Anda di halaman 1dari 12

HIPER EMESIS

.
GRAVIDARUM (HEG)
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. L
• Usia : 30 tahun
• Alamat : Berjo Wetan RT 04/08 Sidoluhur Godean
• PARITAS : G1P0A0
• HPHT : 23 Juni 2018 hpl : 30 Maret 2019
• Uk : 8 Minggu
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Pasien mengeluhkan mual dan muntah
• Riwayat penyakit sekarang : Pasien G1P0A0 dengan umur kehamilan 8 minggu
mengeluhkan mual (+), muntah(+) sebanyak lebih dari 10 kali per hari, pusing (+)
sejak 3 HSMRS. Sebelumnya 2 HSMRS pasien sempat periksa ke UGD RS PKU
Gamping , pasien sempat di loading RL infus, dan injeksi obat mual muntah, namun
setelah itu, pasien minta pulang dan dibawakan obat anti mual muntah dan
ranitidine. Pasien sempat mengalami perbaikan tapi Cuma 1 hari. 1 HSMRS pasien
kembali mengeluhkan mual muntah hebat, tiap minum pasien selalu muntah
• Riwayat penyakit dahulu : pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa
sebelumnya, DM (-) , Hipertensi (-)
• Riwayat penyakit keluarga : DM (-) , Hipertensi (-)
• Riwayat haid : siklus haid pasien teratur 28 hari, durasi 6 hari, nyeri perut ringan
saat hari pertama menstruasi.
• Riwayat KB : belum pernah.
Pemeriksaan fisik
• Kondisi umum : tampak pucat, composmentis.
• Vital sign : TD : 110/70 mmhg RR : 21 x/menit
HR : 80 x/menit T : 36 ⁰C
• Status generalisata :
• Kepala : mesocephal
• Mata : conjungtiva anemis (+/+), sclera icteric (-/-)
• Hidung : simetris, sekret (-/-)
• Mulut : bibir kering
• Leher : pembesaran limfonodi (-)
• Thorax : simetris, ketinggalan gerak (-/-), retraksi (-), sonor (+/+) normal,
vesikular (+/+) normal, COR S1-S2 regular.
• Abdomen : peristaltik (+) normal, nyeri tekan (+) di epigastrik
• Extremitas : akral hangat, edema (-/-).
• Kulit : turgor kulit dalam batas normal
Diagnosis dan Terapi
Diagnosis kerja
Hiperemesis Gravidarum pada G1P0A0 hamil 8 minggu
Rencana terapi
Medikamentosa
• Infus RL 30 tpm
• Inj Ondansetron 8mg
• Ranitidin I ampul / 12 jam, IV
Non Medikamentosa
• Edukasi pasien
Hiperemesis Gravidarum

• Definisi : keluhan mual, muntah pada ibu hamil yang berat


hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
• Predisposisi : primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan
ganda.
• Patofisiologi : akibat mual muntah  dehidrasi  elektrolit
berkurang, hemokonsentrasi, aseton darah meningkat 
kerusakan liver.
Grade
• DERAJAD 1 : lemah, nafsu makan ↓, BB ↓, nyeri
epigastrium, nadi ↑, turgor kulit berkurang, TD
sistolik↓, lidah kering, mata cekung.
• DERAJAD 2 : apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering
dan kotor, mata sedikit ikterik, kadang suhu sedikit ↑,
oliguria, aseton tercium dalam hawa pernafasan.
• DERAJAD 3 : KU lebih lemah lagi, muntah-muntah
berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai
koma, nadi lebih cepat, TD lebih turun. Komplikasi
fatal ensefalopati wernicke : nystagmus, diplopia,
perubahan mental, ikterik.
Resiko

• Maternal : akibat defisiensi VItamin (B1)  diplopia, palsi


nervus ke-6, nistagmus, ataksia dan kejang. Bila tidak ditangani
segera  psikosis korsakoff (amnesia, ↓ kemampuan untuk
beraktivitas) atau kematian. Oleh karena itu, untuk hiperemesis
grade 3 perlu dipertimbangkan terminasi kehamilan.
• Fetal : ↓ BB yang kronis akan ↑ kejadian gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).
Penanganan
• Stop makanan per oral 24 – 48 jam.
• Infus glukosa 10 % atau 5 % : RL = 2 : 1, 40 tpm.
• Tatalaksana Umum :
- Berikan 10 mg doksilamin dikombinasikan dengan 10 mg
vitamin B6 hingga 4 tablet/hari (misalnya 2 tablet saat akan
tidur, 1 tablet saat pagi, dan 1 tablet saat siang).
- Jika belum teratasi tambahkan dimenhidrinat 50-100 mg per
oral atau supositoria, 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari
bila meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau prometazin
5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria.
Jika masih belum teratasi tapi tidak terjadi dehidrasi berikan salah satu obat di bawah
ini
-Klorpromazin 10-25 mg per oral atau 50-100 mg IM tiap 4-6 jam
-Proklorperazin 5-10 mg per oral atau IM atau Supositoria tiap 6-8 jam
-Prometazin 12,5-25 mg per oral atau IM tiap 8 jam
-Metoklopramid 5-10 mg per oral atau IM tiap 8 jam
-Ondansetron 8 mg per oral tiap 12 jam
Bila masih belum teratasi dan terjadi dehidrasi, pasang kanula IV dan berikan cairan
sesuai dengan derajat hidrasi ibu dan kebutuhan cairannya, lalu :
-Berikan suplemen multivitamin IV
-Berikan dimenhidrinat 50 mg dalam 50 ml NaCl 0,9% IV selama 20 menit setiap 4-
6 jam sekali.
-Bila perlu, tambahkan salah satu :
a.Klorpromazin 25-50 mg IV tiap 4-6 jam
b.Proklorperazin 5-10 mg IV tiap 6-8 jam
c.Prometazin 12,5-25 mg IV tiap 4-6 jam
d.Metoklopramid 5-10 mg tiap 8 jam per oral
• Bila perlu tambahkan metilprednisolon 15-20 mg IV tiap 8 jam atau
ondansetron 8 mg selama 15 menit IV tiap 12 jam atau 1 mg/jam terus
menerus selama 24 jam.
• Diet sebaiknya meminta advis ahli gizi
• Diet hiperemesis 1 diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan
hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan
bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya.
• Diet hiperemis 2 diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan.
• Diet hiperemis 3 diberikan kepada penderita dengan hiperemis ringan.
Minuman boleh diberikan bersama makanan.
• Rehidrasi dan suplemen vitamin
- Pilihan cairan adalah normal salin (NaCl 0,9%)
- Cairan dekstrose tidak boleh diberikan karena tidak mengandung sodium
yang cukup untuk mengoreksi hiponatremia.
- Suplemen potasium boleh diberikan secara IV sebagai tambahan.
- Suplemen tiamin diberikan secara oral 50 atau 150 mg atau 100 mg
dilarutkan dalam 100 cc NaCl.
- Urin output harus dimonitor dan dilakukan dipstik untuk mengetahui
terjadinya ketonuria
(Sumber : Kemenkes RI dan Sarwono)
Prognosis

• Dengan penanganan yang tepat, prognosis akan


baik . Namun pada tingkat yang berat dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin

Anda mungkin juga menyukai