Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS INDIVIDU

KEPERAWATAN KOMUNITAS KELUARGA DENGAN DIANGNOSA HIPERTENSI


PADA Ny.N DI AIR SAKURA DESA LAHAN AMBON

Oleh :

Ruth Sira Pada, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA

AMBON

2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian

A. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. H (Alm)
2. Umur KK : 53 tahun
3. Pendidika KK : SD
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Alamat dan Telepon : Air Sakula RT 002
6. Komposisi Keluarga yang berisi mengenai riwayat anggota keluarga
Hubunga Umu Pendidika KE
Status Imunisasi
n dg KK r n T
N Nam J
Hepatiti Campa
o a K BC Polio DPT
s k
G
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Ny.N P ISTRI 53 SD

7. Genogram
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny.N adalah Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup
sendiri karena perpisahan atau ditinggal mati (the single adult living alone).

9. Suku bangsa
Ny.N berasal dari suku Buton.

10. Agama
Ny.N beragama Islam
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan Ny.N tidak menentu setiap bulan berkisar antara Rp 500.000- Rp
700.000,-
12. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Ny.N mengisi waktu kekosongan dengan menonton tv atau berkunjung ke rumah
anaknya.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan
keluarga Tn.A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia lanjut
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tahapan
keluarga Tn.A yang belum terpenuhi. Anak-anak Ny.N sudah menikah. Ny.N
tetap mempertahankan hubungan dengan anak dan masyarakat sekitar.
3. Riwayat keluarga inti : Ny.N mengatakan mempunyai riwayat
penyakit Hipertensi karena ayahnya juga mengalami hipertensi dan meninggal
sejak Ny. N menginjak usia remaja.
4. Riwayat keluarga sebelumnya :
Ny.N adalah anak keempat dari enam bersaudara dan tinggal Ny.N yang masih
hidup. Dua dari lima saudaranya yang menderita penyakit hipertensi.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Rumah Ny.N merupakan rumah permanen dengan luas 6x8 meter terdiri dari 2
kamar tidur, 1 RT, 1 RM, 1 kamar mandi dan dapur, masing-masing ruangan
memiliki jendea dengan sirkulasi udara.

Denah Rumah :
Dapur WC

KT RN

RT
KT

Keterangan :

RT = Ruang Tamu

KT = Kamar Tidur

RN = Ruang Nonton

D = Dapur

KM = kamar mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas setempat :


Hubungan antar keluraga Ny.N dengan tetangga cukup baik. Ny.N memiliki banyak
tetangga yang semuanya beragama islam dan bersuku Buton.

3. Mobilitas geografis keluarga :


Semenjak menikah sampai sekarang Ny.N tidak pernah berpindah-pindah tempat

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga Ny.N tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
musyawarah atau kegiatan yang diadakan dimasyarakat. Ny.N aktif dengan kegiatan
keagamaan dilingkungan rumahnya seperti pengajian.

5. Sistem pendukung keluarga


Selama Ny.N sakit, anak-anaknya bergantian menjaga Ny.N dirumahnya dan
membawa Ny.N berobat ke puskesmas dan juga dengan pengobatan alternative.
D. StrukturKeluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga :
Ny.N menggunakan komunikasi dengan bahasa sehari – hari bahasa ambon
terkadang juga menggunakan bahasa buton.

2. Struktur kesehatan Keluarga : Ny.N adalah ibu sekaligus pencari penghasilan utama
bagi keluarga
3. Struktur Peran (formal dan informal)
1) Struktur Formal
Ny.N sebagai kepala rumah tangga
2) Struktur informal
Ny.N sebgai pencari nafkah untuk dirinya sendiri
4. Nilai dan Norma Keluarga :
Tidak ada nilai daan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi penyakit
menurut Ny.N. Ny.N sakit memang karena disebabkan oleh suatu penyakit bukan
karena hal-hal tertentu. Sehingga Ny.N lebih memilih untuk memeriksakan
kesehatannya di dokter atau dengan obat-obatan tradisional.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : Ny.N menganggap anak-anaknya sudah mampu mengurus
kehidupan mereka masing-masing dan mereka tumbuh menjadi anak yang baik dan
saling menghormati.
2. Fungsi Sosial : keluarga Ny.N semua muslim sehingga mereka aktif dengan
kegiatan keagamaan meskipun tidak mengikuti organisasi.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
a. Mengenal masalah kesehatan
Ny.N mengatakan sering mengeluh sakit kepala, pusing, karena penyakit darah
tingginya dan takut tensinya naik
b. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Bila Ny.N biasa mengkonsumsi obat tradisional, tetapi Ny.N juga terbiasa ke
puskesmas terdekat.
c. Merawat anggota yang sakit
Ny.N dapat merawat dirinya sendiri, saat sakit tetapi anak-anaknya biasa berganti-
gantian datang menjaga Ny.N
d. Memelihara lingkungan yang sehat
Ny.N dapat memelihara lingkungan yang sehat dengan baik.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan di Masyarakat
Fasilitas yang digunakan dalam masyarakat adalah puskesmas.
4. Fungsi Reproduksi :
Ny.N mengatakn tidak mungkin mempunyai anak lagi
5. Fungsi ekonomi
Ny.N mengatakan kondisi ekonomi tetap stabil meskipun Ny.N sakit dan jarang
berjualan.
F. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan panjang :
1) Stresor jangka pendek : Ny.N mengatakan sering pusing dan sakit kepala
2) Stresor jangka panjang : Ny. N takut tensinya naik
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor :
Ny.N berharap untuk segera sembuh

3. Strategi Koping Yang Digunakan :


Ny.N selalu membicarakan masalah keluarga bersama
4. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak pernah terdapat perselisihan antara Ny.N dengan anak-anaknya.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakuakn pada semua anggota keluarga menggunakan format
pengkajian head to toe.

Ny.N

 Keluhan Utama : agak kurus, mengeluh pusing, nafsu makan menurun


 Tanda-tanda Vital : TD: 160/100 mmHg, Nadi: 88x/menit, suhu: 36℃, RR:
20x/m, BB sebelum sakit: 72 kg, BB sesudah sakit: 70 kg.
 Kepala : bentuk simetris, tidak ada benjolan, ada nyeri tekan, rambut beruban
 Mata : konjungtiva merah muda, sclera anikterik, tidak ada nyeri tekan
 Hidung : simetris, tidak ada poli
 Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, terdapat caries
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limve dan bendungan vena
jugularis
 Dada : simetris, tidak ada otot bantu napas, tidak ada nyeri tekan
 Perut : bulat datar, bising usus 12x/menit, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
 Ekstremitas : tidak ada odema baik itu ekstremitas atas maupun bawah
 System saraf
I. Olfaktorius: penciuman normal
II. Optikus: penglihatan normal
III. Okulomotorius: dapat menggerakkan kelopak mata
IV. Troklearis:
V. Trigeminus:
VI. Abdusen:
VII. Fasialis: klien dapat tersenyum
VIII. Vestibulokoklearis: klien dapat memiringkan kepala, system
pendengaran normal
IX. Glosofaringeus: indra pengecap normal
X. Vagus: menelan normal
XI. Assesorius:
XII. Hipoglosus: dapat menggerakkan otot lidah

H. Harapan Keluarga
Ny.N berharap bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya sekarang.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS :
ketidaktahuan tentang Ketidakmampuan
- Ny.N mengatakan sering gejala hipertensi keluarga mengenal
pusing dan nyeri kepala masalah – masalah
- Ny.N mengatakan nafsu penyakit hipertensi
makan menurun
- Klien mengatakan tidak
tahu tentang penyakitnya

DO :

- Ny.N terlihat
bertanya-tanya
tentang penyakitnya
- Ny.N terlihat lemas
- Ny.N makan 2x/
hari, habis ½ porsi
dewasa
- TD : 160/100 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi: 88x/ menit
BB turun 2 Kg
- Mukosa bibir kering.

DS : Peningkatan pembuluh Nyeri Akut


darah otak
- Ny.N mengatakan
kepalanya pusing
- Ny.N mengatakan nyeri
tekan pada kepalanya

DO :

- Ny.N terlihat
memegangi
kepalanya
- TD : 160/100 mmHg
RR : 20x/menit
- Wajah Ny.N terlihat
lemas
- Skala nyeri 2 (0-10)
Diagnosa keperawatan keluarga

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah – masalah penyakit hipertensi berhubungan


dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan pembuluh darah otak
PENENTUAN PRIORITAS DIAGNOSA KESEHATAN (Scoring)

Diagnosa : Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah – masalah penyakit hipertensi


berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi

No Kriteria Bobot Scor Perhitungan Pembenaran


1 1 2/3x1 = 2/3 Nyeri kepala
1 Sifat masalah yang
Skala : dirasakan
a. Potensia : 3 karena
peningkatan
b. Resiko :2 pembuluh
c. Aktual : 1 darah otak

2 Kemungkinan masalah 2 2 ½ x2 = 1 Latar


dapat dirubah belakang
Skala : pendidikan
a. Mudah : Ny.N adalah
2 SD sehingga
tidak terlalu
b. Sebagian : mudah
1 mereka
menerima
Tidak dapat :0
informasi
dari petugas
3 Potensial masalah untuk 1 2 2/3x1 = 2/3 Penkes
dicegah merupakan
Skala : cara yang
a. Tinggi :3 mudah agar
keluarga
b. Cukup :2 dapat
c. Rendah :1 mengerti
tentang
masalah
hipertensi
4 Menonjonya masalah 1 2 2/2x1 = 1 Tensi Ny.N
Skala : 160/100
a. Masalah berat, mmHg
harus segerah Menjadi
ditangani :2 suatu hal
mutlak yang
b. Ada masalah harus
tetapi tidak perlu ditangani
ditangani :1
c. Masalah tidak
dirasakan :0
Total 2 4/6
PENENTUAN PRIORITAS DIAGNOSA KESEHATAN (Scoring)

Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan pembuluh darah otak

No Kriteria Bobot Scor Perhitungan Pembenaran


1 1 1 2/3x1 = 2/3 Nyeri kepala
Sifat masalah yang
Skala : dirasakan
a. Potensia : 3 klien karena
b. Resiko :2 adanya
c. Aktual : 1 peningkatan
pembuluh
darah.
2 Kemungkinan masalah 2 1 1/2x2 = 1 Nyeri yang
dapat dirubah dirasakan
Skala : dapat
a. Mudah :2 berkurang
b. Sebagian : dengan cara
1 klien
c.Tidak dapat : 0 beristirahat

3 Potensial masalah untuk 1 2 2/3x1 = 2/3 Nyeri kepala


dicegah dan pusing
Skala : dapat dicegah
a. Tinggi :3 dengan
b. Cukup :2 istirahat yang
c. Rendah :1 cukup

4 Menonjolnya masalah 1 2 ½ x1 = ½ Ny.N


Skala : mempunyai
a. Masalah berat, masalah
harus segerah kesehatan
ditangani :2 yang masih
b. Ada masalah bias
tetapi tidak perlu ditangani.
ditangani :1
c. Masalah tidak
dirasakan :0
INTERVENSI/PERENCANAAN

No Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Rencana intervensi

1. I Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat menyebutkan 1. Berikan pendidikan kesehatan kepada
kunjungan rumah pengertian, tanda dan gejala,penyebab, keluarga tentang pengertian, tanda
2x pertemuan dan cara pengobatan hipertensi dengan dan gejala,penyebab dan pengobatan
diharapkan pengobatan tradisonal menggunakan jus hipertensi
keluarga dapat mentimun.Keluarga juga dapat 2. Berikan penjelasan tentang cara
menyebutkan mengatasi nyeri dengan cara teknik mengurangi /mencegah nyeri terjadi
pengertian,tanda relaksasi nafas dalam 3. Berikan penjelasan pada keluarga
dan tentang diet yang sesuai dengan
gejala,penyebab penyakit hipertensi
hipertensi, cara 4. Anjurkan kepada keluarga
pengobatan mengkonsumsi mentimun sebagai
tradisional obat tradisonal untuk mengatasi
berdasarkan penkes hipertensi
yang telah 5. Anjurkan kepada keluarga memeriksa
diberikan dan cara Ny.N secara teratur
menagtasi nyeri

2. II Setelah dilakukan Verbal - Adanya usaha tidur dan beristirahat 1. Berikan penjelasan tentang cara
kunjungan rumah sesuai kebutuhan mengurangi /mencegah nyeri terjadi
2x pertemuan - Periksa secara teratur ke pelayanan 2. Berikan penjelasan pada keluarga
diharapkan kesehatan tentang diet yang sesuai dengan
keluarga mampu - Ungkapan dari Ny.N tidak takut penyakit hipertensi
memberikan - Wajah Ny.N tampak rileks 3. Anjurkan kepada keluarga
perawtan kepada mengkonsumsi mentimun sebagai
Ny.N obat tradisonal untuk mengatasi
hipertensi
4. Anjurkan kepada keluarga memeriksa
Ny.N secara teratur
Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf

25 – 11 - I 1. Memberikan S:
2019 pendidikan
kesehatan kepada - Ny.N
keluarga tentang mengatakan
pengertian, tanda mengerti dan
dan paham tentang
gejala,penyebab penyakit
dan pengobatan hipertensi
hipertensi
Respon : klien
paham tentang
pengertian, tanda
dan gejala,
penyebab dan
pengobatan
hipertensi
- Klien
2. Memberikan
mengatakan
penjelasan pada
mengerti cara
keluarga tentang
pembuatan jus
diet yang sesuai
mentimun untuk
dengan penyakit
mengobati
hipertensi
penyakit
Respon :
hipertensi
Kurangi asupan
garam yang
berlebihan,
daging dan
makanan yang
tidak dianjurakan
oleh pasien
hipertensi
- Ny.N
3. Menganjurkan
mengatakan
dan mengajarkan
sering ke
kepada klien cara
puskesmas
mengkonsumsi
untuk
dan membuat jus
melakukan
mentimun
pemeriksaan
sebagai obat
tradisonal untuk O :
mengatasi - klien tampak
hipertensi mengulangi apa
I yang telah
Respon : diajarkan
Cara pembuatan dan - Klien tampak
penggunaan: memperagakan
Mentimun bisa cara yang telah
dimakan dan diambil diajarkan untuk
airnya (jus) 2-3 kali, mengtasi nyeri
2 buha sehari - Klien tampak
memperagakan
4. Menganjurkan cara membuat jus
kepada klien mentimun
memeriksa
secara teratur TD :
Respon : klien 140/80mmhg
sering ke A : tujuan teratasi
puskesmas untuk sebagian
melakukan
pemeriksaan P : lanjutkan
intervensi

25 – 11- II 1. Memberikan S:
2019 penjelasan
tentang cara - Klien
mengurangi mengatakan
/mencegah nyeri mengerti dengan
terjadi teknik yang
Respon : teknik daiajarkan
relaksasi yang
digunakan dalam
mengatasi nyeri
2. Memberikan
- klien
penjelasan pada
mengatakan tidak
kelien tentang diet
takut lagi dengan
yang sesuai
tensinya karena
dengan penyakit
sudah mengerti
hipertensi
dan paham cara
Respon : Kurangi
penanganannya
asupan garam
yang berlebihan, O:
daging dan
makanan yang - Ny.N tampak
tidak dianjurakan
oleh pasien rileks
hipertensi
3. Menganjurkan dan - Ny.N
mengajarkan tampaknya sudah
kepada klien rutin kontrol dan
mengkonsumsi mengkonsumsi
mentimun sebagai mentimun sebagai
obat tradisonal bahan terapi obat
untuk mengatasi tradisionalnya
hipertensi A : tujuan teratasi
Respon : sebagian

Cara pembuatan dan P : lanjutkan


penggunaan: intervensi

Mentimun bisa
dimakan dan diambil
airnya (jus) 2-3 kali,
2 buha sehari

4. Menganjurkan
kepada klien
memeriksakan
dirinya secara
teratur
Respon : klien
sering memeriksa
ke puskesmas
untuk kontrol
penyakitnya
Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf

26 – 11 I 1. Memberikan S:
-2019 pendidikan
kesehatan kepada - Ny.N
klien tentang mengatakan
pengertian, tanda mengerti dan
dan paham tentang
gejala,penyebab penyakit
dan pengobatan hipertensi
hipertensi
Respon :
keluarga paham
tentang -Ny.N
pengertian,tanda mengatakan
dan mengerti cara
gejala,penyebab pembuatan jus
dan pengobatan mentimun untuk
hipertensi mengobati
2. Memberikan penyakit
penjelasan pada hipertensi
klien tentang diet - Klien
yang sesuai mengatakan
dengan penyakit sering ke
hipertensi puskesmas
Respon : untuk
Kurangi asupan melakukan
garam yang pemeriksaan
berlebihan, O:
daging dan
makanan yang - klien tampak
tidak dianjurakan mengulangi apa
oleh pasien yang telah
hipertensi diajarkan
3.Menganjurkan
- Klien tampak
dan mengajarkan
memperagakan
kepada klien cara
cara yang telah
mengkonsumsi
diajarkan untuk
dan membuat jus
mengtasi nyeri
mentimun
- Klien tampak
sebagai obat
memperagakan
tradisonal untuk
cara membuat jus
mengatasi mentimun
hipertensi
TD :
Respon : 140/80mmhg

Cara pembuatan dan A : tujuan teratasi


penggunaan: sebagian

Mentimun bisa P : lanjutkan


dimakan dan diambil intervensi
airnya (jus) 2-3 kali,
2 buha sehari

4. Menganjurkan
kepada klien
memeriksakan
dirinya secara
teratur
Respon : klien
sering ke
puskesmas untuk
melakukan
pemeriksaan

II 1. Memberikan S:
penjelasan tentang
cara - Klien
mengurangi mengatakan
/mencegah nyeri mengerti dengan
terjadi teknik yang
Respon : teknik daiajarkan
relaksasi yang - klien
digunakan dalam mengatakan tidak
mengatasi nyeri takut lagi dengan
2. Memberikan tensinya karena
penjelasan pada sudah mengerti
klien tentang diet dan paham cara
yang sesuai penanganannya
dengan penyakit
hipertensi O:
Respon : Kurangi
- Ny.N tampak
asupan garam
rileks
yang berlebihan,
daging dan - Ny.N
makanan yang tampaknya sudah
tidak dianjurakan
oleh pasien rutin kontrol dan
hipertensi mengkonsumsi
3. Menganjurkan dan mentimun sebagai
mengajarkan bahan terapi obat
kepada klien tradisionalnya
mengkonsumsi
mentimun sebagai A : tujuan teratasi
obat tradisonal sebagian
untuk mengatasi P : lanjutkan
hipertensi intervensi
Respon :

Cara pembuatan dan


penggunaan:

Mentimun bisa
dimakan dan diambil
airnya (jus) 2-3 kali,
2 buha sehari

4. Menganjurkan
kepada klien
memeriksakan
dirinya secara
teratur
Respon : klien
sering memeriksa
ke puskesmas
untuk kontrol
penyakitnya
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung Seto

Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Theory and Practice


Nursing. Philadelpia : Lippincott

Anderson.E.T & Mc.Farlane.J.M.2000.Community Health and Nursing, Concept and


Practice. Lippincott : California

Carpenitti, L. J. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta :EGC

Iqbal,Wahit dkk.2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam Praktek


Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.Jakarta : EGC

Suprajitno.2004.Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek.Jakarta :EGC

Rusiani Hanna (2017), Gambaran Pola Konsumsi Pada Lansia Penderita Hipertensi

Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Gloria M. Bulechek, dkk (2016), Nursing Interventions Classification (NIC).moco

media :Yogyakarta

Sue Moorhead, dkk (2016), Nursing Outcomes Classification (NOC). Moco media :

Yogyakarta
Aprisunadi (2016), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Defenisi dan Indikator

Diagnostik. Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta

Gloria M. Bulechek, dkk (2016), Nursing Interventions Classification (NIC).moco

media :Yogyakarta

Sue Moorhead, dkk (2016), Nursing Outcomes Classification (NOC). Moco media :

Yogyakarta

Nurarifi Huda Amin dkk. (2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


diagnosa medis dan Nanda Nic-Noc. Mediaction : Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai