Anda di halaman 1dari 28

PERUBAHAN

DALAM
KEHAMILAN
SERTA

TIPS PERSONAL
HYGIENE UNTUK
IBU HAMIL

KEWIRAUSAHAAN III
OLEH
KELOMPOK 7
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
TAHUN 2020
TUGAS UTS KEWIRAUSAHAAN III
“PERUBAHAN DALAM KEHAMILAN SERTA TIPS
PERSONAL HYGIENE IUNTUK IBU HAMIL”

OLEH

KELOMPOK 7
MATERI TM 1 : KHAIRANI YUSAR
MATERI TM 2 : YOSI RETHRAWARI CHANIA
MATERI TM 3 : TIWI TIPAROLI , ULFA FEBRIANI
PERSONAL HYGIENE : TRISYA MUTIARA
EDITING : SYAHRIFA NUR AINI

DOSEN : FEBRIYENI, S. SiT, M.Biomed

UNIVERSITAS FORT DE KOCK


PRODI D4 KEBIDANAN
BUKITTINGGI
TAHUN 2020

PAGE 1
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................I

PERUBAHAN TM 1 ........................................................................... 4

PERUBAHAN TM 2............................................................................ 6

PERUBAHAN TM 3........................................................................... 15

PERSONAL HYGIENE...................................................................... 20

PAGE 2
Perubahan ibu hamil
trimester I

Setiap ibu mengalami tanda hamil


yang berbeda, karena kehamilan menjadi hal yang sangat unik. Meskipun begitu,
perubahan tubuh yang umum terjadi pada ibu hamil ketika trimester pertama
adalah:

1. Nafsu Makan Mulai Bertambah

Adanya kehidupan baru dalam tubuh ibu yang juga


membutuhkan asupan makanan, maka nafsu makan ibu otomatis akan
meningkat untuk memenuhi kebutuhan makanan Si Kecil. Umumnya,
berat badan ibu bertambah sebesar 1,5-3 kg pada saat trimester pertama.

2. Payudara Terasa Nyeri

Perubahan pada payudara mulai terasa di minggu kedua atau ketiga


sesudah terlambat haid. Payudara menjadi lebih sensitif, lunak, dan terasa
nyeri. Hal ini karena hormon estrogen dalam tubuh ibu meningkat dan
sebagai persiapan tubuh ibu memproduksi ASI. Ukuran payudara akan
bertambah besar, terasa lebih berat dan penuh. Ibu disarankan mengenakan
bra khusus hamil atau menyusui agar lebih nyaman.

3. Perut Membesar

PAGE 3
Perubahan yang satu ini mungkin tidak dirasakan oleh semua ibu. Ada
beberapa ibu hamil yang perutnya sudah terlihat membesar pada trimester
pertama. Namun, ibu yang memiliki tubuh kurus mungkin belum
menunjukkan perubahan ini. Jangan risau karena ini adalah hal yang wajar
terjadi, ibu dianjurkan untuk meningkatkan berat badan yang sesuai demi
tumbuh kembang bayi.

4. Perubahan Kulit

Perubahan hormon saat kehamilan dan sirkulasi darah menjadi lancar


sampai ke kulit, sehingga beberapa ibu hamil kulitnya terlihat lebih bercahaya
dari biasanya. Meskipun begitu, ibu hamil juga lebih
mudah berjerawat karena hormon kehamilan memicu kelenjar minyak
memproduksi minyak secara berlebihan.

5. Perubahan pada Vagina

PAGE 4
Tidak hanya kulit yang mengalami perubahan, area vagina ibu juga
menjadi lebih tebal dan kurang sensitif. Cairan dalam vagina juga akan
meningkat dan ibu mengalami keputihan. Ibu tidak perlu khawatir, selama
jumlah cairan yang keluar masih dalam batas yang wajar, keputihan adalah
kondisi yang normal.

6. Sering Buang Air Kecil

Studi yang dipublikasikan dalam Indian Journal of


Anaesthesia mengungkapkan, ibu hamil juga jadi sering ingin buang air kecil
pada trimester pertama. Kondisi ini disebabkan adanya perubahan hormon
dan karena tubuh ibu memproduksi lebih banyak urin saat hamil. Tidak hanya
itu, infeksi saluran kemih, inkontinensia urine, dan nokturia juga sering
terjadi. 

7. Morning Sickness

Mual dan muntah menjadi pertanda awal ibu sudah hamil. Morning


sickness bisa terjadi karena perubahan hormon di tiga bulan pertama usia
kehamilan. Kondisi ini normal terjadi, tetapi jika ibu mengalami mual dan
muntah yang cukup parah, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke
dokter kandungan. Meskipun begitu, biasanya gejala morning sickness akan
hilang di bulan ketiga kehamilan. Itulah perubahan yang akan dirasakan ibu
hamil pada trimester pertama.

Perubahan yang dirasakan ibu


PAGE 5

di kehamilan trimester 2
Trimester kedua kehamilan berlangsung mulai dari minggu ke-13 hingga
minggu ke-27. Di periode ini, ibu hamil biasanya sudah lebih bertenaga.
Berbagai keluhan, seperti mual dan muntah, umumnya juga sudah berkurang
atau bahkan hilang.

1. Nafsu makan mulai membaik


2. Perubahan warna kulit (bercak hitam di wajah atau garis gelap dari pusar
sampai kemaluan)
3. Rambut lebih tebal
4. Kaki kram terutama saat tidur
5. Merasakan payudara nyeri dan membesar
6. Keluar kolostrum dari payudara saat usia kehamilan 16-22 minggu
7. Nyeri punggung
8. Muncul stretch mark
9. Perut semakin membesar
10. Berat badan naik sekitar 1,5-2 kilogram setiap bulan

Namun, ada beberapa perubahan lain yang terjadi dan dirasakan oleh ibu hamil
di trimester 2, yaitu:

Perkembangan janin di trimester 2

PAGE 6
Semakin besar perut ibu, semakin banyak pula perubahan yang terjadi pada janin
di dalam rahim. Sepanjang trimester kedua, paru-paru, jantung, dan sistem
peredaran darah janin mulai berkembang.

Berikut ini adalah penjelasan yang lebih rinci tentang perkembangan janin pada
trimester 2, yaitu:

1. Usia kandungan 4 bulan (14-17 minggu)


Calon orangtua sudah bisa tahu apa jenis kelamin calon bayi pada
trimester 2. Wajah janin dan rambut di kepalanya juga sudah mulai tampak
jelas pada pemeriksaan USG. Janin sudah mulai bisa mendengar suara dari
luar saat ibu hamil 4 bulan. Selain itu, janin juga mulai menerima
“sumbangan” antibodi dari tubuh ibu untuk menguatkan sistem imunnya
sendiri saat melawan bakteri dari tubuh ibu.
2. Usia kandungan 5 bulan (18-22 minggu)
Di bulan kelima pada kehamilan trimester 2, alis dan bulu mata janin
sudah mulai muncul. Rambut berbulu halus (lanugo) juga akan muncul di
seluruh tubuh janin dan bertahan sampai setelah lahir. Kulit janin masih tipis
dan berkilau karena ditutupi dengan lapisan pelindung berwarna krem yang
disebut vernix. Vernix terbuat dari kelenjar minyak tubuh janin. Selain itu,
kaki bayi sudah mulai bisa bergerak dengan baik dan bakal gigi sudah mulai
terbentuk di kehamilan 5 bulan.

3. Usia kandungan 6 bulan (23-27 minggu)


Di trimester kedua, sistem pernapasan bayi sudah mulai bekerja
karena paru-parunya sudah memproduksi zat yang disebut surfaktan.  Fungsi
surfaktan adalah untuk membantu paru-paru janin berkembang secara normal
PAGE 7
setelah lahir nanti. Mata janin di usia kandungan 6 bulan kemungkinan sudah
dapat terbuka dan menutup sendiri. Gerakan atau tendangan bayi umumnya
sudah dapat dirasakan pertama kali ketika kehamilan memasuki usia 16-25
minggu. Namun jika ini adalah kehamilan pertama, tendangan bayi baru bisa
terasa di minggu ke-25.

Kondisi buruk yang bisa terjadi di trimester 2

Kehamilan pada umumnya adalah kondisi yang riskan. Meski trimester 2


merupakan masa kehamilan yang paling nyaman, tetap ada berbagai risiko dan
tanda bahaya yang muncul di trimester ini dan perlu diwaspadai.

Beberapa kondisi buruk yang bisa terjadi adalah:

1. Perdarahan vagina

Perdarahan saat hamil trimester pertama adalah hal wajar. Mengutip dari
American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG) perdarahan saat
hamil muda dialami 15-25 persen wanita. Namun bila perdarahan ini terjadi di
trimester kedua kehamilan (sebelum usia 20 minggu), bisa menjadi tanda
keguguran. Keguguran sebelum usia kehamilan 20 minggu, dapat disebabkan
oleh beberapa faktor berbeda, yang meliputi:

 Masalah rahim, seperti septum uterus (rahim terbagi menjadi dua bagian
terpisah)
 Inkompetensi serviks (leher rahim terbuka terlalu cepat dan memicu kelahiran
dini)
 Kelainan kromosom
 Penyakit autoimun yang dimiliki ibu, seperti lupus.
PAGE 8
Perdarahan di trimester 2 juga dapat diakibatkan oleh:

 Persalinan dini
 Masalah plasenta, seperti plasenta previa dan solusio plasenta.

Masalah-masalah ini memang lebih sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi
juga dapat terjadi pada akhir trimester kedua.

2. Ketuban pecah dini

Ketuban akan pecah ketika saatnya melahirkan, tapi kalau sudah


pecah di trimester 2, itu adalah ketuban pecah dini (KPD) dan bisa
menyebabkan masalah serius. Saat ibu hamil mengalami ini, bayi harus
dikeluarkan secepatnya karena bayi tidak lagi memiliki perlindungan
terhadap infeksi. Kantung ketuban yang pecah pada trimester 2 dapat menjadi
penyebab bayi lahir prematur. Bayi yang lahir di usia 24-28 minggu
kehamilan berisiko paling tinggi mengalami masalah medis jangka panjang
yang serius, terutama penyakit paru-paru. Penyebab ketuban pecah dini
adalah melemahnya selaput kontraksi karena infeksi pada rahim.

3. Preeklampsia

Preeklampsia adalah masalah tekanan darah tinggi yang terjadi ketika


kandungan memasuki usia kehamilan 20 minggu. Tekanan darah tinggi
dikatakan preeklampsia jika angka tensi mencapai 140/90 bahkan lebih saat
hamil. Seorang ibu hamil dapat mengalami preeklampsia meski tidak pernah
memiliki riwayat hipertensi sebelumnya. Pada kehamilan pertama,
preeklamsia lebih mungkin terjadi selama trimester ketiga. Namun, beberapa
ibu hamil mengalami preeklampsia sejak trimester kedua.

Pemeriksaan kehamilan yang perlu dilakukan di trimester 2

PAGE 9
Di trimester kedua, ibu hamil sudah bisa mengetahui jenis kelamin dan wujud
janin lewat USG. Pemeriksaan USG ini bisa dilakukan pada kehamilan usia 18
hingga 20 minggu.

Di trimester 2 kehamilan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan


kehamilan berikut ini:

 Mengukur tekanan darah


 Memeriksa berat badan 
 Skrining diabetes gestasional dengan tes darah
 Melakukan tes cacat lahir dan tes genetik lainnya, seperti tes amniocentesis.

Pemeriksaan USG pada trimester 2 juga bertujuan untuk memeriksa


pertumbuhan, posisi bayi, dan memberikan tanggal perkiraan lahir. Anda juga
kemungkinan sudah bisa merasakan gerakan janin di dalam perut. Gerakan janin
umumnya tidak akan terlalu terasa dan hanya sebentar saja.

Perubahan gairah seksual ibu hamil trimester 2

Saat kehamilan trimester pertama, mungkin kebanyakan ibu hamil


mengalami penurunan gairah seksual. Namun, gairah seksual ibu hamil akan
PAGE 10
meningkat di akhir trimester pertama dan memasuki trimester kedua. Rasa
mual dan kelelahan yang biasanya terjadi di trimester pertama sudah mereda. 
Peningkatan gairah seksual dipengaruhi oleh peningkatan hormon estrogen.
Hormon ini meningkatkan aliran darah di daerah organ intim dan
menyebabkan area tersebut lebih sensitif, sehingga rangsangan seksual juga
bertambah besar.

Cairan vagina juga meningkat di trimester 2 kehamilan. Ini yang


membuat vagina lebih siap menerima penetrasi. Perubahan payudara yang
lebih berkembang dan lebih sensitif juga menjadi alasan meningkatnya
keinginan seksual ibu hamil. 

Ada beberapa posisi seks yang bisa dilakukan saat kehamilan trimester kedua,
yaitu:

 Posisi duduk di pangkuan pasangan


 Posisi merangkak (doggy style)
 Posisi tidur menyamping 

Anda bisa berbaring memunggungi pasangan, sehingga bisa


melakukan penetrasi dari belakang sambil memeluk mesra. Setelah memasuki
20 minggu kehamilan, hindari posisi yang membuat Anda berbaring
telentang, seperti posisi misionaris. Ketika berbaring telentang, rahim yang
membesar akan menekan aorta, yang berfungsi mengalirkan darah ke
plasenta. Kondisi ini bisa mengganggu pertumbuhan janin. 

Pasangan juga perlu menghindari meniupkan udara ke daerah genital.


Meniup udara ke dalam vagina bisa menyebabkan emboli udara (gelembung
udara yang masuk ke dalam sirkulasi darah). Hal ini jarang terjadi, tetapi bisa
mengancam jiwa ibu hamil atau bayi. Oral seks aman selama kehamilan,
tetapi sebaiknya tidak meniupkan udara ke dalam vagina.

PAGE 11
Nutrisi yang wajib dipenuhi di kehamilan trimester 2

Berbagai asupan nutrisi yang harus Anda dapat di trimester satu tetap wajib
dipenuhi juga selama trimester 2. Selain itu, berikut nutrisi tambahan lainnya
yang juga penting untuk di fase ini, seperti

1. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan ibu di kehamilan trimester 2 untuk membantu


membangun tulang dan gigi janin yang sedang berkembang.

Asupan vitamin D yang dianjurkan selama kehamilan trimester kedua adalah 15


mcg sehari. Ibu hamil juga bisa mendapatkan tambahan vitamin D dari makanan
untuk ibu hamil berikut ini:

 Ikan salmon
 Keju
 Kuning telur
 Suplemen hamil yang mengandung vitamin D

Dikutip dari situs resmi WHO, mengonsumsi suplemen vitamin D selama


kehamilan bisa mengurangi risiko preeklampsia, bayi berat badan lahir rendah
(BBLR), dan kelahiran prematur. 

2. Asam lemak omega-3

Ibu hamil disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung asam


lemak esensial omega-3 selama masa kehamilan, termasuk trimester 2. Asam

PAGE 12
lemak omega-3 berfungsi mendukung perkembangan jantung, otak, mata, sistem
kekebalan tubuh, dan sistem saraf pusat janin dalam kandungan.

Ibu hamil bisa mendapatkan asam lemak omega-3 dari makanan berikut:

 Ikan berlemak, seperti salmon yang dimasak matang sempurna.


 Biji-bijian
 Telur
 Minyak canola dan minyak flaxseed
 Buah alpukat
 Asam lemak omega-3 juga dapat mencegah persalinan prematur, menurunkan
risiko preeklampsia, dan mengurangi kemungkinan depresi pascapersalinan.

3.  Air

Ibu hamil butuh asupan cairan lebih banyak, tak terkecuali di


kehamilan trimester 2 ini. Air yang dikonsumsi ibu hamil dapat membantu
terbentuknya plasenta dan kantong ketuban di dalam rahim. Mengalami
dehidrasi saat hamil pada trimester 2 dapat menyebabkan janin mengalami
cacat tabung saraf, seperti anencephaly dan penurunan produksi ASI. Ibu
yang sedang hamil harus minum setidaknya 8 hingga 12 gelas air sehari untuk
mencegah dehidrasi dan komplikasinya.

4. Folat

Kebutuhan asam folat masih perlu dipenuhi selama trimester kedua.


Kebutuhan folat selama trimester kedua adalah sebesar 600 mikrogram per
hari. Pemenuhan kebutuhan folat ini penting untuk mengurangi risiko bayi
cacat lahir, seperti spina bifida. Anda bisa mendapatkan folat dari berbagai
makanan, seperti sayuran hijau, jeruk, ayam, ikan kerang, dan kacang-
kacangan.

5. Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil di trimester 2 adalah 1200 mg. Anda


bisa memenuhi kebutuhan ini dengan mengonsumsi:

PAGE 13
 Susu
 Keju
 Yogurt
 Sayuran hijau (seperti brokoli, bayam, dan daun kale)
 Ikan bertulang (seperti sarden dan ikan teri)
 Kacang kedelai dan produknya
 Telur.

Perkembangan janin di fase ini masuk pada pembentukan tulang dan


juga pemadatan tulang dalam tubuh bayi. Ini membuat kebutuhan kalsium ibu
hamil cukup tinggi dan penting untuk dipenuhi.

6. Zat besi

Kebutuhan zat besi ibu hamil makin tinggi mendekati waktu


persalinan. Zat besi diperlukan untuk mendukung pembentukan sel darah
merah yang makin meningkat. Kebutuhan zat besi ibu hamil selama trimester
kedua adalah 35 mg. Anda bisa memenuhi kebutuhan zat besi ini dari daging
merah, sayuran hijau, kuning telur, dan kacang-kacangan. Beberapa ibu hamil
mungkin membutuhkan suplemen zat besi bila mengalami anemia defisiensi
zat besi (ADB)

7. Seng

Sama seperti zat besi, kebutuhan seng makin meningkat selama


trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kebutuhan zat gizi seng pada trimester
kedua adalah sebesar 14 mg. Kebutuhan seng yang tidak terpenuhi dapat
meningkatkan risiko bayi cacat lahir, keterbatasan pertumbuhan bayi, dan
kelahiran prematur. Untuk itu, Anda perlu memenuhi kebutuhan seng ini dari
berbagai makanan, seperti daging merah, seafood, sayuran hijau, dan kacang-
kacangan.

PAGE 14
Hal yang perlu dilakukan di kehamilan trimester 2

Menjaga kesehatan perlu dilakukan calon ibu sepanjang kehamilan, termasuk


pada trimester

Berikut ini ada beberapa tips yang dapat diikuti ibu hamil selama trimester
kedua, antara lain:

Olahraga

Kehamilan bukan jadi alasan untuk tidak berolahraga dan menggerakan badan
secara aktif. Olahraga adalah cara yang sehat dan mudah untuk menghindari
risiko resistensi insulin pada ibu hamil. Resistensi insulin dapat menyebabkan
diabetes gestasional yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi selama hamil.
Namun, selalu pastikan pada dokter kandungan Anda mengenai olahraga yang
cocok saat hamil.

Pasalnya pada trimester 2, perut ibu hamil sudah membesar sehingga perlu
berhati-hati dalam memilih jenis olahraga.

Mengonsumsi suplemen tambahan

Bila kebutuhan zat besi, zinc (seng), atau kalsium sangat tinggi, kemungkinan
dokter akan merekomendasikan suplemen tambahan. Pada beberapa kondisi,
vitamin yang didapatkan dari makanan saja tidak cukup, sehingga perlu
mendapatkan tambahan. Minum suplemen tambahan secara teratur sesuai
anjuran dokter agar nutrisi ibu dan janin tetap terjaga di trimester 2 kehamilan.

PAGE 15
Perubahan anatomi fisiologis dan psikologis
selama kehamilan

Perubahan anatomi dan fisiologis pada kehamilan trimester III

1. Uterus
Pada akhir kehamilan trimester III, uterus mengalami pembesaran secara
bertahap. Pada minggu ke-38 sampai minggu ke-40 tinggi fundus uteri
mengalami penurunan karena janin mulai masuk pintu atas panggu.

2. Payudara
Payudara mengalami peningkatan pembentukan lobulus dan alveoli
memproduksi dan mensekresi kolostrum. Kolostrum adalah cairan sebelum
menjadi susu yang berwarna krem atau putih kekuningan dapat keluar dari
puting
susu selama trimester ketiga

PAGE 16
3. Sistem Endokrin
Sistem endokrin yang esensial terjadi untuk mempertahankan
kehamilan dan pertumbuhan normal janin. Sistem endokrin pada masa
kehamilan mengalami perubahan terutama pada hormon estrogen dan
progesterone serta oksitosin dan prolaktin. Hormon prolaktin dan oksitosin
pada saat kehamilan aterm sampai masa menyusui akan meningkat sedangkan
kelenjar adrenalin pada kehamilan normal akan mengecil. Hormon prolaktin
dan oksitosin berfungsi sebagai perangsang produksi ASI.

4. Sistem Muskuluskletal
Semakin membesarnya uterus pada trimester III menyebabkan
perubahan
tulang belakang sehingga terjadi lordosis. Lordosis yang progresif akan menjadi
bentuk yang umum pada kehamilan. Kompensasi dari pembesaran uterus ke
posisi anterior mengakibatkan lordosis menggeser pusat daya berat kebelakang
ke
arah dua tungkai. Otot dinding perut meregang menyebabkan tonus otot
berkurang. Otot rektus abdominus memisah pada kehamilan trimester III
PAGE 17
mengakibatkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh umbilikalis menjadi
lebih
datar atau menonjol. Tonus otot secara bertahap kembali tetapi pemisahan otot
rekti abdominalis tetap setelah melahirkan (Bobak, dkk., 2005).

5. Sistem Perkemihan
Ibu hamil pada trimester III mengalami keluhan sering kencing yang
disebabkan oleh tertekannya kandung kencing oleh bagian terbawah janin
(Bobak, dkk., 2005).

6. Sistem Pencernaan
Nafsu makan mengalami peningkatan untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan janin pada trimester ketiga (Varney, dkk, 2007). Rahim yang
semakin membesar dan menekan rektum dan usus bagian bawah, sehingga
terjadi
sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam
usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron (Bobak, dkk., 2005).

PAGE 18
7. Sistem Kardiovaskuler
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi).
Puncak hemodilusi terjadi pada 32 minggu (Manuaba, dkk, 2010). Nilai
hemoglobin (Hb) pada usia kehamilan trimester III ada pada kisaran ≥11g%.
Hemodilusi terjadi untuk membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi
terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan
32-36 minggu.

8. Sistem Pernafasan
Pembesaran uterus pada trimester III menyebabkan adanya desakan
diafragma sehingga pernafasan pada ibu hamil meningkat 20-25% dari
biasanya.

PAGE 19
A. Tips Personal Hygiene

Personal Personal

Hygiene & hygiene berasal dari

Pakaian bahasa Yunani yaitu

untuk ibu personal yang

hamil artinya perorangan


dan hygiene yang berarti sehat. Personal hygiene pada ibu hamil adalah
kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan

PAGE 20
infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan
adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik,
mental, psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu
dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat
dilakukan diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens)
pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat
memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan terhadap infeksi.

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya


dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak
keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah
dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah
terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual
selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi.
Tujuan perawatan personal hygiene :
a. Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri seseorang
f. Menciptakan keindahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene :
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene
c. Status sosiol ekonomi

PAGE 21
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampoo, sabun mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri seperti penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
g. Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
1. Personal Hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh
Ibu Hamil :
a. Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4-3 menjadi 5-6, 5 akibat
vagina mudah terkena infeksi.
b. Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
c. Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering
berkeringat.
d. Uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan
keinginan wanita hamil untuk sering berkemih.
e. Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari
depan ke belakang.

2. Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil


a. Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini
mengurangi terjadinya Infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
1) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak dihuknah untuk mengeluarkan
tinja
PAGE 22
2) Bulu kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus
yang akan dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan
jika ibu ternyata diepisiotomi
3) Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan
disekitar kamar bersalin
4) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol
3. Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiens Ibu Hamil Pada
personal hygiens ibu hamil
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiens pada
ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan
payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan dan
kaki.
a. Kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama
kehamilan karena over activity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin
memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat
selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah
penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna
menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak yang
menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah
pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit
kepala.

b. Kebersihan gigi dan mulut


Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk
menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di
dalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak
PAGE 23
ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama
kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral
hygiens dengan menggunakan sikat dan pasta gigi sedangkan untuk
kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa
yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme
(produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus
selalu terjaga, misalnya pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk
trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan
janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi
ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu
hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis.

c. Kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan
kalau terbasahi oleh kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada
putting susu dan sekitarnya. Putting susu yang masuk diusahakan supaya
keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan
sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada
saat diperlukan.

PAGE 24
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami eneg dan mual
(morning sickness). Keadaan ini menyebabkan peran perawatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya.
Tindakan penembalan gigi dan pencabutan gigi jarang merupakan
kontraindikasi. Bila kerusakan-kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik
hal ini dapat mengakibatkan komplilkasi, seperti nefritis, septikemia, sespsis
puerperalis, oloeh karena infeksi di rongga mulut misalnya pulpitis yang telah
menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana-mana. Maka dari
itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya
secara teratur sewaktu hamil.
B. Pakaian Selama Kehamilan
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang
longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada
dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :
a. Sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu
aliran balik
b. Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit
pinggang akan bertambah
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi
rasa tidak enak karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans.
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang
menekan dibagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu
ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita
tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita
hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah
menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi
dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan
ketika stabilitas tubuh terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi.
Desain bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang
tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan
menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian
BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke empat samoai ke lima
sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama

PAGE 25
sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa
tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nilon yang halus.
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut
bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil
didesain untuk menyangga bagian perut diatas simfisis pubis disebelah depan
dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang.
Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga
dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada
wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang
tidak didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk
mengenakannya.

PAGE 26
Terimakasi

PAGE 27

Anda mungkin juga menyukai