LP Hernia
LP Hernia
PENYAKIT HERNIA
c) Resiko anestesi
a. Tekanan darah turun
b. Hight spinal/total blok
C. WOC (Web Of Causion)
Hernia
1. Risiko
perdarahan
b. Data Objektif :
Data yang didapat oleh pencatat dari pemeriksaan dan dapat diukur dengan
menggunakan standar yang diakui.
2. Masalah Kesehatan Anestesi
a. PRE
1. Nyeri akut
2. Hipertermi
3. Ansietas
b. INTRA
1. Risiko perdarahan
c. POST
1. Risiko Infeksi
2. Hambatan mobilitas fisik
3.Rencana Intervensi
PRE
a. Nyeri akut
1. Tujuannya adalah nyeri hilang atau terkontrol, klien tampak rileks.
2. Kriteria hasil : nyeri hilang atau terkontrol, klien tampak rileks, klien mampu
tidur atau istirahat.
3. Rencana tinadakan:
- Observasi tanda-tanda vital
- Kaji tingkat nyeri, lokasi dan karasteristik nyeri.
- Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat / napas dalam
- Delegasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
b. Hipertermi
1. Tujuan : suhu tubuh pasien menurun
2. Kriteria hasil : pasien tidak mengeluh demam dan suhu tubuh pasien dalam
batas normal
3. Recana tindakan:
- Monitoring suhu tubuh pasien
- Beri kompres hangat
- Pertahankan intake cairan
- Delegasi pemberian antipiretik
c. Ansietas
1. Tujuan: kecemasan pasien berkurang
2. kriteria hasil: Melaporkan ansietas menurun sampai tingkat teratasi, pasien
tampak rileks
3. rencana tindakan:
- kaji tingkat ansietas, catat verbal dan non verbal pasien.
- Jelaskan dan persiapkan untuk tindakan prosedur sebelum dilakukan
- Jadwalkan istirahat adekuat dan periode menghentikan tidur.
- Anjurkan keluarga untuk menemani disamping klien
- Delegasi pemberian sedatif (midazolam)
INTRA
a. Risiko perdarahan
1. Tujuan : tidak terjadi perdarahan pada saat pembedahan
2. Kriteria hasil : tidak ada tanda tanda perdarahan, tekanan darah dalam batas
normal, tidak ada kehilngan darah yang terlihat
3. Rencana tindakan :
- Monitor ketat tanda tanda perdarahan
- Monitor TTV
- Monitor status cairan (intake dan output)
- Delegasi pemberian transfusi darah
POST
a. Resiko infeksi
1. Tujuannya adalah meningkatkan penyembuhan luka dengan benar,
bebas tanda infeksi.
2. Kriteri hasil tanda-tanda infeksi tidak terjadi (kalor, dolor, rubor,
tumor, fungsiolesa), suhu tubuh normal (36-37 derajat Celcius).
3. Rencana tindakan :
- observasi tanda-tanda vital
- lakukan perawatan luka dengan teknik septik dan antiseptic
- KIE pasien untuk menjaga lukanya agar tetap
- Delegasi dalam pemberian antibiotik sesuai indikasi.
b. Hambatan mobilitas fisik
1. Tujuannya adalah diharapkan hambatan mobilitas fisik teratasi
2. Kriteria hasil : Pasien dapat menggerakkan kaki berangsur-angsur dan
menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas
3. Rencana tindakan :
- Pantau kemampuan pasien dalam ADL
- Lakukan mobilisasi progresif
- Ajarkan latihan kaki
- Kaji Aldrete Score
4. Evaluasi
PRE:
a. Nyeri akut
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : skala nyeri ringan, TTV dalam batas normal
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
b. Hipertermi
S : pasien mengatakan tidak demam lagi
O : suhu 36,5°C
A; masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
c. Ansietas
S : pasien mengatakan tidak cemas lagi
O : pasien tampak tidak gelisah lagi
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
INTRA
a. Risiko perdarahan
S:-
O : tidak ada tanda tanda perdarahan
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
POST
a. Risiko infeksi
S : pasien mengatakan badannya tidak panas
O: Tidak terjadi tanda tanda infeksi
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
b. Hambatan mobilitas fisik
S : pasien mengatakan kakinya sudah bisa digerakkan
O : bromage score 1
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
E. Daftar Pustaka
R. Sjamsuhidajat dan Wim de jong. Buku ajar ilmu bedah. Edisi I. penerit buku kedokteran
EGC Jakarta. 1997. Hal 700-718
A. Mansjoer, Suprohaita, W.K Wardhani, W. Setiowulan. Kapita Selekta Media
Kedokteran.Edisi III, Jilid II. Penerbit Media Aescuulapius, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta. 2000. Hal 313-317
Smeltzer, Bare (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & suddart. Edisi 8.
Volume 2. Jakarta, EGC