Kesimpulan :
Point 4 = Kemungkinan LVH ( Sen 54 %, Spec 85% )
Point 5 ke atas = LVH ( Sen 33 %, Spec 94 % )
1 = lead yang biasa digunakan untuk kriteria tegangan.
2 = T inversi gelombang dengan depresi ST (misalnya pada V6), gelombang T
tegak dengan elevasi ST (contoh pada V1).
3 = defleksi intrinsicoid (waktu dari awal QRS ke puncak gelombang R atau S
domminant) di V6, dan gelombang P di V1
Perhatikan angka 1-3 pada ekg di atas :
Terdapat peninggian gelombang R dari kompleks QRS di
lead ekstremitas dan V5-V6 dan Gelombang S yang
dalam di V1-V2
Terdapat Depresi ST dan Inversi T pada V4-V6, I dan
aVL yang kita kenal dengan Strain Pattern
Waktu antara defleksi awal QRS sampai mencapai
puncak gelombang R lebih dari 0.05 sec pada V4-V6, I,
aVL
Bila kita melihat aksis jantung pada ekg ini, terdapat Left
Axis Deviation
Durasi QRS juga mencapai 0.09 sec
Jika Temuan itu dijumlah sesuai poin kriteria Romhilt-
Estes, maka gambaran EKG ini sudah pasti termasuk
dalam kategori LVH.
Sinus Arrythmia singkatnya merupakan Sinus Rhythm
dengan adanya variasi dari interval P-P sehingga terjadi irama
yang ireguler
Sinus Arrythmia merupakan fenomena fisiologis yang
normal, yang sering ditemukan pada usia muda, dimana heart
rate meningkat selama inspirasi dan berkurang selama
ekspirasi, Insidens sinus arrythmia berkurang selama
meningkatnya umur
Karakteristik EKG Sinus Arrythmia :
1. Terdapat gelombang P yang diikuti oleh gelombang QRS dan Tiap
gelombang QRS didahului oleh gelombang P
2. Gelombang P mempunyai aksis & morfologi yang normal :
› Positif di lead I, II, aVF dan V2-V6
› Negatif di lead aVR
› Bifasik pada lead V1
› Interval PR Konstan
› Interval P-P bervariasi sesuai pola respirasi
Contoh Gambar EKG Sinus Arrythmia :
Perhatikan strip di atas, Terdapat gelombang P di tiap QRS dengan
irama yang ireguler
Aksis dan morfologi P normal
Interval PR konstan
Kesimpulan Sinus Arrythmia
Karakteristik EKG untuk Atrial Fibrilasi sebagai berikut :
Irregularly Iregular Rhytm atau irama yang irreguler dan sama sekali
tidak mempunyai pola
Tidak terdapat gelombang P yang jelas atau yang terlihat merupakan
gelombang fibrilasi
Gelombang fibrilasi terkadang kasar, terkadang halus dan terkadang
juga terlihat mirip seperti gelombang P, hanya saja gelombangnya tidak
teratur dan tidak konstan terhadap semua gelombang QRS
Klasifikasi Atrial Fibrilasi :
Atrial Fibrilasi Episode Pertama - Deteksi pertama AF
tidak tergantung pada gejala dan durasi
Atrial Fibrilasi Rekuren - Terjadi lebih dari 2 episode AF
Atrial Fibrilasi Paroxismal - AF yang terjadi < 7 hari dan
terkonversi spontan tanpa pengobatan
Atrial Fibrilasi Persisten - Episode AF > 7 hari dan tidak
terkonversi spontan
Atrial Fibrilasi Permanen - Atrial Fibrilasi yang bertahan
dan telah dilakukan upaya untuk kontrol irama tapi tidak
memberikan hasil maksimal dan diputuskan untuk tidak
mencoba lebih lanjut upaya kontrol irama
Perhatikan iramanya, tidak terdapat gelombang P yang jelas
Hanya terdapat beberapa undulasi yang mirip gelombang p, tetapi tidak
konstan dan tidak teratur yang kita sebut sebagai gelombang fibrilasi
Iramanya sangat Irreguler
Dengan Kedua Fitur diatas dapat simpulkan bahwa ini adalah Atrial
Fibrilasi dengan Respon Ventrikel yang normal
Sama dengan gambar di atas, tidak terdapat gelombang P yang jelas
Irama cepat tetapi Ireguler
Kesimpulan Atrial Fibrilasi dengan respon ventrikel yang cepat
Respon ventrikel AF dikatakan cepat bila Heart Rate > 100 kali permenit
dan dikatakan respon ventrikel AF lambat bila Heart Rate < 60 kali
permenit
Contoh gambar Atrial Fibrilasi dengan respon ventrikel yang lambat