LATAR BELAKANG
Kesehatan menjadi kata kunci untuk kebahagiaan anak. Hal itu bias dicapai dengan perilaku
hidup yang sehat. Hal penting yang seringkali diabaikan sebagian anak – anak adalah mencuci
tangan. Meskipun kebiasaan kecil, jika dilakukan secara benar dan berlanjutan, hasilnya akan jauh
lebih baik. Cuci tangan dengan air saja, ternyata tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman
penyakit yang menempel di tangan. Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan menjadi penting
karena sabun sangat membantu menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak/lemak/kotoran di
permukaan kulit serta meninggalkan bau wangi. Sehingga dapat memperoleh kebersihan yang
berpadu dengan bau wangi dan perasaan segar setelah mencuci tangan dengan sabun, ini tidak akan
didapatkan jika hanya menggunakan air saja. Kebiasaan baik itu tidak disadari oleh sebagian anak –
anak. Anak – anak memandang sabun hanya bermanfaat untuk menghilangkan kotor dan bau.
Untuk melakukan program cuci tangan dengan sabun, ketersediaan air dan sabun untuk
mencuci sebenarnya bukan menjadi masalah, tapi yang justru menjadi hambatan adalah faktor
kebiasaan anak - anak. Dari berbagai riset, resiko penularan penyakit dapat berkurang dengan
adanya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan
gerakan kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan cara lainnya dalam
mengurangi risiko penularan berbagai penyakit termasuk flu burung, kecacingan dan diare pada
anak - anak. Bahkan hasil riset kesehatan dasar pada 2007 menyatakan penyebab terbesar
meninggalnya balita dan anak di Indonesia adalah diare dan ISPA. Perilaku cuci tangan dengan sabun
khususnya setelah kontak dengan feses ketika anak ke jamban, dapat menurunkan insiden diare
hingga 42-47%. Perilaku cuci tangan dengan sabun juga dikatakan dapat menurunkan transmisi ISPA
hingga lebih dari 30%. Praktek cuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit dan
mata. Beberapa kajian ini menunjukan bahwa cuci tangan dengan sabun dianggap sebagai pilihan
PERMASALAHAN
1. Kurangnya perilaku cuci tangan dengan sabun yang merupakan salah satu perilaku hidup sehat
3. Faktor kebiasaan anak – anak yang hanya mencuci tangan dengan air dan tidak disertai dengan
penggunaan sabun. Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan menjadi penting karena sabun
4. Tingginya angka penyakit infeksi pada anak - anak di Indonesia, seperti diare, tifoid, dan ispa,
yang seharusnya bisa dikurangi dengan perilaku hidup sehat seperti cuci tangan dengan sabun.
mencuci tangan dengan sabun dilakukan melalui kegiatan penyuluhan di sekolah dasar yang
menggunakan metode ceramah dimana sasaran yang akan diberikan penyuluhan adalah siswa-siswi
pada SD tersebut.
Pada kegiatan penyuluhan tersebut akan dijelaskan mengenai pengertian menjaga higienitas,
mencontohkan cuci tangan dengan sabun yang baik, pencegahan penyakit menular dengan cara
menjaga higienitas diri salah satu nya adalah dengan mencuci tangan dengan sabun. Tahapan mencuci
PELAKSANAAN
Telah dilakukan penyuluhan di salah satu Sekolah Dasar Lentera pada tanggal 13 Maret
2020. Dalam pertemuan, anak-anak diberikan penjelasan mengenai hal-hal yang termasuk dalam
perilaku hidup bersih dan sehat. Kemudian dijelaskan setiap poinnya, terutama cara mencuci
tangan yang baik dan benar, disertai dengan pemberian contoh cara mencuci tangan yang baik
dan meminta semua warga yang ikut dalam penyuluhan untuk mengikuti gerakan yang telah
dicontohkan. Cara mencuci tangan dibuat nyanyian sehingga anak-anak mudah mengingatnya.
Secara keseluruhan, penyuluhan berjalan lancar dan tanpa hambatan. Tidak ada gangguan teknis
yang terjadi selama penyuluhan berlangsung. Para siswa juga merespon dengan baik, ditandai
dengan tingginya siswa yang bersemangat dan hafal saat menyanyikan lagu cara mencuci tangan.