Verba Dalam Bahasa Melayu Manado: (Verbs in Manado Malay)
Verba Dalam Bahasa Melayu Manado: (Verbs in Manado Malay)
Abstract
The research aims at describing verbs in Manado Malay. The data is obtained by the speaker, Bible Translation
of Manado Malay, Manado Malay dictionary, and popular song in Manado Malay language. The data is
collected by listening and noting technique. Analysis of data is done by structural analysis and qualitative
approach. The result of the research shows the forms of verbs, they are 1) basic verbs (free and bound basic
verbs), 2) derivational verbs (affixation, reduplication, combined verbs, compound verbs). The characteristic
of Manado Malay is suffix akang becomes -kan and -i in Indonesian language. Besides that, suffix akang
could become prefix me in Indonesian language with construction verbs + akang. Suffix akang could mean
pakaikan with construction noun + akang. The characteristic of verb that undergoes combining process with
repeated prefix (reduplication) + verb. The characteristic verb viewed by syntax behavior, verb always places
predicate function, viewed by noun accompaning, it is divided into intransitive (need object) and transitive (no
object) verbs. Based on semantic character, verbs are divided into active, passive, anti-active, anti-passive,
reciprocal, reflective, performative, constatative, locative, possesive, completive, deciderative, and directive.
Verbs undergo derivational (de-nominal, de-adjectival, and de-adverbial) and inflectional.
Keywords: verbs, feature, form, Manado Malay language
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan verba dalam bahasa Melayu Manado. Data diperoleh dari
penutur asli, terjemahan Al-kitab ke dalam bahasa Melayu Manado, kamus Melayu Manado, dan lagu popular
dalam bahasa Melayu Manado. Data dikumpulkan dengan teknik simak dan teknik catat. Data dianalisis
dengan menggunakan analisis struktural dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan
bentuk verba, yaitu 1) verba dasar (verba dasar bebas dan verba dasar terikat, 2) verba turunan (afiksasi,
reduplikasi,verba proses gabung, dan verba majemuk. Karakteristik verba bahasa Melayu Manado sufiks
akang menjadi sufiks kan dan i dalam bahasa Indonesia. Selain itu, sufiks akang dapat juga menjadi awalan
me dalam bahasa Indonesia dengan struktur verba + akang. Sufiks akang dapat bermakna pakaikan dengan
struktur nomina + akang. Karakteristik verba berproses gabung yang berulang prefiks (reduplikasi) + verba.
Ciri verba ditinjau dari perilaku sintaksis, verba selalu menduduki fungsi predikat, dilihat dari nomina yang
mendampinginya terbagi atas verba intransitif (tidak memerlukan objek) dan verba transitif (memerlukan
objek). Ditinjau dari perilaku semantik verba terbagi atas verba aktif, pasif, anti aktif, anti pasif, resiprokal,
reflektif, performatif, konstatatif, lokatif, posesif, kompletif, desideratif, dan direktif. Verba mengalami
derivasional (denominal, deadjektival, dan deadverbial) dan infleksional.
Kata kunci: verba, ciri, bentuk, bahasa Melayu Manado
311
Sawerigading, Vol. 20, No. 2, Agustus 2014: 311—320
312
Asri M. Nur Hidayah: Verba dalam Bahasa ...
bagaimana verba (bentuk dan ciri) dalam bahasa dalam Darwis (2012:9) ialah bagian atau unsur
Melayu Manado. Tujuan penelitian ini untuk gramatikal terkecil yang menyertai pembentukan
mendeskripsikan ciri dan bentuk verba bahasa sebuah kata, misalnya fonem.
Melayu Manado. Manfaat penelitian ini untuk Morfem dibagi menjadi dua, yaitu morfem
menambah pendokumentasian bahasa Melayu bebas dan morfem terikat. Morfem bebas ialah
Manado dan penyusunan bahan ajar muatan lokal morfem yang bisa berdiri sendiri sebagai satu
pelajaran bahasa Melayu Manado di Sulawesi kata, sedangkan morfem terikat ialah morfem
Utara. yang tidak terdapat sebagai kata, tetapi selalu
dirangkaikan dengan satu morfem lain atau
KERANGKA TEORI lebih menjadi satu kata. Misalnya bentuk jalang
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan ‘jalan’ adalah morfem bebas, tetapi ba- dalam
menggunakan teori linguistik struktural yang kata bajalang ‘berjalan’ adalah morfem terikat.
memandang bahasa itu sebagai unit-unit yang Setiap kata dalam bahasa manapun
tersusun atau suatu struktur (sehingga bahasa mengandung semantik yang secara universal
mempunyai strukturnya sendiri). Linguistik melekat pada kata tersebut (Sukayana, 2012:117),
struktural berusaha mendeskripsikan suatu seperti ciri-ciri semantik dan sintaksis verba. Ciri-
bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang ciri verba dapat diketahui dengan mengamati (1)
dimiliki bahasa itu (Chaer, 2003:346). Lyons perilaku semantis, (2) perilaku sintaksis, dan
(1971:51) mengatakan bahwa setiap bahasa (3) bentuk morfologinya (Alwi, dkk. 2003:87).
merupakan suatu sistem yang saling berhubungan Secara sintaksis sebuah satuan gramatikal dapat
dan Bloomfield (1933:20) berpendapat bahwa diketahui berkategori verba dari perilakunya
teori struktural memandang bahasa sebagai satu dalam satuan yang lebih besar (Kridalaksana,
kesatuan sistem yang memiliki sistem tersendiri. 2005:51).
Dalam aliran ini, setiap bahasa memiliki struktur Verba adalah kelas kata yang biasanya
yang mencakup struktur fonologi, morfologi, berfungsi sebagai predikat dalam beberapa bahasa;
dan sintaksis. Sejalan dengan ini, Kridalaksana verba mempunyai ciri morfologis seperti ciri kala,
(2008:146) berpendapat bahwa linguistik aspek, persona atau jumlah. Sebagian besar verba
struktural adalah pendekatan dalam penyelidikan mewakili unsur semantik perbuatan, keadaan,
bahasa yang menganggap bahasa sebagai sistem atau proses. Kelas kata ini dalam bahasa Indonesia
yang bebas. Sistem dan struktur sebuah bahasa ditandai dengan kemungkinan untuk diawali
merupakan wujud mendasar bagi sebuah bahasa dengan kata tidak dan tidak mungkin diawali
karena sesederhana apapun sebuah teks, akan dengan kata sangat, lebih, misalnya datang, naik,
dapat ditemukan sistem yang mengatur pola- bekerja, dsb. (Kridalaksana, 2008:254).
pola sturukturnya (Marnetti, 2011:90) Penelitian ini termasuk penelitian di bidang
Morfem dan kategori kata bagian dari morfologi. Morfologi berurusan dengan kategori
morfologi. Analisis morfem berkaitan dengan atau jenis kata tertentu. Pembentukan kata kerja
identifisikasi morfem yang mengacu kepada (verba) tentu berbeda dari pembentukan kata
pendapat Chaer (2008:13) bahwa morfem adalah benda (nomina), kata sifat (adjektiva), dan jenis
satuan gramatikal terkecil berarti “satuan” itu kata lain (Darwis, 2012:1)
tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi.
Ramlan (1978:11) berpendapat bahwa morfem METODE
adalah bentuk linguistik terkecil yang tidak Sumber data dalam penelitian ini
mempunyai bentuk lain sebagai unsurnya. berdasarkan sumber lisan dan tulisan. Sumber
Setiap bentuk tunggal, baik bentuk bebas lisan dijaring melalui informan dan sumber
maupun bentuk terikat merupakan satu morfem. tulisan dijaring melalui cerpen remaja berbahasa
Sejalan dengan hal ini, morfem menurut Verhaar Melayu Manado, lagu pop Melayu Manado,
313
Sawerigading, Vol. 20, No. 2, Agustus 2014: 311—320
kamus Melayu Manado-Indonesia, dan Al- gabungan proses atau berupa paduan
kitab yang berbahasa Melayu Manado. Metode leksem. Sebagai bentuk turunan
penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dapat ditemukan:
yaitu menggambarkan data apa adanya. Metode a) verba berafiks basosapu ‘menyapu’;
pengumpulan data digunakan adalah metode batangka ‘menangkap’, tadodeso
simak yang dilakukan dengan menyimak ‘terjerat’, bamanjae ‘manjae’; batulis
penggunaan bahasa (Mahsun, 2012:92) dengan ‘menulis’ batanya ‘bertanya’, baurus
teknik catat. Metode simak juga menyimak ‘mengurus’, bacari ‘mencari’, baabu
pembicaraan informan. Selanjutnya, data dicatat ‘berdebu’, baair ‘berair’, banging
pada kartu-kartu data. ‘berangin’; baantar ‘mengendarai’,
Analisis struktural ini bersifat deskriptif bagra ‘bergerak’, bahoba ‘mengin-
sinkronis, yakni berusaha memberi gambaran tip’ manjae akang ‘jahitkan’; kadudu-
objektif tentang sturuktur bahasa yang dianalisis kan ‘kedudukan’; kamasokan ‘kema-
sesuai dengan pemakaian yang sebenarnya sukan’.
pada waktu sekarang. Penelitian ini tidak Ba adalah prefiks dalam bahasa Melayu Manado
bersifat diakronis, yakni meneliti perkembangan yang bermakna ‘ber- dan me-,’ dalam bahasa
pemakaian bahasa atau sejarah bahasa. Indonesia, contoh berikut ini.
Data-data penelitian diambil/digunakan
yang sesuai dengan masalah penelitian. Lalu Kita da bamanjae baju ‘Saya menjahit baju’
Dia da basosapu ‘Dia menyapu’
data dianalisis dengan analisis struktural untuk
Da orang batangka ikang ‘Ada orang menangkap
menentukan fungsi dalam kalimat. Data yang ikan’
diperoleh dihimpun dan dianalisis ke dalam suatu Ngoni cuma babahaga ‘Kamu hanya melihat-
kaidah seperti apa adanya pada bahasa tersebut. orang lihat orang saja’
314
Asri M. Nur Hidayah: Verba dalam Bahasa ...
Tu ikang so tatangka ‘ikan sudah tertangkap’ Dasar (Verba Dasar) dan R (Reduplikasi)
Tu babi so tadodeso ‘babi sudah terjerat’ c) Verba berproses gabung ialah verba yang
Tu bola roda tatanang di pece ‘roda pedati itu
mengalami proses morfologis berupa
tertanam di lumpur’
Torang nyandaq taangka akang tu koi deri brat afiksasi dan reduplikasi : tabaku-bakutoki
skali ‘tabrak-tabrakan’ ;babaaer ‘berair air’,
‘Kita tidak terangkat tempat tidur karena berat babaabu ‘berdebu-debu’, babaator ‘me-
sekali’ ngatur-atur’, babaiko ‘mengikut- ikut’,
‘Tempat tidur tidak terangkat oleh kita karena babainjang ‘menginjak-injak sesuatu’;
berat sekali’ babaitong ‘menghitung-hitung’.
Verba dalam suatu konstruksi biasa juga Verba proses gabung dalam bahasa
diikuti sufiks akang. Sufiks/akhiran akang Melayu Manado yang berulang adalah awalan
dalam bahasa Melayu Manado menjadi sufiks kata/prefiks, sedangkan dalam bahasa Indonesia
kan dalam bahasa Indonesia, contoh berikut ini. yang berulang kata dasarnya seperti pada contoh
Manjae akang baju pa dia ‘jahitkan baju dia’ babaator ‘mengatur-atur’ , contoh lain seperti
Ngoni dengar akang ta pe mimpi ini ‘Kalian yang telah disebutkan di atas. Hal ini dapat
dengarkan mimpi saya ini’ dirumuskan menjadi prefiks (direduplikasikan)
Sufiks akang pada contoh di bawah ini + verba dasar, Prefiks (R) + D
dalam bahasa Melayu Manado menjadi sufik i ba baba + ator babaator
dalam bahasa Indonesia. ba baba + aer babaaer
ba baba + abu babaabu
1) Waktu mikrolet yang dorang ada nae akang so
sampe, Joice dan Tonce turung kong langsung d) Verba majemuk: basuar lala ‘bekerja
turus ka skola keras’; baku ajar ‘saling mengenal’;angka-
(Ketika mikrolet yang mereka tumpangi angka ‘sanjung’, contoh dalam kalimat
sudah sampai, Joice dan Tonce turun lalu berikut ini.
langsung ke sekolah)
1) Tape papa so basuar lala for torang
Nomina yang diikuti oleh sufiks akang “Bapak saya sudah bekerja keras
dapat bermakna pakaikan, seperti contoh berikut untuk kami
ini: pola verba majemuk contoh (1) berpola
2) blangket akang ‘pakaikan selimut’ V+A
3) calana akang ‘pakaikan celana’ 2) Kita suka sklai angka-angka padia
Contoh di bawah ini sufiks akang tidak Saya suka sekali (me)sanjung dia
berarti akhiran i atau kan dalam bahasa Indonesia, Pola verba majemuk contoh (2) berpola
melainkan me. V+V
Dorang pe onta-onta da muat akang damar, 3) Deri so lama baku kanal, dorang so
balsem, deng geta pohong for mo beking minya bakuajar kalakuang
wangi (Onta-onta kita memuat damar, balsam, Karena sudah lama berkenalan, mereka
dan getah pohon untuk membuat minyak wangi) sudah saling mengenal kelakuan
Konfiks (ka-...-kan) dalam bahasa Melayu Pola verba majemuk contoh (3) berpola
Manado ialah kadudukan ‘kedudukan’; baku + V
kahidopan ‘kehidupan’. Karakteristik verba bahasa Melayu Manado
b) Verba reduplikasi: inga-inga ‘ingat-ingat’;; sufiks akang menjadi sufiks -kan dan -i dalam
lia-lia ‘lihat-lihat’; bise-bise ‘bisik-bisik’. bahasa Indonesia. Selain itu, sufiks akang dapat
Verba reduplikasi dirumuskan D + R juga menjadi awalan me dalam bahasa Indonesia
315
Sawerigading, Vol. 20, No. 2, Agustus 2014: 311—320
dengan struktur verba + akang. Sufiks akang mempunyai satu objek, contoh berikut ini.
dapat bermakna pakaikan dengan struktur nomina Kita momasa nasi ‘Saya memasak nasi’
+ akang. Karakteristik verba berproses gabung S O
yang berulang prefiks (reduplikasi) + verba. Dia biasa baurus kambing ‘Dia biasa
Ciri verba dapat dilihat berdasarkan S O
perilaku sintaksis dan semantik verba. Perilaku mengembala kambing’
sintaksis verba dalam bahasa Melayu Manado. Yakub dapa kanal tu baju ‘Yakub
Verba berfungsi sebagai predikat dalam S O
kalimat berikut ini. mengenal baju itu’
1) Dia slalu kase nasehat supaya Tonce Papa batifar saguer ‘Ayah menyadap
S P O K S O
blajar bae-bae sagu’
(dia selalu memberi nasihat (menasihati) b.
Verba bitransitif adalah verba yang
supaya Tonce belajar dengan baik agar mempunyai dua objek, contoh berikut ini.
menjadi orang pandai) Mama bakase adek kukis ‘Ibu memberi
2) Ta pe gandum badiri tre ‘gandumku S O1 O2
S P adik kue’
berdiri lurus’ Tanta manjae baju baru ‘Bibi menjahit
3) Dorang manyao pa dia ‘Mereka menyahut S O1 O2
S P K baju baru’
kepada dia’ Ciri verba dapat dilihat dari perilaku
4) Torang se lego pa dia ka satu parigi kring semantik. Perilaku semantik mengandung
S P K makna inheren perbuatan yang merupakan
‘Kita lempar dia ke satu sumur kering’ jawaban apa yang dilakukan subjek, contoh
5) Dorang trus rado tu de pe baju ‘Mereka badeka (mendekat), papancuri (mencuri), babli
S P O ‘membelikan’, bapukul ‘memukuli’, mandi
lalu (me)narik bajunya’ ‘mandi’, mati ‘mati’, jatung ‘jatuh’, tabakar
Dilihat dari nomina yang mendampinginya ‘terbakar’.
dapat dibedakan atas verba intransitif ialah yaitu Verba juga mengandung makna inheren
verba yang menghindarkan objek dan verba proses. Verba proses menyatakan perubahan dari
transitif ialah verba yang bisa mempunyai atau suatu keadaan ke keadaan yang lain, contoh verba
harus mendampingi objek. jenis ini, yaitu jatung ‘jatuh’ ; tabakar ‘terbakar’;
baplote ‘meledak’. Baplote ‘meledak’ adalah
1.Verba intransitif perubahan dari keadaan yang utuh menjadi tidak
a) Yance so bakarja ‘Yance sudah bekerja’ utuh lagi. Verba yang mengandung makna ini
b) Bibit pohon pala so tumbu ‘Bibit pohon biasa juga merupakan jawaban apa yang terjadi
pala sudah tumbuh’ pada subjek?.
c) Aer so mandidi ‘Air sudah mendidih’ Berdasarkan hubungan verba dengan
d) Orang Ismael badatang dari Gilead mo ka nomina dapat bedakan sebagai berikut:
Mesir
‘Orang Ismail berdatangan dari Gilead 1. Verba aktif ialah verba yang subjeknya
akan ke Mesir’ berperan sebagai pelaku.
2. Verba transitif terbagi atas: Tanta bajual baju di pasar 45 ‘Bibi menjual
a) verba monotransitif adalah verba yang S
baju di pasar 45’
Mama babli ikang ‘Ibu membeli ikan’
316
Asri M. Nur Hidayah: Verba dalam Bahasa ...
317
Sawerigading, Vol. 20, No. 2, Agustus 2014: 311—320
318
Asri M. Nur Hidayah: Verba dalam Bahasa ...
319
Sawerigading, Vol. 20, No. 2, Agustus 2014: 311—320
320