Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI ROM (RANGE OF MOTION)


TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT STROKE

Disusun Oleh :

SN192067

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA TAHUN
2020
ANALISA JURNAL KEPERAWATAN
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI ROM (RANGE OF MOTION)
TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT STROKE

1. Studi Kasus
Masalah gangguan aktivitas dan latihan
2. Penyusunan kata kunci dengan PICO
P : gangguan aktivitas dan latihan
I : Rom
C : tidak ada
O : penyembuhan stroke
3. screening jurnal
Pencarian jurnal dilakuka dialamat google scholar dengan menggunakan
pendekatan kata kunci pico kemudian dipilh lah jurnal yang muncul yang
sesuai dengan kasus
4. Analisis Jurnal
a Judul penelitian
Pengaruh Pemberian Terapi Rom (Range Of Motion) Terhadap
Penyembuhan Penyakit Stroke
b Penulis
Adi Didin Setyawan
c Nama jurnal tempat publikasi
GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
2503-5088
d Latar belakang masalah
Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dalam
kehidupan modern saat ini, Prevalensi stroke meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Pada usia 18-44 tahun prevalensinya meningkat
sebesar 0,8% dan pada usia 65 tahun keatas meningkat 8,1%(American
Heart Association, 2009 dalam Andrawati, 2013). Pada tahun 2007 di 33
provinsi dan 440 kabupaten di Indonesia diperoleh hasil bahwa penyakit
stroke merupakan pembunuh utama di kalangan penduduk perkotaan.
Secara kasar, setiap hari ada dua orang Indonesia mengalami serangan
stroke.
Penderita stroke di ponorogo pada tahun 2014-2015 sebanyak 250 pasien.
Penderita stroke perlu penanganan yang baik untuk mencegah kecacatan
fisik dan mental. Sebesar 30% - 40% penderita stroke dapat sembuh
sempurna bila ditangani dalam waktu 6 jam pertama (golden periode),
namun apabila dalam waktu tersebut pasien stroke tidak mendapatkan
penanganan yang maksimal maka akan terjadi kecacatan atau kelemahan
fisik seperti hemiparese.
Sebesar 80% pasien stroke mengalami kelemahan pada salah satu sisi
tubuhnya /hemiparese. Kelemahan pada system gerak tubuh pada pasien
stroke akan mempengaruhi kontraksi otot. Berkurangnya kontraksi otot
disebabkan karena berkurangnya suplai darah ke otak yang menyebabkan
suplai oksigen ke otak berkurang, sehingga dapat menghambat hantaran
jaras-jaras utama antara otak dan medula spinalis. Kelainan neurologis
dapat bertambah karena pada stroke terjadi pembengkakan otak (oedema
serebri) sehingga tekanan didalam rongga otak meningkat hal ini
menyebabkan kerusakan jaringan otak bertambah banyak. Oedema
serebri berbahaya sehingga harus diatasi dalam 6 jam pertama = Golden
Period.
Terapi dibutuhkan segera untuk mengurangi cedera cerebral lanjut, salah
satu program rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien stroke yaitu
mobilisasi persendian dengan latihan range of motion (ROM) dan terapi
lain seperti obat. Range of motion (ROM) merupakan latihan yang
dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan pergerakkan sendi secara normal dan lengkap
untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Memberikan latihan ROM
secara dini dapat meningkatkan kekuatan otot karena dapat menstimulasi
motor unit sehingga semakin banyak motor unit yang terlibat maka akan
terjadi peningkatan kekuatan otot, kerugian pasien hemiparese bila tidak
segera ditangani maka akan
e Tujuan dan pertanyaan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan latihan
ROM dengan peningkatan kemampuan ROM pada pasien post stroke
hemiparese.
f Metodologi penelitian
Design penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kolerasi
dengan rancangan potong lintang/ cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 20 pasien. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Instrument penelitian terdiri dari
kuisioner tentang rentang gerak latihan ROM. Data dianalisis
menggunakan statistik uji chi square yaitu untuk mengetahui hubungan
latihan ROM sebagai variable independen dan peningkatan kemampuan
range of motion sebagai variable dependen
g Hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara latihan ROM dengan peningkatan kemampuan range of motion (P
value 0,001 < 0.05). Latihan ROM ini mampu meningkatkan kemampuan
ROM pada pasien post stroke Hemipareses.
h Indikasi kasus (berisi indikasi-indikasi untuk dilakukan tindakan)
Pada jurnal dijelaskan bahwa indikasi yang dilakukan tindakan room
adalah pada pasien stroke yang megalami penurunan kekuatan otot dan
gagguan aktivitas serta latihan setelah perawatan stroke di rumah sakit
i Implementasi pada Kasus (berdasarkan kebutuhan dasar yang mengalami
gangguan)
Pada impkemntasi pada jurnal tersbut diejlaskan bahwa pasien dengan
gangguan aktivitas dan latihan setelah menjalani perawatan di rumah
sakit lah yang menjadi sasaran implemntasi dengan tujuan untuk
meningkatkan aktivitas dan latihan pasien pasca perawatan stroke
dirumah sakit
j Hambatan dalam Implementasi
Pada jurnal tidak dijelaskan hambatan apa yang terjadi pada saat
implementasi dan penelitian
k Manfaat penelitian yang didapat pada jurnal ini bagi keperawatan dasar
profesi
Pada penelitian memiliki manffat untuk keperawatan dasar profesi
tentang pentingnya melakukan terapi atau pengobatan non medis untuk
meningkatkan aktivitas dan latihan pada pasien pasca dirwat dirumah
sakit terutama pada pasien yang mengalami gangguan mobilisasi atau
aktivitas dan latihan
l Kesimpulan dan saran
Kesimpulan: Ada hubungan antara latihan ROM, dengan peningkatan
kemampuan ROM di Ruang Fisioterapi RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Ada hubungan antara usia dengan peningkatan kemampuan ROM. Pada
usia kurang dari 60 tahun lebih mampu untuk melakukan peningkatan
kemampuan ROM dibandingkan dengan usia lebih dari 60 tahun di
Ruang Fisioterapi RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Ada hubungan
antara jenis kelamin laki-laki dengan peningkatan kemampuan ROM di
Ruang Fisioterapi RS Islam Jakarta Cempaka Putih Ada hubungan antara
frekuensi kontrol yang mempunyai katagori rutin dengan peningkatan
kemampuan ROM di Ruang Fisioterapi RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Saran:
m Daftar Pustaka
American Heart Association, (2010). Heart Deses and Stroke Statistic : Our
Guideto Current Statistics and The Suplement To Our Heart and
Stroke Fact- 2010 Update. http://www.americanheart.org. Diakses
pada tanggal 15 Oktober 2017 pukul 13.45 WIB.

Andriyani, A, dan Dian H, Upaya Peningkatan Mobilitas Fisik Pada Pasien


Stroke dan Hemiparese. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2017. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2017 pukul 20.00 WIB.

Berman, A., S., Kozier, B., & Erb, G.(2009). Kozier and Erbˈs Fundamentals
of Nursing, Concept, Process and Practice (8th Ed). New Jersey :
Pearson Education.

Dewi, S R, (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Yogyakarta


Deepublish Ginsberg L., 2008. Lecture Notes Neurology. Erlangga.
89-90.

Hariyanto, at el,. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah 1 : Dengan


Diagnosis NANDA International. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Hernata, I, 2013. Ilmu Kedokteran Lengkap Tentang Neuroslains, Jogjakarta


: D-Medika.

Ilmu, Sekolah Tinggi, et al,. “Pemberian Range Of Motion Otot Ekstermitas


Dengan Stroke Hemoragik RSUD Dr-Moewardi Surakarta diakses, 15
Oktober 2017 pukul 14.30 WIB.

Ilmu, Sekolah Tinggi, et al. ” Pemberian Range Of Motion Otot Ekstermitas


Dengan Stroke Hemoragik RSUD Dr. Moewardi Surakarta, diakses
pada tanggal 16 Oktober pukul 11.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai