Social Marketing
Social Marketing
DAN HAEMODIALISA
Disusun oleh :
NPM : 16.156.01.11.035
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Kewirausahaan dengan topic social marketing dalam kesehatan.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi. Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan Penulisana..............................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
A. PENDAHULUAN...............................................................................................................6
B. ANALISA MASALAH.......................................................................................................7
F. PENGAWASAN...............................................................................................................11
BAB III.........................................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi adalah hal yang paling penting dilakukan oleh perusahaan untuk menyampaikan
nilai dari produknya.Setelah krisis moneter 1997 dan bersamaan dengan proses reformasi
negeri kita yang berjalan selama sepuluh tahun (1998-2007), beberapa tahun terakhir ini kita
menyaksikan pergeseran warna promosi yang digelar para pemasar. Gaya promosi simpatik
yang mengundang konsumen untuk terlibat dalam program kepedulian mulai diminati
produsen, walau pun gebyar promosi dengan jor-joran hadiah masih sering bermunculan.
Promosi peduli semacam itu tampaknya menjadi pola baru. Produsen bukan saja berusaha
menggaet pembeli, tapi sekaligus menanamkan citra dirinya sebagai perusahaan yang peduli
terhadap problema di tengah-tengah masyarakat. Jadi promosi itu menjadi sarana
kehumasan (public relations/PR) yang ampuh untuk merebut simpati di hati publik.
Begitu pun hal nya ddidalam dunia kesehatan, promosi kesehatan menjadi program social
marketing dalam kesehatan. Untuk memberikan pesan kesehatan melalui promkes. Dalam hal
ini, penulis menemukan masalah besar dikalangan masyarakat pakisjaya ,yaitu terdapat
masalah kesehatan dengan sebagian penduduk belum terpapar dengan kondisinya mengenai
Gagal ginjal kronik dan pengobatannya Hemodialisa. Dalam makalah ini penulis tertarik
untuk membahas mengenai latar belakang diatas.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
A. PENDAHULUAN
Pemasaran sosial adalah strategi untuk mengubah perilaku yang mengkombinasikan
elemen-elemen terbaik pendekatan tradisional dan perubahan sosial dalam sebuahkerangka
karya perencanaan dan pelaksanaan terintegrasi serta memanfaatkan kemajuan teknologi
komunikasi dan keterampilan pemasaran.
Strategi komunikasi penyampaian pesan atau informasi dalam social marketing dapat
dilakukan dengan mengadakan kombinasi pendekatan tradisional dalam suatu langkah
strategi dari manajemen PR. Strategi tersebut dimulai dari perencanaan (planning),
pelaksanaan kegiatannya (action planning), serta komunikasi (communication) yang
terintegrasi dengan memanfaatkan “teknologi komunikasi canggoh” seperti media elektronik
(saluran televisi dan radio) dan dipadukan “keahlian pemasaran program kemasyarakatan”
(social marketing expert).
Penanganan penyakit ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari
pengendalian tekanan darah, pengaturan diet, terapi farmakologis, pemberian kartisol 1.25
(OH2D3), pembatasan cairan dan elektrolit, hingga Terapi Pengganti Ginjal (Renal
Replacement Therapy/RRT) yang dapat berupa hemodialisis (HD), peritoneal dialysis atau
transplantasi ginjal. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologis dengan
etiologi beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal progresif dan pada umumnya
berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan
terapi pengganti ginjal tetap, berupa dialysis atau transplantasi ginjal.
Untuk kasus pasien gagal ginjal kronik, bila faal ginjal yang masih tersisa sudah minimal,
maka obat-obatan dan lain-lain tidak memberi pertolongan yang diharapkan lagi. Keadaan
tersebut diberi nama gagal ginjal terminal. Pasien gagal ginjal kronik, atau etiologi penyakit
ginjalnya, memerlukan pengobatan khusus yang disebut pengobatan atau terapi pengganti
(RRT) (PERNEFRI, 2003). Gejala gangguan fisik yang sering dikeluhkan pasien PGK yang
6
menjalani HD adalah kelelahan, tidak tahan cuaca dingin, pruritus, kelemahan ekstremitas
bawah, dan kesulitan tidur (Yong, Kwok and Wong, 2009). Hasil penelitian Santos et al
(2012), dari total 58 pasien perempuan yang menjalani HD, 46 (79,3%) diketahui mengalami
disfungsi seksual.
Peran sektor swasta dalam pelayanan HD cukup besar (43,5%) dan tidak menutup
kemungkinan adanya kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan dalam segi sumber pendanaan atau pembiayaan. Dalam hal ini, sektor swasta
bukan hanya memiliki peran sosial, namun harus dapat mempertahankan dirinya sendiri
dalam eraglobalisasi yang semakin ketat, maka diperlukan strategi yang tepat untuk
mengembangkan dan meningkatkan usaha HD ini. HD adalah suatu prosedur dimana darah
dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang disebut
dialiser (Supriyadi, Wagiyo dan Widowati, 2011).
B. ANALISA MASALAH
Dewasa ini tidak jarang ditemukan pasien atau penderita gagal ginjal yang jarang
mengetahui keadaannya, saat sudah menjadi Gagal ginjal kronik rata-rata pasien baru
melarikan diri kerumah sakit. Di pakis jaya misalnya banyak dari dewasa tengah dan
akhir bahkan lansia yang tidak menyadari Gagal ginjal dan belum terpapar pengertian
serta penatalaksanaannya atau pengobatannya. Salah satu pengobatan yang di tawarkan
adalah Hemodialisa atau akrab dikenal dengan Cuci darah, tetapi banyak yang menolak
untuk dilakukan hemodialisa dengan berbagai macam alasan , yang paling sering adalah
takut dan biaya.
Maka penulis merumuskan :
1. What : penulis akan melakukan promosi kesehatan pentingnya melakukan
hemodialisa dan mengenali gejala gejala dari Gagal ginjal kronik
2. When : promosi kesehatan ini akan dilakukan pada
Hari : senin
7
4. Who : seluruh masyarakat Kecamatan Pakis Jaya Karawang
5. Why : Karena masyarakat Kecamatan Pakis Jaya Karawang membutuhkan
informasi mengenai Gagal ginjal Kronik dan Pengobatannya yaitu Hemodialisa
6. How : Promosi kesehatan ini akan memaparkan terkait Gagal ginjal Kronik dan
pengobatannya yaitu Hemodialisa
8
yang ada. Saat segmennya teridentifikasi, maka pesan akan bisa dengan mudah
disampaikan pada masyarakat.
3. Metode untuk memperkuat pesan termasuk kepada segmen yang ditargetkan dan
untuk mendorong masyarakat tersebut untuk mempengaruhi satu sama lain
melalui komunikasi langsung (face-to-face communication.).
Walaupun seringkali masyarakat lupa dengan pesan-pesan yang sudah
disampaikan,Penegasan dan pengulangan kembali pemberian pesan setidaknya
membuat para masyarakat mengetahui dan menyadari akan pesan yang
disampaikan itu. Untuk menyadarkannya bisa dengan mengirimkan langsung
agen atau melalui channel televisi.
4. Metode untuk mengolah gambar-gambar dan kesan terhadap orang-orang
(seseorang), produk, dan jasa-jasa.
Metode inilah yang seringkali dipakai jika mengalami kesulitan dalam
mengundang ketertarikan masyarakat.
5. Metode untuk menstimulasikan ketertarikan dan pembujukan informasi untuk
mencari yang dilakukan oleh anggota masyarakat.Pencarian informasi akan
terjadi jika level yang sufisien ide atau faktor-faktornya bisa digeneralisasikan.
6. Metode untuk membujuk hasrat pembuat keputusan atau posisi.
Saat masyarakat tersadarkan, diberi informasi, atau setidaknya
mendapatkan gambaran dan kesan yang kuat, mereka dapat melangkah ke arah
pengambilan keputusan baik itu keputusan secara sadar maupun keputusan yang
didasarkan pada prioritas yang mereka ambil.
7. Metode untuk mengaktifkan segmen masyarakat, terutama dalam hal ini yang
sudah dijadikan target oleh kampanye tersebut.Idealnya, yang termasuk ke dalam
masyarakat yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kemampuan atau cocok
dalam posisi mereka dan sudah memutuskan untuk bertindak namun belum
mendapatkan kesempatan.
9
D. IMPLEMENTASI SOCIAL MARKETING
Implementasi adalah pelaksanaan dari kegiatan promosi kesehatan :
KEGIATAN
NO TAHAPAN WAKTU
Penyuluhan Sasaran
1. Pendahuluan Memperkenalkan Menyambut salam
diri dan mendengarkan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
dari penyuluhan
Melakukan kontrak Mendengarkan 10 menit
waktu
Menyebutkan materi
penyuluhan yang Mendengarkan
akan disampaikan
2. Penyajian Pengertian gagal Memperhatikan
Materi ginjal akut dan
kronik serta
hemodialisa 20 menit
Akibat dari tidak Memperhatikan
dilakukannya
Hemodialisa
10
mengikuti acara
promosi kesehatan
Mengucapkan salam
F. PENGAWASAN
Selama jalannya kegiatan masyarakat pakisjaya Cenderung kooperatif walaupun
banyak kendala yang terkadang kurang kondusif. Dengan berjalannya acara yang di
lakukan oleh tenaga Kesehatan puskesmas pakisjaya yang membawakan materi Gagal
ginjal kronik dan Hemodialisa, masyarakat pakisjaya telah terpapar dan mengetahui apa
itu Gagal ginjal kronik dan Hemodialisa.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi adalah hal yang paling penting dilakukan oleh perusahaan untuk
menyampaikan nilai dari produknya.Setelah krisis moneter 1997 dan bersamaan dengan
proses reformasi negeri kita yang berjalan selama sepuluh tahun (1998-2007), beberapa
tahun terakhir ini kita menyaksikan pergeseran warna promosi yang digelar para pemasar.
Gaya promosi simpatik yang mengundang konsumen untuk terlibat dalam program
kepedulian mulai diminati produsen, walau pun gebyar promosi dengan jor-joran hadiah
masih sering bermunculan.
Penulis akan memberikan intervensi untuk penderita Gagal ginjal akut yaitu
Hemodialisa atau Cuci darah. Dengan mengajukan alasan alasan mengapa penderita
GGK harus melakukan cuci darah. Menjelaskan secara terperinci apa penyakit yang
diderita, apa penatalaksanaannya dan bagaimana jika penatalaksanaan nya tidak
dilaksanakan oleh penderita
B. Saran
Penulis berharap makalah ini mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca
dan pengalaman kepada penulis khususnya. Penulis berharap nantinya aka nada yang
memperbarui makalah ini dengan lebih luas lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
DEWI, Wiwi Kania; HUBEIS, Musa; ZAKARIA, Fransiska R. Kajian Pengembangan Unit
Usaha Klinik Hemodialisa Skala Usaha Kecil Menengah Berbasis Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil
Menengah, 2018, 12.2: 117-126.
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-reninuraen-19307-12-socialm-g.pdf
13