Anda di halaman 1dari 7

Nama : Mursal Hadi

Nim : 202000047
Mk : Tafsir Ayat Aqidah
Jurusan : IAT
Dosen : Edy Saputra, M.Pd.I

SUHUF NABI MUSA


‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﮫ‬

‫واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ رﺳﻮل ﷲ وﻋﻠﻰ آﻟﮫ وﺻﺤﺒﮫ أﺟﻤﻌﯿﻦ‬ ‫اﻟﺤﻤﺪ‬

Bismillahirrahmanirrahim… dengan Nama Allah yang Maha pengasih,Maha penyanyang.


Baiklah pada kesempatan ini saya akan menjelasakan Tentang Suhuf Nabi Musa,As dan
hubungannya dengan Ayat_ayat lain dan keterlibatannya dengan Kitab Taurat dan Suhuf
Nabi Ibrahim,As

Halaqah ini tentang Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang
“Shuhuf Mūsā dan Kitab Az-Zabūr”.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

◌ۙ ‫ﺻﺤُﻒِ ﻣُﻮْ ﺳٰ ﻰ‬
ُ ‫اَ ْم ﻟَ ْﻢ ﯾُﻨَﺒﱠﺄ ْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِ ْﻲ‬
am lam yunabba` bimaa fii shuhufi muusaa

"Ataukah belum diberitakan (kepadanya) apa yang ada dalam lembaran-lembaran (Kitab suci
yang diturunkan kepada) Musa?"
(QS. An-Najm 53: Ayat 36)
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala:

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa?
Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
(QS. An-Najm [53]: 36-37)

Sa’id ibnu Jubair dan As-Sauri mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah
Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menyampaikan semua apa yang diperintahkan
kepadanya.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam selalu menunaikan apa yang
diperintahkan Allah kepadanya untuk disampaikan.

Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menunaikan apa
yang diperintahkan kepadanya.

Qatadah mengatakan, Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menunaikan ketaatannya
kepada Allah dan menyampaikan risalah-Nya kepada makhluk-Nya.
Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir dan pengertiannya mencakup semua yang telah
disebutkan di atas.
Pengertian ini diperkuat pula dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala yang mengatakan:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan
larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.
Allah berfirman,
"Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia."
(QS. Al-Baqarah [2]: 124)

Maka Ibrahim mengerjakan semua perintah itu dan meninggalkan semua larangan serta
menyampaikan risalah dengan lengkap dan sempurna.
Oleh karenanya maka dia berhak menjadi pemimpin bagi seluruh manusia yang patut
dijadikan panutan dalam semua keadaan, perbuatan, dan ucapannya.
Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman pula:

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad),


"Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif
"
dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
(QS. Al-Hijr [15]: 123)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Auf Al-
Himsi, telah menceritakan kepada kami Adam ibnu Abu Iyas Al-Asqalani, telah
menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ja’far
ibnuz Zubair, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah yangjnenceritakan bahwa Rasulullah
‫ ﷺ‬membaca ayat ini, yaitu firman-Nya:
Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
(QS. An-Najm [53]: 37)
Lalu Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanya.
"Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan menyempurnakan janji?"
Aku (Abu Umamah r.a.) menjawab,
"Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
Menunaikan pekerjaan sehari-harinya dengan mengerjakan salat empat rakaat di permulaan
siang hari.

Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini melalui Ja’far ibnuz Zubair, sedangkan Ja’far
orangnya daif.

Imam Turmuzi mengatakan di dalam kitab Jami’-nya, telah menceritakan kepada kami Ja’far
As-Samnani, telah menceritakan kepada kami Abu Misar, telah menceritakan kepada kami
Ismail ibnu Iyasy, dari Yahya ibnu Sa’d, dari Khalid ibnu Ma’dan, dari Jubair ibnu Nafir,
dari Abu Darda dan Abu Zar, dari Rasulullah ‫ﷺ‬, dari Allah subhanahu wa ta’ala yang telah
berfirman:
Hai anak Adam, salatlah karena Aku sebanyak empat rakaat pada permulaan siang hari (mu),
niscaya Aku memberikan kecukupan kepadamu di akhir siang hari (mu).

Ibnu Abu Hatim rahimahullah mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami ayahku,
telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami
Asad ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, telah menceritakan kepada
kami Zaban ibnu Fayid, dari Sahl ibnu Mu’az ibnu Anas, dari ayahnya, dari Rasulullah
‫ ﷺ‬yang telah bersabda:
Maukah aku ceritakan kepada kalian mengapa Allah menamakan Ibrahim dengan sebutan
‘kekasih-Nya’ yang selalu menyempurnakan janji?
Sesungguhnya dia setiap pagi hari dan petang hari selalu mengucapkan,
"Maka bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada di petang hari dan waktu subuh
"
(Ar-Rum:17)

Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini melalui Abu Kuraib, dari Rasyidin ibnu Sa*d, dari Zaban
dengan sanad yang sama.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ﺻﺤُﻒِ اِﺑ ْٰﺮ ِھ ْﯿ َﻢ وَ ﻣُﻮْ ﺳٰ ﻰ‬


ُ
shuhufi ibroohiima wa muusaa

"(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."


(QS. Al-A'la 87: Ayat 19)
shuhuf bagi Nabi Ibrahim, dan satu shuhuf bagi Nabi Musa, yaitu kitab Taurat.
Tafsir Ibnu Katsir
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:

Firman Allah subhanahu wa ta’ala:

{‫ﺻﺤُﻒِ إِﺑْﺮَ اھِﯿ َﻢ وَ ﻣُﻮﺳَﻰ‬


ُ ‫ﺼﺤُﻒِ اﻷوﻟَﻰ‬
‫}إِنﱠ َھﺬَا ﻟَﻔِﻲ اﻟ ﱡ‬

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab–kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab–
kitab Ibrahim dan Musa.
(QS. Al-A’la [87]: 18-19)

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali,
telah menceritakan kepada kami Ma’mar ibnu Sulaiman, dari ayahnya, dari Ata ibnus Sa’ib,
dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan,
yaitu firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab–kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab–
kitab Ibrahim dan Musa.
(QS. Al-A’la [87]: 18-19)
Maka Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:
Adalah semuanya ini atau adalah hal ini terdapat di dalam kitab–kitab Ibrahim dan Musa.

Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa ia tidak mengetahui ada sanad yang lebih kuat dari
Ata ibnus Sa’ib, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas selain sanad ini dan hadis lainnya yang
diriwayatkan semisal dengan sanad ini.

Imam Nasai mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zakaria ibnu Yahya, telah
menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Al-Mu’tamir
ibnu Sulaiman, dari ayahnya, dari Ata ibnus Sa’ib, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang
mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu:
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi.
(QS. Al-A’la [87]: 1)
Maka Nabi ‫ ﷺ‬bersabda, bahwa semuanya itu terdapat di dalam lembaran-
lembaran Ibrahim dan Musa.
Dan ketika firman-Nya diturunkan, yaitu:
dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selain menyempurnakan janji.
(QS. An-Najm [53]: 37)
Nabi ‫ ﷺ‬bersabda, bahwa Ibrahim telah menyempurnakan janji.
(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
(QS. An-Najm [53]: 38)
Ayat ini semakna dengan firman-Nya yang terdapat di dalam surat An-Najm, yaitu:

ُ‫ﺳ ْﻌﯿَﮫ‬
َ ‫ِﻺﻧْﺴﺎنِ إ ﱠِﻻ ﻣَﺎ ﺳَﻌﻰ وَ أَنﱠ‬ ِ ْ ‫ﺻﺤُﻒِ ﻣُﻮﺳﻰ وَ إِﺑْﺮاھِﯿ َﻢ اﻟﱠﺬِي وَ ﻓﱠﻰ أ ﱠَﻻ ﺗَﺰِ رُ وازِ رَ ة ٌ وِزْ رَ أ ُﺧْ ﺮى وَ أَنْ ﻟَﯿْﺲَ ﻟ‬
ُ ‫أَ ْم ﻟَ ْﻢ ﯾُﻨَﺒﱠﺄ ْ ﺑِﻤﺎ ﻓِﻲ‬
‫ﺳَﻮْ فَ ﯾُﺮى ﺛ ُ ﱠﻢ ﯾُﺠْ ﺰاهُ ا ْﻟﺠَﺰا َء ْاﻷ َوْ ﻓﻰ وَ أَنﱠ إِﻟﻰ رَ ﺑِّﻚَ ا ْﻟ ُﻤ ْﻨﺘَﮭﻰ‬

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa?
Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
(Yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.
Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan
bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu).
(QS. An-Najm [53]: 36-42)

Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir,
dari Ibnu Humaid, dari Mahran, dari Sufyan As-Sauri, dari ayahnya, dari Ikrimah sehubungan
dengan makna firman-Nya:
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab–kitab yang dahulu.
(yaitu) kitab–kitab Ibrahim dan Musa.
(QS. Al-A’la [87]: 18-19)
Bahwa makna yang dimaksud ialah semua ayat yang terdapat di dalam surat Al-A’la.
Abul Aliyah mengatakan bahwa kisah dalam surat ini terdapat di dalam lembaran-lembaran
terdahulu.

Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud oleh firman-
Nya,
"Inna haza
"
(Sesungguhnya ini) ditujukan kepada firman-Nya:
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat
nama Tuhannya, lalu dia salat.
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
(QS. Al-A’la [87]: 14-17)

Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


Sesungguhnya ini.
(QS. Al-A’la [87]: 18)
Yakni kandungan makna ayat-ayat sebelumnya itu.
benar-benar terdapat dalam kitab–kitab yang dahulu, (yaitu) kitab–kitab Ibrahim dan Musa.
(QS. Al-A’la [87]: 18-19)

Apa yang dipilih oleh Ibnu Jarir ini baik lagi kuat.
Telah diriwayatkan juga hal yang semisal dari Qatadah dan Ibnu Zaid.
Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Suhuf Musa (bahasa Arab: ‫ ﺻﺤﻒ ﻣﻮﺳﻰ‬Ṣuḥuf Mūsā) adalah bagian dari salah satu suhuf atau
lembaran suci yang diyakini umat Islam sebagai lembaran-lembaran yang diturunkan
oleh Allah kepada Nabi Ibrahim, untuk disampaikan kembali kepada umatnya.

Allāh menyebutkan Shuhuf Mūsā dan sebagian isinya di dalam Surat Al-A’la dan An-Najm,
sebagaimana telah disebutkan ayat-ayatnya di dalam halaqah sebelumnya.

Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa Shuhuf Mūsā berbeda dengan At-Taurāt,
diantaranya adalah Syaikh Shālih Alu Syaikh hafizhahullāh.

Dan sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Mūsā adalah bagian dari Kitab At-
Taurāt, seperti Syaikh ‘Abdurrazzāq Afifiy rahimahullāh.

Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa Shuhuf Mūsā sama dengan kitab At-Taurāt,
diantaranya adalah Syaikh Shālih Fawzān hafizhahullāh.

Wallāhu a’lam, mana diantara pendapat-pendapat ini yang lebih kuat.

Namun seorang yang beriman wajib beriman secara global dengan semua kitab yang Allāh
turunkan kepada para RasulNya.

Az-Zabur, maka kalimat Az-Zabūr, secara bahasa artinya adalah kitāb, jamaknya adalah Az-
Zubur. Allāh berfirman:

‫وَ ُﻛ ﱡﻞ ﺷَﻲْ ءٍ ﻓَﻌَﻠُﻮهُ ﻓِﻲ اﻟﺰﱡ ﺑ ُِﺮ‬

“Dan segala yang mereka lakukan tertulis di dalam Az-Zubur.” (QS Al-Qamr : 52)

Maksudnya adalah semuanya tertulis di dalam kitab-kitab yang ada di tangan malaikat.

Yang kita ketahui tentang Az-Zabūr bahwasanya, Kitab ini diturunkan kepada Nabi Dāwūd
‘alayhissalām, Sebagaimana firman Allāh di dalam surat An-Nisā dan Al-Isrā
ً‫وَ آﺗَ ْﯿﻨَﺎ دَاوُ و َد زَ ﺑُﻮرا‬

“Dan Kami telah berikan kepada Dāwūd kitab Zabūr.” (An-Nisā : 163 dan Al-Isrā : 55)

Rasūlullāh ‫ﷺ‬bersabda:

‫ﺼ ِﻞ‬
‫ُﻀﻠْﺖُ ؛ ِﺑﺎ ْﻟ ُﻤﻔَ ﱠ‬
ّ ِ ‫ وَ ﻓ‬، َ‫اﻹﻧْﺠِ ﯿ ِﻞ ؛ ا ْﻟ َﻤﺜَﺎﻧِﻲ‬
ِ ْ َ‫ وَ أُﻋْﻄِ ﯿﺖُ َﻣﻜَﺎن‬، َ‫ﺴ ْﺒ َﻊ وَ أُﻋْﻄِ ﯿﺖُ َﻣﻜَﺎنَ اﻟﺰﱠ ﺑُﻮرِ ؛ ا ْﻟ َﻤﺌِﯿﻦ‬
‫أُﻋْﻄِ ﯿﺖُ َﻣﻜَﺎنَ اﻟﺘﱠﻮْ رَ ا ِة ؛ اﻟ ﱠ‬

“Aku telah diberi As-Sab’u yang sebanding dengan kitab Taurāt. Dan aku diberi Al-Maīn
yang sebanding dengan kitab Az-Zabūr. Dan aku diberi Al-Matsāniy yang sebanding dengan
kitab Al-Injīl. Dan aku dikaruniai kelebihan dengan Al-Mufashshal.” (HR Ahmad dan
dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

Yang dimaksud dengan As-Sab’u, Al-Maīn, Al-Matsāniy dan Al-Mufashshal adalah nama
kumpulan surat yang ada di dalam Al-Qurān.

Az-Zabūr diturunkan di bulan Ramadhān, Rasūlullāh ‫ﷺ‬bersabda:

‫وأﻧﺰل اﻟﺰﺑﻮر ﻟﺜﻤﺎن ﻋﺸﺮة ﺧﻠﺖ ﻣﻦ رﻣﻀﺎن‬

“Dan diturunkan Az-Zabūr setelah berlalu 18 hari di bulan Ramadhān.” (HR Ath-Thabrāniy
di dalam Al-Mu’jamul Kabīr dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albāniy rahimahullāh)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada
halaqah selanjutnya.

ُ‫ﻋﻠَ ْﯿ ُﻜ ْﻢ وَ رَ ﺣْ َﻤﺔُ ﷲِ وَ ﺑَﺮَ ﻛَﺎﺗُﮫ‬


َ ‫ﺴﻼَ ُم‬
‫وَ اﻟ ﱠ‬

Anda mungkin juga menyukai