Anda di halaman 1dari 4

Pengertian penyakit karang adalah gangguang terhadap kesehatan karanag yang

menyebabkan gangguan secara fisiologis bagi biota karang yang mengakibatkan kematian dan
pengaburan terhadap karang. Munculnya penyakit karang dicirikan dengan perubhan warna
karang kerusakan dari skeleton biota karanag sampai dengan kehilangan jaringanya, karang
adalah organisme yang disebut hewan bukan tumbuhan dan sebagian besar hidupnya karang
berkoloni yanag sersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) sebagai hasil sekresi dari zoozantelae.
Zooxanthelae adalah istilah sehari hari untuk dinoflagelata bersel tunggal yang dapat hidup
bersimbiosis dengan beragam invertebrata laut termasuk karang, ubur ubur dan nubiranch.
Dinoflagelata adalah dinding sel yang umumnya mengandung seluose, hal ini akan memberikan
struktur karateristik sebuah teka anfisema atau nama yang digunakan untuk lapisan terluar
khusus dari sel dinophycae. Semua type membran flagel pada bagian luar.invetebrata adalah
hewan yang tanpa memiliki tulang punggung atau tulang belakang seperti ubur ubur dan karang.
Zooxabtela yang paling dikenal berada dalam famili symbiodinicae dan diketahui dari beberapa
genus amphidium dan taksa lain (Jayadi et al. 2015).

Terumbu karang adalah habitat berbagai biota laut untuk tumbuh dan berkembang biagk
dalam suatu kehidupan yang sangat seimbang dlam dasar perairan laut. Sifat yang sangat
menonjol dari terumbukaranag adalah keaneragamanya yanag sangat banyak dan spesiesnya juga
tidak hnaya satu tetapi lebih, bentuk morfologinya yang sangat tinggi dan bervarisasi. Sifat dari
ekosistem terum bukarang adalah keanekaragaman ekosistem tersebut menerima dampak dari
luar seperti pembuan limbah industri, pembuangan sampah, penebangana jaring dengan
menggunakan pukat harimau. Contoh kerusakan terumbu karang akibat faktor antropo genik,
faktor alami, dan penytakit karang itu sendiri yang dapat menurunkan presentase karang itu
sendiri penutupan presentase karang hidup di suatu perairan (Pendleton et al. 2016).

Terumbukarang di indonesia hanya sekitar 5% dalam keadaan yang sangat bagus dan 95%
masih dalam keadaan rusak dan tidak terurus dengan baik sehingga keadaan karang 95% adalah
presentase dimana trumbu karang akan mengalami kepunahan dan musna. Persen cover dengan
50-75 menyatakan penyakit karang memberikan sumbangsih terbesar kematian karanag di
perairan australia khususnya di great barrier reef. Keadaan di pantai florida amerika serikat juga
mengalami kerusakaan dengan mengidikasikan bahwa kematian karang terbesar diakibatkan oleh
organisme yang menyebabkan penyakit karang itu timbul atau muncul sebab penyakit karang ada
beberapa jenis penyakit yang bisa di sebabkan oleh karang itu seperti : Black band disease, spot
syndrome, whyte band desease, white plegauge, pink line disease,white pot, dan yelow band.
Dimana pemyakit itu disebabkan karna beberapahal seperti black band disease adalah dimana
penyakit ini berbentuk cincin pada karang denganbentukan membulat atau melingkar sehingga
karang tersebut akan berwarna putih dan akan mati ddengan waktu yang tdak di tentukan
sehingga karang ter kena infeksi akan mengalamai pengapuran, karang yang pertama kali
ditemukan karena terinfeksi dengan penyakit black band desiase adalah terumbu karang belize,
karibia dan bermuda. Penyakkt yang kedua adalah spot syndrome yang biasanya terjadi pada
karang masive dimana keadaan karang terkena virus karena terkena cairan sehingga karaang
tersebut terinfeksi dan mengalami pemutihan dan mati. Penyakit yang ketiga whyte band desease
adalah merupakan suatu wilayah penyakit yang ditandai dengan adanya garis kasar atau band
hampir mirip dengan penyakkt white band desease namun cenderung menyerang pada organ atau
bagian yang berbeda sehingga dapat memisahkan jaringan hidup dari skeleton yang telah
dikolonisasi alga dan jaringan mati yang bersebelahan dengan sekeleton. Penyakit ini
menunjukkan pembagian yang jelas antara jaringan karang yang tersisa dan kerangka karang
yang terbuka. Gejala ini mirip dengan wabah putih, kecuali penyakit pita putih hanya ditemukan
pada karang akroporid, dan wabah putih tidak ditemukan pada karang akroporid manapun Ini
adalah bagian dari kelas penyakit serupa yang dikenal sebagai sindrome putih , banyak di
antaranya mungkin terkait dengan spesies bakteri vifrio genesis . Sementara patogen untuk
penyakit ini belum teridentifikasi, Vibrio carchariae mungkin salah satu faktornya. Degradasi
jaringan karang biasanya dimulai di dasar karang, terus berlanjut hingga ujung cabang, tetapi
bisa dimulai di tengah cabang. Penuakit yang ke empat yaitu whyte pelague adalah penyakit
karang yang tiga jenisnya telah didefenikasi dengan pewarnaan pada karang suidah berubah
menjadi putih dan penyakit ini bisa menular ke karaang lain yang disekitarnya dan wabah ini ada
tingkatan antar I dan tingkatan II. Penyakit ini disebabkan oeleh balkteri gram negatif
auratimonas coralicida dan ordo rizobiales tetapi bakteri lain juga telah dikaitkan dengan
penyakit karang dan virus. Penyakit yang ke empat adalah pink line desease dimana keadaan
penyakit ini bewarna pink dengan garis pada permukaan dinding karang sehingga penyakit ini
dinamakan pink desease yang perubahan pigmen pada karanag respon. penyakit white pox atau
penyakit cacar putih yang pertama ditemukan pada karang elkhom acroporadermata diseluriuh
kalibia, penyakit ini menyebabkan bercak atau bercak putih yang tidak teratur pada karang akibat
hilangnya jaringan karang . Bercak-bercak ini membedakan penyakit cacar putih dari
penyakit pita putih yang menghasilkan pita putih khas tempat kerangka karang telah
gundul. Bercak yang disebabkan oleh penyaki. Penyakit yellow band desease ini diawali dengan
adanya gejala warna yang pucat dan bintik yang sirkular pada jaringan transseluler atau sebagai
band yang sempit pada jaringankarang yang pucaat di bagian koloni.

Faktor lingkungan pembatas terumbu karang dalam penyebaran keanekaragaman dan


pertumbuhanya terumbukarang dipengaruhi oleh kondisi sekitar liingkungan yang sangat
mendukung kehidupanya. Pertumbuhan karanag memerlukan shrat daan faktor untuk
berlangsungnya kehidupannya seperti cahaya kedalaman, suhu, salinitas, gelombang dan arus
sehingga ketika karaang mendapapatkan itu semua dengan cuku karnag akn bertahan hidup lebih
lama karena bukn ada gangguan fisik dari orang atau manusia (Ritonga et al. 2013).

Menurut jurnal Hoegh-Guldberg et al. (2019) Kerusakan ekosistem terumbu karang


disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Kerusakan yang disebabkan faktor alam
misalnya: perubahan suhu air laut, topan, perubahan iklim global, gempa bumi, letusan gunung
merapi, pemangsa dan penyakit. Dampak kerusakan ekosistem terumbu karang yang diakibatkan
oleh faktor manusia lebih kronis dan tidak bersifat sementara. Ada secara langsung maupun tidak
langsung yang diakibatkan oleh manusia. Contohnya; kegiatan perikanan, usaha penangkapan
ikan hias, ikan konsumsi, pengambilan kerang-kerang, dan udang dengan menggunakan bahan
peledak, bahan kimia beracun, arus listrik, alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti
potasium, penangkapan yang berlebihan. Pencemaran dalam bentuk sedimentasi berupa limbah,
lumpur ataupun pasir dan Sedimentasi merupakan proses masuknya partikel-partikel sedimen
dalam suatu lingkungan perairan kemudian mengendap di dasarnya. Dalam prosesnya,
sedimentasi ini bisa menurunkan tingkat kecerahan perairan serta menutupi permukaan terumbu
karang maupun padang lamun yang berakibat lanjut terdegradasinya ekosistem tersebut.
Sedimen ini akan menyulitkan algae Zooxanthellae untuk  melakukan fotosintesis dan akhirnya
mati atau meninggalkan karang. Aktivitas jalur kapal perdagan angtar laut karena tumpahan
minyak atau limbah yang dibuang dari kapal juga bisa menyebabkan karang bisa mati dan
kondisi lingkungan biota terganggu sehingga terjadi pencemaran dan parameter perairan akna
turun. Pembangunan di tepi pantaiu juga bisa menyebabkan kerusakan pada ekosistem karang
ntuk membangun bangunan-bangunan tersebut, diperlukan pengerukan tanah dan reklamasi
sehingga dapat menyebabkan erosi. Selain itu, bangunan-bangunan tersebut juga dapat
menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam laut. Kegiatan penambangan terumbu karang
adalah mendapatkan batu karang yang akan digunakan untuk membuat aksesori bernilai
ekonomi, pembangunan jalan, dan bahan bangunan. Jika hal ini dilakukan terus-menerus, dapat
dipastikan terumbu karang akan punah (Susiloningtyas et al. 2018).

Anda mungkin juga menyukai