Anda di halaman 1dari 2

Waspada Penyakit Melanoma

Pengertian
Melanoma merupakan keganasan yang terjadi pada sel penghasil warna atau sel melanosit yang
biasanya berlokasi dikulit tetapi dapat juga ditemukan di mata, telinga, traktus gastrointestinal,
leptomeninges, oral, dan membran mukus genitalia. (Putri A., 2019).

Di indonesia, menurut data histopatologis, melanoma merupakan salah satu kanker dari tiga kanker
yang paling sering ditemui (Muhantoro, 2019). Melanoma sangat rentan menyerang wanita maupun
pria yang sudah memasuki usia 30 tahun hingga 60 tahun.

Faktor penyebab
Hingga saat ini, penyebab penyakit melanoma masih belum diketahui secara pasti. Adapun faktor
risiko terjadinya melanoma diantaranya:

1. Faktor genetik
Adanya keluarga primer yang terkena melanoma meningkatkan risiko terkena melanoma
hingga 200 kali lipat
2. Tahi lalat (nevus)
3. Usia
4. Pajanan sinar UV berlebihan
5. Supresi sistem imun
6. Lansia dengan kulit rusak karena matahari
7. Riwayat sinar x-ray terjadi kordis kulit
8. Riwayat melanoma sebelumnya
9. Infeksi terhadap patogen
10. Pajanan pada agen kimia tertentu (arsenik, nitrat, tar dan ter, minyak dan parafin)
11. Jaringan parut luka bakar, kulit rusak pada area ostemielitis kronis, lubang fistula.

Tanda Gejala
Gejala melanoma diawali dengan kemunculan tahi lalat atau bintik pada kulit. Bintik tersebut
kemudian mengalami pertumbuhan berupa pembesaran dan pelebaran. Hal itu berlangsung dalam
waktu yang cukup cepat, yakni beberapa minggu sampai beberapa bulan. Gejala yang patut dicurigai
sebagai tanda keganasan suatu lesi adalah warna seperti lebih terang/gelap, gatal, perubahan
bentuk tidak teratur atau tahi lalat (nevus) bertambah luas dan tebal, pertumbuhan horizontal dan
vertikal, permukaan tidak rata, dan akhirya pembentukan tukak yang menandakan proses sudah
sangat lanjut.

Cara mencegah
1. Menggunakan tabir surya dengan faktor pelindung matahari SPF 15+ dan PA++ ketika berada
diluar ruangan
2. Menggunakan pakaian yang lengkap untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari
3. Memeriksa kondisi tahi lalat. Periksa tahi lalat dan jika terdapat tanda-tanda melanoma
segera konsultasikan kepada dokter

Cara penanganan
Penanganan melanoma bervariasi tergantung pada ukuran, jenis, lokasi, dan stadium. Adapun
penangan melanoma adalah sebagai berikut:

1. Pembedahan
Dilakukan jika melanoma sudah mulai parah. Pembedahan Dilakukan dengan cara eksisi luas
dan dalam dengan pinggir sayatan seluas 1 cm di luar tumor, eksisi dengan menyertakan
fasia porfunda pada kulit
2. Terapi Adjuvant (Medikamentosa)
Diberikan pada stadium lanjut dengan tebal > 4 mm atau telah metastase ke limfonodi untuk
meningkatkan angka ketahanan hidup, adapun terapi yang diberikan adalah:
- Interferon alpha 2b
- Dacarbazine (DTIC)
- Asplastin
- Temozolomide
- Melphalan
3. Imunologi
Terapi imunomdulasi meliputi sitotoksik limfosit T terkait blokade antigen 4 (CTLA-4)
4. Radiasi
Dilakukan dengan menggunakan x-ray untuk menghancurkan sisa sel kanker setelah
kemoterapi.

Sumber :

Putri, A. Y. et. all. 2019. Karakteristik Kliniko – Patologi Melanoma Maligna di Bagian Patologi
Anatomi RSUD Dr. Mohammad Hosein Palembang. Doctoral Dissertation, Sriwijaya University

Miranda, Caryn. 2020. Skrining dan Diagnosis Melanoma Kulit. Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanegara, Jakarta: CKD-285, Vol. 47, No. 4, 2020

Anda mungkin juga menyukai