Anda di halaman 1dari 1

1.

Artikel “How Ethical Leadership Influence Employees’ Innovative Work Behavior: A Perspective of
Intrinsic Motivation”:

Ringkasan:

Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kepemimpinan etis mempengaruhi perilaku pekerjaan


inovatif karyawan dalam organisasi melalui mediasi motivasi intrinsik pada tingkat kelompok
maupun individu. Peneliti melakukan analisis bertingkat dengan kuesioner yang dinilai oleh 302
karyawan dari 34 unit kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kerja inovatif individu
berhubungan positif dengan persepsi individu dan kelompok tentang kepemimpinan, sedangkan
motivasi intrinsik individu yang memediasi dua hubungan tersebut. Jadi kesimpulannya adalah baik
persepsi kepemimpinan etis di tingkat individu dan kepemimpinan etis kelompok di tingkat
kelompok dapat secara signifikan memprediksi perilaku kerja inovatif individu dalam organisasi.

Kritik:

Masih dibatasinya validitas eksternal dari kesimpulan penelitian yang dilakukan karena mengingat
penelitian ini dilakukan di China yang terkenal dengan budaya sosialis. Selain itu, penelitian ini
kurang mempertimbangkan realitas sosial dan partikularistik budaya yang ada sehingga adanya
beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, penelitian pengaruh perilaku etis pimpinan terhadap
perilaku pegawai seharusnya dilakukan di negara lain dengan budaya atau konteks yang berbeda
dari China untuk menguji dan memperkuat validitas dan generalisasi penelitian.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Artikel “Linking ethical leadership to employee performance: The roles of leader–member


exchange, self-efficacy, and organizational identification”:

Ringkasan:

Penelitian ini menyelidiki hubungan antara kepemimpinan etis dan kinerja. Hasil dari 72 supervisor
dan 201 karyawan langsung mengungkapkan bahwa kepemimpinan etis secara positif dan signifikan
terkait dengan kinerja karyawan sebagaimana dinilai oleh atasan mereka langsung dan hubungan ini
sepenuhnya dimediasi oleh Leader-member exchange (LMX), efikasi diri, dan identifikasi organisasi
yang mengendalikan keadilan prosedural. Terlepas dari pentingnya kepemimpinan etis dan perilaku
etis dalam organisasi, penelitian yang menyelidiki mekanisme potensial di mana kepemimpinan etis
memengaruhi kinerja yang efektif masih kurang. Dengan demikian, penelitian ini memberikan
gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana menerjemahkan perilaku kepemimpinan etis
menjadi tindakan yang mampu meningkatkan kinerja efektif karyawan.

Kritik:

Penelitian ini menggunakan sumber yang sama untuk melakukan penilaian mengenai kinerja
pegawai dengan menggunakan metode kuesioner kepada para atasan langsung. Sehingga hasil yang
didapat kurang objektif. Selain itu, pada penelitian ini juga tidak adanya kesimpulan mengenai
kausalitas (prinsip sebab-akibat) dikarenakan penelitian yang bersifat cross-sectional dimana peneliti
hanya mengamati data-data populasi atau sampel satu kali saja pada saat yang sama.

Anda mungkin juga menyukai