Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar kompetensi Bahasa Indonesia yang diharapkan untuk dimiliki

siswa lulusan SD adalah siswa mampu melakukan berbagai jenis kegiatan

menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk

karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks

pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak

berbentuk cerita, puisi, dan pantun (Depdiknas, 2006 : 16). Butler (2008: 137)

said conceptual knowledge, lenes of learning, science motebooks, teacher

feedback, writing skills. Pembelajaran menulis merupakan salah satu

pembelajaran yang sangat penting diajarkan sejak dini agar siswa memiliki

kompentensi yang sangat berguna bagi kehidupannya pada masa yang akan

datang. Melalui standar kompetensi menulis yang dimiliki tersebut, diharap

siswa mampu mengembangkannya untuk mengasilkan karya yang bermakna.

Kompetensi membuat pantun merupakan salah satu kompetensi dasar

yang harus dikuasai siswa SD kelas IV. Materi pokok dari kompentensi dasar

menulis adalah membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema

(persahabatan, ketekunan, kepatuhan) sesuai dengan ciri-ciri pantun.

(Depdiknas, 2006 : 326). Berdasarkan kebutuhan kurikulum, pengembangan

teori yang ada, dan berdasarkan pengamatan sementara bahwa kompetensi

membuat pantun siswa masih rendah, maka perlu diadakan penelitian terhadap

kompetensi siswa SD kelas IV dalam membuat pantun. Melalui penelitian

tindakan kelas akan diperoleh gambaran tentang kompetensi siswa dalam

membuat pantun dan diharapkan setelah penelitian kompetensi siswa dalam

1
membuat pantun meningkat lebih baik. Setelah memiliki kompetensi membuat

pantun, siswa dapat menggunakan kompetensi tersebut dalam kehidupan

sehari-hari.

Peserta didik yang berada di Sekolah Dasar berada pada rentangan usia

dini. Pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai keutuhan

(holistik) dan memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses

pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman

yang dialami secara langsung. Oleh karena itu, guru harus pandai memilih

pendekatan yang tepat. Mills, et al (2007: 535), mengatakan guru hendaknya

memilih strategi pembelajaran yang paling efektif untuk para siswa dan

bagaimana cara menggunakannya.

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa,

dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa

mengonstruksi sendiri pengetahuan baru ketika ia belajar (Nurhadi dalam

Muslich, 2008: 41). Dengan penerapan pendekatan kontekstual di kelas

dimungkinkan kompetensi siswa membuat pantun akan meningkat lebih baik

dan lebih kreatif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

2
1. Adakah peningkatan kompetensi membuat pantun siswa kelas IV SD

Negeri Gabus 01 Pati melalui pendekatan kontekstual?

2. Efektifkah pendekatan kontekstual dalam peningkatan kompetensi menulis

pantun siswa kelas IV SD Negeri Gabus 01 Pati?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Menggambarkan ada tidaknya peningkatan kompetensi menulis pantun

siswa kelas IV SD Negeri Gabus 01 Pati melalui pendekatan kontekstual.

2. Menggambarkan efektivitas pendekatan kontekstual dalam peningkatan

kompetensi menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri Gabus 01 Pati.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Untuk memberikan informasi ilmiah tentang penerapan pendekatan

kontekstual dalam meningkatkan kompetensi menulis pantun.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan.

b. Guru dapat memberi pengalaman dalam menangani masalah-masalah

yang berkaitan dengan pembelajaran menulis pantun.

c. Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

3
d. Dapat dijadikan acuan sebagai teknik pembelajaran alternatif, yang

mungkin saja dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain.

e. Sebagai masukan bagi penyelenggara pendidikan di SD Gabus 01 Pati.

Anda mungkin juga menyukai