Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kegiatan Studi Lapangan

Pengaruh Eksistensi Tugu Pahlawan dan Museum 10 November Terhadap


Peningkatan Rasa Cinta Tanah Air Pengunjung Lokal

Mata Kuliah Pembelajaran Dasar Bersama Pendidikan

Kewarganegaraan

Disusun Oleh: Kelompok 1

1. M Iqbal Dwi Akbar 013221043


2. Ghina Arlia Salsabila 113221136
3. Angelita Ariko Pinkan 123221037
4. Tarisha Anya Khairunnisa 143221180
5. Aisyah Maharani Lucky Asnawi 165221003
6. Annisa Aulia Rayyani 173221133
7. Muhamad Fikri Ardani 181221008
8. Rachela Mutiara Asyifa 192221033

UNIVERSITAS AIRLANGGA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cinta tanah air dan bangsa menjadi salah satu bagian dari tanah air dan
bangsanya yang merupakan keinginan untuk mengharumkan tanah air dan bangsa.
Cinta tanah air dapat diartikan juga sebagai cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Semangat
cinta tanah air dapat disebut juga sebagai patriotisme, sedangkan rasa cinta
terhadap bangsa dapat disebut juga sebagai nasionalisme. Mengembangkan rasa
cinta kepada tanah air dan bangsa termasuk butir-butir Pancasila yaitu pada sila
ketiga yaitu persatuan Indonesia. Sehingga sebagai warga Indonesia harus
mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa sebagai pengamalan
terhadap Pancasila.
Cinta tanah air juga bisa diartikan sebagai sikap menjaga, menghormati,
serta menjunjung tinggi semua aspek yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dengan
penuh bangga. Aspek tersebut meliputi hal-hal yang dimiliki bangsa Indonesia
baik sejak dahulu maupun yang baru. Bentuk konkret dari cinta tanah air yang
paling sering adalah kerelaan untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara. Dahulu, kerelaan berkorban ini hadir dalam bentuk kerelaan untuk ikut
berperang, berkorban nyawa demi kemerdekaan Indonesia.
Seiring dengan kemerdekaan indonesia, sikap cinta tanah air tersebut
tidaklah lagi bisa sepenuhnya dilakukan. Kini, sikap cinta tanah air bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam bentuk apapun dan oleh siapapun. Dimulai
dari hal-hal sederhana seperti membeli produk dalam negeri, menaati peraturan
yang berlaku, bahkan mengunjungi tempat bersejarah juga bagian dari bentuk
sikap cinta tanah air.
Namun, pada kenyataannya, di era ini banyak sekali pemuda yang
kehilangan rasa cinta terhadap tanah airnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan
kebiasaan menggunakan produk dari luar negeri, melanggar peraturan yang
berlaku, bahkan sering kali dijumpai pemuda yang merusak fasilitas bahkan
mengotori tempat bersejarah dengan coretan-coretan yang tidak pantas.
Melihat permasalahan tersebut, kami melakukan observasi dengan tujuan
menelaah dan membuktikan pengaruh keberadaan tempat bersejarah (Monumen
Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November) terhadap tingginya rasa cinta
tanah air bangsa khususnya di Kota Surabaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh keberadaan Monumen Tugu Pahlawan dan Museum 10
November terhadap rasa cinta tanah air pengunjung lokal?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan pengunjung lokal tentang sejarah peristiwa 10
November?
3. Apa yang harus dilakukan sebagai masyarakat agar dapat memahami rasa cinta
tanah air?
4. Bagaimana cara mengatasi pudarnya rasa cinta tanah air masyarakat ?
C. Tujuan penelitian
 Mengetahui pengaruh Monumen Tugu Pahlawan dan Museum 10 November
terhadap rasa cinta tanah air pengunjung lokal
 Mengetahui tingkat pengetahuan pengunjung lokal tentang sejarah peristiwa
10 November
 Meningkatkan rasa cinta tanah air masyarakat
 Mengetahui cara mengatasi pudarnya rasa cinta tanah air masyarakat
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah penelitian metode
kualitatif. Adapun metode yang kita lakukan lainnya adalah wawancara.
BAB II
PEMBAHASAN

Monumen Tugu Pahlawan didirikan pada tanggal 10 November 1951 dan


diresmikan pada tanggal 10 November 1952 oleh Presiden RI, Ir. Soekarno, dengan
tujuan untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa
Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Untuk melengkapi
monumen, dibangunlah fasilitas sejarah yaitu Museum 10 November yang di dalamnya
terdapat ratusan koleksi seperti koleksi foto, senjata rampasan dan artefak peninggalan
pertempuran di Surabaya dan fasilitas pendukung lain yaitu diorama elekronik dan
diorama statis. Tugu Pahlawan terletak di Jalan Pahlawan, Alun alun Contong, Kec
bubutan, Kota Surabaya Jawa Timur.

Pengunjung yang datang bisa mencapai 300-400 orang per hari-nya, pengunjung
yang datang berasal dari semua segmen. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tak
hanya itu saja, pengunjung yang datang tak hanya asal Surabaya saja. Namun, banyak
juga pengunjung yang berasal dari luar kota, luar pulau hingga wisatawan mancanegara.
Para pengunjung antusias mengunjungi Museum Sepuluh November untuk melihat
bagaimana perjuangan para pahlawan pada pertempuran 10 November. Dengan
mengunjungi museum, inilah salah satu bentuk untuk dapat menumbuhkan rasa cinta
tanah air kita. Dengan berkunjungnya ke museum, para pengunjung senantiasa bangga,
senang, dan paham tentang sejarah sepuluh November serta tidak berhenti di situ saja,
mereka juga dapat membagikan pengalaman mereka dengan yang lain setelah
mengunjungi museum.

Selama ini sejarah yang kita pahami seringkali diidentikkan dengan sejarah yang
disajikan di dalam buku-buku sejarah, baik itu buku-buku sejarah untuk mahasiswa
perguruan tinggi, para siswa di bangku sekolah, maupun untuk masyarakat umum. Agak
dilupakan bahwa sejarah juga dapat hadir dalam bentuk lain selain kisah sejarah da lam
buku-buku. Bentuk-bentuk lain tersebut antara lain adalah kisah yang disajikan secara
lisan, sejarah dalam bentuk monumen, bangunan, benda-benda, dan dalam bentuk
museum. Selama ini arti penting museum dalam menyampaikan pemahaman tentang
sejarah cenderung agak terabaikan. Sebagai wahana yang dapat dinikmati oleh semua
orang tanpa latar belakang pendidikan tertentu, museum memiliki potensi yang besar
untuk menyampaikan sejarah kepada masyarakat umum.

Museum merupakan salah satu wahana yang dapat membentuk karakter suatu
bangsa. Kesadaran tentang proses pembentukkan bangsa Indonesia yang berakar pada
perjalanan sejarah yang panjang. Pemikiran yang mendasari apa yang telah disajikan
dalam tulisan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan arti penting sejarah nasional
dan juga rasa kecintaan kita terhadap tanah air. Setelah mengunjungi museum, para
pengunjung diharapkan memiliki ketertarikan terhadap sejarah perjuangan Indonesia dan
juga dengan berkunjung ke museum banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan seperti
menambah pengetahuan dan informasi, sebagai referensi visual, mendapatkan sudut
pandang yang lebih jelas, menimbulkan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa
nasionalisme dan kebangsaan karena melihat secara nyata bukti perjuangan para pejuang
dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Hal ini tentu sangat penting sehingga
generasi muda akan selalu mengingat sejarah dan memiliki rasa cinta yang besar pada
bangsanya.

Melalui kunjungan ke museum merupakan salah satu cara untuk meningkatkan


rasa cinta kita kepada tanah air karena dengan mengunjungi museum, kita akan
mendapatkan lebih banyak ilmu dan pengalaman mengenai sejarah indonesia khususnya
peristiwa pertempuran 10 November. Hal tersebut merupakan salah satu antisipasi untuk
menumbuhkan sikap cintah tanah air lagi kepada masyarakat yang sudah memudar.
Harapannya, melalui penelitian dan wawancara pengunjung lokal terhadap Tugu
Pahlawan dan Museum 10 November ini, akan banyak masyarakat yang peduli terhadap
cinta tanah air dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui kegiatan penelitian kualitatif di atas dan wawancara ini, kami mendapati hasil:
No Nama Kategori Usia Asal Tujuan
. Pengunjung usia ( tahun)
1. Nelvi Anak-anak 14 Surabaya Mengerjakan tugas PKN tentang
Sejarah 10 November
2. Vira Remaja 17 Surabaya Jalan sehat serentak Muktamar Ke-
48 Muhammadiyah – Aisyiyah
3. Abror Dewasa 40 Lampun Mengunjungi tugu pahlawan dan
g museum 10 November

No. Nama Pertanyaan


Apa yang Siapa Bagaimana Apa yang Kesan dan pesan
kamu pahlawan perasaanmu akan kamu
ketahui yang setelah lakukan
tentang terlibat? mengunjungi setelah
peristiwa 10 tempat ini? mengunjungi
November? tempat ini?
1. Nelvi Belum Bung Bangga dan Mempelajari Senang bisa
mengetahui tomo senang sejarah mempelajari sejarah
pahlawan pahlawan

2 Vira Perjuangan Bung Senang Dapat Membantu


arek arek tomo mengambil masyarakat untuk
Surabaya sikap positif mengetahui sejarah
pahlawan pahlawan meliputi
seperti peninggalan
pantang senjata,kendaraan,
menyerah dan media foto
dan gigih sejarah museum
3 Abror Ada Sutomo Bangga Memakai Kesan:
pertempuran barang- Arek arek Surabaya
besar di Kota barang lokal berani untuk
Surabaya berjuang membela
kemerdekaan
Indonesia
Pesan :
Bisa menjaga dan
tidak merusak
fasilitas museum
dan lingkungan
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Monumen Tugu Pahlawan yang didirikan pada tanggal 10 November 1951
ternyata memiliki pengaruh terhadap rasa cinta tanah air, tidak hanya bagi penduduk
setempat saja, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang
kami lakukan, hal ini dikarenakan pengunjung yang datang ke Monumen Tugu Pahlawan
ini berasal dari berbagai wilayah dan tak pandang usia. Museum memiliki potensi yang
besar untuk menyampaikan sejarah kepada masyarakat umum. Dengan mengunjungi
sebuah museum nasional dan mengambil manfaatnya, seseorang telah menunjukkan
bentuk rasa cinta tanah air terhadap negaranya. Ketika mengunjungi sebuah museum,
orang tersebut menjadi tahu dan paham akan sejarah negaranya. Pengetahuan yang
didapat setelah mengunjungi museum nasional tentang sejarah ini nantinya akan
meningkatkan kesadaran akan arti penting sejarah nasional dan rasa cinta tanah air. Oleh
karena itu, harapan kami adalah semoga Monumen Tugu Pahlawan ini senantiasa dijaga
kelestariannya agar dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan perantara untuk
meningkatkan rasa cinta tanah air pada generasi-generasi selanjutnya.

SARAN

Saran yang kami berikan dalam makalah ini, yaitu Monumen Tugu Pahlawan dan
Museum 10 November merupakan salah satu tempat bersejarah yang wajib dikunjungi
karena berisikan sejarah penting yang menceritakan perjuangan arek-arek Surabaya
melawan tentara sekutu dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kelompok
masyarakat, yayasan pendidikan baik formal maupun non formal, perkumpulan para
pemuda dll perlu mengadakan kunjungan dan pembelajaran di Monumen Tugu Pahlawan
dan Museum 10 November sehingga dapat mengetahui sejarah arek-arek Surabaya
melawan tentara sekutu dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Fasilitas yang ada di sekitar Monumen Tugu Pahlawan bisa dibuat lebih menarik supaya
banyak penduduk yang lebih tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut terlebih untuk
kaum milenial yang sudah mulai pudar rasa cinta tanah air terhadap bangsa
Indonesia karena faktor globalisasi. Selain itu, penjelasan tentang barang yang ada
didalam museum masih berupa tulisan panjang bisa diganti dengan animasi yang menarik
atau perpaduan antara animasi dan tulisan agar para pengunjung tertarik untuk membaca,
karena budaya literasi di Indonesia masih sangat kurang. Dengan demikian, diharapkan
setelah mengunjungi Monumen Tugu Pahlawan para pengunjung bisa mengetahui sejarah
dan bisa meningkatkan rasa cinta airnya terhadap bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

A, D. S., & Abdillah, C. (2019). Modul Metode Penelitian Lapangan. FKIP


Universitas Pamulang, 1–219.

Bondan Kanumoyoso. (2016). MEMBENTUK KARAKTER BANGSA SEJARAH


INDONESIA DALAM DIORAMA MONUMEN NASIONAL Shaping Nasional
Character : Indonesian History in Diorama Of The National Museum. Depok : FIPB
Univesitas Indonesia.

Narwan Sastra Kelana. (2018). Manfaat Berkunjung Ke Museum Bagi Siswa.


Magelang : Siedoo.com.

Badan Perencaan Pembangunan Kota Surabaya (2022). Museum Sepuluh November dan
Monumen Tugu Pahlawan. Surabaya : Ecobis, Bappeko.Surabaya

Anda mungkin juga menyukai