Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN DAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA (PP)


(MINGGU KE-III HARI 2 DAN 3)

Oleh:

FITRIANA, S.Kep
NIM: 1941089

Pembimbing:
Ns.SHINTA DEWI KASIH BRATHA M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN STIKES TENGKU
MAHARATU PEKANBARU
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
MANAGEMEN KEPERAWATAN
PERAN DAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA (PP)

Kepala Ruang : FITRIANA


Pembimbing : Ns. SHINTA DEWI KASIH BRATHA M. Kep
Hari, Tanggal : Sabtu dan Minggu, 02,03 Januari 2021
Minggu : III (Hari II,III)

A. PENGERTIAN

Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian


asuhan keperawatan di tingkat rawat inap yang dapat mempermudah
realisasi praktek keperawatan profesional.Sistem ini menyediakan
asuhan yang berfokus pada pasien yang secara individual dan
komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah sakit
sampai keluar pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen
bangsal keperawatan, 2009).
Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang
bertanggung jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan
pelayanan keperawatan pada instansi kesehatan di tempat atau ruang
dia bekerja.Perawat sebagi pelaksana juga dapat diartikan pelaksana
peran perawat yang menyangkut pemberian pelayanan kesehatan
kepada individu, keluarga, atau mayarakat berupa asuhan keperawatan
yang komprehensif meliputi asuhan pencegahan pada tingkat satu, dua
atau tiga, baik langsung maupun tidak langsung.
Tindakan langsung berarti tindakan yang ditanagani sendiri oleh
perawat yang menemukan masalah kesehatan klien. Sedangkan
tindakan langsung atau yang disebut juga delegasi tindakannya
diserahkan kepada orang lain atau perawat lain yang dapat dipercaya
untuk melakukan tindakan keperawatan klien.

B. METODE PERAWAT PRIMER

Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-


menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi asuhan keperawatan
selama pasien dirawat.
Metode dengan menggunakan perawat primer/pelaksana dapat
meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena :
1) Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan
dan koordinasi asuhan keperawatan.
2) Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3) Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4) Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5) Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan
paralel.
Perawat primer pemula adalah perawat lulusan DIII
keperawatan dengan pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP
tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan pengalaman minimal 1
tahun.Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun
sebaiknya perawat primer (PP) hanya bertugas pagi atau sore saja
karena bila bertugas pada malam hari, perawat primer (PP) akan libur
beberapa hari, sehingga sulit menilai perkembangan klien (Sitorus,
2006).
C. KELEBIHAN DALAM PERAWAT PRIMER

Kelebihan dalam keperawatan primer adalah :

1. Bersifat kontinu dan komprehensif.


2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil
dan kemungkinan pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit
(Billies, 1998).
Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena
terpenuhinya kebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang
diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan yang efektif
terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi serta advokasi.

D. KELEMAHAN DALAM PERAWAT PRIMER

Kelemahan dari metode ini adalah:


Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman
dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat,
menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta berkolaborasi dengan
berbagai disiplin (Suarli, 2009).

E. KONSEP DASAR PERAWAT PRIMER

Konsep dasar keperawatan primer adalah :


1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.
F. TUGAS PERAWAT SEBAGAI PELAKSANA

Perawat sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di instansi


kesehatan, tentunya memiliki tugas-tugas yang di bebankan kepada
mereka, seperti halnya peran-peran yang lain, tugas-tugas dari perawat
pelaksana tersebut diantaranya :
1) Melaksanakan serah terima setiap pergantian dinas yang mencakup
pasien dan peralatan
2) Melakukan Askep pasien, meliputi :
a) Mengkaji keadaan pasien
b) Membuat rencana keperawatan
c) Melakukan tindakan keperawatan
d) Melakukan evaluasi, dan
e) Pencatatan/dokumentasi
3) Menyiapkan, memelihara, menyimpan alat agar siap pakai
4) Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi
langkah/cara pemecahan masalah
5) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
6) Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang telah dibuat oleh
kepala ruangan
7) Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instansi
kesehatan dan lingkungannya, peraturan dan tata tertib yang
berlaku, serta fasilitas yang ada dan penggunaannya
9) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya maupun dengan anggota tim kesehatan.
10) Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang
lebih mampu untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat
ditanggulangi
11) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
penanggung jawab/perawat kepala ruang
12) Menyiapkan pasien yang akan keluar, meliputi :
a) Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi,
contoh: surat izin pulang, surat keterangan sakit, petunjuk
diit,resep obat jika perlu, surat rujukan/pemeriksaan ulang,
dan surat keterangan lunas membayar.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarga sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien, misal
mengenai diit, pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit
atau instansi kesehatan lain.
c) Mentaati peraturan yang telah ditetapkan di rumah sakit
tempat dia bekerja.

G. PERAN PERAWAT SEBAGAI PELAKSANA

Dalam melaksanakan peran sebagai pelaksana perawat


bertindak sebagai :
1. Comforter
yaitu perawat berusaha memberikan kenyamanan dan rasa aman
pada klien atau pasien.
2. Protector dan advocate
yaitu perawat dapat melindungi dan menjamin agar hak dan
kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh
pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya.
3. Communicator
yaitu perawat dapat bertindak sebagai mediator antara klien
dengan anggota tim kesehatan lainnya.
4. Rehabilitator
yaitu berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan
keperawatan yaitu mengembalikan fungsi organ atau bagian
tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi secara normal.
Peran perawat pelaksana juga dapat ditunjukkan dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat berupa asuhan keperawatan yang
komprehensif meliputi pemberian asuhan pencegahan pada tingkat 1,
2 atau 3 baik direct maupun indirect.

H. SYARAT PERAWAT SEBAGAI PELAKSANA

Persyaratan untuk menjadi perawat sebagai pelaksana, adalah


sebagai berikut:
1. Lulus dari sekolah perawat
Sekolah pada sekolah perawat dan lulus serta mendapat ilmu
keperawatan dari sekolah tersebut adalah syarat utama untuk
menjadi perawat pelaksana.
2. Memiliki lisensi sebagai seorang perawat pelaksana
Untuk praktek sebagai perawat, Anda harus memiliki
keperawatan lisensi.
3. Mempunyai bakat dan sikap untuk bekerja dengan cinta dan
kesabaran.Untuk menjadi perawat pelaksana harus memiliki
bakat dan sikap untuk bekerja dengan cinta dan kesabaran
dalam merawat pasien.
4. Bersedia bekerja pada siang atau malam hari. Dalam profesi
keperawatan, tidak ada jam kerja tetap. Alasannya dapat
dipahami dengan baik. Seorang perawat harus bekerja baik pada
siang hari dan pada malam hari.
I. MANFAAT PERAWAT PELAKSANA

Peran perawat sebagai pelaksana memiliki beberapa manfaat


diantaranya:

1. Kerja
Profesi keperawatan menawarkan sejumlah besar kesempatan
kerja di seluruh dunia. Menurut data yang diungkapkan oleh para
ahli diantara semua pekerjaan perawatan akan menciptakan
angka kedua terbesar pekerjaan baru, saat ini sekitar 100.000
posisi pekerjaan keperawatan yang kosong tergeletak sendirian di
AS (Amerika Serikat) dan dengan demikian memiliki pekerjaan
musuh besar calon potensial.
2. Keuangan Manfaat
Mayoritas pekerjaan yang berhubungan dengan keperawatan
menawarkan manfaat keuangan yang baik. Dalam rangka untuk
menarik dan mempertahankan lebih atasan perawat membuat
banyak usaha. Mereka menawarkan bonus penandatanganan,
kenaikan gaji, jadwal kerja yang ramah bagi keluarga mereka, dan
pelatihan bersubsidi.
3. Karir Manfaat
Sebagai perawat karir menawarkan banyak alternatif, baik dari
segi peluang kemajuan dan daerah khusus. Perawat dapat bekerja
dirumah sakit, pusat perawatan rawat jalan, kantor dokter, rumah
perawatan kesehatan, perawatan fasilitas perawatan. Dengan
meningkatnya popularitas pekerjaan perjalanan dalam perawatan,
mereka mendapatkan kesempatan bekerja di berbagai tempat
RENCANA PELAKSANAAN ASKEP PERAWAT PELAKSANA
Nama Perawat : FITRIANA
Fungsi : Perawat Pelaksana
Hari tanggal : Sabtu, 02 Januari 2021
Waktu : 08.00 s.d. 14.30 WIB

Waktu Rencana Kegiatan Keterangan


07.30 Overan Dinas Pagi
07.45 Pre conference
08.00 Overan Ke rungan /kekamar pasien
08.10 Mempersiapkan alat-alat utuk ganti perban
08.30 Melakukan penyegaran pre post conferens
10.00 Mempersiapkan obat-obatan pasien
11.00 TTV pasien
12.00 Istirahat
13.00 Mendokumentasikan tindakan yang telah
terlaksana dan rencana tindakan selanjutnya
13.50 Post conferens
14.00 Overan dinas siang
14.30 Pulang
RENCANA PELAKSANAAN ASKEP PERAWAT PELAKSANA
Nama Perawat : FITRIANA
Fungsi : Perawat Pelaksana
Hari tanggal : Minggu, 03 Januari 2021
Waktu : 08.00 s.d. 14.30 WIB

Waktu Rencana Kegiatan Keterangan


07.30 Overan Dinas Pagi
07.45 Pre conference
08.00 Overan Ke rungan /kekamar pasien
08.10 Mempersiapkan alat-alat utuk ganti perban
08.30 Melakukan penyegaran pre post conferens
10.00 Mempersiapkan obat-obatan pasien
11.00 TTV pasien
12.00 Istirahat
13.00 Mendokumentasikan tindakan yang telah
terlaksana dan rencana tindakan selanjutnya
13.50 Post conferens
14.00 Overan dinas siang
14.30 Pulang
LAPORAN PERAWAT PELAKSANA
Nama Mahasiswa : Fitriana Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Januari 2021
Ruangan : Jasmin Shift : Pagi

Nama Dokter Dx.Keperawa


No. Ruang Dx.Medis Intervensi Implementasi Evaluasi
Pasien tan
1 An. Riri Dr.ari Jasmin DBD Hipertermia 1. Kaji TTV 1. Mengkaiji TTV S:
(6 thn) 319 b.d Proses 2. Monitor suhu dan warna S:38,9, RR :26 N :100 Keluarga mengatakan anaknya
infeksi virus kulit x/m sudah tidak demam, mual (+),
dengue 3. Kompres pasien pada lipat 2. Memonitor suhu dan muntah (-)
paha dan axilla warna kulit, dengan
4. Anjurkan kelurga untuk dilakukan test tuniquet O:
memberikan pakaian 3. Mengompres air biasa - Keadaanumum composmentis,
berbahan menyerap atau dingin pada lipatan GCS: 15 N: 100x/m,RR:
keringat paha dan axilla 24x/m, S :36,8 c
5. Kolaborasi pemeberian 4. Menganjurkan pasien - Pasien masih agak lemas
obatanalgetik untuk banyak minum - Terpasang Inf.RL 20 tts/i
6. berikan posisi yang 5. Mengkolaborasi
nyaman pemberian obat A:
antipiretik paracetamol Masalah teratasi sebagian
melalui oral
P: Intervensi di lanjutkan
- Advice dokter
- Pemberian obat injeksi
antibiotik ceftriaxon
- Paracetamol syr
- Ranitidin injeksi
- Pemasangan infus RL 20
tts/menit
- Cek kembali ttv
2. An. Rara Dr. fakrul Jasmin GEA Gangguan 1. Monitor status Hydrasi 1. Mengajarkan pada ibu S:
(4 thn) 319 keseimbang Keluarga mengatakan pasien
(kelemahan membran untuk menggunakan obat
an volume BAB sudah tidak encer lagi
cairan b/d mukosa, nadi adekuat. anti diare
kehilangan O:
tekanan darah ortos Hasil :
cairan - Pasien masih Nampak agak
taltik) jika diperlu kan - Ibu melakukan anjuran lemas, napsu makan sudah ada
walau hanya 4-5 suap
2. Monitor vital Sign Perawat
- Konjungtiva sudah tidak
3. Monitor masukkan 2. Menginstruksikan tampak anemis
keluarga untuk men- - HR: 80 X/M
makanan/ Cairan
- Frekwensi BAB 2x
catat warna, jumlah,
4. Dorong masukkan oral - Konsistensi lunak
frekwensi dan konsis- - Ampas (+)
5. Kolaborasi pemberian cairan - Pemberian infus Rl 20 tts/Menit
IV tensi dari feses
- Kesadaran composmentis,
Hasil : GCS: 15
- Warna feses : kuning
- Konsistensi : encer A:
Masalah teratasi sebagian
- Ampas : (+)
- Frekwensi : 3× P: Intervensi 1,2,3,4,5 di
lanjutkan
3. Mengevaluasi intake
makanan yang masuk
Hasil :
- Anak tidak mau makan
4. Mengonservasi turgor
kulit
Hasil :
- Turgor kulit pasien
kering
5. Penatalaksanaan
pemberian medikasi
- L. Bio 1 tab / oral
- Zink 1 tab / oral.

3. An. Wijaya Dr. fakrul Jasmin Demam Hipertermia 1. Identifikasi penyebab 1. Mengidentifikasi S:
(3 thn) 319 kejang b/d: hipertemia penyebab hipertemia Keluarga mengatakan anaknya
Proses 2. Monitor seluruh tubuh (Mis; dehidrasi, sudah tidak demam, mual (+),
Penyakit 3. Monitor kadar elektrolit terpapar lingkungan muntah (-)
Infeksi 4. Monitor keluaran urine panas, penggunaan
5. Monitor komplikasi akibat inkubator) O:
hipertemia 2. Memonitor seluruh - OS agak Nampak lemas
6. Berikan obat oral tubuh - Kesadaran composmentis,
7. Lakukan pendinginan 3. Memonitor kadar GCS 15
eksternal (Mis: Selimut elektrolit - N : 80 x/i RR: 24 x/m, S : 36,8
hipotemia atau kompres 4. Memonitor haluaran 0
C , TB : 103 cm, BB: 22 kg
dingin pada dahi, leher, urine - Terpasang Inf.RL 20 x/i
dada, abdomen, aksila) 5. Memonitor komplikasi
8. Berikan oksigen akibat hipertemia A:
9. Anjurkan tirah baring 6. Membatasi jumlah Masalah teratasi sebagian
10. Kolaborasi pemberian pengunjun
P : Intervensi di lanjutkan
cairan lektrolit intravena, 7. Memonitor suhu bayi
- Diet lunak
jika perlu sampai stabil (36,5 °C
- Infus Rl 20 tts/m
11. Monitor suhu bayi sampai – 37,5 °C), jika perlu
- Injeksi ceftriaxon
stabil (36,5 °C – 37,5 °C) memonitor tiap 2 jam
- Injeksi ranitidin
12. Monitor suhu tubuh anak 8. memonitor frekuensi
- Sanmol syr 3x240 mg
tiap dua jam, jika perlu pernapasan dan nadi
13. Monitor TD, RR dan N 9. Memonitor warna dan
14. Monitor warna dan suhu suhu kulit
kulit 10. Kolaborasi dengan
15. Monitor dan catat tanda medis dalam
dan gejala hipotemia atau pemberian antibiotik
hipertemia
16. Pasang alat pemantau
suhu, jika perlu
17. Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat
LAPORAN PERAWAT PELAKSANA
Nama Mahasiswa : Fitriana Hari/Tanggal : Minggu, 03 Januari 2021
Ruangan : Jasmin Shift : Pagi

Nama Dokter Dx.Keperawa


No. Ruang Dx.Medis Intervensi Implementasi Evaluasi
Pasien tan
1 An. Riri Dr.ari Jasmin DBD Hipertermia 7. Kaji TTV 6. Mengkaiji TTV S:
(6 thn) 319 b.d Proses 8. Monitor suhu dan warna S:38,9, RR :26 N :100 Keluarga mengatakan anaknya
infeksi virus kulit x/m sudah tidak demam, mual (-),
dengue 9. Kompres pasien pada lipat 7. Memonitor suhu dan muntah (-)
paha dan axilla warna kulit, dengan
10. Anjurkan kelurga untuk dilakukan test tuniquet O:
memberikan pakaian 8. Mengompres air biasa - Keadaanumum composmentis,
berbahan menyerap atau dingin pada lipatan GCS: 15 N: 100x/m,RR:
keringat paha dan axilla 24x/m, S :36,4 c
11. Kolaborasi pemeberian 9. Menganjurkan pasien - Pasien sudah tidak Nampak
obatanalgetik untuk banyak minum lemas lagi
12. berikan posisi yang 10. Mengkolaborasi - Terpasang Inf.RL 20 tts/i
nyaman pemberian obat
A:
antipiretik paracetamol
Masalah teratasi
melalui oral
P: Intervensi di hentikan
- Pasien di anjurkan dokter
untuk pulang
2. An. Rara Dr. fakrul Jasmin GEA Gangguan 6. Monitor status Hydrasi 1. Mengajarkan pada ibu S:
(4 thn) 319 keseimbang Keluarga mengatakan pasien
(kelemahan membran untuk menggunakan obat
an volume BAB sudah tidak encer lagi
cairan b/d mukosa, nadi adekuat. anti diare dan sudah ada ampasnya
kehilangan
tekanan darah ortos Hasil :
cairan O:
taltik) jika diperlu kan - Ibu melakukan anjuran - Pasien sudah tidak Nampak
lemas lagi, napsu makan sudah
7. Monitor vital Sign Perawat
seperti biasa
8. Monitor masukkan 2. Menginstruksikan - Konjungtiva sudah tidak anemis
keluarga untuk men- - HR: 80 X/M
makanan/ Cairan
- Frekwensi BAB 1x
catat warna, jumlah,
9. Dorong masukkan oral - Konsistensi lunak
frekwensi dan konsis- - Ampas (+)
10. Kolaborasi pemberian
- Pemberian infus Rl 20 tts/Menit
cairan IV tensi dari feses
- Kesadaran composmentis,
Hasil : GCS: 15
- Warna feses : kuning
- Konsistensi : encer A:
Masalah teratasi
- Ampas : (+)
- Frekwensi : 3× P: Intervensi di hentikan

3. Mengevaluasi intake
- Pasien di anjurkan dokter untuk
pulang
makanan yang masuk
Hasil :
- Anak tidak mau makan
4. Mengonservasi turgor
kulit
Hasil :
- Turgor kulit pasien
kering
5. Penatalaksanaan
pemberian medikasi
- L. Bio 1 tab / oral
- Zink 1 tab / oral.

3. An. Wijaya Dr. fakrul Jasmin Demam Hipertermia 18. Identifikasi penyebab 11. Mengidentifikasi S:
(3 thn) 319 kejang b/d: hipertemia penyebab hipertemia Keluarga mengatakan anaknya
Proses 19. Monitor seluruh tubuh (Mis; dehidrasi, sudah tidak demam, mual (-),
Penyakit 20. Monitor kadar elektrolit terpapar lingkungan muntah (-)
Infeksi 21. Monitor keluaran urine panas, penggunaan
22. Monitor komplikasi akibat inkubator) O:
hipertemia 12. Memonitor seluruh - OS tidak Nampak lemas lagi
23. Berikan obat oral tubuh - Kesadaran composmentis,
24. Lakukan pendinginan 13. Memonitor kadar GCS 15
eksternal (Mis: Selimut elektrolit 0
- N : 80 x/i RR: 24 x/m, S: 36 C ,
hipotemia atau kompres 14. Memonitor haluaran TB : 103 cm, BB: 22 kg
dingin pada dahi, leher, urine - Terpasang Inf.RL 20 x/i
dada, abdomen, aksila) 15. Memonitor komplikasi
25. Berikan oksigen akibat hipertemia A:
26. Anjurkan tirah baring 16. Membatasi jumlah Masalah teratasi
27. Kolaborasi pemberian pengunjun
P : Intervensi di hentikan
cairan lektrolit intravena, 17. Memonitor suhu bayi
jika perlu sampai stabil (36,5 °C - Pasien di anjurkan dokter
28. Monitor suhu bayi sampai – 37,5 °C), jika perlu untuk pulang
stabil (36,5 °C – 37,5 °C) memonitor tiap 2 jam
29. Monitor suhu tubuh anak 18. memonitor frekuensi
tiap dua jam, jika perlu pernapasan dan nadi
30. Monitor TD, RR dan N 19. Memonitor warna dan
31. Monitor warna dan suhu suhu kulit
kulit 20. Kolaborasi dengan
32. Monitor dan catat tanda medis dalam
dan gejala hipotemia atau pemberian antibiotik
hipertemia
33. Pasang alat pemantau
suhu, jika perlu
34. Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat

Anda mungkin juga menyukai