Anda di halaman 1dari 17

MESIN FRAIS KONVENSIONAL

Prinsip kerja mesin frais adalah Pahat ( pisau ) berputar benda kerja dipasang pada meja
mesin dan bergerak secara mendatar danvertical secara konstan.
Fungsi Mesin Frais yaitu untuk pemotongan benda kerja antara lain :
1. Bidang datar
2. Bidang Miring rata
3. Bidang siku
4. Bidang sejajar atau bertingkat
5. Membuat alur lurus atau bertingkat
6. Memperbesar lubang
7. Membuat segi beraturan

Jenis Mesin Frais Konvensional

1.Mesin frais vertikal 2.Mesin frais horizontal 3.Mesin frais universal

1. Mesin frais vertical ciri –cirinya adalah :


a. Letak sumbu utama atau spindel tegak lurus dengan meja
b. Meja mesin hanya dapat digerakkan pada tiga sumbu axis yaitu memanjang,
melintang dan tegak
2. Mesin frais horisontal ciri – cirinya adalah :
a. Letak sumbu utama atau spindel sejajar dengan mesin
b. Meja mesin hanya dapat digerakkan pada tiga sumbu axis yaitu memanjang,
melintang dan tegak
3. Mesin frais universal ciri – cirinya adalah :
a. Letak sumbu utama sejajar dengan meja mesin atau mendatar namun bisa
dirubah menjadi tegak ( vertical )
b. Meja mesin selain dapat bergerak mendatar, melintang dan vertical juga dapat
diputar dengan sudut tertentu terhadap tiang mesin
BAGIAN – BAGIAN MESIN FRAIS

Mesin frais vertical Mesin frais horisontal

ALAT PERLENGKAPAN MESIN FRAIS :

A. Alat pemegang benda kerja


B. Alat pemegang pisau frais
C. Macam – macam pisau frais
D. Alat ukur
A. ALAT PEMEGANG BENDA KERJA
a. Macam – macam klem dan perlengkapannya
Digunakan untuk menjepit atau mengikat benda kerja langsung pada meja mesin

b. Blok VEE
Untuk menjepit benda kerja silindris langsung pada meja mesin
c. Blok siku
Untuk mengikat benda kerja dengan kedu
Dukan tegak langsung pada mesja mesin
 Blok siku tetap
 Blok siku sudut bisa diatur
d. Macam – macam ragum
1. Ragum Datar
Fungsinya adalah untuk mencekam benda kerja

2. Ragum Putar
Fungsinya adalah untuk mencekam benda kerja dimana ragum bisa diputar
sampai membentuk sudut 360°

3. Ragum Universal
Fungsinya untuk mencekam
Benda kerja bisa diputar arah
Horisontal dan arah vertical

e. Meja Putar ( Rotary table )


Kegunaan meja putar untuk membagi benda kerja dengan menggunakan busur
derajat dengan penyayatan melingkar

f. Deviding Head ( Kepala Pembagi )


Kegunaan dividing head untuk memegang
Dan membuat pembagian benda kerja
Terutama saat :
 Mengefrais segi banyak beraturan
 Mengefrais roda gigi
 Mengefrais alur pasak
B. ALAT PEMEGANG PISAU FRAIS
a. Arbor
Sebagai alat pengikat atau pemegang pisau frais
1. Arbor Panjang
Tipe A ( tanpa alur )
Untuk penyayatan ringan
Tipe B ( dengan alur pasak )
Untuk penyayatan berat
2. Arbor pendek ( stub arbor )
Sebagai tempat kedudukan atau pengikat pisau frais sisi

Bbbb
b. Adaptor
Untuk memegang pisau frais bertangkai
tirus
c. Collet
Untuk memegang pisau frais jari ( endmill )
Terdiri dari beberapa nomor dengan diameter
Lubang tertentu

C. MACAM – MACAM PISAU FRAIS DAN FUNGSINYA


a. Pisau Mantel ( Helical milling cutter )
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais
Horisontal. Digunakan untuk pemakan
Permukaan kasar dan lebar
b. Pisau Alur ( Slot milling cutter )
Pisau alur ini berfungsi untuk membuat
Alur pada bidang permukaan benda kerja.
Pisau alur dipasang pada mesin frais horisontal
c. Pisau Modul ( Gear Cutter )
Pisau frais gigi atau pisau modul ini digunakan
Untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jum
Lah gigi yang diinginkan

d. Pisau frais cembung ( Convex cutter )


Pisau jenis ini digunakan untuk membuat
Benda kerja yang bentuknya memiliki radius
Dalam ( cekung )
e. Pisau frais radius cekung ( Concave cutter )
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda
Kerja yang bentuknya memiliki radius luar
( cembung )
f. Pisau frais alur “ T “ ( T Slot Cutter )
Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat
Alur berbentuk “ T “. Seperti halnya pada meja
Mesin frais.
g. Pisau frais sudut
Pisau sudut ini digunakan untuk membuat
Alur berbentuk sudut. Pisau sudut dibeda
Kan menjadi 2 yaitu pisau sudut tungga
Dan pisau sudut ganda
h. Pisau jari ( Endmill Cutter )
Ukuran pisau ini bervariasi mulai dari ukuran
Kecil sampai ukuran besar. Cutter ini biasanya
Dipakai untuk membuat alur, dipasang pada mesin frais vertical.
i. Pisau frais muka dan sisi (Shell endmill cutter )
Pisau ini memiliki sayatan muka dan sisi digunakan untuk mengefrais bidang rata dan ber
tingkat

j. Pisau frais pengasaran ( Heavy Duty Endmill Cutter )


Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda
Dengan cutter lain, pada sisinya berbentuk helik diguna
Kan untuk menyayat benda kerja yang cukup besar ( tebal )
k. Face milling cutter
Digunakan untuk pengefraisan muka / bidang datar, termasuk jenis pisau inset bila salah
Satu mata pisau ( matasayat ) rusak bisa diganti.

l. Pisau Frais Gergaji ( Slitting saw )


Pisau ini digunakan untuk memotong benda kerja, selain itu digunakan untuk membuat
Alur yang memiliki ukuran lebar alur yang kecil
Untuk menjaga ketajaman dan umur pisau frais, maka pisau fraisharus dijaga dan dirawat dengan
benar. Perawatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan pisau frais harus benar ( sesuai instruksi kerja )
Misalnya harus kuat dan tidak boleh oleng
2. Putaran pisau dan kecepatan pemakanan harus sesuai dengan jenis bahan benda kerja,
diameter pisau, jenis bahan pisau dan kedalaman pemotongan
3. Diberi pendingin yang cocok dan cukup pada saat proses penyayatan
4. Selesai digunakan dibersihkan dengan kain, diolesi dengan minyak pelumas dan disimpan
dengan benar.

URUTAN PEMASANGAN PISAU FRAIS


Pemasangan pisau frais dilakukan langkah – langkah sbb :
1. Membersihkan bagian – bagian arbor (terutama bagian yang tirus)

2. Pemasangan Arbor :
- Masukkan bagian tirus arbor , keraskan baut penarik

3. Pemasangan pisau frais


- Masukkan pisau frais dengan hati-hati didoron g sampai pisau bisa meluncur pada arbor
- Pastikan lubang pasak pisau frais lurus dengan pasak arbor

4. Memasang cincin -
- Bersihkan lubang cincin
- Pasang satu persatu cinci Arbor , pastikan diantara cincin tidak ada tatal yang dapat
Menyebabkan arbor bengkok
5. Mengeraskan Arbor
- Pasang dudukan arbor , keraskan mur arbor dan keraskan mur dudukan arbor

PARAMETER PEMOTONGAN PROSES PENGEFRAISAN


1. Kecepatan potong / Cutting speed ( Cs )
Kecepatan potong adalah jarak gerak putar yang ditempuh satu titik mata potong cutter
Dalam satuan meter tiap menit. Nilainya ditentukan oleh :
- Material benda kerja
- Material pisau frais
- Diameter pisau frais

Cs = π d n / 1000 mm/min
Dimana :
- Cs : Kecepatan potong ...................... m /menit
- d : Diameter pisau frais .................. mm
- n : Jumlah putaran mesin ................ Rpm
- π : Konstanta ( 3,14 )

2. Putaran pisau frais ( n )


Besarnya putaran mesin frais dapat dihitung dengan rumus

n = 1000 Cs / π d put / min


3. Kecepatan pemakanan / Feeding ( F )
Faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan
feeding antara lain
> dalamnya pemekanan > keseragaman benda kerja
> tipe pisau > tingkat kehhalusan yang
> bentuk pisau diinginkan
>material benda kerja > kondisi mesin

F = f . n .z mm / min
Dimana : F : Kecepatan pemakanan ................... mm / min
n : Putaran mesin................................ Rpm
z : Jumlah gigi cutter
f : Kecepatan pemakanan pergigi........ Feeding / put

4. Kedalaman pemakanan ( a )
Untuk pemakanan kasar biasanya tidak boleh lebih dari 1/64 inci atau 0,40 mm.
Untuk pemakanan halus harus kurang dari 0,40 mm dan putaran lebih tinggi

5. Waktu Pemakanan ( t )
Waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan dapat dicari dengan rumus :
tc = lt / F menit
Keterangan :
Benda Kerja :
w = lebar pemotongan (mm)
lw = panjang pemotongan (mm)
lt = lv+lw+ln (mm)
a = kedalaman potong (mm)
lv = jarak benda dan pisau posisi awal ( mm )
lv = 1 mm
ln = jarak pisau lepas benda kerja saat menyayat
ln = 1/2 d mm
Pisau Frais
d = diameter luar ( mm )
z = jumlah gigi / mata potong
Mesin Frais
n = putaran spidel mesin ( Rpm )
F = feeding ( mm / men )
f = feeding tiap gigi pisau frais ( mm )

TABEL KECEPATAN POTONG ( Cs )

HSS Carbide
Materials
Fine Coarse Fine Coarse
Tool Steel 75 – 100 25 – 45 185 – 230 110 -140
Low Carbon Steel 70 – 90 25 – 40 170 – 215 90 – 120
Medium Carbon 60 – 85 20 – 40 140 – 185 75 – 110
Steel
Cost Iron 40 – 45 25 – 30 110 – 140 60 – 75
Brass 85 -110 45 – 70 185 – 215 120 -150

Alumunium 70 -110 30 – 45 140 – 215 60 – 90

SETTING PEMASANGAN RAGUM SEJAJAR MEJA MESIN


Langkah-langkah pemasangan ragum pada mesin frais adalah sbb :
 Periksa ragum apakah dalam keadaan baik
 Usahakan kedudukan ragum ditengah –tengah meja mesin
 Masukkan baut pengikat ke dalam alur meja dan ragum
 Kencangkan salh satu baut pengikat agar kedudukan ragum
tidak berubah
 Letakkan dial indikator menggunakan blok magnit pada badan
mesin
 Pasang pararel pada mulut ragum kemudian sentuhkan sensor
dial indicator dengan sisi pararel
 Gerakkkan meja mesin. Bila jarum pada dial indicator
bergerak, pukullah ragum sedikit demi sedikit
 Gerakkan meja mesin berulang kali. Jika jarum pada dial
indicator menunjukkan angka yang sama, keraskan kedua baut
yang mengikat ragum
CARA MEMASANG BENDA KERJA
Langkah – langkah pemasangan benda kerja pada ragum mesi n

 Pasang penyangga ( Blok paralel ) dibawah benda kerja

 Letakkan benda kerja pada mulut ragum

 Keraskan ragum sedikit demi sedikit sambil benda kerja


dipukul sehingga duduk tepat diatas blok paralel ( tandanya
blok paralel tidak bisa ditarik )

CONTOH PEMASANGAN BENDA KERJA

Benda kerja ditengah ragum Benda kerja didukung blok para Benda kerja yang menomjol
Lel diusahakan pendek

MEMASANG PISAU FRAIS PADA ARBOR PENDEK DAN PEMASANGAN COLLET


1. Pemasangan pisau pada arbor pendek

alur pisau tepat pasak arbor keraskan baut


Pemusatan Luar pemusatan dalam

2. Pemasangan pisau jari

SETTING PISAU FRAIS TERHADAP BENDA KERJA


 Letakkan sehelai kertas diatas benda kerja
 Sentuhkan benda kerja pada ujung pisau frais yang sedang berputar ,sampai kertas ikut
berputar
 Tepatkan skala eretan sindel utama pada posisi nol

METODE PEMOTONGAN BENDA KERJA

1. Pemotongan berlawanan
Arah benda kerja ( Up milling)

2. Pemotongan searah benda


Kerja ( Down milling )

3. Pemotongan netral

LANGKAH – LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN FRAIS


1. Pelajari dan ikuti petunjuk SOP sebelum mengoperasikan mesin frais
2. Pelajari gambar kerja untuk menentukan langkah langkah kerja yang efektif dan efesien
3. Tentukan karateristik bahan benda kerja untuk menentukan kwalitas cutter
4. Tentukan jenis cutter atau alat potong dan median pendingin yang akan digunakan
5. Tetapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan
6. Tentukan geometri alat potong yang digunakan dengan tepat
7. Tentukan a;at bantu yang dibutuhkan didalam proses pengerjaan
8. Tentukan roda gigi pengganti apabila dikehendaki dalam proses pengerjaan
9. Tentukan parameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses pengerjaan.
KEPALA PEMBAGI
Fungsinya adalah untuk menjepit benda kerja dan membagi benda kerja menjadi segi
beraturan. Macam –macam kepala pembagi :
• Kepala pembagi dengan pelat pembagi
• Kepala pembagi dengan roda gigi cacing
• Kepala pembagi yang dilengkapi dengan piring pembagi
• Kepala pembagi universal
• Kepala pembagi dengan kelengkapan optik

Kepala pembagi dengan pelat pembagi Kepala pembagi dengan roda gigi cacing

Kepala pembagi dengan roda gigi cacing Kepala pembagi universal

Kepala pembagi dengan optic Piringan pembagi

PIRINGAN PEMBAGI

Adalah Plat bulat yang berlubang-lubang pada satu atau dua sisinyaLubang-lubang tersebut
membentuk lingkaran dengan jumlah tertentu.
TABEL PIRINGAN PEMBAGI

PEMBAGIAN KEPALA PEMBAGI

Tingkatan Cara Pemakaian Kepala Pembagi dibedakan :

1.Pembagian secara langsung

N = n / T

N = Jumlah lubang / alur / derajad pembagian

n = Jumlah lubang / alur pelat pembagi

T = Angka pembagian

Plat pembagi menggunakan busur derajad ( n = 360 derajad, ) ada yang beralur atau berlubang
dengan jumlah tertentu .Contoh ; 12, 24, 30 dan 60 lubang

2.Pembagian Tidak Langsung

A .PEMBAGIAN SEDERHANA

Rumus:

Nek = i / T

Nek = putaran engkol pembagi

i = perbandingan rodagigi cacing dan batang cacing ( I = 40 )

T = angka pembagian

B. PEMBAGIAN DIFRENSIAL

Nek = i / T u
Uw = ZPG / ZDG = ( Tu - Tb ) – i / Tu
Dimana : Nek = putaran engkol pembagi

i = angka tranmisi = 40

Tu = angka pembagian perumpamaan

Tb = angka pembagian sebenarnya

Uw = perbandingan roda gigi pengganti

ZDG = roda gigi yang digerakan

ZPG = roda gigi penggerak

Contoh soal :

Akan dibuat roda gigi dg jumlah gigi 97

Tentukan a. Putaran engkol pembagi

b. Roda gigi pengganti yang digunakan

Jawab: Karena piring pembagi yang tersedia tidak bisa untuk pembagian 97, maka kita tentukan
angka pembagian perumpa maan ,yaitu 90 ( Tu =90 ) , maka

a. Putaran engkol pembagi

Nek = 40 / Tu = 40 / 90 = 4 / 9 put.

kita pilih piring pembagi yg mempunyai 27lubang maka,

Nek = 4 / 9 put.x 27 lubang = 12 lub.

b. Roda gigi pengganti / pemindah yang digunakan

Uw = 40 / Tu ( Tu – Tb) = 40 / 90 ( 90 – 97 ) ( negatif )

Uw = 40 / 90 ( - 7 ) =280 /90 =28 / 9


Uw = Zdg / Zpg = 28 / 9 = 14 / 9 X 2 / 1

Zdg1 Zdg2 14 x 4 2 x 24 56 48

Uw = ---- x ------ = ----- x ------- = --- x ----

Zpg1 Zpg2 9 x 4 1 x 24 36 24

Jadi Zpg1 = 56 gigi dan Zpg2 = 48 gigi Zdg1 = 36 gigi dan Zdg2 = 24 gigi

Keterangan:

a. Bila perbandingan roda gigi pengganti (Uw) negatif ( - ),maka piring pembagi harus ber

geser berlawanan arah dengan putaran engkol pembagian ( perlu RG antara )

b. Bila sebaliknya yaitu Uw positif ( + ),maka piring pembagi harus bergeser searah dg

putaran engkol pembagian

PEMASANGAN RODA GIGI PENGGANTI


MACAM – MACAM RODA GIGI

1. Roda Gigi Lurus adalah memindahkan dan merubah

Putaran atau tenaga dari poros keporos yang sejajar

2. Rack dan pinion adalah merubah gerak putar menjadi gerak lurus

3. Roda Gigi Helik adalah Memindahkan putaran / tenaga dari poros keporos yang bersilangan
membentuk sudut atau sejajar

4. Roda Gigi Konis adalahlMemindahkan gerak putar/ tenaga dengan poros yang berpotongan

5. Roda Gigi Cacing adalah mereduksi putaran dengan poros bersilangan tegak lurus

6. Roda Gigi Dalam adalah Digunakan pada posisi sumbu/poros sejajardengan nilai reduksi
yang besar
SISITIM STANDART RODA GIGI
1. Sistim Modul dimana : m = modul cutter
D = Diameter jarak bagi ( diame
Ter pitch )
Z = jumlah gigi

TABEL: MODUL STANDAR JIS B 1701-1973

TABEL : MODUL STANDAR NEN 1630 (Belanda )

TABEL: MODUL STANDAR DIN 780 ( Jerman )

2. Sistim diameter picht

Dp = Z / D" dimana : Dp : diameter picht

Z : jumlah gigi , D" : diamater jarak bagi

MENGEFRAIS RODA GIGI LURUSSISTEM MODUL

Bagian – bagian Utama Roda gigi

Dp= diameter jarak bagi Dp= diameter jarak bagi

Dk = diameter kepala gigi Df = diameter kaki gigi

Hk = tinggi kepala gigi Hf = tinggi kaki gigi

H = tinggi gigi M = modul gigi


a = jarak antara poros t = jarak busur antara gigi

b = lebar gigi K = tebal pelek gigi

Z = jumlah gigi n = putaran roda gigi

MENENTUKAN UKURAN RODA GIGI

1. Diameter tusuk ( Dp )

Dp = z x M mm

2. Diameter kepala gigi ( Dk )

Dk = D + 2hk mm

3. Diameter kaki gigi ( Df )

Df = D – 2 hf mm

4. Tinggi gigi ( H )

H = hk + hf mm

5. Tinggi kepala gigi ( hk )

hk = 1 M mm

6. Tinggi kaki gigi ( hf )

hf = 1,25 M ( NEN 1630 )

hf = 1,166 M ( DIN 780 )

7.Lebar gigi ( b )

b = 6 – 8 , 10 – 15 , 15 – 30

MENGEFRAIS BATANG BERGIGI ( RACK )

Anda mungkin juga menyukai