Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PEMBAHASAN

A. HUMANISTIK DAN HOLISTIK

 KEPERAWATAN HUMANISTIK

1. Pengertian humanistik

Keperawatan humanistic adalah respon keperawatan kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa,
yang mana terlihat sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa dominan yang. Ilmu jiwa Freudian tampak
terbatas dalam orientasinya menghadapi orang yang sakit, dan perilaku jiwa menjadi orientasi yang
mekanisme. Orientasi yang humanistik mencoba mengambil sebuah pandangan yang lebih luas
terhadap potensial dari manusia, mencoba untuk mengerti mereka dari konteks pengalaman hidup
mereka di dunia ini dari pada mencoba untuk menggantikan pandangan mereka, tujuannya adalah
untuk suplemen mereka.

 Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik danhumanistik.
”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.Humanisme
mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, dan
persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara
berpikir bahwa mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus
umum mendefinisikanhumanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada
otoritassupernatural mana pun".Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal
yangpositif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik
beraliranhumanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan
yangpositif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif
yangterdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak daripara
pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajarmerupakan proses yang
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.Dimana memanusiakan manusia di
sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasidiri, pemahaman diri serta realisasi diri orang
yang belajar secara optimal.
2. Ciri - Ciri Teori Humanisme

 Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.Pendekatan yang


berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuanyang mereka punya dan
mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakupkemampuan interpersonal sosial dan metode
untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan
masyarakat. Ketrampilan ataukemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting
dalam pendidikankarena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.Dalam teori belajar humanistik,
belajar dianggap berhasil jika siswa memahamilingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agarlambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya.
Teori belajar iniberusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudutpandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa
untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal dirimereka
sendiri sebagai manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensiyang ada dalam diri
mereka.Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu siswa harus mampuuntuk
mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar - mengajar, sehingga siswamengetahui apa yang
dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapatmemahaminya juga siswa dapat
mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akanbelajar. Dengan demikian, siswa diharapkan
mendapat manfaat dan kegunaan dari hasilbelajar bagi dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang
belajar sebagai sebuah prosesyang terjadi dalam individu meliputi bagian atau domain diantaranya
domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme menekankan
pentingnya emosiatau perasaan, komunikasi terbuka dan nilai - nilai yang dimiliki oleh setiap individu.

3. TEORI HUMANISTIK

-Manusia

Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan. Manusia sebagai individu
yang penting berhubungan dengan orang lain di dalam waktu dan jarak. Manusia dikarakterkan sebagai
orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan, mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka
yang dulu sekarang dan masa depan. Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas bahwa manusia
memerlukan informasi. Mereka membutuhkan pilihan. Individu dan kelompok membutuhkan
kesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.

-Kesehatan

Kesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas dari kehidupan dan kematian. Hal
ini bisa disebut sebagai lebih dari tidak adanya penyakit. Kesehatan adalah sebagai pengalaman di dalam
proses kehidupan. Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan seseorang untuk terbuka kepada
pengalaman kehidupan mereka terhadap fisik, sosial, spiritual, kognitif atau keadaan emosi mereka.
Implikasi terhadap praktek keperawatan membuka jarak yang luas untuk definisi kesehatan. Kategori
diagnosa bermanfaat hanya jika setuju terhadap orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa
perawatan mempunyai hubungan dengan orang yang menerima perawatan adalah kritikal, bahkan lebih
penting adalah kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan yang eksis dalam kehidupan sehari-
hari.

-Keperawatan

Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain dalam waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan kesehatan. Keperawatan juga adalah
mengenai bentuk individu yang unik dan berfokus pada seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit dan
tubuh juga mengalami perubahan, ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan pengalaman mereka.
Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang penting dalam keperawatan. Paterson dan Zderad
mengatakan keperawatan menunjukkan sebuah pertemuan spesial dari setiap manusia.

Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik antara teori dan metodologi. Teori bisa diartikulasikan
dari kerangka kerja terbuka yang didapatkan dari situasi manusia. Kerangka kerja ini digunakan untuk
memberikan dimensi kemungkinan dari keperawatan humanistic manusia. Teori tidak bisa eksis tanpa
praktek keperawatan. Mereka menyebut praktek keperawatan adalah metodologi, yang mengatakan
bahwa keperawatan sebagai campuran yang unik antara seni dan ilmu. Seni keperawatan diwujudkan
dari interaksi antara perawat dan klien. Keperawatan sebagai seni yang sanggup untuk menggunakan
teori-teori diantara konteks kehidupan sebagai perjuangan seseorang untuk mencapai sesuatu yang
mereka inginkan.

 KEPERAWATAN HOLISTIK

1. Pengertian Holistic

    Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi
healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.

Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan
antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana

     Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu
sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.

Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang
sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat..,
Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang
Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah
SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep
Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti
pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara
pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara
menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan
cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat
tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

2.      Sejarah Holistic

  Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya
“Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan
penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an.

    Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada
jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa
manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik
dimulai di India dan atau Cina.

Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan
roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4
abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus
memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.

3.  Perawatan Holistic

     Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara
menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh,
pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.

  Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan
kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan
respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong
pasien agar pasien memahami arti kehidupan.

-DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK

Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman bahwa
seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK

1. Filosofi dan Pendidikan.

    Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan.

2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.

    Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian
dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.

3. Holistik Nurse Save Care.

    Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan
kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses
penyembuhan seseorang.

4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency.

    Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang
mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses
penyembuhan pasien.

4.    Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.

a. Holistik Tradisional.

    Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan
tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional.
Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic
healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai
tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.

b. Holistik Modern.

    Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar
200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.

    Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis,
naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan
aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy,
praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy,
praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya
pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan
psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.

    Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik.  Jika suatu pengobatan
alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti
bukan pengobatan holistik.

c. Holistik Moderen Antophaty

Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi dan sains
modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy
fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada
apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum
Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan
dengan basis alam dan sains modern.

Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin Ananopath
adalah Danton.

Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:

a)    Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi.

b)    Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai.

c)    Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan.

Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:

a) Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.

b) Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.

c) Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.

Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai     beberapa teknik
Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:

a)   Diabetes melitus,


b)    Kolesterol tinggi dan sakit jantung,

c)    Stroke,

d)    Asam urat dan rematik,

e)    Tumor dan kanker,

f)    TBC,

g)    Maag akut dan kronis,

h)    Hepatitis,

i)    Gagal ginjal,

j)    Demam berdarah.

k)    AIDS

5.    Teknik Pengobatan atau  Penerapan Holistic

        Pengobatan  Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh
manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu  fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia
dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.

Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran
(Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-
obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan
holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh
dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung
Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan
sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :

1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan      berimbang

2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan

3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah

4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)

6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal

7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.

8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

B. PERUBAHAN YANG BENAR

 Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari

status tetap (statis)menjadi status yang bersifatdinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial maupun organisasi
untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep
terbaru dalam menyampaikan tujuan tertentu.

PENGERTIAN MENURUT AHLI

1. Potter dan Perry

“suatu proses dinamis yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi seorang, keluarga kelompok atau
komunitas”

 2. Taylor

“suatu proses transformasi, mengubah, dan memodifikasi sesuatu”.

 3. Gillies

“prosespergerakan dari suatu sistem ke sistemlain”.

 4. Brooten dan Himen

“proses membimbing pada alterasi individu atau pola institusi dari tingkah laku”.

 Berdasarkan pengertian proses perubahan menurut pendapat para ahli tsb disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan suatu proses perubahan itu ialah: suatu proses dimana seseorang atau kelompok
mendapatkan suatu pengetahuan baru yang mempengaruhi tingkah laku yang kemudian menjadi suatu
kebiasaan dan perubahan tersebut bersifat kompleks yang dapat mempengaruhi seluruh sistem.
Sehingga hal yang penting dalam suatu proses perubahan adalah pendidikan dan penyuluhan yang
dapat mempengaruhi perilaku manusia.
-MACAM-MACAM PROSES PERUBAHAN

3 macam proses perubahan menurut

Suryani Soepardan:

1. Tiba-tiba dan tidak terduga (sudden and unexpected )

2. Revolusioner (revolutionary )

3. Perubahan Terencana (planned change)

Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa dalam proses perubahan akan menghasilkan penerapan dari
konsep atau ide terbaru.

 MenurutLancater tahun 1982, proses perubahan memiliki 3 macam perubahan diantaranya perubahan


bersifat berkembang, spontan, dan direncanakan. Berikut lebih jelasnya:2.Perubahan Bersifat Spontan

Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri terhadap
kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang di luar kehendak manusia, yang tidak dapat diramalkan
sehingga sulit untuk diantisipasi seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir, dll. Semuanya
akan menimbulkan terjadi perubahan baik dirinya, kelompok, atau masyarakat bahkan pada sistem yang
mengaturnya.

3. Perubahan Bersifat Direncanakan

Perubahan terencana adalah upaya yang disengaja dan bertujuan oleh individu, kelompok, organisasi
atau system social yang lebih besar untuk mempengaruhi status quo itu sendiri, organisme lain, atau
suatu situasi.

Thomas dan Bennis

menyederhanakan lagi macam-macam perubahan menjadi dua, diantaranya:

Perubahan terencana ( planned change)

adalah suatu yang sistemik dan bertujuan untuk mengubah atau membawa perubahan melalui
intervensi dari change agent. Perubahan terencana terjadi pada sebuah urutan yang pasti, yang setiap
tindakan merupakan persiapan bagi tindakan selanjutnya, semua usaha diarahkan dan ditargetkan
untuk menghasilkan perubahan.

Perubahan tidak terencana (unplanned change)

hasil dari ketidakseimbangan dalam sistem atau respons adaptif terhadap stimulus eksternal yang
diarahkan menuju kestabilan kembali pada keseimbangan antara sistem dan lingkungan. Perubahan ini
terjadi sebagai respon terhadap beberapa kejadian atau masalah yang meningkat sehingga tidak ada
kejadian tidak ada perubahan, seperti perubahan peraturan, perubahan lingkungan, perubahan institusi
dan lain sebagainya.

C. ANALIS PROSES HUMANISTIK

Dasar dari Humanistik adalah penekanan keunikan setiap individu serta memusatkan perhatian pada
kecenderungan alami dalam pertumbuhan dan pewujudan dirinya. Dalam terapi ini para ahli tidak
mencoba menafsirkan perilaku penderita, tetapi bertujuan untuk memperlancar kajian pikiran dan
perasaan seseorang dan membantunya memecahkan masalahnya sendiri. Salah satu pedekatan yang
dikenal dalam terapi Humanistik ini adalah terapi yang berpusat kepada klien atau Client-Centered
Therapy.

Client-Centered Therapy adalah terapi yang dikembangkan oleh Carl Rogers yang didasarkan kepada
asumsi bahwa klien merupakan ahli yang paling baik bagi dirinya sendiri dan merupakan orang yang
mampu untuk memecahkan masalahnya sendiri. Tugas terapis adalah mempermudah proses
pemecahan masalah mereka sendiri. Terapis juga tidak mengajukan pertanyaan menyelidik, membuat
penafsiran, atau menganjurkan serangkaian tindakan. Istilah terapis dalam pendekatan ini kemudian
lebih dikenal dengan istilah fasilitator (Atkinson dkk., 1993). Untuk mencapai pemahaman klien
terhadap permasalahan yang dihadapi, maka dalam diri terapis diperlukan beberapa persyaratan
antara lain adalah: empati, rapport, dan ikhlas.

Empati adalah kemampuan memahami perasaan yang dapat mengungkapkan keadaan klien &
kemampuan mengkomunikasikan pemahaman ini terhadap klien. Terapis berusaha agar masalah yang
dihadapi klien dipandang dari sudut klien sendiri. Rapport adalah menerima klien dengan tulus
sebagaimana adanya, termasuk pengakuan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan untuk terlibat
secara konstruktif dengan masalahnya. Ikhlas dalam arti sifat terbuka, jujur, dan tidak berpura-pura
atau bertindak di balik topeng profesinya (Atkinson dkk., 1993). Selain ketiga hal tersebut, di dalam
proses konseling harus terdapat pula adanya jaminan bahwa masalah yang diungkapkan oleh klien
dapat dijamin kerahasiaannya serta adanya kebebasan bagi klien untuk kembali lagi berkonsultasi atau
tidak sarna sekali jika klien sudah dapat memahami permasalahannya sendiri.

Menurut Rogers (dalam Corey, 1995), pertanyaan "SiapaSaya?" dapat menjadi penyebab kebanyakan
seseorang datang ke terapis untuk psikoterapi. Kebanyakan dari mereka ini bertanya: Bagaimana
sayadapat menemukan diri nyata saya? Bagaimana saya dapat menjadi apa yang saya inginkan?
Bagaimana saya memahami apa yang saya yang ada di balik dinding saya dan menjadi diri sendiri? Oleh
karena itu tujuan dari Client-Centered Therapy adalah menciptakan iklim yng kondusif bagi usaha
membantu klien untuk menjadi pribadi yang dapat berfungsi penuh. Guna mencapai tujuan tersebut
terapis perlu mengusahakan agar klien dapat menghilangkan topeng yang dikenakannya dan
mengarahkannya menjadi dirinya sendiri.
Terdapat asumsi dasar humanistik, yaitu:

1.      Manusia pada dasarnya baik.

2.      Manusia memiliki free will.

3.      Setiap manusia itu unik dan memiliki dorongan dasar untuk mencapai aktualisasi diri.

Manusia memiliki free will untuk mengaktualisasikan potensinya dimasa depan apabila berada dalam
kondisi lingkungan yang mendukung.

Konsep dasar dari teori humanistik Abraham Maslow adalah teori kebutuhan Maslow atau hierarki
kebutuhan Maslow, yaitu kebutuhan fsiologis, rasa aman, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, dan
aktualisasi diri.

Tujuan terapi humanistic eksistensial adalah mengurangi rasa ketergantungan kepada orang lain dan


untuk memotivasi individumenuju aktualisasi diri.

Teknik terapi humanistic eksistensial:

1.      Content Analysis

Mengambil inti dari rekaman pernyataan klien untuk ditabulasikan.

2.      Rating Scales

Serangkaian pernyataan yang berisi karakteristik yang akan diukur dengan cara menggambarkan
kekuatan atau kelemahan dari karakteristik tersebut dalam suatu kontinum.

3.      Q-Sort Procedure

Klien diberi tumpukan kartu atau kertas yang berisi berbagai pernyataan, lalu diminta untuk menyusun
pernyataan-pernyataan tersebut dalam suatu kontinum dari yang paling sesuai sampai yang paling
tidak sesuai untuk menggambarkan dirinya.
BAB II

DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-darah/ diakses pada tanggal 28
September 2015
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-konduksi-jantung/ diakses pada
tanggal 28 September 2015

Anda mungkin juga menyukai