BAB I
PENDAHULUAN
jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun swasta dengan peran
bersangkutan.
merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu
upaya yang besar sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah
2
lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 91,3%
anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-kurangnya satu
angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga
kecil bahagia dan sejahtera, Pos pelayanan terpadu (Posyandu) ini merupakan
wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran
dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu
dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi.
pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan
diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan
pelayanan kesehatan dasar. Kader-kader ini diperoleh dari wilayah sendiri yang
luar hari buka Posyandu. Untuk mewujudkan tujuan posyandu tersebut maka
perlu dibarengi dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader
Posyandu.
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORI
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005).
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI. 2006 ). Posyandu adalah
sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya
yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari
petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai
strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam
5
peningkat mutu manusia di masa yang akan datang dan akibat dari proses
Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu
setempat dan masyarakat setempat minimal setiap satu orang warga yang
keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui,
stimilasinya
b. Keluarga Berencana
tinggi
c. Immunisasi
Imunisasi Tetanus Toksoid 2 kali pada ibu hamil. Pada bayi umur 0-
4 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1
7
d. Peningkatan gizi
tahun.
e. Penanggulangan Diare
- Keluarga Berencana
- Immunisasi
- Peningkatan gizi
- Penanggulangan Diare
minuman.
- KIA
- KB
- Imunisasi
- Gizi
- Penanggulangan Diare
9
BAB IV
ANALISIS
4.1 Kelebihan
4.2 Kekurangan
harus orang yang benar-benar berjiwa sosial yang mau secara sukarela
4.3 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa kader posyandu mempunyai peran yang
sangat penting dalam jalannya posyandu atau kegiatan yang berhubungan dengan
kesehatan lainnya. Maka dari itu kader posyandu harus dibekali ilmu dan
pelatihan yang tepat dan benar, agar memiliki kemampuan dan pengetahuan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatan RI. 2006. Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga. Jakarta