Disusun oleh :
NIM : PO.71.33.1.19.075
TINGKAT : IB
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam. Karena atas nikmat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah entomologi ini dengan
judul ”Hewan arthropoda yang berperan sebagai vector pembawa penyakit”.
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan
secara teknik maupun teori. Namun, saya telah berusaha memberikan yang
memberikan yang terbaik agar memberikan fadhilah bagi penulis serta pembaca.
Dan atas kekerungan yang terdapat dalam karya ilmiah ini, penulis meminta maaf
serta pembaca dapat memakluminya.
Dalam penulisan makalah ini, saya selaku penulis banyak mendapatkan
bantuan,dukungan, bimbingan, petunjuk, nasehat serta informasi. Sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.Oleh karena itu, pada kesempatan ini ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
bapak/ibu,teman-teman,beserta keluarga yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah kalian lakukan serta
semoga karya ilmia ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi penulis dan
pembaca.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…….........................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3Tujuan…………………………………………………………….………….………2
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran.........................................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu contoh dari kelas insect yang populasinya biasa ditemukan
dirumah ialah nyamuk, Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera;
genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,
Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik,
tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi
jarang sekali melebihi 15 mm. Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus
hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung
kepada spesies – dan suhu.
Beragam jenis nyamuk berfungsi sebagai vektor atau pembawa protozoa,
virus, dan tidak sedikit pula pembawa larva cacing yang dapat menimbulkan
bermacam-macam penyakit pada manusia. Cara hidup dan cara “menusuk”- nya
pun berbeda-beda. Beberapa genus nyamuk yang mungkin sudah tidak asing lagi
ditelinga kita adalah Anopheles, Aedes, dan Culex.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian nyamuk
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Nyamuk tersebar luas di seluruh dunia mulai dari daerah kutub sampai ke
daerah tropika, dapat dijumpai 5.000 meter diatas permukaan laut sampai kedalaman
1.500 meter di bawah permukaan tanah didaerah pertambangan (WHO,1999).
Klasifikasi nyamuk
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Unimaria
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Superfamili : Culicoidea
Famili : Culicidae
Sub-famili : Culicinae
Morfologi nyamuk
Ciri-ciri nyamuk :
e. Bersarang dan bertelur digenangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah
yang agak gelap dan lembab.
g. Di dalam rumah : bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat minum burung.
h. Di luar rumah : drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas,
botol pecah, potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain (Chemika,
2004).
Ukuran nyamuk ini kecil sekali dan halus 4-13 mm.Pada kepala terdapat
probosis halus dan panjang yang melebihi panjang kepala. Pada nyamuk betina
probosis dipakai pada alat tusuk dan pengisap darah, sedang pada yang jantang dipakai
pada pengisap cairan tumbuh-tumbuhan,buah-buahan dan keringat.Dikiri dan kanan
probosis terdapat palpus yang terdiri dari 5 ruas dan sepasang antena yang terdiri dari 15
segmen.Antena pada nyamuk jantang berambut lebat disebut plumose dan pada betina
rambutnya jarang disebut pilose.
Bagian thoraks yang kelihatan yaitu mesonotum sebagian besar ditutup dengan
bulu halus.Bulu ini mungkin berwarna putih atau kuning dan membentuk gambaran
yang khas untuk masing-masing feses.
Bagian posterior dari mesonotum terdapat skutelum yang berbentuk pada:
a) Anophelini, melengkung (rounded)
b) Culicini, mempunyai 3 lengkungan (trilobus)
Nyamuk mempunyai sayap yang panjang dan langsing mempunyai vena yang
permukaannya ditutupi dengan sisik sayap(wing scales) yang terletak mengikuti
vena.Pada pinggir sayap terdapat deretan rambut yang disebut fringe. Abdomen
berbentuk silinder yang terdiri dari 10 segmen. Dua segmen terakhir berubah menjadi
alat kelamin.
Ciri-ciri dari setiap stadium dari spesies adalah :
1. Telur
Telur berwarna hitam dan setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat
mengeluarkan sekitar seratus butir telur dengan ukuran sekitar 0,7 milimeter
perbutir. Telur nyamuk ini tidak berpelampung, sehingga satu per satu akan
menempel ke dinding. Secara fisik, telur nyamuk berbentuk lonjong dan
mempunyai anyaman seperti kain kasa. Telur tampak satu per satu teratur di
pinggiran kaleng, lubang pohon, alas pot bunga, dan lain sebagainya.
Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di tempat penampungan air
bersih, seperti tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari : Bak mandi,
WC, Tempayan, Drum air, Bak menara (tower air) yang tidak tertutup, sumur
gali. Selain itu, wadah berisi air bersih atau air hujan, tempat minum burung,
Vas bunga, Pot bunga, Ban bekas, potongan bambu yang dapat menampung air,
11 Kaleng, Botol, tempat pembuangan air di kulkas dan barang bekas lainnya
yang dapat menampung air walau dengan volume kecil, juga menjadi tempat
kesukaannya. Telur akan diletakkan dan menempel pada dinding penampungan
air, sedikit diatas permukaan air. Di tempat kering (tanpa air), telur dapat
bertahan sampai enam bulan. Pada umunya telur akan menetas menjadi jentik
dalam waktu kurang lebih 2 hari setelah telur terendam (Silalahi, 2004).
2. Larva
Stadium larva biasanya berlangsung 6-8 hari. Larva nyamuk mempunyai
ciri-ciri antara lain adanya corong udara pada segmen terakhir, pada segmen
abdoman tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas (palmatus
hairs), pada corong udara terdapat pectan, sepasang rambut serta jumbai akan di
jumpai pada corong (siphon), setiap sisi abdomen segmen kedelapan ada comb
scale sebanyak 8-21 atau berjejer 1 sampai 3, bentuk individu dari comb scale
seperti duri, sisi thorax terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva dan
adanya sepasang rambut di kepala (Ditjen, 2002).
Ada 4 tingkatan (instar) larva nyamuk, masing-masing tingkatan
mempunyai ciri-ciri dan ketahanan yang berbeda. Tingkatan larva tersebut
adalah:
1. Larva instar I berukuran paling kecil, yaitu 1-2 mm atau 1-2 hari
setelah telur menetas, duri-duri (spinae) pada dada belum jelas dan
corong pernafasan pada siphon belum jelas.
2. Larva instar II berukuran 2,5-3,5 mm atau 2-3 hari setelah telur
menetas, duri-duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.
3. Larva instar III berukuran 4-5 mm atau 3-4 hari setelah telur menetas,
duri-duri dada mulai jelas dan corong pernafasan berwarna coklat
kehitaman.
4. Larva instar IV berukuran paling besar yaitu 5-6 mm atau 4-6 hari
setelah telur menetas, dengan warna kepala gelap.
3. Pupa (kepompong)
Pupa (kepompong) berbentuk seperti koma, bentuknya lebih besar
namun lebih ramping dibandingkan rata-rata nyamuk lainnya. Kepala dan
dadanya bersatu dilengkapi sepasang terompet pernafasan. Stadium pupa ini
adalah stadium tidak makan dan bila terganggu, pupa akan bergerak naik turun di
dalam wadah air. Pupa akan menjadi nyamuk dewasa dalam waktu lebih kurang
dua hari (Handiman, 2004).
4. Nyamuk dewasa
Nyamuk dewasa berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-
rata nyamuk lain. Nyamuk ini mempunyai warna dasar yang hitam dengan
bintikbintik putih pada bagian badan, kaki dan sayap. Pertumbuhan dari telur
menjadi nyamuk dewasa mencapai 9-10 hari. Umur nyamuk betina dapat
mencapai dua sampai tiga bulan (Gandahusada, 2000)
Paha kaki belakang bagian luar sebagian besar putih. Tarsale dengan
hubungan putih lebar. Scutum dengan sepasang garis lengkung dibagian luar dan
dua garis pendek di bagian tengah, membentuk lira (Ditjen, 2002).
Anatomi dan fisiologi dari nyamuk
Dengan berat sekitar 12 mg dan panjang 16 mm, tubuh nyamuk terdiri dari tiga
bagian utama yaitu Kepala (Head), Thorax, dan Abdomen.
Bagian kepala terdiri dari (lihat gambar 1) 22.Compound eye (22), arista (23),
antenna (24), maxilary palps (25), labium (26), labellum (27), Pseudotracheae (28).
Bagian torak terdiri dari (lihat gambar 1) . Prescutum (1), anterior spiracle (2),
scutum (3), basicosta (4), calypters (5), scutellum (6), wing vein (7), wing (8), haltere
(10), posterior spiracle (11), femur (12), tibia (13), spur (14), tarsus (15), propleuron
(16), prosternum (17), mesopleuron (18), mesosternum (19), metapleuron (20),
metasternum (21). Bagian abdomen terdiri dari (lihat gambar 1) abdominal segment (9).
. Perilaku binatang akan mengalami perubahan jika ada rangsangan dari luar.
Rangsangan dari luar misalnya perubahan cuaca atau perubahan lingkungan baik yang
alami manpun karena ulah manusia.
Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada waktu malarn
hari.apabila dipelajari dengan teliti ternyata tiap spesies mempunyai sifat yang tertentu,
ada spesies yang aktif mulai senja hingga menjelang tengah malam dan sampai pagi
hari.
Apabila dengan metode yang sama kita adakan. Penangkapan nyarnuk didalam
dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat diketahui ada dua
golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih senang mencari darah diluar rumah dan
endofagik yang lebih senang mencari darah didalam rumah.
2. Frekuensi menusuk
Telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu kali selama
hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina
hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali
nyamuk akan mencari darah. Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi
oleh temperatur dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik.Untuk iklim Indonesia
memerlukan waktu antara 48-96 jam.
3. Perilaku Istirahat.
Pada waktu malam ada nyamuk yang masuk kedalam rumah hanya untuk
menghisap darah orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum
maupun sesudah menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk beristirahat.
6. Kelembapan
Nyamuk lebih suka pada keadaan yang lembap yaitu pada waktu nyamuk
meletakkan telurnya pada waktu beristirahat.Kelembapan Nisbi yang optimal bagi
nyamuk antara 75%-93% karena kelembapan kurang dari 60% atau rendah dapat
mempengaruhi lama hidup nyamuk .
o Penggunaan kelambu.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan
dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan suhu. Hanya
nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada
hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan maupun betina
makan cairan nektar bunga. sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. Telur-
telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk berkembang.
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa sangat
menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembap atau kolam yang
kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan
reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan
kelembapan. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya.
Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam
kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya
saling berdekatan membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
3.2 SARAN