Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

AL-Islam Kemuhammadiyaan V
”HUKUM MEROKOK”

DISUSUN OLEH:

UDES SAPUTRA 218190103

ADHA FHADYLAH MURSALIM 218190104

WIRYA DWI WINATA 218190106

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula salam
dan taslim tak henti-hentinya kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Nabi pembawa obor keselamatan dunia wal akherat. Aamiin

Ucapan terima kasih kami berikan kepada pihak-pihak yang telah


memberikan masukan yang bermanfaat sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Permohonan maaf dan kritikan yang bersifat membangun
sangat kami harapkan karena kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekhilafan di dalam makalah kami ini, karena kesempurnaan sesungguhnya hanya
datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Parepare, 7 November 2020

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
(PENDAHULUAN)....................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN.....................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
(TEORI DASAR)........................................................................................................................................3
Dalil dan Hadist Tentang Larangan.....................................................................................................6
(PEMBAHASAN).....................................................................................................................................10
A. Pengertian Rokok...........................................................................................................................10
B. Apa bahaya (madarat) dari merokok?...........................................................................................11
 Dampak Fisiologis.....................................................................................................................11
 Dampak rokok terhadap wanita.................................................................................................12
 Dampak Psikologis....................................................................................................................12
C. DALIL ROKOK HARAM, MAKRUH, dan MUBAH..............................................................................13
 Dalil rokok haram......................................................................................................................13
 Dalil Rokok Makruh..................................................................................................................15
 Dalil Rokok Mubah...................................................................................................................15
(PENUTUP)..............................................................................................................................................17
 KESIMPULAN..................................................................................................................................17
 SARAN............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19
BAB I

(PENDAHULUAN)

A. LATAR BELAKANG
Merokok
memang merupakan salah satu fenomenasosial yang cukup unik. Meski sudah tahu 
bahwa rokokmengancam  kesehatan tapi tetap saja rokok mendapatdukungan yang
besar terutama dari kalangan perokok sendiri.Para perokok bukan tidak tahu
dampak dari merokok bahkan
seharusnya mereka yang paling tahu karena pada setiapbungkus telah ditulis denga
n jelas dampak merokok. Jika demikian bukankah berarti merokok sama dengan
bunuh diri.
Para perokok beragumen bahwa merokok dapatmerangsang imajinasi kreatif, ada p
ula yang mengatakanmerokok dapat menenangkan. Meski tidak sedikit yang
mengatakan bahwa merokok merupakan perbuatan yang sia-sia.Bagi sebagian
orang, rokok sudah semacam kebutuhan
primer yang harus dipenuhi. Bahkan muncul stetmen yangmengatakan dari pada
tidak merokok, lebih baik tidak makan.fenomena semacam ini tentu merupakan
salah satu bentuk pergeseran rokok dalam kehidupan manusia yang pada

awalnya hanya merupakan kebutuhan sekunder sekarangberubah menjadi
kebutuhan primer. tidak dapat kita pungkiri bahwa salah satu kebiasaan masyarakat
saat ini yang dapatditemui hampir si setiap kalangan masyarakat adalah perilaku
merokok. rokok tidaklah suatu hal yang yang baru dan asing lagi dimasyarakat,
baik itu laki-laki maupun perempuan,tua
maupun muda. orang merokok mudah ditemui seperti dirumah, kantor , cafe,
tempat-tempat umum, di dalam kendaraan, bahkan hingga di sekolah-sekolah

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas,maka yang menjadi masalah pokok


penulisan ini adalah
1. Apa pengertian dari rokok?
2. Apa bahaya madarat dari merokok?
3. Bagaimana isi dalil yang mengatakan bahwa rokok itu haram,
makruh dan mubah

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka tujuan yang kami ingin


capai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Mampu mengetahui pengertian dari rokok
2. Mampu mengetahui bahaya (Madarat) dari merokok
3. Mampu mengetahui dalil rokok haram, makruh, mubah

D. MANFAAT PENULISAN
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dari merokok itu
sendiri, dampak buruk bagi kesehatan maupun dampak bagi orang lain yang berada
di sekitar perokok tersebut dan juga memberikan informasi atas hukum hukum
merokok di dalam ajaran islam menurut alquran hadis hadis dan beberapa
pandangan dari ulama mengenai rokok.
BAB II

(TEORI DASAR)

Tembakau yang merupakan bahan baku rokok telah dikenal oleh umat Islam pada
akhir abad ke-10 Hijriyah, yang dibawa oleh para pedagang Spanyol. Semenjak
itulah kaum muslimin mulai mengenal rokok. Sebagian kalangan berpendapat
bahwa merokok hukumnya boleh.

Mereka berdalil bahwa segala sesuatu hukum asalnya mubah kecuali terdapat dalil
yang melarangnya, berdasarkan firman Allah:

ِ ْ‫ق لَ ُك ْم َما فِي اأْل َر‬


‫ض َج ِميعًا‬ َ َ‫ه َُو الَّ ِذي خَ ل‬

“Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS.
Al Baqarah: 29).

Ayat di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah di atas bumi
ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku
rokok.

Sanggahan:
Berdalil dengan ayat ini tidak kuat, karena segala sesuatu yang diciptakan Allah
hukumnya halal bila tidak mengandung hal-hal yang merusak dan membahayakan
tubuh.

Sementara rokok mengandung ribuan racun yang secara kedokteran telah terbukti
merusak dan membahayakan kesehatan. Bahkan membunuh penggunanya secara
perlahan, padahal Allah telah berfirman:
‫َواَل تَ ْقتُلُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisaa: 29).

Lebih dari itu, mengapa tidak ada dalil khusus yang melarang rokok?

Karena rokok baru ada 500 tahun yang lalu, dan tidak dikenal di masa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, maupun ulama
penulis hadis setelahnya. Bagaimana mungkin akan dicari dalil khusus yang
melarang rokok?

Sebagian kalangan yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya makruh,


karena orang yang merokok mengeluarkan bau tidak sedap. Hukum ini diqiyaskan
dengan memakan bawang putih mentah yang mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Sebagaimana ditunjukkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫ فإن المالئكة تتأذى مما يتأذى منه بنو آدم‬،‫ والكراث فال يقربن مسجدنا‬€‫من أكل البصل والثوم‬

“Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih (mentah) dan karats,
maka janganlah dia menghampiri masjid kami, karena para malaikat terganggu
dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap).” (HR. Muslim).

Sanggahan:
Analogi ini sangat tidak kuat, karena dampak negatif dari rokok bukan hanya
sekedar bau tidak sedap. Lebih dari itu menyebabkan berbagai penyakit berbahaya
diantaranya kanker paru-paru. Mengingat keterbatasan ulama masa silam dalam
memahami dampak kesehatan ketika morokok, mereka hanya melihat bagian luar
yang nampak saja. Itulah bau rokok dan bau mulut perokok. Jelas ini adalah
tinjauan yang sangat terbatas.

Baca Juga
Catat! Ini Beberapa Larangan Ketika Khatib BerkhutbahMimpi Tapi Tak Temukan
Basah, Lalu Basah Tapi Tak Ingat Mimpi, Wajibkah Mandi Junub?Ini 7 Doa
Iftitah yang Diajarkan Nabi, Bacaan dan Artinya

Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya haram,


pendapat ini ditegaskan oleh Qalyubi (Ulama Mazhab Syafi’i, wafat: 1069 H).
Dalam kitab Hasyiyah Qalyubi ala Syarh al-Mahalli (jilid I, Hal. 69), beliau
mengatakan: “Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci
sekalipun haram untuk dikonsumsi, oleh karena itu para ulama kami berpendapat
bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar
tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya”.

Ibnu Allan (ulama Madzhab Syafi’i, wafat: 1057H), as-Sanhury (Mufti Mazhab
Maliki di Mesir, wafat 1015 H), al-Buhuty (Ulama Mazhab Hanbali, wafat: 1051
H), as-Surunbulaly (Ulama Madzhab Hanafi, wafat: 1069 H) juga menfatwakan
haram hukumnya merokok.

Merokok juga pernah dilarang oleh penguasa khilafah Utsmani pada abad ke-12
Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar
disita pemerintah, lalu dimusnahkan.

Para ulama menegaskan haramnya merokok berdasarkan kesepakatan para dokter


di masa itu, yang menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan
tubuh. Ia dapat merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran
darah yang menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian
mendadak.

Padahal Allah telah mengharamkan seseorang untuk membinasakan dirinya


melalui firman-Nya:

‫م إِلَى التَّ ْهلُ َك ِة‬€ْ ‫َواَل تُ ْلقُوا بِأ َ ْي ِدي ُك‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al


Baqarah: 195).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

ِ ‫ض َر َر َواَل‬
‫ض َرا َر‬ َ ‫اَل‬

“Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik
permulaan ataupun balasan.” (HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh
Albani).

Hasil penelitian kedokteran di zaman sekarang memperkuat penemuan dunia


kedokteran di masa lampau bahwa merokok menyebabkan berbagai jenis penyakit
kanker, penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, berefek buruk
bagi janin, juga merusak sistem reproduksi, pendeknya merokok merusak seluruh
sistem tubuh.

Oleh karena itu, seluruh negara menetapkan undang-undang yang mewajibkan


dicantumkannya peringatan bahwa merokok dapat mebahayakan kesehatan tubuh
pada setiap bungkus rokok.

Karena itu, sangat tepat fatwa yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga fatwa di
dunia Islam, seperti fatwa MUI yang mengharamkan rokok, begitu juga Dewan
Fatwa Arab Saudi yang mengharamkan rokok, melalui fatwa nomor: (4947), yang
menyatakan, “Merokok hukumnya haram, menanam bahan bakunya (tembakau)
juga haram serta memperdagangkannya juga haram, karena rokok menyebabkan
bahaya yang begitu besar”. Allahu a’lam.

Dalil dan Hadist Tentang Larangan


Dalil dan Hadist yang berbicara mengenai larangan merokok sejatinya memang
tidak dituliskan secara jelas. Namun, sebagai umat muslim yang patuh terhadap
larangan Allah SWT, tentunya kita wajib mengetahui dan menjalankan segala
perintah serta menjauhi larangan yang sudah tertera dalam ayat Al Qur’an.
Beberapa dalil yang dapat digunakan sebagai larangan untuk merokok diantaranya
adalah sebagai berikut;

ِ ‫يل يَأْ ُم ُر ُه ْم بِا ْل َم ْع ُر‬


‫وف‬ ِ ‫سو َل النَّبِ َّي اأْل ُ ِّم َّي الَّ ِذي يَ ِجدُونَهُ َم ْكتُوبًا ِع ْن َد ُه ْم فِي الت َّْو َرا ِة َواإْل ِ ْن ِج‬ ُ ‫الَّ ِذينَ يَتَّبِعُونَ ال َّر‬
‫ص َر ُه ْم َواأْل َ ْغاَل َل الَّتِي‬ ْ ِ‫ض ُع َع ْن ُه ْم إ‬ ِ ‫َويَ ْن َها ُه ْم َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر َويُ ِح ُّل لَ ُه ُم الطَّيِّبَا‬
َ َ‫ت َويُ َح ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ا ْل َخبَائِ َث َوي‬
َ‫ ُه ُم ا ْل ُم ْفلِ ُحون‬  َ‫أُو ٰلَئِك‬  ُۙ‫ َم َعه‬ ‫أُ ْن ِز َل‬ ‫الَّ ِذي‬ ‫النُّو َر‬ ‫ َواتَّبَ ُعوا‬ ُ‫ص ُروه‬ َ َ‫ َون‬ ُ‫ َو َع َّز ُروه‬ ‫بِ ِه‬ ‫آ َمنُوا‬  َ‫فَالَّ ِذين‬  ۚ‫ َعلَ ْي ِه ْم‬  ْ‫َكانَت‬

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang
yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang
yang beruntung. (QS. al-A’raaf: 157)

Dari ayat tersebut telah menjelaskan bahwa Allah SWT telah menghalalkan segal
yang baik bagi umat manusia dan mengharamkan yang buruk bagi manusia. Secara
ilmu pengetahuan, kesehatan, rokok merupakan barang yang berpotensi untuk
membuat kondisi pemakainya justru menurun. Hal ini dapat diartikan bahwa
merokok adalah kebiasaan yang tidak baik serta dilarang oleh Allah SWT.

Keburukan mengonsumsi rokok juga telah dengan jelas disebutkan pada kemasan
roko tersebut. Sebagai peringatan, justru kalimat yang hampir disetujui semua
kalangan itu tidak sekalipun diindahkan. Hal ini bdapat dibuktikan dalam
kebiasaan perokok secara umum seperti; bahwa setiap perokok justru tidak
menginginkan keturunannya untuk melakukan hal yang sama, larangan merokok
telah dilakukan hampir di semua area publik, sehingga secara jelas sebenarnya
larangan merokok tersebut sudah tepat dan wajib direalisasikan. Dalam ayat yang
lain Allah SWT berfirman,

ِ ‫ َوأَ ْح‬  ۛ‫التَّ ْهلُ َك ِة‬ ‫يل هَّللا ِ َواَل تُ ْلقُوا بِأ َ ْي ِدي ُك ْم إِلَى‬
ِ ‫ا ْل ُم ْح‬ ‫يُ ِح ُّب‬ َ ‫هَّللا‬  َّ‫إِن‬  ۛ‫سنُوا‬
َ‫سنِين‬ َ ‫َوأَ ْنفِقُوا~ ِفي‬
ِ ِ ‫سب‬
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah
195)

Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah tersebut menjelaskan kepada kita
sebagai umat muslim untuk tidak menggunakan apapun untuk menghancurkan diri
kita sendiri. Sebagaimana firman Allah tersebut, kita mengetahui bahwa rokok
sebenarnya dapat membunuh manusia secara perlahan.

Hal tersebut sangat dilarang oleh Allah yaitu membinasakan diri sendiri. Kematian
yang disebabkan oleh bahaya merokok sudah terjadi hampir di seluruh dunia.
Beberapa penyakit seperti jantung, paru-paru, kanker tenggorokan dan sebagainya
termasuk jenis penyakit yang mayoritas disebabkan oleh konsumsi rokok tidak
terkendali. Jadi, wajar saja apabila rokok dianggap sebagai racun yang perlahan
dapat membunuh nyawa seseorang.

ِ‫يُ ْنف‬ ‫ َما َذا‬ ‫سأَلُونَ َك‬ ْ َ‫ َوي‬  ۗ‫نَ ْف ِع ِه َما‬  ْ‫ ِمن‬ ‫أَ ْكبَ ُر‬ ‫ َوإِ ْث ُم ُه َما‬ ‫س‬ ِ ‫ َوا ْل َم ْي‬ ‫ا ْل َخ ْم ِر‬ ‫ َع ِن‬  َ‫سأَلُونَك‬
ِ ‫لِلنَّا‬ ‫ َو َمنَافِ ُع‬ ‫ َكبِي ٌر‬ ‫إِ ْث ٌم‬ ‫ ِفي ِه َما‬ ‫قُ ْل‬  ۖ‫س ِر‬ ْ َ‫ي‬
ٰ
َ‫تَتَفَ َّكرُون‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ت‬ِ ‫اآْل يَا‬ ‫لَ ُك ُم‬ ُ ‫هَّللا‬  ُ‫يُبَيِّن‬  َ‫ َك َذلِك‬  ۗ‫ا ْل َع ْف َو‬ ‫قُ ِل‬  َ‫قُون‬

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada


keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir” (QS. Al-Baqoroh: 219).

Al Qur’an Surat AL- Baqarah 219 menjelaskan bahwa Allah SWT melarang
manusia untuk melakukan sesuatu yang tiada bermanfaat, atau yang bahayanya
jauh melebihi arak serta judi. Arak dan judi adalah dosa besar yang tiada
manfaatnya, justru menimbulkan banyak kerugian bagi pelakunya. Hal ini
disamakan dengan merokok yang memang tidak menjadikan manfaat apapun bagi
pemakainya.
Pembelaan mengenai merokok dilakukan oleh mereka yang sudah menganggap
rokok sebagai candu. Pernyataan ini jelas bertentangan karena sesungguhnya
sedikitpun dari segi kesehatan, perekonomian, atau budaya dan sebagainya yang
diklaim sebagai pembelaan atas rokok tidak satupun yang membenarkan perilaku
tersebut adalah hal yang baik. Sebagaimana Hadist Rasulullah SAW diriwayatkan
berbunyi,

”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain.” (HR. Baihaqi dan al-
Hakim dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Perokok tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, melainkan juga orang
disekitar mereka. Bahkan sebuah riset menyetakan bahaya perokok pasif atau
mereka yang berada disekitar perokok lebih besar terinfeksi kanker dibandingkan
perokok yang sesungguhnya. Betapa dirugikannya orang yang disekeliling perokok
saat menghisap asap yang berpotensi membunuh diri mereka secara perlahan.
Firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab berbunyi sebagai berikut,

‫ ُمبِينًا‬ ‫ َوإِ ْث ًما‬ ‫بُ ْهتَانًا‬ ‫احتَ َملُوا‬


ْ  ‫فَقَ ِد‬ ~‫سبُوا‬ ِ ‫ َوا ْل ُمؤْ ِمنَا‬  َ‫ا ْل ُمؤْ ِمنِين‬  َ‫يُؤْ ُذون‬  َ‫َوالَّ ِذين‬
َ َ‫ا ْكت‬ ‫ َما‬ ‫بِ َغ ْي ِر‬ ‫ت‬
“Dan sesungguhnya orang-orang yang mengganggu/menyakiti orang-orang
mukmin laki-laki dan perempuan dengan tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
maka mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab:
58)
BAB III

(PEMBAHASAN)

Menurut Nasih bahwa merokok merupakan fenomena
yang lebih banyak dan tersebar luas dibanding fenomena
lainnya. kemampuan orang memalingkan pandangannya, maka ia akan melihat
kebiasaan ini tersebar di seluruh lapisan
masyarakat, tanpa terbatasi oleh status social, baik kecil maupun besar. laki-
laki maupun perempuan, kakek-kakekmaupun anak-anak. semuanya tidak lepas
dari fenomena ini, kecuali orang yang kehendaknya dapat
mengalahkan hawanafsu,akalnya dapat mengalahkan perasaannya namun sedikit
sekali orang yang melakukannya.

A. Pengertian Rokok 
Rokok adalah jenis barang yang unik terutama cara mengkonsumsinya.
Rokok secara definisi adalah silinder dari
kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Merokok adalah membakar tembakau
kemudian dihisap baik menggunakan rokok maupun pipa.
Artinya: “Hai orang orang yang beriman! janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu.” 

(QS. An-Nisa 29)

B. Apa bahaya (madarat) dari merokok?


Berikut beberapa dampak yang diakibatkan rokok
dampak FISIOLOGIS dan dampak Psikologi menurut para peneliti bidang
kesehatan dan para ahli

 Dampak Fisiologis

 Merokok menurunkan system kekebalan sehinggatubuh lebih
mudah terserang penyakit-penyakit seperti lufus entomatus yang
menyebabkan kerontokan rambut.
 Merokok dipercaya dapat menyebabkan gangguan pada mata. Para perokok
mempunyai resiko ,25 lebih tinggi terkena katarak, yaitu buramnya lensa
mata sehingga masuknya cahaya, bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
 Merokok akan menimbulkan efek pada pembuluh darah,
sehingga aliran darah ke telinga dalam menurun.Dengan demikian,
perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dibanding dengan bukan
perokok.
 Merokok menggangu mulut karena adanya bahan-bahan kimia. Bahan-
bahan kimia itu akan menimbulkan plak
pada gigi kuning, sehingga berpotensi merusak gigi.Perokok berpeluang satu 
setengah kali lebih mudah kehilangan gigi dibanding bukan perokok.
 Merokok mengakibatkan 25% kematian akibat
penyakit jantung koroner. Merokok menyebabkan serangan jantung 3 kali le
bih sering pada perokok disbanding bukan perokok.
 Perokok dua sampai tiga kali lebih mudah terkena psoriasis suatu proses
inflamasi kulit yang terasa gatal dan meninggalkan guratan merah pada
seluruh tubuh. walaupun penyakit ini tidak menular tetapi
meningkatkan peluang timbulnya melanoma (kanker kulit).
 Merokok dapat merubah bentuk sperma dan merusakDNA juga mengurangi
jumlah sperma dan
menurunkanaliran darah penis sehingga menyebabkan impotensi
dengan demikian perokok menjadi lebih muda hmengalami kemandulan.
 Perokok pasif walaupun tidak merokok tetapi terpaksa
menghisap asap rokok disekitarnya akanmenderita
sakit karena terpapar bahan berbahaya dalam asap rokok. Perokok pasif
mempunyai kemungkinan terken akanker 30% lebih tinggi dibanding yang
tidak terpapar asap rokok.

 Dampak rokok terhadap wanita

 Kanker rahim dan keguguran


 Efek kosmetik & kulit keriput, rambut kaku
matamerah, bau tidak sedap, gigi berwarna kuning, suara serak
dan lain-lain
 Kesuburan berkurang menopeuse dini kalsium
tulang menurun sehingga menyebabkan tulang keropos dan mudah patah.

 Dampak Psikologis

Dampak psikologis dari merokok adalah timbulnya pengaruh terhadap pikiran,


perasaan dan perilaku perokok. Dampak psikologis tersebut adalah&".'
 Adiksi (ketagihan) Nikotin dalam asap rokok merupakan
bahan yang menimbulkanefek ketagihan (adiktif)
sebagaimana kelompok zat adiktif lainnya seperti heroin,
(putau), morfin, cannabis, ganja, ampetamin, alcohol dan psikotropika
lainnya.
 Toleransi dan dependensi efek ketagihan akan
berkembang secara psikologis menjadi efek psikologis menjadi efek
toleransi (penambah dosis). orang yang sudah bertahun-tahun menjadi
perokok kadar toleransi nikotin dalam tubuhnya telah cukup tinggi.
Pada akhirnya secara psikologis merokok akan
menimbulkan efek dependensi (ketergantungan) yangmenyebabkan perokok
mengalami reaksi putus zat apabila dihentikan secara mendadak. tanda dari
putus zat badan lemah, sakit kepala, gangguan pencernaan, kurang
konsentrasi, lesu, sulit berpikir, batuk dan lain-lain. Demikian hebatnya efek
ketagihan dan ketergantunganpada rokok.

C. DALIL ROKOK HARAM, MAKRUH, dan MUBAH


 Dalil rokok haram
Allah Ta’ala berfirman,

‫َواَل تُ ْلقُوا ِبأ َ ْي ِدي ُك ْم إِلَى التَّ ْهلُك‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”.

(QS. Al Baqarah: 195).

Dari ayat diatas jelas allah melarang kita untuk menjatuhkan diri kedalam
kebinasaan, sebagian orang beranggapan bahwa jika merokok itu dapat
membawa kepada kebinasaan, rokok dapat menyebabkan penyakit dalam
tubuh, dengan adanya penyakit maka kehidupan kita akan terganggu.

Dengan terganggunya hidup maka secara otomatis akan mengurangi tingkat


produktifitas kita, dan hal ini sangat berbahaya karena dapat membawa kita
kepada kebinasaan.
Allah Ta’ala juga berfirman,

€‫َواَل تَ ْقتُلُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepadamu”.

(QS. An Nisaa: 29).

Dari ayat diatas jelas bahwa manusia tidak buleh membunuh dirinya sendiri,
dan ini dijadikan sebagai dalil haramnya rokok, kata membunuh ini pun tertulis
jelas dalam kemasan rokok yaitu “Merokok membunuhmu”. Saya rasa sudah
jelas dan banyak pakar kesehatan mengatakan untuk tidak merokok.

Sebagai wujud rasa syukur kita karena Allah telah memberikan kita tubuh yang
dapat berfungsi adalah dengan menjaganya dari berbagai macam hal yang dapat
merusaknya, salah satu wujud syukurnya yaitu dengan meninggalkan rokok dan
beralih dengan hal positif lain.

Nabi SAW juga bersabda,

‫ر‬€َ ‫ضرا‬
ِ ‫ر وال‬€َ ‫ض َر‬
َ ‫ال‬

“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain,
begitu pula membalasnya.”

Bagi sebagian orang menganggap bahwasanya merokok itu hanya memberi


dampak buruk bagi tubuh, diantaranya dapat menimbulkan berbagai penyakit
organ dalam tubuh, dan ini memang benar karena sudah jelas tertulis dalam
kemasan rokok itu sendiri.

Pendapat Ulama mazhab Syafi’I Tentang Rokok


Qalyubi (Ulama mazhab Syafi’I wafat: 1069 H) ia berkata dalam kitab
Hasyiyah Qalyubi ala Syarh Al Mahalli, jilid I, hal. 69, “Ganja dan segala obat
bius yang menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu para Syaikh kami berpendapat bahwa rokok hukumnya juga
haram, karena rokok dapat membuka jalan agar tubuh terjangkit berbagai
penyakit berbahaya”.

 Dalil Rokok Makruh


Shaykh Hazim Abu Ghazalah, ulama Yordania, menganggap rokok itu makruh.
Berikut fatwanya:

‫ محمد صلى هللا عليه‬، ‫ في كتاب هللا تعالى او سنة رسوله‬، ‫ لم يرد فيه نص قطعي‬، ‫ان حكم االسالم في التدخين‬
‫ وكلمة الخبائث هنا كلمة عامة‬، ‫ وانما ورد قوله تبارك وتعالى «يحل لهم الطيبات ويحرم عليهم الخبائث‬، ‫وسلم‬
، ‫ والزنا‬، ‫ كشرب الخمر والميسر‬، ‫ وانما تشير الى ما ورد في النص من المحرمات‬، ‫ال تشير الى الدخان بعينه‬
‫ وغير ذلك‬، ‫والربا‬.

‫ وانما ننصح اخواننا واخواتنا‬، ‫ او كراهيته التحريمية‬، ‫لذلك ال نستطيع ان نحكم حكما قطعيا في تحريم الدخان‬
‫ ويبتعدوا عن هذه النبتة الخبيثة‬، ‫المدخنين ان يتركوا‬

Artinya: Hukum Islam dalam soal merokok adalah tidak ada dalil eksplisit (qath’i)
dalam Quran atau Sunnah (hadits) Nabi. Yang ada adalah firman Allah dalam QS Al
A’raf 7:157. Ayat ini sangat umum dan sama sekali tidak mengarah pada rokok. Ayat
ini merujuk pada apa yang terdapat pada perkara-perkara yang diharamkan seperti
minum khamr (minuman keras), judi, zina, riba, dan lain-lain.

Oleh karena itu, saya tidak bisa menetapkan hukum yang pasti untuk mengharamkan
rokok, untuk menghukumi makruh tahrim. Saya hanya bisa menganjurkan saudara-
saudara kita yang perokok agar meninggalkan kebiasaan buruk ini.

 Dalil Rokok Mubah


Prof Dr Wahbah Az-Zuhailiy di dalam Al Fiqh Al Islamiy wa Adillatuh (Cet.
III, Jilid 6, hal. 166-167) dengan sepotong teks, sebagai berikut:
‫ للوسائل حكم المقاصد فإن قصدت لإلعانة على‬:‫ فأجاب‬،‫ سئل صاحب العباب الشافعي عن القهوة‬:‫القهوة والدخان‬
.‫قربة كانت قربة أو مباح فمباحة أو مكروه فمكروهة أو حرام فمحرمة وأيده بعض الحنابلة على هذا التفضيل‬
‫ ويتجه حل شرب الدخان والقهوة واألولى لكل ذي‬:‫وقال الشيخ مرعي بن يوسف الحنبلي صاحب غاية المنتهى‬
‫مروءة تركهما‬

Masalah kopi dan rokok; penyusun kitab Al ‘Ubab dari madzhab Asy-Syafi’i
ditanya mengenai kopi, lalu ia menjawab: (Kopi itu sarana) hukum, setiap
sarana itu sesuai dengan tujuannnya. Jika sarana itu dimaksudkan untuk ibadah
maka menjadi ibadah, untuk yang mubah maka menjadi mubah, untuk yang
makruh maka menjadi makruh, atau haram maka menjadi haram. Hal ini
dikuatkan oleh sebagian ulama’ dari madzhab Hanbaliy terkait penetapan
tingkatan hukum ini. Syaikh Mar’i ibn Yusuf dari madzhab Hanbaliy, penyusun
kitab Ghayah Al Muntaha mengatakan: Jawaban tersebut mengarah pada rokok
dan kopi itu hukumnya mubah, tetapi bagi orang yang santun lebih utama
meninggalkan keduanya.
BAB IV

(PENUTUP)

 KESIMPULAN
Banyak remaja sekarang yang belum cukup umur tetapi sudah berani
merokok. Misalnya, anak SD dan SMP sudah banyak yang merokok bahkan di
tempat umum sekalipun. Tidak usah jauh-jauh, di Kediri saja sudah banyak anak
seumuran SD dan SMP yang berani merokok, padahal mereka masih menggunakan
seragam sekolah, bukannya itu hanya akan merusak diri sendiri dan
mempermalukan nama sekolah. Rokok jelas-jelas juga akan mengganggu
kesehatan dalam jangka panjang.
Mereka tidak pernah mengetahui bahaya tentang rokok, di Indonesia Merokok
telah diharamkan sehingga perlu adanya materi atau pembelajaran khusus di
sekolah dan madrasan setingkat SD/MI , SMP/MTS. Tentang bahaya merokok. Hal
ini untuk mengantisipasi bagi mereka yang belum tahu tentang bahaya yang
terkandung di dalam rokok, karena terdapat 599 zat tambahan yang digunakan
untuk bahan produksi rokok dan daftar zat tambahan ini adalah rahasia yang telah
lama disimpan oleh para produsen rokok. Zat-zat tambahan ini boleh digunakan
untuk makanan, tapi TIDAK UNTUK DIBAKAR. Dengan membakarnya, maka
komposisi yang terkandung di dalamnya dapat berubah dan menjadi racun kimia
atau zat penyebab kanker. Karbon monoksida, nitrogen, hidrosianiada dan
ammonia terdapat di sebatang rokok, begitu juga dengan 43 jenis zat penyebab
kanker dapat terhirup perokok pasif tentu saja aktif.
 SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai
Pengertian, bahaya rokok serta hukum rokokdalam berbagai dalil ini. tentunya
banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnyarujukan atau referensi yang saya peroleh hubungannyadengan makalah i
ni. saya banyak berharap kepada parapembaca untuk memberikan kritik saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.semoga makalah ini dap
at bermanfaat bagi para pembacakhusus pada penulis.
DAFTAR PUSTAKA

o https://konsultasisyariah.com/13753-hukum-rokok-dalam-islam.html
o http://www.academia.edu/9629031/Pengertian_Manfaat_Bahaya_serta_Hukum_Rokok_dalam
_Perspektif_Islam
o http://belajar-fiqih.blogspot.co.id/2014/10/hukum-merokok-dalam-islam.html
o https://islamedia.web.id/hukum-merokok-dalam-islam/
o https://www.kompasiana.com/boedis2/pandangan-islam-tentang-hukum-
merokok_55189545a333117d07b6647b

Anda mungkin juga menyukai