampuan
mengunyah dan pencernaanmekanik di mulut misalnya pemberian makanan lunak seperti nasitim dan
lauk cincang pada lansia dengan gigi yang tidak lengkap(gigi tanggal/ompong).4.Lansia sebaiknya juga
membatasi makanan yang mengandungtinggi lemak seperti jeroan (hati, ampel, paru, otak, dll),
gajih,kulit, santan kental, dan gorengan. Hal ini dikarenakan lansiamengalami perubahan proporsi
jaringan lemak Sehingga kebutuhanakan lemak menjadi berkurang akan tetapi bukan berarti lansiatidak
boleh mengonsumsi lemak lansia harus mengkonsumsi lemak namun dengan catatan sesuai dengan
kebutuhannya.Sebagai contoh misalnya bila menu hari ini lauk nya sudahdigoreng maka sayurannya
lebih baik sayur yang tidak bersantanseperti sayur bening, sayur asam, atau tumis. Bila hari ini sayur
yang bersantan maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar, atauditim.5.Lansia sebaiknya mengonsumsi
cairan yang cukup kebutuhan air putih dalam sehari pada lansia berkisar antara 1500-2000 ml atau6-8
gelas. Cairan memiliki manfaat bagi tubuh untuk mencegahtimbulnya penyakit di saluran kemih seperti
kencing batu dan batuginjal. Air juga berfungsi sebagai pelumas bagi tulang dan sendihal ini
menunjukkan bahwa kekurangan cairan tubuh dapatmenyebabkan penurunan fungsi daya tahan dan
kelenturan tulang.Air juga berguna untuk mencegah sembelit karena proses penyerapan makanan
dalam usus memerlukan air.

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Setiap orang akan mengalami proses penuaan proses penuaan dini akandibagi menjadi 4 golongan umur
yaitu umur biologis umur psikologi sosialdan umur fungsional proses penuaan dapat terjadi secara sehat
apabila faktor risiko faktor risiko terjadinya masalah dapat dicegah sejak dini hal yang dapatdilakukan
dengan menjaga kebiasaan makan dan olahraga secara teratur beberapa permasalahan kesehatan yang
sering terjadi pada lansia adalah berlebih gizi kurang kekurangan vitamin kegemukan atau obesitas
dankekurangan zat gizi lainnya beberapa upaya dari segi gizi yang bisa dilakukanuntuk mencegah
permasalahan tersebut adalah konsumsi makanan yangmengandung gizi seimbang memperbanyak
konsumsi buah dan sayur mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak dan natrium
sertamengonsumsi air minum yang cukup.

3.2

Anda mungkin juga menyukai