Prinsip kerja mesin frais adalah Pahat ( pisau ) berputar benda kerja dipasang pada meja
mesin dan bergerak secara mendatar danvertical secara konstan.
Fungsi Mesin Frais yaitu untuk pemotongan benda kerja antara lain :
1. Bidang datar
2. Bidang Miring rata
3. Bidang siku
4. Bidang sejajar atau bertingkat
5. Membuat alur lurus atau bertingkat
6. Memperbesar lubang
7. Membuat segi beraturan
b. Blok VEE
Untuk menjepit benda kerja silindris langsung pada meja mesin
c. Blok siku
Untuk mengikat benda kerja dengan kedu
Dukan tegak langsung pada mesja mesin
Blok siku tetap
Blok siku sudut bisa diatur
d. Macam – macam ragum
1. Ragum Datar
Fungsinya adalah untuk mencekam benda kerja
2. Ragum Putar
Fungsinya adalah untuk mencekam benda kerja dimana ragum bisa diputar
sampai membentuk sudut 360°
3. Ragum Universal
Fungsinya untuk mencekam
Benda kerja bisa diputar arah
Horisontal dan arah vertical
Bbbb
b. Adaptor
Untuk memegang pisau frais bertangkai
tirus
c. Collet
Untuk memegang pisau frais jari ( endmill )
Terdiri dari beberapa nomor dengan diameter
Lubang tertentu
2. Pemasangan Arbor :
- Masukkan bagian tirus arbor , keraskan baut penarik
4. Memasang cincin -
- Bersihkan lubang cincin
- Pasang satu persatu cinci Arbor , pastikan diantara cincin tidak ada tatal yang dapat
Menyebabkan arbor bengkok
5. Mengeraskan Arbor
- Pasang dudukan arbor , keraskan mur arbor dan keraskan mur dudukan arbor
Cs = π d n / 1000 mm/min
Dimana :
- Cs : Kecepatan potong ...................... m /menit
- d : Diameter pisau frais .................. mm
- n : Jumlah putaran mesin ................ Rpm
- π : Konstanta ( 3,14 )
F = f . n .z mm / min
Dimana : F : Kecepatan pemakanan ................... mm / min
n : Putaran mesin................................ Rpm
z : Jumlah gigi cutter
f : Kecepatan pemakanan pergigi........ Feeding / put
4. Kedalaman pemakanan ( a )
Untuk pemakanan kasar biasanya tidak boleh lebih dari 1/64 inci atau 0,40 mm.
Untuk pemakanan halus harus kurang dari 0,40 mm dan putaran lebih tinggi
5. Waktu Pemakanan ( t )
Waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan dapat dicari dengan rumus :
tc = lt / F menit
Keterangan :
Benda Kerja :
w = lebar pemotongan (mm)
lw = panjang pemotongan (mm)
lt = lv+lw+ln (mm)
a = kedalaman potong (mm)
lv = jarak benda dan pisau posisi awal ( mm )
lv = 1 mm
ln = jarak pisau lepas benda kerja saat menyayat
ln = 1/2 d mm
Pisau Frais
d = diameter luar ( mm )
z = jumlah gigi / mata potong
Mesin Frais
n = putaran spidel mesin ( Rpm )
F = feeding ( mm / men )
f = feeding tiap gigi pisau frais ( mm )
HSS Carbide
Materials
Fine Coarse Fine Coarse
Tool Steel 75 – 100 25 – 45 185 – 230 110 -140
Low Carbon Steel 70 – 90 25 – 40 170 – 215 90 – 120
Medium Carbon 60 – 85 20 – 40 140 – 185 75 – 110
Steel
Cost Iron 40 – 45 25 – 30 110 – 140 60 – 75
Brass 85 -110 45 – 70 185 – 215 120 -150
Benda kerja ditengah ragum Benda kerja didukung blok para Benda kerja yang menomjol
Lel diusahakan pendek
1. Pemotongan berlawanan
Arah benda kerja ( Up milling)
3. Pemotongan netral
Kepala pembagi dengan pelat pembagi Kepala pembagi dengan roda gigi cacing
PIRINGAN PEMBAGI
Adalah Plat bulat yang berlubang-lubang pada satu atau dua sisinyaLubang-lubang tersebut
membentuk lingkaran dengan jumlah tertentu.
TABEL PIRINGAN PEMBAGI
N = n / T
T = Angka pembagian
Plat pembagi menggunakan busur derajad ( n = 360 derajad, ) ada yang beralur atau berlubang
dengan jumlah tertentu .Contoh ; 12, 24, 30 dan 60 lubang
A .PEMBAGIAN SEDERHANA
Rumus:
Nek = i / T
T = angka pembagian
B. PEMBAGIAN DIFRENSIAL
Nek = i / T u
Uw = ZPG / ZDG = ( Tu - Tb ) – i / Tu
Dimana : Nek = putaran engkol pembagi
i = angka tranmisi = 40
Contoh soal :
Jawab: Karena piring pembagi yang tersedia tidak bisa untuk pembagian 97, maka kita tentukan
angka pembagian perumpa maan ,yaitu 90 ( Tu =90 ) , maka
Nek = 40 / Tu = 40 / 90 = 4 / 9 put.
Uw = 40 / Tu ( Tu – Tb) = 40 / 90 ( 90 – 97 ) ( negatif )
Zdg1 Zdg2 14 x 4 2 x 24 56 48
Zpg1 Zpg2 9 x 4 1 x 24 36 24
Jadi Zpg1 = 56 gigi dan Zpg2 = 48 gigi Zdg1 = 36 gigi dan Zdg2 = 24 gigi
Keterangan:
a. Bila perbandingan roda gigi pengganti (Uw) negatif ( - ),maka piring pembagi harus ber
b. Bila sebaliknya yaitu Uw positif ( + ),maka piring pembagi harus bergeser searah dg
2. Rack dan pinion adalah merubah gerak putar menjadi gerak lurus
3. Roda Gigi Helik adalah Memindahkan putaran / tenaga dari poros keporos yang bersilangan
membentuk sudut atau sejajar
4. Roda Gigi Konis adalahlMemindahkan gerak putar/ tenaga dengan poros yang berpotongan
5. Roda Gigi Cacing adalah mereduksi putaran dengan poros bersilangan tegak lurus
6. Roda Gigi Dalam adalah Digunakan pada posisi sumbu/poros sejajardengan nilai reduksi
yang besar
SISITIM STANDART RODA GIGI
1. Sistim Modul dimana : m = modul cutter
D = Diameter jarak bagi ( diame
Ter pitch )
Z = jumlah gigi
1. Diameter tusuk ( Dp )
Dp = z x M mm
Dk = D + 2hk mm
Df = D – 2 hf mm
4. Tinggi gigi ( H )
H = hk + hf mm
hk = 1 M mm
7.Lebar gigi ( b )
b = 6 – 8 , 10 – 15 , 15 – 30