Di dalam EKG, akibat adanya penambahan massa otot ventrikel kiri akan
terjadi penambahan kekuatan voltase arus listrik jantung pada bagian
ventrikel sebelah kiri sehingga terjadi
1
• Aksis arus listrik akan dominant ke arah ventrikel kiri atau dikenal dengan
istilah Left Axis Deviation
• Serta pada beberapa kasus bisa saja terdapat pemebsaran atrium kiri atau
Left Atrial Enlargement
2
1. Sokolow + Lyon (Am Heart J, 1949;37:161)
• Gelombang S V1/V2 + Gelombang R V5/V6 > 35 mV ( Sen 22 %, Spec
100% )
• Gelombang R aVL > 11mV ( Sen 11 %, Spec 100% )
• Bila memenuhi salah satu kriteria diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada
ekg tersebut terdapat LVH
3
2. Cornell criteria (Circulation, 1987;3: 565-72)
• Gelombang S V3 + R aVL > 28 mm pada Laki-Laki ( Sen 42 %, Spec 96
%)
• Gelombang S V3 + R aVL > 20 mm pada Perempuan ( Sen 42 %, Spec
96 % )
4
3. Romhilt + Estes (Am Heart J, 1986:75:752-58)
+ECG Criteria Point
s
Voltage Criteria (any of): 3
• R or S in limb leads ≥ 20 mm points
• S in V1 or V2 ≥ 30 mm
• R in V5 or V6 ≥ 30 mm
ST-T Abnormalities: 3
• Without digitalis points
• With digitalis 1
point
Left Atrial Enlargement in V1 3
points
Left axis deviation 2
points
QRS duration 0.09 sec 1
point
Delayed intrinsicoid deflection in V5 or V6 (>0.05 1
sec) point
Kesimpulan :
• Point 4 = Kemungkinan LVH ( Sen 54 %, Spec 85% )
• Point 5 ke atas = LVH ( Sen 33 %, Spec 94 % )
5
1 = leads commonly used for voltage criteria. 2 = T wave inversion with ST depression (example in
V6), T wave upright with ST elevation (example in V1). 3 = intrinsicoid deflection (time from begin of
QRS to peak domminant R or S wave) in V6, and P wave in V1.
•
Perhatikan angka 1-3 pada ekg di atas
• Bila kita melihat aksis jantung pada ekg ini, terdapat Left Axis Deviation
• Durasi QRS juga mencapai 0.09 sec
• Jika Temuan itu dijumlah sesuai poin kriteria Romhilt-Estes, maka gambaran
EKG ini sudah pasti termasuk dalam kategori LVH.
Kesimpulan :
Dari Ketiga kriteria diatas, umumnya yang dipakai adalah kriteria Sokollow
Lyon, namun tidak menutup kemungkinan bila kriteria Sokollow Lyon tidak
terpenuhi tidak ada LVH, oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui kriteria-
kriteria LVH lainnya
• Sekali Lagi EKG mempunyai keterbatasan dalam menilai LVH, EKG adalah
hanya sebuah Alat Penunjang, tidak untuk menggantikan Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik anda
6
EKG NORMAL
Gelombang P:
Normalnya:
Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil
Lebar tidak lebihb dari 3 kotak kecil
Positif kecuali di aVR
Gelombang simetris
Kelainan Gelombang P:
Pulmonal / Runcing: R
Mitral / berlekuk lebar: LAH
PR interval
normalnya 0,12-0,2 second.
Jika memanjang berarti ada block jantung karena interval ini terbentuk saat aliran
listrik jantung melewati berkas HIS.
Gelombang Q:
Normal:
Lebar kurang dari 0,04 second
Tinggi < 0,1 second
Patologis:
Panjang gelombang Q > 1/3 R
Ada QS pattern dengan gelombang R tidak ada.
Adanya gelombang Q patologis ini menunjukkan adanya Old Miocard infark (OMI).
Bila gelombang ini belum ada (tetapi sudah ada ST depresi) berarti iskemik belum
lama terjadi (< 12 jam), masih ada KEMUNGKINAN diselamatkan.
Kompleks QRS:
Lebar jika aliran listrik berasal dari ventrikel atau terjadi blok cabang berkas
Normal R/S =1 di lead V3 dan V4
Rotasi menurut arah jarum jam menunjukkan penyakit paru kronik. Artinya gelombang
QRS menjadi berbalik. Yang tadinya harus positif di V5 + V6 dan negatif di V1 dan
V2 maka sekarang terjadi sebaliknya.
Segmen ST
Normalnya:
Isoelektrik
Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil.
Patologis:
Elevasi: AMI atau perikarditis
Depresi: Iskemia atau terjadi setelah pemakaian digoksin
Gelombang T
Normal
Sama dengan gelombang P
Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR
7
Patologis:
Runcing: Hiperkalemia
Tinggi lebih dari 2/3 R dan datar: Hipokalemia
Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit hitam) atau
iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW, dan Block cabang
berkas.
ASA
Suatu sistem untuk menilai kesehatan pasien sebelum dilakukan operasi